Lembaga Fatwa Singapore
Lembaga Fatwa Singapore
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Fatwa Hukum Islam Di Dunia
Oleh:
MUIS
MUIS didirikan pada tahun 1968 saat Undang-Undang Administrasi Hukum Islam
(AMLA) mulai berlaku.
Berdasarkan AMLA, MUIS merupakan sebuah badan hukum dari Pemerintah Singapura. MUIS
berada di bawah Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda, dan di bawah pengawasan
langsung Menteri yang bertanggung jawab untuk Urusan Islam.
Dewan MUIS beroperasi sebagai badan pembuat keputusan secara keseluruhan dan
bertanggung jawab atas perumusan kebijakan dan rencana operasional.
Hingga 2013 Haji Mohd Alami Musa menjabat sebagai Presiden MUIS dan Dr. Mohamed Fatris
bin Bakaram sebagai Mufti Singapura.
Komite Fatwa Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) memutuskan bahwa donor Air
Susu Ibu (ASI) dan asupan susu dari bank susu diperbolehkan dalam Islam.
Demikian menurut Asisten Direktur di Kantor Mufti dan Pembangunan Asatizah, Irwan Hadi
Mohd Shuhaimy dalam peluncuran bank sumbangan susu ibu di Rumah Sakit Wanita dan Anak-
Anak KK (KKH).
Bank yang pertama kali didirikan di Singapura itu diluncurkan hari Kamis, 17 Agustus
2017 oleh mantan ketua parlemen Singapura, Halimah Yacob.
Proyek percontohan selama tiga tahun itu dikelola dengan kerjasama Yayasan Temasek Cares
dan diwujudkan bagi ibu-ibu yang tidak mampu mengeluarkan ASI yang cukup untuk bayi-bayi
yang lahir tidak cukup bulan yang sakit, Atas dasar memberikan manfaat besar kepada bayi yang
membutuhkan, Irwan mengatakan Komite Fatwa MUIS memutuskan bahwa donor ASI dan
asupan susu dari bank susu ibu diperbolehkan dalam Islam. Ini karena ada masyaqqah (satu
situasi yang menyulitkan) dan menyebabkan satu kebutuhan untuk bayi-bayi prematur yang sakit
mendapatkan ASI. Tambahan lagi, bayi tersebut akan menerima ASI dari hingga 20 orang yang
menyumbangkan dan bukan dari seorang ibu saja, tanpa mengetahui jumlah susu yang diambil
dari setiap ibu.
Sebanyak S $ 1.37 juta dialokasikan untuk mendirikan bank sumbangan susu bersangkutan yang
akan mengumpulkan, memeriksa, memproses dan menyimpan pasokan susu dari ibu-ibu yang
menyumbangkan.
KKH dan Yayasan Temasek Cares berharap dapat menarik lebih 370 orang untuk
menyumbangkan susu ibu yang berlebihan.
Program itu diharapkan memanfaatkan sekitar 900 bayi yang menerima perawatan
intensif di KKH, Singapore General Hospital dan Rumah Sakit Universitas Nasional, selama tiga
tahun.
Menurut KKH sampai 80% bayi sakit di unit perawatan intensif neonatal dan bangsal
perawatan khusus anak-anak harus meminum susu bubuk untuk bayi prematur karena ibu mereka
tidak dapat memproduksi ASI yang memadai. Dengan peluncuran bank itu, Singapura tergolong
dalam daftar 40 negara di dunia, yang memiliki fasilitas tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan para ibu menyusui bayi mereka
selama enam bulan pertama karena ia adalah sumber penting gizi dan antibodi yang
meningkatkan sistem daya tahan.
DAFTAR PUSTAKA
https://makalahagamaku.blogspot.com/2015/11/hukum-islam-di-singapore.html
https://asikinzainal.blogspot.com/2012/03/hukum-singapura.html
https://abdulharis1005.blogspot.com/p/blog-page_17.html