Anda di halaman 1dari 3

Nama : METTA APRIYANI

Nim : 201456

Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Semester/Kelas : 3/A2

RESUME SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA

~PERKEMBANGAN ISLAM DI SINGAPURA~

Gerakan Keislaman di Singapura

Munculnya semangat keislaman di singapura, tidak luput dari adanya gerakan

yang didirikan oleh umat Muslim dan peranan pemerintah baru Singapura. Hal itu

ditunjukkan dengan membentuk Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS) dengan

berdasarkan akta Pentadbiran Hukum Islam (The Administration of Muslim Law Act)

pada tanggal 17 Agustus 1966 oleh parlemen Singapura. MUIS merupakan badan

resmi Islam di Singapura yang mengurus masalah keagamaan dan masyarakat Islam.

Sebelum MUIS didirikan, pada tahun 1932 umat Muslim Singapura telah

mendirikan sebuah organisasi yaitu Masyarakat Dakwah Muslim. Organisasi ini

mendirikan Pusat Islam King Faisal Memorial Hall. Selain itu, organisasi ini juga

mengadakan klinik pengobatan dan pusat hukum. Organisasi Muslim penting lainnya

adalah Masyarakat Muslim Mualaf (Dar-ul-Arqam) yang merupakan organisasi

dakwah utama di Singapura dan mengurus serta membawa Islam lebih dari 8.000

orang sejak tahun 1982. Pada Oktober 1991 didirikan sebuah lembaga yang
dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat, yaitu Association of Muslim

Profesional (AMP) yang mencita-citakan munculnya modal masyarakat minoritas

Muslim dalam pengembangan diri secara dinamis dan penuh percaya diri dalam

konteks berwarga Negara Singapura yang tetap berpegang teguh kepada warisan

kultular dan agamanya.

Selain lembaga dan organisasi, munculnya semangat keislaman di Singapura

adalah didirikannya sekolah yang berbasiskan Islam atau biasa dikenal dengan

madrasah. Sampai saat ini di Singapura terdapat 6 buah madrasah Islam di Singapura,

diantaranya madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah, madrasah Al-Maarif Al-Islamiah,

madrasah Alsagoff Al-Islamiah, madrasah Aljunied Al-Islamiah, madrasah Al-

Arabiah Al-Islamiah, dan madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah. Selain itu di

Singapura juga benar-benar memberikan kebebasan gerak literatur Islam dalam

bahasa Inggris, Melayu dan Tamil yaitu bahasa Muslim India dan kebebasan pergi

untuk berhaji, sekitar seribu jama'ah se tahunnya.

Seorang guru besar The Australian National University yaitu A.C Milner

berpendapat mengenai Singapura, bahwa di Negara tersebut ada indikasi-indikasi

"jiwa Syariat" di kalangan Muslim Singapura. Adapun Richard C. Martin dalam

bukunya Enclycopedia of Islam and the Muslim World, mengatakan perbedaan dasar

yang dapat ditarik antara Indonesia, Malaysia dan Singapura yaitu adanya gerakan

reformis yang berusaha mentranformasikan budaya dan masyarakat dan mereka yang

berusaha untuk mempekerjakan proses politik untuk mendirikan sebuah Negara

Islam.
         Islam di Singapura yang masih merupakan etnis minoritas dengan sejarah dan

perjuangannya yang panjang, mampu membangkitkan semangat keislaman mereka

dengan berbagai organisasi dan gerakan-gerakan yang mereka dirikan. Jumlah

jamaah haji pertahun meningkat, populasi umat bertambah, sarana dan prasarana

dibangun, sekolah-sekolah Islam atau madrasah ditingkatkan dan banyak lagi yang

lainnya. Semua ditujukan untuk kemajuan dan semangat umat Muslim di tengah-

tengah keminoritasan dalam berwarga negara, meskipun masih kurang dalam

berbagai aspek dan diplat sebagai masyarakat kelas dua. Semangat, kemauan,

kegigihan dan perjuangan mereka sebagai yang minoritas patut kita contoh dan kita

ambil hikmahnya.

Anda mungkin juga menyukai