MAKALAH
GERAKAN PEMIKIRAN ISLAM DI MINANGKABAU AKHIR ABAD KE 18
(PEMBAHARUAN AWAL)
“Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah Islam di
Minangkabau”
Kelompok 4
Dosen Pengampu:
Nelmaya M.Ag
2020/2021
Islam di Minangkabau|2
A. Pendahuluan
Agama Islam jelas merupakan bagian tak terpisah dari keberadaan dan
praktik tradisional lama yang mengandung unsur tahkyul, bid’ah dan khurafat.
Praktek-praktek adat masih sangat banyak yang tidak sesuai dengan doktrin
Islam.1
di abad ke 18 M, yang sering disebut awal kebangkitan umat Islam. Pada abad
bahkan mendapat dukungan dari golongan raja, para bangsawan, dan para
daerah Agam, yang dipimpin oleh Tuanku Nan Tuo, pada dasarnya gerakan
ini adalah usaha kembali ke syariat Islam (pemurnian). Sejak akhir abad ke 18
3
Fachari Syamsuddin, Disertasi Pembaharuan Islam Di Minangkabau Awal Abad
XX, (Yogyakarta, IAIN Sunan Kalijaga, 2014), hlm. 4
4
Asroruddin, & M. Amin, “Gerakan Paderi Dan Munculnya Modernisasi
Pemikiran Islam Di Indonesia”, Jurnal El-Huda, Vol. 11, No. 2, 2020. Hlm. 82
5
Ahmat Adam, Suara Minangkabau, (Kuala Lumpur: Um Kuala Lumpur, 2012),
hlm. 16
Islam di Minangkabau|4
kepada perintah al-Quran dan ketentuan syariat. Pada saat itu masyrakata
keduniaan.6
secara terperinci syariat Islam. Sejak sekitar 1784, hukum Islam menjadi
semua itu sejak kedatangan Islam, situasi Minangkabau menjadi berubah dan
lebih matang bagi gerakan kembali kepada syariat. Hal ini dibuktikan dan
6
Ihsan Sanusi, “Sejarah Konflik Kebangkitan Islam Di Minangkabau: Sebuah
Tinjauan Awal Terhadap Proses Kemunculannya”, Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam,
Volume VIII, Nomor 15, Januari-Juni 2018. Hlm. 40
Islam di Minangkabau|5
murid-murid terbaik Tuanku Nan Tuo, yang juga diberi intruksi untuk
jelas di luar wilayah surau Tuanku Nan Tuo, yaitu Koto Tuo di daerah Agam.8
Di antara ribuan muridnya yang ada, yang berbakat dan paling terkenal
pada masa awal adalah Jalaluddin, yang mendirikan sebuah surau di Koto
Lawas, sebuah desa di lereng Gunung Merapi, yang telah menjadi pusat
murni. Revolusi dilakukan terhadap cara hidup orang desa dengan mengajak
mereka mengikuti dan menjalankan segala aturan bagi penganut agama Islam,
yaitu mendirikan salat lima waktu dan pelaksanaan empat rukun Islam
lainnya.9
7
Ahmat Adam, Suara Minangkabau…, hlm. 17
8
Asroruddin, & M. Amin, “Gerakan Paderi Dan..., hlm. 83
9
Juharmen, “Globalisasi Dan Pendidikan Islam Tradisional Di Minangkabau”,
Jurnal Pendidikan, Volume 4 Issue 1, Jan-Jun 2020. Hlm. 46
Islam di Minangkabau|6
lebih radikal. Para sejarawan menyatakan bahwa perubahan itu terjadi dan
Pengaruh ini dibawa oleh tiga orang yang baru pulang dari Makkah yaitu Haji
diilhami oleh Gerakan Wahabi yang puritan, gerakan inilah yang kemudian
haji ini, maka dimulailah suatu era kelam Minangkabau yang dipenuhi dengan
atau mesjid. Kemudian beberapa waktu setelah itu terjadi Konflik terbuka
antara kaum pediri dengan kaum adat, ketika kaum adat mengadakan pesta
sudah tua dan tidak suka akan tindakan kekerasanpun ikut mengecam
10
Haedar Nashir, “Purifikasi Islam dalam Gerakan Padri di Minangkabau”, Jurnal
UNISIA, Vol. 31, No. 69 September 2008. Hlm. 220
Islam di Minangkabau|7
tindakan dari kaum adat. Peristiwa itu menandai dimulainya perang Paderi
Minangkabau yang terlalu berbau tahyul dan khurafat serta toleran dengan
adat kebiasaan yang dilarang Agama. Inilah yang diperjuangkan Paderi dalam
C. Kesimpulan
di abad ke 18 M, yang sering disebut awal kebangkitan umat Islam. Pada abad
Tua di daerah Agam, yang dipimpin oleh Tuanku Nan Tuo, pada dasarnya
gerakan ini adalah usaha kembali ke syariat Islam (pemurnian). Titik fokus
11
Meimunah S Moenada, “Surau Dan Modernisasi Pendidikan Di Masa Hindia
Belanda”, Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8 No. 01 Januari – Juni 2011, Hlm. 43
12
Ihsan Sanusi, “Sejarah Konflik Kebangkitan…, hlm. 42
Islam di Minangkabau|8
reformasi Wahabi Saudi Arabia. Pengaruh ini dibawa oleh tiga orang yang
baru pulang dari Makkah yaitu Haji Sumanik, Haji Miskin, dan Haji Piobang,
D. Daftar Pustaka