Indonesia
Nama : mahdi arif prasetya
Nim: 702016016
Gerakan islamisasi di minangkabau
Latar Belakang Munculnya Gerakan Pembaharuan di
Minangkabau
Diawali terjadinya perang Padri yaitu perang antara kaum ulama
(GerakanPadri) dan kaum adat dikarenakan perbedaan kehendak. Kaum
ulama berlandaskan ajaran Islam yang kuat beniat untuk melarang dan
membasmi adanya perbuatan judi,maksiat dan minum-minuman keras
namun kaum adat tidak menyetujui adanya perubahan tersebut. Belajar
dari perang tersebut maka para ulama berniat untuk membuat suatu
gerakan yang bertujuan tegaknya Islam ditanah Minang maka
terbentuklah Gerakan Islamisasi di Minangkabau.Terbentuk diakhir
abad ke-19 yang dipelopori oleh Syeik Burhanudin murid dari
Abdurrauf, seorang tokoh Islam dari Sangkel kemudian disambut baik
oleh para tokoh mudaMinangkabau seperti Haji Miskin, Haji
Sumanik,dan Haji Piabang(Pengagas Gerakan Padri).
Kilas Singkat Mengenai Perang Padri
Akibat adanya pertentangan antara kaum ulama dan kaum adat lalu meletuslah
perang Padri dikarenakan perbedaan kehendak antara kedua pihak(1821–1837).
Tahun1821-1825(SebelumpecahperangDiponegoro)
Semula perang Padri merupakan perang saudara antara kaum Padri dengan
kaum adat.Pertempuran besar pertama terjadi diLawas.dalam pertempuran
ini,kaum Padri dipimpin oleh Datuk Malin Basa(Imam Bonjol). Pimpinan
lainnya adalah Datuk Bandoro,Tuanku Nan Pasaman,Tuan kunan Renceh,
dan Tuanku Cerdik. Untuk menghadapi kaum Padri kaum adat meminta
bantuan Belanda di Padang.
Pada tahun 1825 di Jawa terjadi Perang Diponegoro sehingga kedudukan
Belanda semakin sulit. Kemudian Belanda menggunakan taktik damai dengan
kaum Padri yang ditandatangani tanggal 15 November 1825 Isinya adalah,kedua
wilayah kaum Padri.Setelah perudningan itu,Belanda menarik pasukannya
untuk menghadapi Perang Diponegoro di Pulau Jawa.belah pihak tidak akan
saling menyerang, dan Belanda mengakui batas-batas wilayah kaum
Padri.Setelah perudningan itu,Belanda menarik pasukannya untuk menghadapi
Perang Diponegoro di Pulau Jawa.
Tahun1830-1837 (Setelah perang Diponegoro)
Setelah perang Diponegoro berakhir, Belanda mulai
menggempur kaum Padri di Minagkabau. Kaum adat
pada waktu itu sadar bahwa tujuan Belanda hanya
ingin menguasai Minangkabau dan menindas rakyat
kecil. Kaum adat kemudian mengubah sikapnya, yaitu
bersatu dengan kaum Padri untuk bersama-sama
melawan Belanda.
TOKOH TOKOH PEMBAHARU ISLAM DI
MINANGKABAU
Syaikh Ahmad Khatib