Anda di halaman 1dari 14

GERAKAN ISLAMISASI

DI MINANGKABAU
NAMA ANGGOTA :
WAHYU PRASETYO
M TRI PRABOWO
HADI SISWANTO
Rumusan Masalah
Apa sebab terbentuknya Gerakan Islamisasi di
Minangkabau ?
Apakah akibat yang terjadi setelah adanya Gerakan
Islamisasi di Minangkabau?
Siapa saja tokoh tokoh penting yang terlibat dalam
pembentukan Gerakan Islamisasi di Minangkabau?

Tujuan
Untuk mengetahui latar belakang dan tokoh yang terlibat
dalam Gerakan Islamisasi di Minangkabau

Manfaat
Menambah wawasan penulis dan pembaca tentang
Gerakan Islamisasi di Minangkabau
Latar Belakang Munculnya Gerakan Pembaharuan di
Minangkabau
Diawali terjadinya perang Padri yaitu perang antara kaum
ulama (Gerakan Padri) dan kaum adat dikarenakan perbedaan
kehendak. Kaum ulama berlandaskan ajaran Islam yang kuat
beniat untuk melarang dan membasmi adanya perbuatan judi,
maksiat dan minum-minuman keras namun kaum adat tidak
menyetujui adanya perubahan tersebut. Belajar dari perang
tersebut maka para ulama berniat untuk membuat suatu gerakan
yang bertujuan tegaknya Islam di tanah Minang maka
terbentuklah Gerakan Islamisasi di Minangkabau. Terbentuk
diakhir abad ke-19 yang dipelopori oleh Syeik Burhanudin murid
dari Abdurrauf, seorang tokoh Islam dari Sangkel kemudian
disambut baik oleh para tokoh muda Minangkabau seperti Haji
Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piabang (Pengagas Gerakan
Padri).
Kilas Singkat Mengenai Perang Padri
Akibat adanya pertentangan antara kaum ulama dan kaum adat lalu
meletuslah perang Padri dikarenakan perbedaan kehendak antara kedua
pihak (1821 1837).

Tahun 1821-1825 (Sebelum pecah perang Diponegoro)


Semula perang Padri merupakan perang saudara antara kaum Padri
dengan kaum adat. Pertempuran besar pertama terjadi di Lawas. dalam
pertempuran ini, kaum Padri dipimpin oleh Datuk Malin Basa (Imam
Bonjol). Pimpinan lainnya adalah Datuk Bandoro, Tuanku Nan
Pasaman, Tuanku nan Renceh, dan Tuanku Cerdik. Untuk
menghadapi kaum Padri kaum adat meminta bantuan Belanda di Padang.
Pada tahun 1825 di Jawa terjadi Perang Diponegoro sehingga
kedudukan Belanda semakin sulit. Kemudian Belanda menggunakan
taktik damai dengan kaum Padri yang ditanda tangani tanggal 15
November 1825 Isinya adalah, kedua wilayah kaum Padri. Setelah
perudningan itu, Belanda menarik pasukannya untuk menghadapi Perang
Diponegoro di Pulau Jawa.belah pihak tidak akan saling menyerang, dan
Belanda mengakui batas-batas wilayah kaum Padri. Setelah perudningan
itu, Belanda menarik pasukannya untuk menghadapi Perang Diponegoro
di Pulau Jawa.
Tahun 1830-1837 (Setelah perang Diponegoro)
Setelah perang Diponegoro berakhir, Belanda mulai menggempur
kaum Padri di Minagkabau. Kaum adat pada waktu itu sadar bahwa
tujuan Belanda hanya ingin menguasai Minangkabau dan menindas rakyat
kecil. Kaum adat kemudian mengubah sikapnya, yaitu bersatu dengan
kaum Padri untuk bersama-sama melawan Belanda.
TOKOH TOKOH PEMBAHARU ISLAM DI
MINANGKABAU

Syaikh Ahmad Khatib


Seorang pelopor dari golongan pembaharuan di
daerah Minangkabau adalah Syaikh Ahmad Khatib.
Dilahirkan di Bukittinggi pada tahun 1855 dikalangan
keluarga yang mempuyai latarbelakang agama dan adat
yang kuat , Syaikh Ahmad Khatib memperoleh
pendidikannya pada sekolah rendah dan sekolah guru ini
didirikan oleh pemeritahan Belanda. Ia sangat menentang
thareqat naqsabandiyah yang sangat banyak praktekkan
pada saat itu seperti ia pun juga sangat menentang
peraturan-pertauran adat mengenai hak waris. Kedua hal
ini merupakan masalah yang terus menerus ditentang
kemudian oleh pembaharu-pembaharu lain didaerah
tersebut.
Syaikh Thaher Djalaluddin
Pengaruh Syaikh Thaher pada kolega atau muridnya
ini di Minangkabau dilakukan melalui majalah Al-Imam,
serta melalui sekolah yang ia dirikan, yaitu Al-Iqbal Al-
Islamiyah, di Singapura ia bersama seorang yang
bernama Raja Haji Ali Ahmad pada tahun 1980.

Syaikh Muhammad Djamil Djambek


Pada tahun 1918 ia mendirikan suatu lembaga yang
sampai sekarang masih terkenal dengan nama Surau Inyik
Djambek. Surau ini merupakan pusat kegiatan untuk
memberikan pelajaran agama, demikian juga merupakan
tempat pertemuan bagi organisasi-organisasi islam serta
tempat dimana makanan dihidangkan bagi tokoh-tokoh
yang diundangnya untuk berdialog tadi.
Haji Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul)
Haji Rasul banyak mengadakan perjalanan keluar
daerahnya. Yang terpenting antaranya ialah kepergiannya
ke Malaya (1916) dan ke Jawa (1917). Dalam kunjungnnya
ke jawa ini mengandalkan hubungan dengan pemimpin-
pemimpin sarekat Islam dan Muhammadiyah. Dialah yang
memperkenalkan Muhammadiyah di Minangkabau pada
tahun 1925, yang segera meluas dengan cepat.

Haji Abdullah Ahmad


Keperluan terhadap pendidikan yang sistematis dan
kenyataan bahwa tidak semua anak-anak dari pedagang di
Padang dapat masuk sekolah-sekolah yang didirikan oleh
pemerintah menyebabkan Haji Ahmad membuka sekolah
Adabiyah dengan bantuan pedagang-pedagag ini. Ini
terjadi pada tahun 1909 setelah Haji Ahmad mengunjungi
sekolah Al-Iqbal di Singapura. Di samping kegiatan ini, Haji
Ahmad sangat aktif menulis, malahan ia menjadi ketua
persatuan wartawan di Padang pada tahun 1914.
Syaikh Ibrahim Musa
Syaikh Ibrahim musa memiliki peran yang besar
dalam mendirikan lembaga-lembaga modern di
Minangkabau. Ia membantu dalam gerakan pembaharuan
dan mengikuti dua organisasi, baik kaum muda maupun
kaum tua, yaitu persatuan guru-guru agama Islam (kaum
muda) dan Ittihadul Ulama (kaum tua).

Zainuddin Labai Al-Junusi


Berbeda dengan para pembaharu lainnya, Labia lebih
tertarik pada kehidupan dan kegiatan kalangan
bangsawana, seperti Musthafa Kamil di Mesir daripada
Abduh atau Rasyid Ridha yang lebih banyak
memperhatikan soal agama. Dengan membuka sekolah
guru diniyah (1915) ia mempergunakan sistem berkelas
dengan kurikulum yang lebih teratur yang mencakup juga
pengetahuan umum seperti bahasa, matematika, sejarah,
ilmu bumi disamping pelajaran agama. Ia juga
mengorganisir sebuah klub musik untuk murid-muridnya.
Lembaga-Lembaga dan Organisasi
Pembaharu dalam Bidang Sosial dan
Pendidikan

Sekolah Adabiyah
Pada tahun 1909 sekolah ini hanya ada 20 orang murid
yang kebanyakan diantaranya adalah anak pedagang, sekolah
ini adalah sekolah dasar yang sama dengan sekolah HIS
(Hollands Inlandse School) yang membedakan adalah adanya
agama dan al-quran yang diajarkan secara wajib.

Surau Jembatan Besi


Surau ini mulanya memberikan pelajaran yang biasa
seperti fiqh dan tafsir Quran namun dengan masuknya Haji
Abdullah Ahmad dan Haji Rasul mengajar disurau tersebut
pelajaran lebih ditekankan pada ilmu alat berupa kemampuan
untuk menguasai bahasa arab dan cabang-cabangnya.
Sumatra Thawalib
Haji Jalaluddin Thaib, pada tahun 1919 mengintrodusi
cara-cara mengajar moderen kedalam Thawalib, sistem
berkelas yang lebih sempurna. Pada tahun berikutnya Thaib
menjadi ketua dari Sumatra Thawalib. Pada waktu itu
organisasi tadi telah berkembang dan meluas melebihi
kegiatan yang dilakukan sebelumnnya. Sehingga dapat
dikatakan organisasi tersebut menjadi suatu badan yang
mengawasi dan membina sekolah itu sendiri.

Persatuan Muslim Indonesia (PERMI)


Pada tahun 1929 organisasi Thawalib memperluas
keanggotaannya pada semua bekas para pelajar dan guru-
guru yang tidak lagi memiliki hubungan langsung dengan
lembaga pendidikan tersebut. Pada tahun berikutnya
organisasi tersebut berubah menjadi Persatuan Muslim
Indonesia. Pada tahun 1932 organisasi ini berubah menjadi
partai politik yang kemudian disingkat menjadi PERMI. Sekitar
tahun 1933 permi menderita tekanan-tekanan yang
dilancarkan oleh pemerintah, pemimpin-pemimpin dibuang
termasuk guru-guru yang mengajar di Thawalib.
Diniyah dan Al-Madrasah Al-Diniyah
Dengan bantuan persatuan murid-murid sekolah diniyah
yang didirikan atas anjuran Zainuddin Labia, Rahmah
mendirikan pada tanggal 1 November 1923 sebuah sekolah
khusus untuk putra putri dengan nama Al-Madrasah Al-
Diniyah. Selain itu, Rahmah juga mengadakan pemberantasan
buta huruf dikalangan ibu-ibu yang lebih tua. Perkembangan
kedua bagian dari sekolah diniyah ini kemudian berjalan
lancar dan dalam tahun 1937 sebuah sekolah guru untuk
puteri didirikan, yang disusul tak beberapa lama kemudian
oleh pembukaan sekolah yang sama untuk putera.

Anda mungkin juga menyukai