1. Pengertian Penanganan Kejadian tidak diinginkan adalah penanganan insiden yang
menimbulkan cedera pada pasien,yang dilakukan oleh Tenaga kesehatan di Puskesmas,untuk menyelamatkan Nyawa pasien. 2. Tujuan 1. Mencegah cacat lebih lanjut. 2. Menyelamatkan Nyawa pasien. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 440/002-SK/PKM CSR/III/2020 tentang tentang penanganan KTD, KTC, KPC, dan KNC 4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2015 tentang Puskesmas 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit; 5. Prosedur/ PENATALAKSANAAN Langkah-langkah 1. Petugas yang menangani pasien melaporkan kepada penanggung jawab klinis tentang Kejadian Tidak Inginkan yang dialami pasien 2. Penanggung jawab layanan klinis melakukan pemeriksaan awal terkait keadaan pasien yang meliputi; suhu, nadi, tekanan darah, dan lokasi cedera. 3. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien tentang kejadian yang dialami pasien dan kronologis kejadiannya. 4. Petugas pelayanan klinis memberikan penanganan kepada pasiensesuai cedera yang dialami. 5. Jika penanganan cedera harus dilakukan oleh TIM maka harus dilakukan koordinasi dengan TIM. 6. Setelah melakukan penanganan kepada pasien dilakukan evaluasi baik terhadap kejadian yang dialami pasien maupun tindakan yang telah dilakukan. 7. Mensosialisasikan keselamatan pasien setiap ada pertemuan sebagai proses pembelajaran. 8. Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah dilakukan. 6. Bagan Alir
Penanggung jawab layanan klinis melakukan pemeriksaan awal terkait
keadaan pasien yang meliputi; suhu, nadi, tekanan darah, dan lokasi cedera.
Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien tentang
kejadian yang dialami pasien dan kronologis kejadiannya.
Petugas pelayanan klinis memberikan penanganan kepada pasiensesuai
cedera yang dialami.
Jika penanganan cedera harus dilakukan oleh TIM maka harus
dilakukan koordinasi dengan TIM.
Setelah melakukan penanganan kepada pasien dilakukan evaluasi baik
terhadap kejadian yang dialami pasien maupun tindakan yang telah dilakukan.
Mensosialisasikan keselamatan pasien setiap ada pertemuan sebagai
proses pembelajaran
7. Unit/ Program - Setiap Unit
terkait - Farmasi - Laboratorium - Ruang Konseling Terpadu 8. Rekaman historis perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan