Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (KTD)

No. Dokumen : Di tetapkan oleh


Kepala PuskesmasTenggaba
No. Revisi :-
SPO
Tgl. Terbit :
PUSKESMAS
Halaman :1/1 Serafin Mulyatie
TENGGABA
NIP: 196405191984112001
Pengertian Penanganan Kejadian tidak diinginkan adalah penanganan insiden yang
menimbulkan cedera pada pasien, yang dilakukan oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Tenggaba untuk menyelamatkan nyawa
pasien.
Tujuan 1. Mencegah cacat lebih lanjut.
2. Menyelamatkan nyawa pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tenggaba Nomor Tentang
Penanganan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Potensial
Cedera (KPC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), dan Kejadian Nyaris Cedera
(KNC).
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Prosedur/ 1. Petugas yang menangani pasien melaporkan kepada penanggung
Langkah- jawab klinis tentang Kejadian Tidak dinginkan (KTD) yang dialami
langkah Pasien.
2. Penanggung jawab layanan klinis melakukan pemeriksaan awal
terkait keadaan pasien yang meliputi; suhu, nadi, tekanan darah,
dan lokasi cedera.
3. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien
tentang kejadian yang dialami pasien dan kronologis kejadiannya.
4. Petugas pelayanan klinis memberikan penanganan kepada pasien
sesuai cedera yang dialami.
5. Jika penanganan cedera harus di lakukan oleh TIM maka harus
dilakukan koordinasi dengan Tim.
6. Setelah melakukan penanganan Kepada pasien dilakukan evaluasi
baik terhadap kejadian yang dialami pasien maupun tindakan yang
telah dilakukan.
7. Mensosialisasikan keselamatan pasien setiap ada pertemuan
sebagai proses pembelajaran.
8. Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah dilakukan.
Unit Terkait Semua Unit pelayanan di PuskesmasTenggaba.
PENANGANAN KEJADIAN POTENSIAL CEDERA (KPC)

No. Dokumen : Di tetapkan oleh


Kepala PuskesmasTenggaba
No. Revisi :
SPO
PUSKESMAS Tgl. Terbit :
TENGGABA
Halaman : 1/1 Serafin Mulyatie
NIP:196405191984112001

Pengertian Kejadian Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera pada pasien.
Tujuan Mencegah terjadinya cedera pada Pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tenggaba Nomor Tentang
Penanganan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Potensial
Cedera (KPC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Nyaris Cedera
(KNC).
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Prosedur/ 1. Petugas yang menangani pasien melaporkan kepada penanggung
Langkah- jawab klinis tentang Kejadian Potensial Cedera yang dialami pasien.
langkah 2. Penanggung jawab layanan klinis melakukan pemeriksaan awal
terkait keadaan pasien yang meliputi; suhu,nadi, dan tekanan
darah.
3. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien
tentang kejadian yang dialami pasien dan kronologis kejadiannya.
4. Penanggung jawab layanan klinis memantau lokasi tempat
terjadinya kejadian.
5. Petugas layanan klinis menanyakan kepada penanggung jawab
ruangan kronologis kejadian yang dialami pasien.
6. Setelah melakukan penanganan kepada pasien dilakukan evaluasi
baik terhadap kejadian yang dialami pasien maupun tindakan yang
telah dilakukan.
7. Mensosialisasikan keselamatan pasien setiap ada pertemuan
sebagai proses pembelajaran.
8. Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah dilakukan.
Unit Terkait Semua Unit pelayanan di PuskesmasTenggaba.
PENANGANAN KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)
No. Dokumen : Di tetapkan oleh
No. Revisi :- Kepala Puskesmas
Tenggaba
SPO Tgl. Terbit :
PUSKESMAS
Halaman :1/1
TENGGABA
Serafin Mulyatie
NIP:196405191984112001

Pengertian Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien di Puskesmas Tenggaba.
Tujuan Mencegah terjadinya cedera pada pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tenggaba Nomor Tentang
Penanganan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kondisi Potensial Cedera
(KPC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC).
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Prosedur/ 1. Petugas yang menangani pasien melaporkan kepada penanggung
Langkah- jawab klinis tentang Kondisi Nyaris Cedera yang dialami Pasien.
langkah 2. Penanggung jawab layanan klinis melakukan pemantuan penyebab
terjadinya Kejadian Nyaris Cedera.
3. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien tentang
kejadian yang dialami pasien dan kronologis kejadiannya.
4. Penanggung jawab layanan klinis melakukan upaya perbaikan untuk
mencegah terulang kembali Kondisi Nyaris Cedera pada pasien.
5. Penanggung jawab layanan klinis melakukan pertemuan dengan
petugas yang menangani pasien untuk mencari penyebab terjadinya
kejadian nyaris cedera.
6. Melakukan evaluasi secara rutin setiap bulan untuk meningkatkan
upaya keselamatan pasien di Puskesmas.
7. Mensosialisasikan keselamatan pasien setiap ada pertemuan sebagai
proses pembelajaran.
8. Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah dilakukan.
Unit Terkait Semua Unit pelayanan di PuskesmasTenggaba.

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC)


Pengertian Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah terjadinya insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
Tujuan Mencegah agar kejadian serupa tidak terjadi lagi pada pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tenggaba Nomor Tentang
Penanganan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kondisi Potensial Cedera
(KPC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC).
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Prosedur/ 1. Petugas yang menangani pasien melaporkan kepada penanggung
Langkah- jawab klinis tentang Kejadian Tidak Cedera yang dialami Pasien.
langkah 2. Penanggung jawab layanan klinis melakukan pemeriksaan awal
terkait keadaan pasien yang meliputi suhu, nadi, tekanan darah, dan
lokasi cedera.
3. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien tentang
kejadian yang dialami pasien dan kronoligis kejadiannya.
4. Penanggung jawab layanan klinis melakukan pertemuan dengan
petugas yang menangani pasien untuk mencari penyebab terjadinya
kejadian tidak cedera.
5. Melakukan evaluasi secara rutin setiap bulan untuk meningkatkan
upaya keselamatan pasien di Puskesmas.
6. Mensosialisasikan keselamatan pasien setiap ada pertemuan sebagai
proses pembelajaran.
7. Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah dilakukan.
Unit Terkait Semua Unit pelayanan di Puskesmas Tenggaba.

Anda mungkin juga menyukai