dan
BUPATI KUDUS
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
36. Sumber Daya Air adalah air, sumber air, dan daya air
yang terkandung di dalamnya.
Bagian Kedua
Ruang Lingkup
Pasal 2
BAB II
Bagian Kesatu
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 3
Bagian Kedua
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kabupaten
Paragraf 1
Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 4
Paragraf 2
Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 5
BAB III
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Bagian Kedua
Sistem Pusat Permukiman
Pasal 7
Bagian Ketiga
Sistem Jaringan Prasarana
Paragraf 1
Umum
Pasal 8
Paragraf 2
Sistem Jaringan Transportasi
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Paragraf 3
Sistem Jaringan Energi
Pasal 14
Paragraf 4
Sistem Jaringan Telekomunikasi
Pasal 15
Paragraf 5
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Pasal 16
Paragraf 6
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
BAB IV
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 23
Bagian Kedua
Kawasan Lindung
Paragraf 1
Umum
Pasal 24
Paragraf 2
Badan Air
Pasal 25
Paragraf 3
Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap
Kawasan Bawahannya
Pasal 26
Paragraf 4
Kawasan Perlindungan Setempat
Pasal 27
Bagian Ketiga
Kawasan Budi Daya
Paragraf 1
Umum
Pasal 28
Paragraf 2
Kawasan Hutan produksi
Pasal 29
Paragraf 3
Kawasan Pertanian
Pasal 30
Paragraf 4
Kawasan Pertambangan dan Energi
Pasal 31
Paragraf 5
Kawasan Peruntukan Industri
Pasal 32
Paragraf 6
Kawasan Permukiman
Pasal 33
Paragraf 7
Kawasan Pertahanan dan Keamanan
Pasal 34
BAB V
Pasal 35
BAB VI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 36
c. pelaksanaan SPPR.
Bagian Kedua
Ketentuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Paragraf 1
Umum
Pasal 37
Paragraf 2
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Untuk Kegiatan
Berusaha
Pasal 38
Paragraf 3
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Untuk Kegiatan
Nonberusaha
Pasal 39
Paragraf 4
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang untuk Kegiatan
yang Bersifat Strategis Nasional
Pasal 40
Bagian Ketiga
Indikasi Program Utama Jangka Menengah 5 (lima)
Tahunan
Paragraf 1
Umum
Pasal 41
Pasal 42
Paragraf 2
Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
Paragraf 3
Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
Paragraf 4
Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten
Pasal 54
Pasal 55
Bagian Keempat
Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
Pasal 56
BAB VII
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 57
Bagian Kedua
Ketentuan Umum Zonasi
Paragraf 1
Umum
Pasal 58
Paragraf 2
Ketentuan Umum Zonasi Rencana Struktur Ruang
Pasal 59
Pasal 60
Pasal 61
Pasal 62
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
Pasal 67
Paragraf 3
Ketentuan Umum Zonasi Rencana Pola Ruang
Pasal 68
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Pasal 72
Pasal 73
Pasal 74
Pasal 75
Pasal 76
3. jaringan prasarana.
b. diperbolehkan bersyarat, untuk kegiatan:
1. perumahan, dengan syarat membuat kajian
dan mendapat persetujuan dari instansi yang
berwenang, melakukan penataan
lingkungan, menyediakan sarana prasarana,
utilitas pendukung dan RTH;
2. perdagangan dan jasa, dengan syarat
melakukan penataan dan bina lingkungan,
mendapat persetujuan dari lingkungan
sekitar dan Pemerintah Kelurahan/Desa
setempat;
3. pariwisata, dengan syarat membuat kajian,
melakukan penataan dan bina lingkungan,
mendapat persetujuan dari Pemerintah
Kelurahan/Desa setempat dan instansi yang
berwenang;
4. industri kecil dan usaha mikro, dengan
syarat tidak mengganggu Kawasan
Permukiman Perkotaan, tidak menambah
luas lahan, melakukan penataan dan bina
lingkungan, mendapat persetujuan dari
lingkungan sekitar, Pemerintah
Kelurahan/Desa setempat dan instansi yang
berwenang;
5. industri yang telah ada dan berizin pada saat
Peraturan ini berlaku, dengan syarat tidak
menambah luas lahan, tidak mengubah jenis
industri, tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan yang melebihi ambang batas,
melakukan penataan dan bina lingkungan,
mendapat persetujuan lingkungan sekitar,
Pemerintah Kelurahan/Desa setempat dan
instansi yang berwenang;
6. peternakan skala mikro, dengan syarat
melakukan penataan dan bina lingkungan,
mendapat persetujuan dari lingkungan
sekitar, Pemerintah Kelurahan/Desa
setempat dan instansi yang berwenang;
7. perikanan budidaya dan/atau pengolahan
perikanan skala mikro dan kecil, dengan
syarat melakukan bina lingkungan,
mendapat persetujuan dari lingkungan
sekitar, Pemerintah Kelurahan/Desa
setempat dan instansi yang berwenang; dan
8. penataan lahan permukiman, dengan syarat
untuk mengoptimalkan lahan permukiman
perkotaan, memiliki izin usaha
pertambangan, membuat kajian dan
mendapat persetujuan dari instansi yang
berwenang.
c. tidak diperbolehkan, untuk kegiatan yang dapat
mengganggu dan/atau mengubah fungsi
Kawasan Permukiman Perkotaan.
61
Pasal 77
Paragraf 4
Ketentuan Khusus
Pasal 78
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 82
Bagian Ketiga
Penilaian Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
Paragraf 1
Umum
Pasal 83
Paragraf 2
Penilaian Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang
Pasal 84
Paragraf 3
Penilaian Perwujudan Rencana Tata Ruang
Pasal 85
Bagian Keempat
Ketentuan Insentif dan Disinsentif
Paragraf 1
Umum
Pasal 86
Paragraf 2
Ketentuan Insentif
Pasal 87
c. imbalan;
d. sewa ruang;
e. urun saham;
f. fasilitasi KKPR;
g. penyediaan prasarana dan sarana;
h. penghargaan; dan/atau
i. publikasi atau promosi.
Paragraf 3
Ketentuan Disinsentif
Pasal 88
Bagian Kelima
Arahan Sanksi
Pasal 89
Pasal 90
BAB VIII
Bagian Kesatu
Hak Masyarakat
Pasal 91
Bagian Kedua
Kewajiban Masyarakat
Pasal 92
Bagian Ketiga
Peran Masyarakat
Pasal 93
BAB IX
KELEMBAGAAN
Pasal 94
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 95
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 96
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 97