Anda di halaman 1dari 8

Nama : Naufal Hafizh Adriansyah

NPM : 1906348706

 Definisi Lahan

Definisi dari lahan berdasarkan Vink (1979) dan Su Ritohardoyo, pada dasarnya adalah
suatu wilayah di permukaan bumi yang meliputi berbagai objek penyusun biosfer yang ada
pada wilayah, baik yang bergerak maupun yang statis. Objek – objek tersebut dapat berupa
atmosfer, tanah, dan batuan induk, topografi, air, tumbuhan, dan hewan, serta dampak –
dampak dari aktivitas manusia baik pada masa lalu, maupun pada masa sekarang, yang
memiliki pengaruh nyata pada penggunaan lahan oleh manusia, pada masa sekarang maupun
masa yang akan datang

Pengertian yang relatif sama juga dikemukakan oleh FAO (1976). Definisi dari lahan
adalah suatu lingkungan fisik yang terdiri atas tanah, iklim, relief, hidrologi, vegetasi, dan
benda – benda yang ada di atasnya yang selanjutnya semua faktor – faktor tersebut
mempengaruhi penggunaan, termasuk di dalamnya juga berupa hasil kegiatan manusia, baik
masa lampau maupun sekarang. Lahan pada umumnya memiliki pengertian yang lebih luas
jika dibandingkan dengan tanah dan topografi.

Marbut (1968) mengemukakan lebih lanjut bahwa batasan arti lahan yang diartikan
sebagai gabungan dari unsur – unsur permukaan dan dekat dengan permukaan bumi yang
penting bagi manusia. Dari definisi – definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa lahan adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan
manusia untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari serta kehidupan sosio-ekonomi dan sosio-
budayanya. Lahan juga dapat menjadi tempat pengolahan sumber daya tersebut terjadi.

FAO (1995) juga mengutarakan bahwa lahan memiliki berbagai fungsi, yaitu:

- Produksi

Lahan dapat berfungsi sebagai basis untuk berbagai sistem penunjang kehidupan,
melalui produksi biomassa yang menyediakan makanan, pakan ternak, serat, bahan bakar
kayu dan bahan – bahan biotik lainnya bagi manusia, baik secara langsung maupun melalui
binatang ternak, termasuk budidaya perairan

- Lingkungan Biotik

Lahan merupakan basisi kergaman daratan yang menyediakan habitat biologi dan plasma
nutfah bagi hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme diatas dan dibawah permukaan tanah
- Pengatur Iklim

Lahan dan penggunaannya merupakan sumber serta pengolah gas rumah kaca dan
menentukan neraca energi global berupa pantulan, serapan dan transformasi dari energi
radiasi matahari dan daur hidrologi global

- Hidrologi

Lahan mengatur simpanan dan aliran sumber daya air tanah dan air permukaan serta
mempengaruhi kualitasnya

- Penyimpanan dan peninggalan

Lahan merupakan gudang dari berbagai bahan mentah dan mineral untuk dimanfaatkan
oleh manusia. Lahan juga dapat menjadi media untuk menyimpan dan melindungi berbagai
benda – benda bersejarah dan sebagai sumber informasi terkait dengan kondisi iklim serta
penggunaan lahan masa lalu

- Pengendali sampah dan polusi

Lahan berfungsi sebagai penerima, penyaring, penyangga, dan pengubah senyawa –


senyawa berbahaya

- Ruang kehidupan

Lahan menyediakan sarana fisik untuk tempat tinggal manusia, industri, dan aktivitas
sosial seperti olahraga dan rekreasi

- Penghubung spasial

Lahan menyediakan ruang untuk transportasi manusia, masukan dan produksi serta untuk
pemindahan tumbuhan dan binatang antar daerah terpecil dari suatu ekosistem alami

Fungsi – fungsi diatas menunjukkan bahwa lahan merupakan tanah dengan segala ciri,
kemampuan maupun sifatnya beserta proses pemanfaatan. Lahan memiliki berbagau fungsi yang
dapat dimanfaatkan okeh manusia dalam usaha meningkatkan kualitas hidupnya

Sebagai mana yang diungkapkan oleh Arsyad (1989), “Pengertian sifat lahan yaitu
atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan, seperti tekstur
tanah, struktur tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, temperatur, darinase tanah, jenis
vegetasi dan sebagainya”. Sifat lahan merupakan suatu penciri dari segala sesuatu yang terdapat
di lahan tersebut yang merupakan pembeda dari suatu lahan yang lainnya.
Sifat lahan menunjukkan bagaimana kemungkinan bentuk lahan jika digunakan untuk
suatu penggunaan lahan. Sifat lahan menentukan atau mempengaruhi keadaan yaitu bagaimana
ketersediaan air, peredaran udara, perkembangan akan kepekaan erosi, ketersediaan unsur hara,
dan sebagainya. Perilaku lahan yang menentukan pertumbuhan tersebut disebut kualitas lahan.
Sifat-sifat lahan terdiri dari beberapa bagian yaitu karakteristik lahan, kualitas lahan,
pembatas lahan, persyaratan penggunaan lahan, perbaikan lahan (Jamulya, 1991:2)
a. Karakteristik Lahan
Karakteristik lahan adalah suatu parameter lahan yang dapat diukur atau diestimasi,
misalnya kemiringan lereng, curah hujan, tekstur tanah dan struktur tanah. Satuan parameter
lahan dalam survey sumbardaya lahan pada umumnya disertai deskripsi karakteristik lahan.
b. Kualitas Lahan

Kualitas lahan mempengaruhi tingkat kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu.


Kualitas lahan dinilai atas dasar karakteristik lahan yang berpengaruh. Suatu karakteristik
lahan yang dapatberpengaruh pada suatu kualitas lahan tertentu, tetapi tidak dapat berpengaruh
pada kualitas lahan lainnya.
c. Pembatas Lahan
Pembatas lahan merupakan faktor pembatas jika tidak atau hampir tidak dapat memenuhi
persyaratan untuk memperoleh produksi yang optimal dan pengelolaan dari suatu penggunaan
lahan tertentu. Pembatas lahan dapat dibedakan menjadi dua yaitu : (1) Pembatas lahan
permanen, pembatas lahan yang tidak dapat diperbaiki dengan usaha-usaha perbaikanlahan
(land improvement). (2) pembatas lahan semetara, pembatas lahan yang dapat diperbaiaki
dengan carapengelolaaan lahan.
d. Persyaratan Penggunaan Lahan
Persyaratan penggunaan lahan dapat dikelompokkan menjadibeberapa bagian yaitu:
1. Persyaratan ekologikal, contohnya ketersediaan air, ketersediaan unsur hara,
ketersediaan oksigen, resiko banjir, lingkup temperatur, kelembapan udara, dan
periode kering.
2. Persyaratan pengelolaan, contonya persiapan pembibitan dan mekanisasi selama
panen.
3. Persyaratan konservasi, contohnya control erosi, resiko komplen tanah, resiko
pembentukan kulit tanah.

4. Persyaratan perbaikan, contohnya pengeringan lahan, tanggap terhadap pemupukan.


e. Perbaikan Lahan
Perbaikan lahan adalah aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas lahan pada
sebidang lahan untuk mendapatkan keuntungan dalam meningkatkan produksi pertanian.
Perbaikan lahan mutlak dilakukan agar kualitas lahan dapat terus terjaga dan bermanfaat
bagi generasi yang akan datang.
 Perbedaan antara landuse dan land cover
o Landuse

Landuse atau penggunaan lahan pada dasarnya merupakan hasil akhir dari setiap
bentuk campur tangan kegiatan (intervensi) manusia terhadap lahan di permukaan bumi
yang bersifat dinamis dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup baik material
maupun spiritual. Lahan yang sebelumnya merupakan lahan kosong atau lahan tidak
terbangun, banyak mengalami perubahan fungsi menjadi lahan terbangun dengan
berbagai macam bentuk penggunaan dan pemanfaatan lahan. Menurut Luthfi Rayes
(2007), penggunaan lahan adalah penggolongan penggunaan lahan secara umum seperti
pertanian tadah hujan, pertanian beririgasi, padang rumput, kehutanan atau daerah
rekreasi

Berdasarkan Arsyad (1989), penggunaan lahan adalah setiap bentuk campur


tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik
materiil maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua
golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian

Secara garis besar, penggunaan lahan pertanian didasarkan pada ketersediaan air
dan komoditi yang diusahakan, dimanfaatkan, atau yang berada pada lahan tersebut.
Macam – macam penggunaan lahan pertanian yaitu sawah, kebun, tegalan, hutan
produksi, hutan lindung, dan sebagainya. Sedang penggunaan lahan bukan pertanian
dapat dibedakan menjadi lahan pemukiman, industri, dan lain – lain.

Seiring dengan berkembangnya aktivitas manusia, penggunaan lahan juga akan


mengalami perubahan. Perubahan penggunaan lahan merupakan perubahan yang
dilakukan oleh manusia dalam mengelola lahan, hal ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Perubahan penggunaan lahan terjadi karena
berbagai faktor, baik itu dari penduduk sendiri atau pembangunan dari pemerintah.
Perubahan penggunaan lahan yang dilakukan oleh penduduk biasanya karena tuntutan
untuk memenuhi kebutuhan penduduk itu sendiri, seperti pembangunan rumah di lahan
pertanian dan pembangunan perkebunan atau tegalan di daerah hutan. Perubahan
penggunaan yang berasal dari pemerintah dilakukan karena untuk memenuhi sarana-
prasarana umum seperti taman kota, pembangunan gedung pemerintahan, dan sarana
prasarana umum. Perubahan lahan yang dilakukan pihak swasta merubah penggunaan
lahan untuk dijadikan pabrik, gudang, kawasan perdagangan, perkebunan dan lain
sebagainya.
Perubahan penggunaan lahan terjadi karena tuntutan ekonomi, yaitu karena
dalam penggunaan yang sebelumnya kurang menghasilkan keuntungan yang besar,
sehingga penduduk dan perusahaan swasta merubah penggunaan lahannya ke
penggunaan lahan yang hasilnya lebih menguntungkan. Namun, terdapat perubahan
penggunaan lahan yang tidak disesuaikan dengan kemampuan lahan tersebut, akibatnya
terjadi penyimpangan antara penggunaan lahan dengan kemampuan lahan.

o Land cover

Berdasarkan pengertian yang diutarakan oleh Syahbana (2013), Land cover atau
tutupan lahan merupakan perwujudan secara fisik (visual) dari vegetasi, benda alam, dan
sensor budaya yang ada di permukaan bumi tanpa memperhatikan kegiatan manusia
terhadap objek tersebut.Definisi tutupan lahan (land cover) ini sangat penting karena
penggunaannya yang kerap disamakan dengan istilah penggunaan lahan (land use).
Tutupan lahan dan penggunaan lahan memiliki beberapa perbedaan mendasar. Menurut
penjelasan, penggunaan lahan mengacu pada tujuan dari fungsi lahan, misalnya tempat
rekreasi, habitat satwa liar atau pertanian sedangkan tutupan lahan mengacu pada
kenampakan fisik permukaan bumi seperti badan air, bebatuan, lahan terbangun, dan lain-
lain

Menurut Nurwadjedi, Sukmantalya, Bumi, Amhar, Dewayany dan Syarifudin (2002),


tutupan lahan adalah suatu ciri dan sifat fisik dari bentuk lahan yang relatif mudah
dikenali secara kasat mata dengan membedakan kenampakan kontras dan relief lokal
sebagai penyusun bentuk lahan. tutupan lahan merupakan gambaran bentuk/pattern dan
arsitektur permukaan bumi yang dapat dibedakan menjadi bentuk lahan
perbukitan/punggungan, pegunungan, atau gunungapi, lembah dan dataran, yang
digunakan untuk pendugaan jenis batuan

Tutupan lahan pada dasarnya adalah bentuk fisik dari permukaan bumi. Penggunaan
lahan biasanya diklasifisikan menjadi tiga golongan besar, yaitu vegetasi, perairan, dan
lahan terbangun. Land cover pada umumnya dipetakan pada skala yang lebih general jika
dibandingkan dengan penggunaan lahan. Land cover biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi perubahan bentuk permukaan bumi serta peristiwa perubahan iklim

o Perbedaan
Penggunaan lahan dan tutupan lahan memiliki beberapa perbedaan mendasar.
Penggunaan lahan mengacu pada tujuan tanah berfungsi, misalnya perumahan, rekreasi,
habitat satwa liar atau pertanian; tidak menggambarkan penutup permukaan tanah.
Misalnya, penggunaan lahan rekreasi bisa terjadi di hutan, semak, padang rumput atau
rumput terawat.
Tutupan lahan mengacu pada penutup permukaan tanah, apakah vegetasi,
infrastruktur perkotaan, air, tanah gundul atau lainnya; tidak menggambarkan
penggunaan lahan, dan penggunaan lahan mungkin berbeda untuk tanah dengan jenis
penutup yang sama. Misalnya, jenis tutupan lahan hutan dapat digunakan untuk produksi
kayu, pengelolaan satwa liar atau rekreasi; mungkin tanah pribadi, DAS dilindungi atau
taman negara populer.
Singkatnya, penggunaan lahan menunjukkan bagaimana orang
menggunakan/memanfaatkan tanah, apakah untuk perumahan, jalan, perkantoran,
pertanian atau lainnya. sedangkan tutupan lahan menunjukkan jenis tanah fisik. Kedua
jenis data yang paling sering diperoleh dari analisis baik satelit atau foto udara.
REFERENSI

Kusumaningrat, Merpati. (2017). Analisis Perubahan Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan


Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2009 dan 2017. Yogyakarta; Universitas
Diponegoro

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196006151988031-
JUPRI/LAHAN.pdf, diakses pada pukul 19:03, tanggal 25 Februari 2021

https://eprints.uny.ac.id/24504/4/4.%20BAB%20II.pdf diakses pada pukul 19:22, tanggal 25


Februari 2021

https://peta-kota.blogspot.com/2016/12/beda-land-use-dan-land-cover-penggunaan.html diakses
pada pukul 19:48, tanggal 25 Februari 2021

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/717/5/121803015_file%205.pdf diakses pada


pukul 20:01, tanggal 25 Februari 2021

https://oceanservice.noaa.gov/facts/lclu.html diakses pada pukul 20:18, tanggal 25 Februari 2021

http://eprints.umm.ac.id/59534/3/BAB%20II.pdf diakses pada pukul 20:36, tanggal 25 Februari


2021

Anda mungkin juga menyukai