Anda di halaman 1dari 5

Analisis Wilayah Terdampak Bencana Banjir di

Kabupaten Kudus Menggunakan Aplikasi Google


Earth Engine

Oleh : Naufal Hafizh Adriansyah

Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas


Indonesia, Depok, Indonesia
naufal.hafizh91@ui.ac.id

Abstrak
Banjir masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah hingga
Senin (22/2/2021). Ketinggian genangan beragam antara 20 hingga 50 cm. Banjir yang masing
terjadi mengakibatkan sejumlah warga mengungsi ke tempat aman. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus menginformasikan berdasarkan laporan hari ini
(22/2/201), Jalan alternatif Kudus–Pati, di wilayah Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo,
genangan setinggi 20 cm terpantau sepanjang 100 m. Ketinggian serupa teridentifikasi di Jalan
Kudus–Purwodadi dan jalan masuk Desa Karangrowo. Sedangkan di terminal Kudus, tinggi
muka air sekitar 50 cm. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran dan
luasan lahan yang terkena banjir dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh Metode
vang digunakan dalam analisis estimasi dampak banjir adalah dengan menggunakan data
MODIS rentang perekaman sebelum hingga sesudah terjadinya banjir, yaitu pada tanggal 11
Februari 2021 hingga 23 Februari 2021. MODIS memiliki keunggulan dalam menyediakan data
secara temporal sehingga cocok untuk menganalisis perubahan lahan akibat banjir.
Kata kunci: Kudus, wilayah banjir, Google Earth Engine

1. Latar belakang
Banjir merupakan fenomena alam tidak mampunya wilayah dataran banjir untuk
menampung kuantitas air akibat meluapnya sungai air sungai atau intensitas curah hujan yang
tinggi,sehingga mengakibatkan munculnyagenangan pada bagian permukaan.
Ketidakmampuan suatu daerah untuk menampung air permukaan dipicu oleh empat faktor
diantaranya adalah kondisi topografi, kemampuan infiltrasi tanah, morfologi wilayah, dan
dominasi tutupan lahan yang dimiliki Banjir menjadi sebuah ancaman kebencanaan apabila
daerah dataran rawan banjir dikembangkan sebagai kawasan pemukiman, pertanian,
perkebunan, dan kawasan dengan aktivitas manusia lainnya. Penggunakan data citra MODIS
untuk mengidentifikasi persebaran wilayah banjir didasarkan pada kelebihan data dari citra
2

penginderaan jauh yang memiliki cakupan wilayah kajian yang luas dan keakuratan relatif
tinggi serta pengerjaan memerlukan waktu relatif cepat

2. Metode Penelitian
2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Kudus, yang merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah. Wilayah penelitian secara geografis terletak pada 6° 55' 38.99" hingga 6° 43'
39.86" LS dan 110° 56' 13.8" hingga 110° 47' 9.97" BT. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten
Kudus, Kabupaten Kudus terdiri dari 9 kecamatan, 9 kelurahan dan 123 desa, dengan jumlah
penduduknya mencapai 832.681 jiwa dengan luas wilayah 425,15 km² dan sebaran penduduk 1.958
jiwa/km. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah

Gambar 1. Peta Kabupaten Kudus


2.2. Alat dan Bahan
Penelitian ini menggunakan aplikasi Google Earth Engine yang dapat diakses melalui link
https://code.earthengine.google.com/. Data yang digunakan adalah data MODIS yang direkam selama
tanggal 11 Februari 2021 hingga 23 Februari 2021

2.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode analisis
citra satelit. Semua pengolahan dan analisis citra satelit dilakukan dengan menggunakan Google Earth
Engine sebagai alat dalam memproses data MODIS untuk analisa bencana banjir dengan
menggunakan perintah berupa kode script pemograman. Dengan kode perintah tersebut Google Earth
Engine akan memproses data secara otomatis
3

Pada Google Earth Engine dilakukan pengklasifikasian penggunaan lahan dengan


menggunakan klasifikasi terbimbing (supervised classification) untuk mengkarakterisasi setiap jenis
tata guna lahan. Klasifikasi penggunaan lahan digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam proses
interpretasi citra penginderaan jauh untuk tujuan pemetaan penggunaan lahan. Kemudian pada tahap
klasifikasi ini proses digitasi juga dapat memperjelas obyek - obyek di lokasi penelitian seperti
pemukiman, perkebunan, sungai, dan batas-batas daerah penelitian

3. Hasil dan Pembahasan


Dari perbandingan yang dilakukan terhadap hasil perekaman MODIS pada periode sebelum
banjir dengan hasil perekaman setelah banjir, diketahui terdapat perubahan dalam permukaan
bumi

Gambar 3. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Banjir


Dari hasil analisis yang menggunakan script Google Earth Engine, didapatkan luasan dampak
banjir pada penggunaan lahan perkotaan, pertanian, dan yang lainnya. Diketahui bahwa
berdasarkan data GHSL tahun 2015, banjir yang terjadi pada periode 11 – 23 Februari 2021,
diestimasikan berdampak pada 62.476 penduduk Kabupaten Kudus. Berikut adalah tabel
penjabaran estimasi luasan wilayah terdampak banjir serta peta dari dampak banjir di Kabupaten
Kudus
4

Table 1. Luasan Wilayah Terdampak Banjir


Penggunaan Lahan Luas Terdampak
Perkotaan 5501 Hektar
Pertanian 1416 Hektar

Lainnya 5501 Hektar

Gambar 3. Peta Wilayah Terdampak Banjir


Dari peta diatas, diketahui pola persebaran banjir yang didapatkan menunjukkan bahwa
wilayah selatan dari Kabupaten Kudus cukup banyak yang tidak terdampak oleh

4. Kesimpulan
Dari hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Kudus
pada tanggal 11 Februari 2021 hingga 23 Februari 2021 berdampak lebih parah pada wilayah
penggunaan lahan perkotaan dibandingkan dengan tipe penggunaan lahan yang lainnya. Sementara
intensitas persebaran wilayah terdampak banjir di Kabupaten Kudus relatif tersebar, dengan sebagian
dari daerah di selatan tidak terdampak oleh banjir
5

Daftar Pustaka
Kasanah, Nikmatul. (2021). Analisis Lahan Sawah Tergenang Banjir Menggunakan Metode Change
Detectin dan Phenology Pixel Based Paddy Rice Mapping. Yogyakarta; Universitas Diponegoro

Munawar, Ma’sum. (2020). Analisis Dampak Ban,jir Wilayah Jabodetabek dengan Pengolah Data
Berbasis Cloud Google Earth Engine. Yogyakarta; Universitas Diponegoro

Lazuardi, M.A. (2019). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Variabilitas Upwelling di Perairan Barat
Sumatra Menggunakan Citra Satelit Aqua MODIS. Depok; Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional

Kurniawan, Robert. (2019). Identifikasi Penggunaan Lahan Menggunakan Citra Satelit Landsat 8
Melalui Google Earth Engine. Jakarta; Politeknik Statistika STIS

Kompas.com. (2021, 9 Februari). Banjir Sepekan di Kudus, 13 Desa Masih Terendam, Warga
Dievakuasi dengan Perahu. Diakses pada 25 Juni 2021 dari
https://regional.kompas.com/read/2021/02/09/18223371/banjir-sepekan-di-kudus-13-desa-masih-
terendam-warga-dievakuasi-dengan?page=all

Beritasatu.com. (2021, 22 Februari). Banjir Masih Genangi Beberapa Wilayah di Kudus.


Diakses pada 25 Juni 2021 dari https://www.beritasatu.com/nasional/736957/banjir-masih-
genangi-beberapa-wilayah-kabupaten-kudus

Anda mungkin juga menyukai