*Email: selaastralia20@gmail.com
ABSTRAK
Perubahan iklim global berdampak pada pemanasan global karena adanya efek
rumah kaca (green house effect) sehingga dapat meningkatkan jumlah uap air di
atmosfir, hal ini memicu peningkatan curah hujan. Peningkatan curah hujan yang tidak
diantisipasi dengan baik menimbulkan kemungkinan terjadinya banjir. Banjir biasanya
melanda daerah yang mempunyai topografi relatif rendah dan daerah cekungan.
DiIndonesia banjir sudah lama terjadi, khususnya diwilayah Jabodetabek karena kondisi
geografi wilayah tersebut memang berada didataran banjir sehingga mempunyai resiko
yang besar tergenang banjir. Risiko kerugian akibat banjir akan meningkat pada daerah
yang padat penduduknya. Bencana banjir Jabodetabek menimbulkan korban jiwa dan
kerugian materi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis estimasi dampak banjir
diwilayah Jabodetabek guna meminimalisir kerugian yang akan ditimbulkan
(pengurangan resiko bencana).
Metode yang digunakan dalam analisis estimasi dampak yang ditimbulkan dari
bencana banjir di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan perangkat pengolah data
Google Earth Engine. Citra Google Earth Engine merupakan sumber data global yang
secara gratis dapat dipakai untuk berbagai keperluan serta ketelitian data tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat ditingkatkan dengan teknik penginderaan jauh. Data
citra Google Earth Engine menggunakan data citra sentinel 1 dan modis dengan rentang
perekaman sebelum terjadinya banjir 20 Desember 2019 – 1 Januari 2020 dan sesudah
terjadinya banjir rentang 1 Januari 2020 – 25 Januari 2020. Keunggulan menggunakan
citra sentinel yaitu dapat diperoleh tanpa biaya, resolusi yang tinggi dengan swath yang
lebar, dapat digunakan untuk kajian monitoring tutupan lahan termasuk vegetasi, tanah,
air (juga jaringan air dan area pantai), dan memiliki saluran multispektral dan radar
dengan luas sapuan yang sangat luas sehingga dapat digunakan untuk kepentingan
penanganan dan pencegahan dampak banjir di Indonesia. Sedangkan modis memiliki
kelebihan yaitu banyaknya resolusi radiometrik, sangat teliti resolusi spasial dan lebih
kerapnya frekuensi pengamatan atau resolusi temporal.
1
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT
Global climate change impacts global warming because of the green house
effect, which can raise the amount of water vapor in the atmosphere, triggering an
increase in rainfall. Unanticipated increased rainfall makes floods possible. Floods
usually engthen lands that have relatively low topography and low trench areas.
Indonesia has long been flooded, especially in the jabodetails region, where the
geography of the region was in the flood plain and therefore at great risk of flooding.
The risk of loss from flooding will increase in densely populated areas. The jabodetails
flood disaster caused loss of life and material loss. The study aims to analyze the
estimated impact of flooding in the jabodetails region to minimize the damage that will
be incurred (disaster risk reduction).
The method used in analysis of the impact estimates from flooding in the
jabodetachment region using the Google earth engine data processor. The image of
Google earth engine is a global source of data that can be used freely for the utilities and
precision of that data can be accounted for and can be enhanced by remote sensing
techniques. The image data of Google earth engine using the image data of sentinel 1
and mode with the shot range before the flood of December 20, 2019-1, 2020, and after
the January 1, 20201-january 2020, Precautionary images can be obtained without
charge, high resolution with broad swath monitoring, can be used for ground-cover
monitoring studies including vegetation, soil, water (as well as water grids and
coastlines), and it has multispectral and radar channels with a broad pool of water and
radar that can be used for the benefit of treatment and protection of flood impact in
indonesi. While fashion had the advantage of the many radiometric resolutions, it was
very precise and more concentrated in the frequency of observation or spatial resolution.
2
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
I. PENDAHULUAN
3
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
1.2. Tujuan
1. Menganalisis Estimasi dampak banjir diwilayah jabodetabek dengan
menggunakan Google Earth Engine
2. Mengkaji kecenderungan terjadinya banjir di Jabodetabek.
II. METODE
Dasar Teori
Dalam kajian ini, pendekatan yang dipakai untuk menghasilkan tujuan
yang diharapkan adalah dengan menggunakan proses geospasial dengan data
dasar menggunakan citra dari Google Earth Engine. Proses geospasial itu
sendiri merupakan proses SIG yang unik untuk pengolahan data spasial
untuk menganalisis keruangan yaitu dampak banjir diwilayah jabodetabek.
4
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
bentuk raster. Kualitas DEM dilihat dari seberapa akurat elevasi tiap pixel
(keakuratan absolut) dan beberapa akurat morfologi yang ditampilkan
(keakuratan relatif). Beberapa faktor yang berperan penting dalam penentuan
kualitas DEM(Li, dkk., 2005), yaitu :
1. Kekasaran atau morfologi dataran yang diteliti.
2. Kepadatan contoh atau sampel (metode pengumpulan data).
3. Resolusi grid (ukuran pixel).
4. Algoritma interpolasi.
5. Resolusi vertikal.
6. Analisis algoritma dataran.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data citra Google Earth
Engine menggunakan data citra sentinel 1 dan modis. Sentinel-1A adalah satelit
pencitraan radar Eropa diluncurkan pada 2014. Ini adalah satelit pertama
sentinel 1 diluncurkan sebagai bagian dari program Copernicus Uni Eropa.
Satelit Sentinel I dilengkapi dengan sensor SAR type C-Band yang merupakan
teknologi Pengindraan Jauh modern dengan sensor radar aktif yang mampu
menembakkan gelombang elektromagnetik ke permukaan bumi sehingga
perekaman obyek dipermukaan bumi tidak terganggu oleh atmosfer maupun
kondisi obyek yang kurang pencahayaan matahari. Panjang gelombang sentinel
yaitu 0,05 meter dengan ketinggian orbit dari permukaan bumi 693.000 meter.
5
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
6
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
7
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Gambar 3. Peta Estimasi Dampak Banjir Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan
Jawa Barat
8
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Uji Validitas
Uji validitas dengan menggunakan perhitungan r-squared ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat kevalidan data hasil analisa banjir. Uji validitas
dilakukan dengan membandingkan nilai Y (model/Prediksi) dengan Y
(Observasi/rill). Uji validitas hasil estimasi penduduk terdampak banjir
9
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Hasil uji validitas yang nilainya antara 0,6 — 1 maka data Valid. Dapat dilihat
bahwa nilai model r squared yaitu sebesar 0.011324897 artinya bahwa hasil uji validitas
penduduk terdampak banjir di wilayah Jabodetabek tidak valid atau tidak dapat diterima
secara validitas yang menjelaskan bahwa estimasi banjir dengan menggunakan Google
Earth Engine ini berbeda dengan kondisi sebenarnya atau rill dilapangan.
Gambar 8. Peta Perbandingan Genangan Banjir Lapan Dengan Hasil Google Earth
Engine
Validasi data hasil estimasi genangan banjir jabodetabek dengan google earth
engine diuji dengan data milik lapan, hasil uji menunjukkan bahwa validitas hasil
estimasi genangan banjir google Earth Engine lebih baik dibandingan dengan
10
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
perhitungan r square, karena secara visual titik sampel yang terindikasi genangan, kedua
data dapat bertampalan dan menunjukkan persebaran yang merata dan hampir sama.
IV. KESIMPULAN
Peran teknologi penginderaan jauh yang dipadukan dengan SIG semakin
nyata untuk penanganan bencana alam dan untuk berbagai analisis lainnya.
Kemampuan data penginderaan jauh yang gratis seperti Google Earth
memberikan solusi untuk sarana pembuatan peta terdampak banjir sehingga
dapat menjadi parameter untuk penanganan banjir di wilayah Jabodetabek. Rata-
rata jumlah kejadian banjir di wilayah Jabodetabek dipengaruhi secara signifikan
oleh karakteristik topografi, jumlah pemukiman, curah hujan, dan kurangnya
daerah resapan air.
Nilai model r squared yaitu sebesar 0.011324897 artinya bahwa hasil uji
validitas penduduk terdampak banjir di wilayah Jabodetabek tidak valid atau
tidak dapat diterima secara validitas yang menjelaskan bahwa estimasi banjir
dengan menggunakan Google Earth Engine ini berbeda dengan kondisi
sebenarnya atau rill dilapangan.
11
Tugas Mata Kuliah Geomorfologi Kebencanaan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
DAFTAR PUSTAKA
Nigro, J., Daniel, S., Frederic, P.G.,dan Robert, B., (2014). NASA/ DFO MODIS
Near Real-Time (NRT) Global Flood Mapping Product Evaluation of Flood
and Permanent Water Detection.
Fazeli, H.R.M., Nor., S., Shahabuddin, A., dan Zulkarnain, A.R., (2015). A Study of
Volunteered Geographic Information (VGI) Assesment Methods for Flood
Hazard Mapping : A Review. Jurnal Teknologi (Science and Engineering),
75(10):127-134. (eISSN 2180-3722).
Funk, C.C., Pete, J.P., Martin, F. L., Diego, H.P., James, P.V., James, D.R., Bo, E.R.,
Gregory, J.H., Joel, C. M., dan Andrew, P.V., (2014). A Quasi-global
Precipitation Time Series for Drought Monitoring. USGS, EROS Data
Center, Sioux Falls, SD.
Iswanto, F & Aditya, T. 2009. Pemanfaatan Basisdata Spasial dan Google Earth
untuk Visualisasi Kadaster 3D. Prosiding Seminar Nasional FIT ISI 2009.
Teknik Geodesi UNDIP. Semarang.
https://www.google.com/search?q=Kodoatie%2C+R.J+dan+Sugiyanto%2C+2002.+
Banjir%3A+Beberapa+Penyebab+dan+Metode+Pengendaliannya%2C+Dala
m+Perspektif+Lingkungan.+Yogyakarta.+Pustaka+Pelajar&oq=Kodoatie%2
C+R.J+dan+Sugiyanto%2C+2002.+Banjir%3A+Beberapa+Penyebab+dan+
Metode++Pengendaliannya%2C+Dalam+Perspektif+Lingkungan.+Yogyakart
a.+Pustaka++Pelajar&aqs=chrome..69i57&sourceid=chrome&ie=UTF-8
(Diakses pada 4 Juni 2020)
http://www.detiknews.com/read/2009/11/18/101330/1243822/10/puncak-banjir-di-
jakarta-januari-2010-lebih-parah-dibanding-tahun-lalu (Diakses pada 4 Juni
2020)
12