Anda di halaman 1dari 5

DIVISI 1 UMUM

SPESIFIKASI KHUSUS
Spesifikasi Khusus
Divisi 1 – Umum

DAFTAR ISI

SS1.43 PENGGUNAAN BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM).......................1


SS1.43 (1) Uraian..............................................................................................1
SS1.43 (2) Syarat Pelaksanaan.........................................................................1

Semarang-Demak Toll Road Integrated with Sea Dike Project (Semarang-Sayung Section)
STA -0+150 – STA 10+394 i
Package B Main Road (Sea Dike) STA 1+578 – STA 8+314
Spesifikasi Khusus
Divisi 1 – Umum

SS1.36 GAMBAR DAN PENGGUNAAN BUILDING INFORMATION MODELLING


(BIM)

SS1.36 (1) Uraian

Building Information Modelling yang selanjutnya disingkat dengan BIM


adalah
representasi digital dari karakter fisik dan karakter fungsional suatu
bangunan yang didalamnya terkandung semua informasi mengenai elemen-
elemen bangunan yang digunakan sebagai basis pengambilan keputusan
dalam proses perencanan, pelaksanaan konstruksi, dan masa operasi
bangunan untuk membentuk aset digital yang merupakan suatu kembaran
dari kondisi fisik sesungguhnya (digital twin). BIM merupakan sistem,
manajemen, metode atau runutan pengerjaan suatu proyek yang diterapkan
berdasarkan informasi terkait dari keseluruhan aspek bangunan yang
dikelola dan kemudian diproyeksikan kedalam model 3 (tiga) dimensi.
Kontraktor wajib melakukan penggunaan BIM dalam pekerjaan ini yang
dapat terintergrasi dengan program/pekerjaan lainnya sesuai arahan dan
persetujuan dari Pengguna Jasa.

SS1.36 (2) Pelaksanaan

1. Kontraktor harus mengisi form Rencana Implementasi BIM Tender ke


dalam bentuk BIM Execution Plan (BEP) Pre-contract untuk menilai
kemampuannya dalam mengimplementasikan proses BIM, yang
berisikan informasi proyek, standar acuan BIM dan referensi, rencana
sumber daya (meliputi struktur organisasi, tenaga ahli BIM, serta
pengalaman proyek), rencana hardware dan software BIM yang dipakai,
rencana platform Common Data Environment (CDE) yang digunakan,
manajemen data informasi (meliputi titik koordinat/acuan dan folder
manajemen), alur proses BIM (Workflow BIM), dan rencana strategi
koordinasi dan kolaborasi.
2. Kontraktor harus membuat Rencana Implementasi BIM Proyek ke
dalam bentuk BIM Execution Plan (BEP) Post-contract untuk
mendetailkan seluruh pelaksanaan implementasi BIM dalam masa
perencanaan dan masa konstruksi yang disepakati bersama dengan

Semarang-Demak Toll Road Integrated with Sea Dike Project (Semarang-Sayung Section)
STA -0+150 – STA 10+394 1
Package B Main Road (Sea Dike) STA 1+578 – STA 8+314
Spesifikasi Khusus
Divisi 1 – Umum

seluruh pemangku kepentingan seperti konsultan, kontraktor, sub


kontraktor, vendor dan pengguna jasa.
3. Rencana Implementasi BIM Proyek dalam bentuk BIM Execution Plan
(BEP) Post contract berisi tentang informasi proyek, Standar Acuan
BIM & referensi, tujuan pemanfaatan BIM, sumber daya (struktur
organisasi), hardware dan software BIM, manajemen data informasi
(meliputi titik koordinat/acuan, standar penamaan model dan folder
manajemen), platform Common Data Environment (CDE) yang
digunakan, strategi koordinasi dan kolaborasi, standar dan prosedur
kolaborasi (peran antar stakeholder), penyimpanan asset informasi,
tingkat kedetailan dalam Level of Development (LOD) di masing masing
jenis pekerjaan, Task Information Delivery Plan (TIDP), Master
Information Delivery Plan (MIDP), jadwal pelaksanaan BIM dan
teknologi yang dipakai.
4. Dilakukan simulasi waktu (4D) pada masa konstruksi berdasarkan
harian (daily basis).
5. Dilakukan simulasi biaya (5D) harus berbasis informasi dalam 3D Model
seperti dimensi dihubungkan dengan elemen biaya dipakai untuk
perencanaan masa tender, what if scenario, rencana progres proyek,
dan pengendalian proyek.
6. Kontraktor wajib (mandatory) melakukan penggunaan BIM 3D, 4D, 5D
sedangkan untuk keandalan bangunan (sustainability) saat masa layan
bangunan (6D), manajemen data pada saat masa layan bangunan (7D),
dan simulasi keselamatan saat kondisi emergency (8D) adalah bersifat
optional yang disesuaikan dengan kebutuhan Pengguna Jasa.
7. Semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan termasuk koordinasi dan
kolaborasi dikelola secara digital menggunakan platform Common Data
Environment (CDE) sebagai aset digital Direktorat Jenderal Bina Maga;
8. Kontraktor terpilih akan mendetailkan elemen BIM ke dalam LOD
hingga 400 (construction stage) dan didetailkan ke dalam BEP Post
Contract.
9. Kontraktor disyaratkan memiliki sertifikat ISO BIM 19650 (minimal
sertifikat ISO BIM Level 2) sebagai bagian standar pelaksanaan BIM di
lingkungan proyek Direktorat Jenderal Bina Maga.
10. Koordinasi dapat dilakukan secara virtual dengan menggunakan
teknologi Virtual Reality (VR).

Semarang-Demak Toll Road Integrated with Sea Dike Project (Semarang-Sayung Section)
STA -0+150 – STA 10+394 2
Package B Main Road (Sea Dike) STA 1+578 – STA 8+314
Spesifikasi Khusus
Divisi 1 – Umum

11. Seluruh pemodelan dan data BIM akan diserahterimakan Kontraktor ke


Pengguna Jasa saat proses serah terima pekerjaan pertama sekaligus
menjadi asset data Pengguna Jasa.
12. Ketentuan lain dalam pelaksanaan BIM akan didetailkan ke dalam
dokumen Employers Information Requirements (EIR).

SS1.36 (3) Syarat Pelaksanaan

Pelaksanaan pekerjaan ini tidak akan dibayar, melainkan merupakan


kewajiban dari Kontraktor.

Semarang-Demak Toll Road Integrated with Sea Dike Project (Semarang-Sayung Section)
STA -0+150 – STA 10+394 3
Package B Main Road (Sea Dike) STA 1+578 – STA 8+314

Anda mungkin juga menyukai