A. Issue
Bagaimana perizinan Multi Level Marketing (MLM) di Indonesia
B. Regulasi
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 70/M-
DAG/PER/10/2019 TENTANG DISTRIBUSI BARANG SECARA LANGSUNG;
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 55/M-
DAG/PER/10/2009 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA
PENJUALAN LANGSUNG KEPADA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DALAM
RANGKA PELAKSANAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN
MODAL;
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 32/M-
DAG/PER/8/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN
DENGAN SISTEM PENJUALAN LANGSUNG;
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 13/M-
DAG/PER/3/2006 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA
PENJUALAN LANGSUNG;
C. Analisa
1. Berdasarkan PERMENDAGRI No. 70/M-DAG/PER/10/2019 Tentang Distribusi Barang
Secara Langsung.
a. Penjualan Langsung (Direct Selling) adalah sistem penjualan Barang tertentu
melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh Penjual Langsung yang
bekerja atas dasar Komisi dan/atau Bonus berdasarkan hasil penjualan kepada
Konsumen di luar lokasi eceran;
b. Penjualan Langsung secara Multi Tingkat (Multi Level Marketing) adalah
penjualan Barang tertentu melalui jaringan pemasaran berjenjang yang
dikembangkan oleh Penjual Langsung yang bekerja atas dasar Komisi dan/atau
Bonus berdasarkan hasil penjualan Barang kepada Konsumen;
c. Perusahaan Penjualan Langsung yang selanjutnya disebut Perusahaan adalah
badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan Barang dengan sistem Penjualan Langsung;
d. Penjual Langsung adalah orang perseorangan atau badan usaha berbentuk
Perseroan Terbatas yang merupakan anggota mandiri jaringan pemasaran atau
penjualan Perusahaan.
Proses penerbitan SIUPL memerlukan waktu kurang lebih 45 sampai 50 hari kerja dengan
prosedur sebagai berikut:
a. Mengajukan penerbitan NIB dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) 47999 melalui sistem OSS. Dokumen ini
nantinya akan berupa SIUP yang belum berlaku memenuhi komitmen dan belum
berlaku efektif;
b. Mengajukan permohonan verifikasi pada asosiasi melalui email dengan
melampirkan seluruh dokumen persyaratan;
c. Asosiasi melakukan pemeriksaan dan mengirimkan undangan presentasi melalui
email apabila seluruh dokumen dinilai telah lengkap;
d. Presentasi dilakukan oleh perwakilan perusahaan untuk menjelaskan Program
Penjualan dan juga Kode Etik perusahaan;
e. Hasil penilaian dari proses presentasi berupa Hasil Verifikasi akan dikirimkan
melalui email Perusahaan. Hasil Verifikasi ini diperlukan untuk mengajukan SIUPL
melalui website http://sipt.kemendag.go.id/portal/news Kementrian
Perdagangan (Kemendag); Terakhir, Kemendag menerbitkan SIUPL melalui
website Sistem Informasi Perizinan Terpadu (SIPT).
3. Kegiatan Usaha dengan sistem Penjualan Langsung secara multi tingkat, Kelompok ini
mencakup usaha perdagangan eceran barang lainnya yang selain kelompok 47991 s.d.
47998 yang dilakukan dengan cara menjajakannya berkeliling dan tidak mempunyai
tempat yang tetap atau menjualnya mendatangi rumah ke rumah masyarakat/langganan.
Termasuk kegiatan perdagangan melalui sistem penjualan langsung atau pendistribusian
khusus seperti single level marketing dan multi level marketing, serta agen komisi
perdagangan eceran, masuk kedalam KBLI 47999
D. Kesimpulan
Dengan adanya penerbitan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Perdagangan menyebabkan perubahan prosedur pemenuhan komitmen
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) di bidang penjualan langsung (SIUP KBLI 47999).
Perusahaan mendaftarkan melalui portal OSS untuk NIB dan SIUPnya dengan KBLI 47999
SIUP KBLI 47999 melalui portal OSS agar berlaku efektif, harus melakukan pemenuhan
komitmen pada portal SIPT Kementerian Perdagangan, dengan ketentuan:
1. Mengungguh Dokumen pemenuhan komitmen (tanpa memerlukan verifikasi di Asosiasi),
sebagai berikut :
a. Program Pemasaran
b. Kode Etik
c. Kontrak kerja sama atau surat penunjukkan apabila perusahaan mendapatkan barang
dari Perusahaan lain
2. Pada proses pengajuan pemenuhan komitmen diminta oleh Direktur Bina Usaha dan Pelaku
Distribusi untuk mempresentasikan program pemasaran dalam hal :
a. Verifikator tidak dapat melakukan verifikasi atas perhitungan total pay out melebihi
batas 60 % yang ditetapkan dalam PP 29/2021 antara lain karena :
penggunaan skema komisi dan/atau bonus yang baru dan belum digunakan oleh
perusahaan lainnya
omzet perhitungan komisi dan/atau bonus belum jelas untuk setiap plan
pembagian
persentase indeks konstanta (safety net index) atas komisi pasangan tidak dapat di
verifikasi
b. Barang yang dijual merupakan barang tidak berwujud.
3. Presentasi tersebut akan diselenggarakan paling lambat 5 hari kerja setelah adanya
penolakan proses pemenuhan komitmen pada SIPT, dan undangan presentasi akan
disampaikan melalui email yang didaftarkan pada SIPT.
4. Apabila diperlukan pada saat presentasi, Kemendag dapat mengundang Asosiasi di bidang
penjualan untuk turut hadir dalam presentasi program pemasaran.
5. Apabila Kementerian Perdagangan sudah menyetujui pengajuan komitmen, Kementerian
Perdagangan akan menyampaikan daftar produk yang telah didaftarkan