Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS TINDAKAN

PENGKAJIAN
1. Keluhan Pasien Tepat
 Keluarga klien mengatkan Tn H BAB cair ≥ 8x dalam sehari

2. Pengkajian Fokus Tepat


DS:
 Keluarga klien mengatakan Tn H BAB cair ≥ 8 x dalam sehari
 Keluarga klien mengatakan Tn H BAB cair sejak 3 hari yang lalu
DO:
 Tampak badan klien lemas
 Turgor kulit menurun, membran mukosa bibir kering.
 TD:90/70 Mmhg, N: 118 x/ m, S: 36.0, BB: 52 Kg , TB : 170 Cm,
 Mata dan ubun ubun cekung, tampak pasien gelisah

3. Diagnosis keperawatan
Hivolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

TINDAKAN
1. Persiapan alat lengkap
a. Handscoon
b. Infus set
c. Cairan infus
d. IV catheter/abocath sesuai ukuran
e. Kapas alkohol
f. Handsaplast/ kassa steril+ betadin
g. Bengkok
h. Plester
i. Tourniquet
j. Gunting plester
k. Bak istrument
l. Catatan dan pen
m. Tiang infus
n. Alas
o. Nampan
p. Jam tangan dan label pemasangan infus (tanggal, jam, terapi, tetesan)

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


Lakukan tindakan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dengan mencuci tangan
menggunakan alcohol 70% atau sabun dengan air mengalir dan menerapkan 6
langkah cuci tangan dengan benar.

3. Langkah prosedur tindakan tepat dan sistematis


a. Tahap Pra Interaksi

1) Melakukan pengecekan program terapi


2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat

b. Tahap interaksi

1) Mengucapkan salam teraupeutik


2) Melakukan validasi/ evaluasi
3) Melakukan kontrak waktu ( waktu, tempat, topik)
4) Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
5) Menjaga privasi klien

d. Tahap Kerja

1) Mencuci tangan dan menggunakan handscoon


2) Dekatkan alat
3) Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan selama
pemasangan infus
4) Atur posisi pasien / berbaring
5) Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan
gantungkan pada standar infus
6) Menentukan area vena yang akan ditusuk
7) Pasang alas
8) Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
9) Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
10) Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum dengan sudut 15-30 °.
11) Pastikan jarum IV masuk ke vena
12) Sambungkan jarum IV dengan selang infus
13) Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
14) Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
15) Atur tetesan infus sesuai program medis
16) Lepas sarung tangan
17) Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana, tanggal dan jam
pelaksanaan
18) Bereskan alat
19) Cuci tangan
20) Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi keperawatan

e. Tahap Terminasi

1) Mengevaluasi respon klien


2) Merencankan tindak lanjut
3) Melakukan kontrak yang akan dating
4) Melakukan dokumentasi tindakan hasil

4. Memperhatikan tehnik septik dan antiseptik


Sebelum melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien, pastikan Teknik septik
dan aseptic sudah dilakukan , cuci tangan dengan alcohol 70% dan sterilkan alat bila
diindikasikan, tujuannya untuk mengurangi resiko infeksi dan mencegah
mikroorganisme masuk kedalam tubuh pasien.

5. Memperhatikan keselamatan Pasien


Pastikan kebutuhan nutrisi dan cairan pasien terpenuhi dengan mengontrol dan
mengawasi pola nutria dan cairan pasien supaya pasien aman dan nyaman. Pasang
pagar tempat tidur untuk mencegah terjadinya cidera pada pasien, dan dekatkan bel
komunikasi untuk menghubungi perawat bila ada keluhan yang dirasakan.
ANALISIS TINDAKAN

PENGKAJIAN
1. Keluhan Pasien Tepat
 Keluarga klien mengatkan Tn H BAB cair ≥ 8x dalam sehari

2. Pengkajian Fokus Tepat


DS:
 Keluarga klien mengatakan Tn H BAB cair ≥ 8 x dalam sehari
 Keluarga klien mengatakan Tn H BAB cair sejak 3 hari yang lalu
DO:
 Tampak badan klien lemas
 Turgor kulit menurun, membran mukosa bibir kering.
 TD:90/70 Mmhg, N: 118 x/ m, S: 36.0, BB: 52 Kg , TB : 170 Cm,
 Mata dan ubun ubun cekung, tampak pasien gelisah

3. Diagnosis keperawatan
Hivolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

TINDAKAN
1. Persiapan alat lengkap
a. Handscoon
b. Pinset anatomis steril 2 buah 
c.  Perlak dan pengalas
d. Kassa steril, gunting plester 
e.  Plester / hipavik
f. Alkohol 70 % 
g.  Iodine povidon solution 10 %
h. Na Cl 0,9 % 
i. Bengkok
j. Infus set
k. Jam tangan dan label infus (tanggal, jam, tetesan)
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Lakukan tindakan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dengan mencuci tangan
menggunakan alcohol 70% atau sabun dengan air mengalir dan menerapkan 6
langkah cuci tangan dengan benar.

3. Langkah prosedur tindakan tepat dan sistematis


a. Tahap Pra Interaksi

1) Melakukan pengecekan program terapi


2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat

b. Tahap interaksi

1) Mengucapkan salam teraupeutik


2) Melakukan validasi/ evaluasi
3) Melakukan kontrak waktu ( waktu, tempat, topik)
4) Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
5) Menjaga privasi klien

c. Tahap Kerja

1) Mengatur posisi klien ( tempat tusukan infus terlihat jelas )


2) Memakai sarung tangan
3) Membasahi plester dengan alkohol dan buka balutan dengan menggunakan pinset.
4) Membersihkan bekas plester
5) Membersihkan daerah tusukan dengan iodine povidone
6) Menutup dengan kasa steril
7) Memasang plester penutup
8) Mengatur tetesan infus

d. Tahap Terminasi
1) Mengevaluasi respon klien
2) Merencankan tindak lanjut
3) Melakukan kontrak yang akan dating
4) Melakukan dokumentasi tindakan hasil

4. Memperhatikan tehnik septik dan antiseptik


Sebelum melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien, pastikan teknik septik
dan aseptic sudah dilakukan , cuci tangan dengan alcohol 70% dan sterilkan alat bila
diindikasikan, tujuannya untuk mengurangi resiko infeksi dan mencegah
mikroorganisme masuk kedalam tubuh pasien.

5. Memperhatikan keselamatan Pasien


Perawatan infus dilakukan untuk mengontrol, mencegah dan menghindari terjadinya
pembengkakan diarea sekitar penusukan supaya pasien aman dan nyaman. Pasang
pagar tempat tidur untuk mencegah terjadinya cidera pada pasien, dan dekatkan bel
komunikasi untuk menghubungi perawat bila ada keluhan yang dirasakan.
ANALISIS TINDAKAN

PENGKAJIAN
1. Keluhan Pasien Tepat
 Keluarga klien mengatkan Tn H BAB cair ≥ 8x dalam sehari

2. Pengkajian Fokus Tepat


DS:
 Keluarga klien mengatakan Tn H BAB cair ≥ 8 x dalam sehari
 Keluarga klien mengatakan Tn H BAB cair sejak 3 hari yang lalu
DO:
 Tampak badan klien lemas
 Turgor kulit menurun, membran mukosa bibir kering.
 TD:90/70 Mmhg, N: 118 x/ m, S: 36.0, BB: 52 Kg , TB : 170 Cm,
 Mata dan ubun ubun cekung, tampak pasien gelisah

3. Diagnosis keperawatan
Hivolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

TINDAKAN
1. Persiapan alat lengkap
a. Handscoon
b. Perlak dan pengalas
c. Plester / hipavik
d. Kapas alkohol
e. Bengkok
f. Gunting

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


Lakukan tindakan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dengan mencuci tangan
menggunakan alcohol 70% atau sabun dengan air mengalir dan menerapkan 6
langkah cuci tangan dengan benar.

3. Langkah prosedur tindakan tepat dan sistematis


a. Tahap Pra Interaksi

1) Melakukan pengecekan program terapi


2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat

b. Tahap interaksi

1) Mengucapkan salam teraupeutik


2) Melakukan validasi/ evaluasi
3) Melakukan kontrak waktu ( waktu, tempat, topik)
4) Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
5) Menjaga privasi klien

c. Tahap Kerja

1) Mengatur posisi klien


2) Memakai sarung tangan
3) Membasahi plester yang merekat dikulit dengan alkohol
4) Melepaskan plester dan kasa dari kulit
5) Menekan tempat tusukan dengan kapas alcohol dan mecabut infus dengan pelan-
pelan, instruksikan pasien tarik nafas dalam bila memungkinkan, lalu buang
kebengkok abocath atau iv line setelah dicabut
6) Menekan bagian area bekas penusukan dengan kapas alcohol
7) Memasang plester penutup
8) Bereskan alat dan cuci tangan

d. Tahap Terminasi

1) Mengevaluasi respon klien


2) Merencankan tindak lanjut
3) Melakukan kontrak yang akan dating
4) Melakukan dokumentasi tindakan hasil

4. Memperhatikan tehnik septik dan antiseptik


Sebelum melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien, pastikan teknik septik
dan aseptic sudah dilakukan , cuci tangan dengan alcohol 70% untuk mengurangi
resiko infeksi dan mencegah mikroorganisme masuk kedalam tubuh pasien.

5. Memperhatikan keselamatan Pasien


Pelepasan infus dilakukan secara hati-hati, gunakan komunikasi efektif supaya
pasien aman dan nyaman. Pasang pagar tempat tidur untuk mencegah terjadinya
cidera pada pasien, dan dekatkan bel komunikasi untuk menghubungi perawat bila
ada keluhan yang dirasakan.

Anda mungkin juga menyukai