Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA SKENARIO

OPENING:
Judul Film: AKIBAT TERMAKAN HOAX IBU GOSIP

SCENE 01. Lokasi Desa Mondo, di depan rumah Bu Mitha dan di depan rumah warga lain
Waktu 09.00 – 09.20 WIB
Untuk pembukaan film “AKIBAT TERMAKAN HOAX IBU GOSIP” awalnya
mengambil video langit yang kemudian turun secara perlahan dan meng shoot ibu-ibu muda
yang sedang berbelanja sayur di depan rumah Ibu Mitha, para ibu-ibu tersebut saling
bergosip, kemudian shoot mulai dari kaki hingga ke atas secara perlahan ke Ibu Anin dan Ibu
Widya yang sedang berjalan menghampiri warga lain untuk menyampaikan kegiatan vaksin
gratis.
Shoot Bu Widya yang menghampiri Bu Lucka, Bu Supim, dan Bu Aliefia yang
sedang membahas spekulasi imunisasi rubella yang tidak aman. Bu Widya dengan tenang dan
ramah berusaha meluruskan berita yang tidak benar tentang imunisasi rubella. Shoot Bu
Widya yang meninggalkan ibu-ibu tersebut untuk melanjutkan tugas.

SCENE 02. Lokasi Desa Mondo, di depan rumah Bu Mitha


Waktu 09.20 – 10.00 WIB
Bu Mitha keluar rumah dan disusul dengan Bu Tyara ikut berbincang dengan ibu-ibu
lain. Pada saat itu, Bu Lucka sedang membahas informasi HOAX dari berita di menit.com
sambil memperlihatkan layar hp ke ibu-ibu lain dengan intonasi yang menggebu-gebu. Bu
Mitha menyela Bu Lucka dengan menceritakan pengalaman imunisasi anaknya. Bu Tyara
secara tiba-tiba membenarkan perkataan Bu Mitha terkait pengalaman imunisasi dari
sahabatnya.
Ibu-ibu sudah meninggalkan penjual sayur, menyisakan Bu Aliefia dan Bu Fajri. Bu
Aliefia menanyakan kepada Bu Fajri terkait keikutsertaan imunisasi. Mimik wajah Bu Fajri
saat itu masih bingung tanpa menjawab ya atau tidak. Kemudian Bu Fajri dan Bu Aliefia
membayar sayur dan meninggalkan tempat tersebut.

SCENE 03. Lokasi Desa Mondo, di ruang tamu Bu Fajri


Waktu 10.05 – 10.30 WIB
Shoot rumah Bu Fajri. Shoot dari belakang saat Bu Fajri membuka rumah. Bu Fajri
meletakkan sayur di atas meja dan kemudian duduk. Bu Fajri mulai mengambil hp. Shoot ke
layar hp Bu Fajri yang sedang membuka Youtube tentang kebenaran imunisasi rubella. Shoot
ke wajah Bu Fajri, Bu Fajri terlihat serius saat melihat video sambil mengangguk-anggukkan
kepala. Bu Fajri berdiri melangkah ke teras rumah, kemudian menelfon Bu Anin untuk
pendaftaran imunisasi rubella di puskesmas.

SCENE 04. Lokasi di Puskesmas Desa Mondo


Waktu keesokan harinya, 09.00 – 09.30 WIB
Shoot langit kemudian shoot puskesmas. Shoot Bu Fajri yang sedang menggandeng
anaknya memasuki puskesmas hingga ke loket pendaftaran. Shoot Bu Aninda yang menanyai
Bu Fajri tentang keperluan ke puskesmas. Shoot Bu Fajri menjelaskan maksud dan tujuan ke
puskesmas. Shoot Bu Aninda mengambil data rekam medis ana Bu Fajri kemudian
menuliskan sesuatu pada kertas tersebut dan meminta Bu Fajri untuk menunggu di ruang
tunggu. Shoot penyerahan formulir dari tangan Bu Aninda ke Bu Fajri sejauh Bu Fajri
meninggalkak loket.

SCENE 05. Lokasi di Puskesmas Desa Mondo, ruang tunggu puskesmas, ruang imunisasi
anak
Waktu 09.30 – 10.50 WIB
Shoot Bu Fajri yang sedang bermain dengan anaknya, yang kemudian terdengar nama
anak dari Bu Fajri dipanggil oleh dokter. Shoot petugas imunisasi Bu Widya mempersilahkan
duduk Bu Fajri dan menjelaskan proses imunisasi sambil menyapa anak Bu Fajri. Bu Fajri
mau anaknya segera diimunisasi. Shoot Bu Widya mempersiapkan alat imunisasi, shoot
jarum suntik yang sudah terisi cairan sambil terdengar suara Bu Widya yang meyakinkan si
anak bahwa imunisasi tidak sakit. Shoot anak yang memeluk Bu Fajri sambil ketakutan.
Kemudian shoot lengan anak Bu Fajri saat disuntik sambil terdengar suara teriakan anak
“mama….” Dilanjutkan layar hitam.

SCENE 06. Lokasi di Puskesmas Desa Mondo, loket pendaftaran


Waktu 2 bulan kemudian, 08.00 – 08.30 WIB
Scene diawali layar hitam dengan tulisan 2 bulan kemudian. Terlihat seorang ibu
menggendong anaknya dengan wajah gelisah menuju loket pendaftaran. Shoot Bu Aninda
menanyakan perihal tujuan ke puskesmas. Shoot wajah Bu Aliefia dengan wajah sedih
menjelaskan keluhan anaknya. Shoot kedua orang dari samping, Bu Aninda yang telah selesai
mencatat keluhan pasien dan mempersilahkan Bu Aliefia untuk duduk di ruang tunggu
(diiringii tangisan si anak).

SCENE 07. Lokasi di Puskesmas Desa Mondo, ruang dokter


Waktu 08.30 – 08.40 WIB
Scene diawali anak Bu Aliefia yang sudah terbaring di tempat tidur dan diperiksa oleh
dokter. Kemudian dokter memanggil Bu Widya ke ruangan sambil mengambil sampel darah
anak. Sembari mengambil sampel darah, dokter menjelaskan diagnosis penyakit anak Bu
Aliefia yang mengarah pada penyakit campak rubella. Namun, dokter menenangkan Bu
Aliefia untuk menunggu hasil uji lab di puskesmas. Shoot Bu Widya masuk ke ruangan
dokter sambil menanyakan keperluan dokter memanggilnya. Shoot dokter, dokter
menjelaskan diagnosis awal yang diderita pasien, kemudian menyerahkan sampel ke Bu
Widya untuk dibawa ke labolatorium puskesmas. Shoot Bu Widya meninggalkan ruangan,
sedangkan dokter duduk menghadap Bu Aliefia. Dokter menenangkan Bu Aliefia sembari
menunggu hasil uji lab.

SCENE 08. Lokasi di Puskesmas Desa Mondo, ruang tunggu, ruang dokter
Waktu 1 jam kemudian, 09.40 – 09.55 WIB
Shoot Bu Widya berjalan memasuki ruang dokter sambil membawa dokumen uji lab.
Setelah itu Bu Aliefia dipanggil untuk masuk ke ruang dokter. Shoot Bu Aliefia
menggendong anak memasuki ruang dokter. Shoot dokter di dalam ruang dokter. Dokter
menjelaskan penyakit yang diderita anak Bu Aliefia. Shoot Bu Aliefia yang sedih dan
menangis. Shoot dokter yang menjelaskan ke Bu Aliefia bahwa anaknya harus segera di rujuk
ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Shoot Bu Aliefia menangis terseduh-
seduh. Shoot depan puskesmas dimana ada ambulan yang keluar dari puskesmas.

SCENE 09. Lokasi Desa Mondo, di depan rumah Bu Mitha


Waktu keesokan harinya, 09.00 – 09.15 WIB
Shoot ibu-ibu yang sedang berbelanja. Shoot Ibu Supim dan Ibu Lucka yang sedang
mengobrol tentang berita anak Bu Aliefia yang di rujuk ke rumah sakit. Shoot Bu Mitha yang
keluar rumah. Shoot Bu Mitha yang ikut bergabung dalam pembicaraan dan menasehati Bu
Lucka dan Bu Supim tentang pentingnya imunisasi. Shoot dari kejauhan Bu Fajri yang
sedang bermain dengan anaknya di iringi penjelasan Bu Mitha kepada Bu Lucka dan Bu
Supim. Shoot ke Bu Lucka dan Bu Supim tanpa kata-kata hanya tertunduk malu. Shoot dari
bawah ke atas (langit) dan diakhiri dengan kata “Sekian”.

Anda mungkin juga menyukai