Anda di halaman 1dari 2

COVID-19 Berpengaruh pada Ekonomi Keluarga pada Film Titik Koma

(Oleh Anisa Prihatiningsih)

Film Pendek yang berjudul Titik Koma merupakan film yang dibuat oleh mahasiswa
Universitas Negeri Malang. Film yang ditulis oleh Nabila Furi Savira dan excecutive
producer Dr. Karkono, S.S., M.A. Film Titik Koma diambil dari cerita kondisi masyarakat
Indonesia pada saat pandemi. Pandemi COVID-19 adalah virus yang berbahaya, penularanya
sangat cepat mematikan dan penularanya sangat cepat. COVID-19 adalah Corona Virus dari
keluarga virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
(Nurulhidayah,2021:112). Penyebaran virus yang amat cepat menyebabkan para pekerja
diberhentikan hingga di PHK, yang mana akan mengakibatkan kurangnya ekonomi keluarga.
Pemerintah juga memberikan kebijakan Physical distancing, dimana masyarakat diharapkan
tetap di rumah, menghindari kerumunan, selalu memakai masker, tidak bersentuhan dengan
orang lain, dan selalu mencuci tangan.

Film Titik Koma menceritakan keluarga Putri yang kekurangan ekonomi pada masa
pandemi. Ayah Putri yang bekerja sebagai pedagang mengharuskannya berhenti berdagang.
Pada waktu yang bersamaan Ayah Putri sakit. Kondisi yang bersamaan ini membuat Ibu
kebingungan mencari pinjaman uang agar dapat mencukupi kebutuhan keluarga, membeli
obat untuk Ayah Putri, dan biaya sekolah putri. Peranan pendidikan adalah kunci dan sangat
virtual dalam menentukan kemampuan bangsa Indonesia untuk terus mencapai kemajuan dan
menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia (Kusuma&Dewi,2021:223). Oleh
karena itu orangtua Putri berfikir bahwa pendidikan sangatlah penting bagi Putri, apalagi
pada kemajuan zaman yang mana teknologi lebih canggih dan membutuhkan generasi bangsa
yang pandai dan kreatif.

Ibu mendengarkan siaran berita Covid-19 di televisi. Beliau kemudian membuat


penangkal dari daun kelapa atau disebut Janur agar rumahnya tidak terkena Virus Covid-19.
Janur kuning dipercaya sebagai tanda untuk menolak bala dan sebagai penolak pagebluk
(wabah), yaitu dengan memasang janur kuning pada pintu utama rumah
(Kebumenekspres,2020). Masyarakat Jawa khususnya memang sangat percaya akan hal
tersebut dan memang benar beberapa dari mereka melakukan tradisi tersebut ketika
gemparnya pandemi Covid-19. Pada malam harinya, Ibu terbangun dari tidurnya dan
mendengarkan ada suara di dapur. Beliau melangkah perlahan-lahan kearah tangga untuk
melihat dapur dan dia terkejut ketika melihat ada bunga serta perempuan memakai jubah
berwarna putih dengan rambut yang digerai. Pagi harinya Ibu bertanya kepada Putri. Namun,
Putri tidak menjawab kebenaranya sehingga Ibu berpikir negatif tentang Putri. Malam
selanjutnya Ibu terbangun kembali dan melihat kondisi dapur. Beliau pun terkejut tatkala
Putri muncul didepannya dan bertanya kepada Putri apa yang dilakukannya. Putri mengajak
ibu ke kamarnya dan menjelaskan bahwa selama ini dia menjual kue secara online.
Kesalahpahaman yang terjadi selama ini sudah terjawab dan Ibu menangis karena telah
berpikir negatif kepada anaknya. Dapat diambil kesimpulan bahwa pandemi sangatlah
berpengaruh bagi ekonomi keluarga. Akan tetapi, cobaan tidak ada yang tau kapan terjadinya,
sehingga kita harus selalu sabar, ikhlas dalam mengatasi semua ujian yang telah diberikan
oleh Allah swt.

Daftar Rujukan

Kusuma,Indra & Dewi,Maya.(2021).SOSIALISASI PENTINGNYA PENDIDIKAN


TINGGI BAGI LULUSAN SMU SEDERAJAT (SMAN 2 KARANGANYAR).
Jurnal Budimas,03(02),223.

Kebumenekspres.(2020).”Cerita Kastur Soal Janur Kuning Bisa Obati Corona, Boleh Percaya
Boleh Tidak”.http://www.kebumenekspres.com/2020/05/cerita-kastur-soal-janur-
kuning-bisa.html?m=1. diakses pada 17 Oktober 2022

NurulHidayah.(2021).GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


PENCEGAHAN COVID-19 DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN
BATUNADUA, KOTA PADANGSIDIMPUAN.Jurnal Kesehatan Ilmiah
Indonesia,6(1),112.

Anda mungkin juga menyukai