Anda di halaman 1dari 5

Nama : Laode Muhammad Nuzul Fiqi

Nim : 2018-41-197

Kelompok : E

Dosen : Wahyudi M Praptopo, Dr.S.IP,.M.Si

Teknik Menulis Berita

→ Hard News
“Covid-19 di Indonesia Yang Semakin Meningkat”
JAKARTA – Jumlah kasus yang terkena covid-19 di Indonesia semakin hari semakin
meningkat.
Pada hari ini, Minggu 24 Januari 2021 kasus covid-19 di Indonesia sudah menginjak
angka 989.262 yang terkonfirmasi terjangkit virus covid-19.
Dari total kasus yang terkonfirmasi terjangkit virus covid-19, 798.810 diantaranya
dinyatakan sembuh dan 27.835 dinyatakan meninggal dunia.
Kasus covid-19 ini selalu bertambah. Dalam satu hari saja kasus covid-19 yang
terkonfirmasi bisa mencapai ribuan bahkan belasan ribu kasus.
Daerah yang paling banyak menyumbangkan kasus covid-19 ini adalah daerah pulau
jawa, terutama Jakarta, jawa barat dan sekitarnya.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia kembali memberlakukan PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) untuk daerah Jakarta, pulau jawa dan sekitarnya.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini diharapkan dapat menekan laju
pertumbuhan kasus covid-19 di Indonesia terutama kasus covid-19 di pulau jawa.
PSSB ini mulanya dimulai dari tanggal 11 Januari 2021 sampai dengan 25 Januari 2021.
Namun, pemerintah Indonesia kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) ini yang akan dimulai dari tanggal 26 Januari 2021 sampai dengan tanggal
8 Februari 2021.
Kasus kematian akibat covid-19 ini paling rentan terjadi pada orang yang lanjut usia. Hal
itu terjadi karena imunitas orang yang lanjut usia sudah mulai menurun.
Selain itu, orang yang sudah lanjut usia biasanya mempunyai penyakit bawaan atau
mengidap penyakit karena faktor usia, seperti hipertensi, stroke, radang sendi dan lain
sebagainya. Hal tersebutlah yang memacu tingkat kematian akibat covid-19 pada lansia.

Mengapa angka kematian pada anak muda dan remaja akibat covid-19 sedikit?
Hal itu terjadi karena imunitas pada anak muda dan remaja masih sangat bagus (sehat).
Selain itu, anak muda dan remaja juga tingkat yang mempunyai penyakit bawaan itu
sedikit. Oleh karena itu tingkat kematian akibat covid-19 pada remaja dan anak muda itu
sedikit.
Namun anak muda dan remaja sangat berpontensi untuk menyebarkan virus covid-19 ini.
Karena biasanya anak muda dan remaja ini terkena virus covid-19 ini dengan tanpa
gejala. Sehingga para anak muda dan remaja tidak tahu apakah dia terkena covid-19 atau
tidak.
Dengan secara tidak sadar, jika seorang anak muda atau remaja yang terkena covid-19
tanpa gejala ini dapat menularkan virus covid-19 kepada keluarga dan sanak saudaranya.
Hal tersebut dapat memicu pertumbuhan kasus covid-19 di Indonesia.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia menerapkan PSSB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) dengan cara menutup café-café yang dijadikan sebagai tempat bagi anak muda
dan remaja ‘nongkrong’ yang dapat menimbulkan kerumunan atau keramaian. Karena hal
tersebut dapat memicu meningkatnya kasus covid-19.
Hal ini diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan covid-19 di Indonesia.
Covid-19 ini dapat berakhir jika kita semua dapat berkerjasama dengan baik dalam
menerapkan protocol kesehatan yang ada. Contohnya seperti menjaga jarak,
menggunakan masker, mencuci tangan, dan jika bisa tetap berada dirumah dan
mengurangi aktivitas diluar rumah.
Berikut ini akan ditampilkan grafik pertumbuhan covid-19 di Indonesia.
→ Feature
“Atas Nama Kemanusiaan”
Putri adalah anak yang berusia 7 bulan. Putri masih sangat belia. Tetapi di usianya yang
masih belia, Putri harus mengidap sebuah penyakit yang cukup serius. Jenis penyakit
yang di derita oleh Putri adalah hydrocephalus. Penyakit ini adalah sebuah penyakit yang
mengakibatkan kepala manusia menjadi besar dari ukuran yang seharusnya.
Putri sendiri berasal dari kota Bau-Bau. Di usia yang masih belia ini, Putri harus
menempuh perjalanan darat dan laut semalaman untuk menuju Makasar. Perjalanan ini
pasti sangat menyiksa Putri, mengingat kondisi Putri yang terkena penyakit
hydrocephalus.
Saat ditemui Santo pada siang hari tadi di salah satu kamar di kantor Radio Suara
Celebrum FM, Putri terlihat tenang. Tidak ada suara. “Dia tidak rewel,” kata ayah Putri,
Hasanudin. Hasan bercerita, ia bersama istrinya Melati sampai di Makassar dua hari
silam untuk mencari pengobatan untuk Putri.
Hasan berkata, bahwa sejak lahir kepala Putri memang terlihat lebih besar dari pada
ukuran lazim kepala bayi yang baru lahir. Hingga kini, kepala Putri lebih besar daripada
ukuran kepala orang dewasa. Alis matanya tertarik ke atas, dan urat-urat kepalanya juga
timbul dan terlihat jelas.
Menurut Melati, tanda-tanda kalau Putri akan terkena penyakit ini sudah ia rasakan sejak
dirinya mengandung Putri. “Perut saya selalu terasa sakit di sebelah kanan,” kata Melati.
Namun, saat putri pertamanya itu lahir pada tanggal 25 Juni tahun lalu dan terbukti
mengidap penyakit hydrochepalus, keluarganya ini tidak mempunyai biaya untuk
mengobati si buah hati.
Padahal, hydrochepalus yang disebabkan tersumbatnya aliran cairan otak di dalam
tempurung kepala bayi ini sangat berbahaya. Karena, cairan tersebut akan terus
diproduksi oleh otak dan memenuhi tempurung kepala si bayi.
Hingga akhirnya pada akhir bulan ini dengan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat yang
dipegangnya, Putri dibawa ke Puskesmas Kabupaten Muna, lalu dirujuk di Rumah Sakit
Umum Kota Bau-Bau. “Dari situ kami dapat surat rujukan ke Rumah Sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar,” kata Hasan.
Saat tiba di Rumah Sakit Wahidin dua hari lalu, Putri tidak diterima karena masalah
administrasi. “Dalam surat rujukan tertera permintaan orang tua. Ini yang
dipermasalahkan oleh pihak rumah sakit” kata Hasan. Beruntung, saat di rumah sakit, ia
bertemu dengan Adi yang menawarkan bantuan dan memberikan tumpangan untuk
menginap.
Adi adalah salah satu anggota Komunitas Peduli Kota Makassar Suara Celebrum FM. Di
rumah Adi, Hasan dan keluarga menginap dua malam. “Bersyukur kami bertemu bapak
Adi. Padahal saat itu, kami sudah berencana ke pelabuhan untuk pulang kampung saja,”
ucap Hasan.
Dari itu, Putri dibawa ke kantor Radio Celebrum FM untuk diperlihatan kondisinya ke
calon donatur. Setelah penyebaran informasi melalui radio, seorang dokter ahli bedah
saraf dari Ratulangi Medical Centre bernama Milly menyatakan bersedia menangani
Putri.
“Ini atas nama kemanusiaan. Belum tahu nanti akan dibawa ke rumah sakit mana. Tapi
dokter Milly berkata bahwa ia bersedia membentuk tim untuk menangani proses
pengobatan Putri” kata Mariana dari kantor Radio Celebrum. Malam ini rencananya Putri
akan dibawa ke Ratulangi Medical Centre untuk melakukan proses pengobatan
pertamanya.
Hasan dan Melati selaku orang tua Putri sangat bersyukur dan berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu. Karena tanpa bantuan mereka semua, mungkin anak
terkasih mereka tidak bisa mendapatkan pengobatan yang layak.

Anda mungkin juga menyukai