Fetri Handayani
Prodi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Email: fetrihandayani8@gmail.com
Abstrak
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Penyakit ini pertama kali merebak di Wuhan, Cina lalu menyebar hampir ke seluruh
dunia dan menyebabkan pandemi global. Gejala utama. penyakit Covid-19 antara lain batuk,
demam, dan sesak napas. Penyakit ini menyerang semua golongan, dewasa, lansia, maupun
anak-anak. Masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang mudah dipahami mengenai Covid-19
dan cara-cara pencegahannya. Hal ini yang menjadi dasar saya sebagai anggota KKN-DR atau
Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah untuk ikut aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian
virus Covid-19 dengan memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang Covid-19 dan upaya
pencegahannya kepada masyarakat desa Sukaraja Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur melalui
media ebook bergambar. Tujuan kegiatan ini agar masyarakat yang mendapatkan sosialisasi
tentang peran keluarga dalam upaya pencegahan Covid-19, dapat memahami tentang gejala
Covid-19, cara penularannya, dan cara pencegahannya sehingga masyarakat dapat turut serta
melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 dimulai dari diri mereka masing-masing.
Abstract
1
symptoms of Covid-19, how it is transmitted, and how to prevent it so that people can
participate in efforts to prevent Covid-19 transmission starting from themselves respectively.
PENDAHULUAN
Desa sukaraja adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan tetap kabupaten
kaur provinsi bengkulu, desa ini merupakan desa yang terpecah dari desa Binjai, desa
sukaraja terdiri dari 160 KK dengan Kepala Desa bernama Kasim. Desa sukaraja ini
terkenal dengan desa yang penduduknya bermata pencarian sebagai Petani, kami
mengabdi dan melaksanakan KKN-DR di desa ini. Namun masih banyak sekali
masyarakat atau warga yang masih saja melanggar protokol pencegahan covid-19 yang
sudah ditentukan pemerintah. Ada banyak sekali kegiatan yang saya lakukan di desa ini
mulai dari ikut menjadi panitia pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT), turut serta
membantu penyemprotan disinfektan untuk pencegahan covid-19, mengajar mengaji
dan berbagai kegiatan sosial lainnya. Kegiatan yang saya lakukan di desa sukaraja
bersama teman-teman tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Pada kegiatan yang kami adakan dibantu oleh kalangan pemuda desa sukaraja seperti
anggota karang taruna dan sangat didukung oleh kepala desa sukaraja sehingga berbagai
kegiatan yang diadakan berjalan dengan lancar. Virus corona atau covid-19 sudah
menyebar luas di berbagai daerah indonesia termasuk didaerah kabupaten kaur, oleh
sebab itu berbagai aktifitas masyarakat desa sukaraja diberhentikan, seperti hajatan
dalam pernikahan.
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
mengeluarkan kebijakan terbaru terkait pelayanan nikah. Dalam Surat Edaran tentang
Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Nikah pada Masa Pandemi, menyebut masyarakat
diperkenankan melaksanakan akad nikah di luar KUA dengan beberapa persyaratan.
Dengan terbitnya edaran ini, maka calon pengantin diperkenankan untuk
melangsungkan akad nikah di KUA, rumah, masjid, atau pun gedung pertemuan.
pelaksanaan akad nikah di KUA dan rumah bisa dihadiri maksimal oleh 10 orang.
Sementara untuk pelaksanaan akad nikah di Masjid atau gedung pertemuan, dapat
dihadiri maksimal oleh 30 orang. Bimas Islam menerbitkan edaran untuk memberikan
2
rasa aman sekaligus tetap mendukung pelaksanaan pelayanan nikah dengan tatanan
normal baru (new normal).
Adapun Surat Edaran Direktur Jenderal yang terbit 10 Juni ini meliputi panduan
dan ketentuan pelaksanaan pelayanan nikah pada masa pandemi Covid-19 dengan tetap
berpedoman pada Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan
Pernikahan. Ini untuk melindungi pegawai KUA Kecamatan serta masyarakat pada saat
pelaksanaan tatanan normal baru pelayanan nikah. Dalam setiap pelayanan, penerapan
protokol kesehatan yang ketat menjadi sebuah keharusan. Namun masyarakat desa
sukaraja masih belum memahami bagaimana cara pencegahan dan penyebaran covid-19
oleh sebab itu pentingnaya edukasi dan pemahan kepada masyarakat tentang bahayanya
covid-19 dan penyebarannya saat mengumpulkan khalayak ramai saat berlangsungnya
pernikahan. Oleh sebab itu, hal tersebut menjadi dasar saya untuk menulis sebuah
artikel yang berjudul Urgensi Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Di Desa
Sukaraja Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, karena keluarga
memiliki peranan penting dan paling utama dalam upaya pencegahan covid-19.
METODE
3
desa sukaraja. Penyuluhan ini berlangsung selama dua hari terhitung sejak tanggal 19
juli 2020 dan tanggal 24 juli 2020 dengan target peserta 20 KK, kegiatan ini saya
lakukan bersama dengan teman-teman KKN-DR dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan pencegahan covid-19, karena kegiatan ini menimbulkan interaksi antara saya,
teman-teman dan warga oleh sebab itu kami juga membagikan masker kain kepada
masing-masing peserta penyuluhan covid-19.
Antusias dan respon masyarakat sangat baik, sehingga penyuluhan dan
sosialisasi ini berjalan dengan sangat lancar dan berhasil mengedukasi masyarakat
tentang cara pencegahan covid-19, akhirnya masyarakat sekarang lebih paham dan
sadar akan pentingnya pencegahan dan pemutusan rantai covid-19. Pada kegiatan
penyuluhan ini diharapkan masyarakat menjadi lebih paham tentang pentingnya upaya
keluarga dalam pencegahan covid-19 dan lebih waspada terhadap penyebarannya
4
masyarakat menjadi lebih paham tentang pentingnya pencegahan covid-19 dan lebih
waspada terhadap penyebarannya.
Peran keluarga dalam upaya pencegahan covid-19 atau virus korona
Di tengah merebaknya penyakit Korona yang melanda negeri kita tercinta dan
dunia, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, tentu memiliki
peran penting dalam mencegah penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus Disease
2019 (Covid-19). Hal ini mengingat lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang
pertama bagi anak dan lingkungan utama bagi seluruh anggota keluarga. Lebih dari itu,
keluarga menjadi tempat berkumpul, berdiskusi, saling berbagi dan bersosialisasi bagi
seluruh anggotanya. Bahkan karena diikat oleh perkawinan yang sah, seluruh anggota
keluarga memiliki kedekatan jiwa yang sangat kuat. Apalagi anak-anak mereka yang
memiliki hubungan darah.
Peran penting keluarga dalam pencegahan penyakit Korona ini semakin
menguat, saat pemerintah menganjurkan warganya banyak tinggal di rumah sebagai
bagian dari upaya mencegah meluasnya penyakit ini agar lebih mudah mengatasinya.
Termasuk penerapan belajar secara online maupun offline yang berlaku bagi siswa SD
hingga SMA sederajat dan mahasiswa Perguruan Tinggi. Dengan demikian, keluarga
memiliki kewajiban/tanggung jawab yang besar untuk mengkondisikan lingkungannya
agar dapat memproteksi penyakit yang telah banyak menelan korban jiwa itu. Peran
keluarga dalam mencegah Covid-19 setidaknya mencakup empat hal:
Pertama, menanamkan pola pikir yang benar tentang penyakit Korona dengan
memberikan informasi yang tepat dan selengkap-lengkapnya tentang penyakit ini mulai
dari faktor penyebab, cara penularan, persebaran terkini, cara pencegahan, resiko bagi
yang terinfeksi, hingga upaya penanganan bila ada anggota keluarga yang terinfeksi.
Dengan pemberian pengetahuan yang cukup, akan membuat ketenangan jiwa seluruh
anggota keluarga tanpa meninggalkan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit ini.
Kedua, menanamkan sikap yang benar dalam menghadapi penyakit Korona
yang memang tidak bisa diremehkan dampaknya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Sikap yang dimaksud adalah tetap sabar dan tawakal bahwa penyakit ini adalah
cobaan dari Allah Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tidak ada anggota keluarga yang
5
mengeluh, saling menyalahkan atau menghujat orang lain/pemerintah karena dianggap
tidak becus menangani penyakit ini. Sikap yang benar ini juga perlu ditunjukkan dengan
sikap disiplin dan patuh terhadap peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah sehingga
memudahkan dalam pengendalian penyakit Korona yang telah merambah seluruh
bangsa di dunia ini.
Ketiga, mengajarkan perilaku yang benar untuk mencegah terjangkitnya
anggota keluarga terhadap penyakit Korona. Perilaku yang benar ini diantaranya adalah
dengan menjalankan perilaku hidup yang bersih dan sehat untuk meningkatkan daya
tahan tubuh sehingga terhindar dari berbagai penyakit termasuk Korona.
Implementasinya, selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya, selalu cuci tangan
saat akan dan sesudah melakukan sesuatu, rajin berolah raga, makan makanan dengan
menu gizi seimbang, menerapkan cara bergaul yang sehat, menggunakan masker atau
sarung tangan saat pergi keluar rumah, menggunakan pakaian yang dapat melindungi
tubuh apabila bersentuhan dengan orang lain tanpa sengaja, dan sebagainya.
Keempat, mengajak pada seluruh anggota keluarga untuk menjalankan 8 fungsi
keluarga secara bersungguh-sungguh agar penyakit Korona lebih cepat dapat diatasi.
Mulai dari fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, sosialisasi dan
Pendidikan, ekonomi hingga pembinaan lingkungan. Penerapan 8 fungsi ini setidaknya,
mengajak seluruh anggota keluarga untuk rajin beribadah sesuai agama dan
kepercayaannya masing-masing dan berdoa agar penyakit Korona segera dihilangkan
dari muka bumi, bergotong royong membantu meringankan beban anggota keluarga
yang sedang dirudung masalah, serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang
cukup kepada sesama anggota keluarga. Selain itu memberikan rasa aman dan tenteram
satu sama lain, menolong anggota keluarga yang dalam kesulitan serta menjaga
keharmonisan hubungan antara anggota keluarga. Tidak boleh dilupakan menjaga
kebersihan rumah dan lingkungan serta menjaga hubungan baik dan peduli dengan
tetangga dan masyarakat sekitar.
Peran penting keluarga dalam pencegahan penyakit Korona ini tentu saja akan
dapat dilakukan secara baik manakala Ayah dan atau Ibu mampu berposisi sebagai
motor penggerak dan pemberi motivasi. Ayah dan Ibu (baca: pasangan Suami Isteri),
Ayah atau Ibu di mata anggota keluarga yang lain (baca: anak) adalah orang-orang yang
6
diteladani dan dijadikan figur. Oleh karena itu, ayah dan atau ibu harus mampu
memberikan contoh yang baik dalam pencegahan penyakit Korona dalam lingkungan
keluarga. Mulai dari rajin ibadah dan berdoa, menjaga kebersihan, rajin berolah raga,
makan-makanan yang bergizi dengan menu seimbang, bersikap dan berperilaku yang
tidak beresiko saat bertemu dengan orang lain hingga taat dan patuh terhadap anjuran
atau kebijakan pemerintah dalam memerangi wabah Korona ini.
Dengan upaya yang sungguh-ungguh dari seluruh keluarga di Indonesia dalam
pencegahan Covid-19 sebagai penyebab utama penyakit Korona ini, yang dibarengi
dengan seriusnya upaya pemerintah dalam memeranginya, kita dapat menyakini
hasilnya akan cepat terlihat dalam bentuk terkendalinya penyebaran penyakit ini serta
dapat dibasminya penyakit tersebut sampai ke akar-akarnya. Pada akhirnya seluruh
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara kita akan dapat kembali meraih kehidupan
yang aman, tenteram dan sejahtera.
7
8
(Sosialisasi Dan Penyuluhan Pada Tanggal 19 Juli 2020)
9
10
(Sosialisasi Dan Penyuluhan Pada Tanggal 24 Juli 2020)
11
KESIMPULAN
Berdasarkan sosialisasi dan penyuluhan yang telah saya laksanakan di desa sukaraja,
kegiatan ini berlangsung dengan sangat baik. Dengan dilaksanakannya program
Sosialisasi ini kebanyakan masyarakat yang kebanyakan bermata pencaharian bertani dapat
mengetahui tentang pentingnya keluarga dalam pencegahan covid-19, sehingga dapat diterapkan
dari diri mereka masing-masing. Penggunaan metode pendidikan memberikan pemahaman
yang lebh kepada masyarakat, memicu antusias dan minat masyarakat sehingga dapat
memudahkan dalam memahamkan suatu konsep atau materi, masyarakat perlu banyak
penyuluhan guna memberikan keterbukaan informasi tentang pentingnya keluarga dalam upaya
pencegahan covid-19 atau virus korona.
Dengan upaya yang sungguh-ungguh dari seluruh keluarga di Indonesia dalam
pencegahan Covid-19 sebagai penyebab utama penyakit Korona ini, yang dibarengi dengan
seriusnya upaya pemerintah dalam memeranginya, kita dapat menyakini hasilnya akan cepat
terlihat dalam bentuk terkendalinya penyebaran penyakit ini serta dapat dibasminya penyakit
tersebut sampai ke akar-akarnya. Pada akhirnya seluruh keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara kita akan dapat kembali meraih kehidupan yang aman, tenteram dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
12
Lampiran
13