Kuliah Kerja Nyata (KKN) pembeljaran dan pemberdaya masyarakkat (PPM) merupakan
salahsatu bentuk aplikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai usaha atau cara untuk
menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat untuk mmeluaskan diri. Dengan terjun langsung
ke lingkungan masyarakat yang mana dilakukan untuk menyelesaikan tugas yang dilaksanakan
secara objektif atau proporsional. 1 Kuliah kerja nyata pemberdaya masyarakat merupakan
kegiatan intrakulikuler yang memadukan peaksanaan metode pembelajaran pengalaman
dan pengetahuan yang di dapat langsung dari masyarakat, dengan terjun langsung ke
lingkungan masyarakat dan bagaimana mampu menempatkan diri di tenggah tengah
kehidupan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) tapi kali ini dirumah saja, karena pandemic Covid-19
saat ini kegiatan perkuliahan yang di tunggu-tunggu mahasiswa termasuk saya dilakukan
di rumah saja. Semua dilakukan secara online pendaftaran, pembekalan, bahkan
pelepasan. Tanpa acara sambutan, tanpa apresiasi langsung untuk kami mahasiswa yang
mengikuti KKN, tanpa bertemu langsung dengan teman-teman satu kelompok yang
biasanya berada dalam satu rumah selama kurang lebih 48 hari. Sedih bukan, tanpa
opservasi lokasi KKN, tanpa penyambutan Desa tempat KKN dan tanpa kunjungan
kerumah pak kades yang selalu di cerita-cerita kan kakak-kakak tingkat dahulu saat
KKN.
Kurang lebih beberapa bulan yang lalu hamir 5 bulan kegiatan perkuliahan di
alihkan dirumah karena penyebaran virus covid-19. Covid-19 merupakan corona virus
jenis baru yang di temukan di Wuhan China pada tahun 2019, diberi nama Coronavirus
disease 1019 yang di singkat covid-19, dimana virus ini menyerang area paru-paru dan
pernapasan gejala awal penyebaran virus ini adalah demam, sesak nafas flu, batuk kering
dan bahkan tak jarang nyeri-nyeri dir area-area sendi tubuh dan dampak paling burung
dari virus ini adalah kematian.
1
Setyawan, Imam. "Peran kemampuan empati pada efikasi diri mahasiswa peserta kuliah kerja nyata PPM
POSDAYA." (2010): 296-300
Sejak ditemukannya virus ini menyebar secara luas hingga mengakibatkan
pandemic global yang berlangsung sampai saat ini.2 Bukan hanya merambat ke seluruh
Negara, kota, bahkan daerah-daerah termasuk Bengkulu, Rejanglebog Curup. Karena
penyebaran yang mulai berbahaya semua manusia di antisipasi untuk melakukan
socialdistancing jaga jarak aman. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan keadaan tetap sama,
sekolah-sekolah menjadi dampak, bahkan perguruan tinggi semua kegiatan dilakukan
secara daring. Hingga keluar kebijakan bahwa mahasiswa yang melaksanakan KKN
(kuliah kerja nyata) yang biasanya dilakukan dengan terjun langsung kelapangan dengan
masyarakat pun harus melaksanakan kegiatan dirumah, otomatis semua kegiatan berbeda.
Dimana kegiatan dilakkan secara mandiri, yang biasanya dilakkan satu kelompok, ini
dilakukan secara mandiri, lalu memanfaatkan media sosial yang ada. Semua mahasiswa
salah satunya Provinsi Bengkulu berarti tetap termasuk IAIN Curup. Sebenarnya ketika
kebijakan keluar keadaan sudah di tetapkan New Normal, tetapi tetap harus mematuhi
protocol kesehatan, dan hammpir semua perguruan tinggi tetap melaksanakan Kuliah
Kerja Nyata Dirumah. Mau tidak mau kami, kita semua menerima kebijakan, dan tetap
melaksanakan kegiatan dengan besar hati, dan senang hati..
Haii kelompok 36, yang harusnya hari pertama kita keliling desa untuk
berkunjung kerumah warga, tetap ternyata belum iklas harus KKN di rumah hahah
Kenalan yang dilakukan di whatsapp Grup, haii bapak Noprizal M,Ag selamat
punya anak-anak kaya kami yang kaku.
Kuliah kerja nyata yang dilanksanakan dirumah saja dimana akhirnya dimulai,
sehingga bagaimana caranya kami mahasiswa tetap melaksanakan KKN dan akhirnya
membuat saya melaksanakan kegiatan kkn tidak hanya di rumah tetapi di kecamatan
tempat saya tinggal, di desa tetangga Sumbersari, dan kadang menyempatkan ikut
kegiatan teman-teman di daerah Curup.
2
Setiawan, Adib Rifqi, and Arij Zulfi Mufassaroh. "Lembar Kegiatan Siswa untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Berdasarkan Literasi Saintifik pada Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19)." (2020).
Kelurahan B.srikaton kecamatan Tugumulyo kabupaten Musirawas, merupakan
tempat saya tinggal yang berada di provinsi Sumatera Selatan tetapi bertetangga dengan
RejangLebong. Daerah kelurahan B.Srikaton Tugumulyo tetapi orang mengenalnya
dengan sebutan MERSI, bukan tanpa sebab dimana merasi berasal dari kata migrasi, atau
imigrasi, yang berarti perpindahan. Ya daerah ini tidak ada penduduk asli atau suku asli
tetapi bercapur dari daerah Jawa, Palembang, Medan atau Batak, Padang, Sunda dll,
tetapi mayoritas penduduk disini adalah jawa.
Seiring berjalannya waktu banyak kegiatan yang saya lakukan salah satunya,
karena masi hangat dengan pandemic Covid-19, kegiatan pertama yang saya lakukan
adalah pebuatan Disenfekta, semua dilakukan di rumah dengan mencari reverensi
pembuatan diisenfekta, menyiapkan bahan-bahan disenfekta dan pembuatan disenfekta
itu sendiri, kegiatan ini sayalakukan dengan teman-teman dari IAIN Curup sendiri dan
teman-teman dari UNIV Bengkulu, yang mana mereka juga melakukan kegiatan KKN
mandiri. Kegiatan selanjutnya kami lakukan penyemprotan disenfekta di sekitar rumah
warga, dengan meminta izin dan memberi sedikit arahan tentang penyemprotan
disenfekta ini penyemprotan dilakukaan minimal 1 minggu 1x untuk pencegahan Covid-
19 itu sendiri. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan arahan tentang efektivitas dari
pengunaan antiseptik dan disinfektan untuk mencegah penularan virus covid-19 di
lingkungan masyarakat.3 Kegiatan ini hampir rutin di lakukan seminggu sekali untuk
pencegahan covid di era New Normal. Karena sudah ada arahan sebelumnya dari pihak
desa untuk himbawan covid kami termasuk saya sudah tidak terlalu sulit melaksanakan
kegiatan, dimana warga sudah terbiasa menggunakan masker, menyediakan cuci tanggan
di depan rumah masing-asing dan tidak jarang untuk warga yang sudah menyediakan
hendsanitizer
Kegiatan yang kamilakukan selanjutnya adalah saya ikut oleh pihak desa untuk
ikut serta dalam kegiatan senam sehat, dan kegiatan posyandu remaja yang dilakukan
satu atau dua kali dalam 1 bulan oleh ibu-ibu PKK kelurahan b.srikaton. kegiatan ini
lakukan untuk member arahan kepada remaja-remaja, untuk himbawan kesehatan remaja,
dan bahkan pengecekkkan apakah usia remaja dalam keadaan berat badan normal.
3
Larasati, Annisa Lazuardi, and Chandra Haribowo. "Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik Pada Pencegahan
Penularan Covid-19 di Masyarakat." Majalah Farmasetika 5.3 (2020): 137-145.
Tak lepas dari itu saya juga ikut serta dalam kegiatan IRMM keluranam
B.srikaton, kalo banyak kita tahu adalah karangtaruna atau irmas. Kegiatan yang
dilakukan remaja masjid kelurahan B.Srikaton ini adalah pengecekkan suhu tubuh rutin
setiap hari jum’at. Karena keadaan sudah mlai New Normal masjid utama kelurahan
B.srikaton ini sudah mulai di buka tetapi untuk warga setempat. Jadi kegiatan yang kami
lakukan setiap jumat adalah pengecekkan suhu tubuh, dan penyemprotan handsanitizer
tapi tetip dengan keadaan sosial distencing .
Lalu kegiatan bersama bimbel pintar dan anak-anak sekitar tempat untuk
melaksanakan kegiatan lomba 1 agustus. Karena tidak ada kegiatan upacara dari sekolah
seperti biasanya, perlombaan-perlombaan besar, dll karena pandemi kami berinisiatif
mebuat sedikit kegiatan perlombaan yang di ikuti anak-anak untuk memeriahkan
kemerdekaan RI kegiatan berjalan lancar dimulai dengan senam sehat pagi hari,
rangkaian perlombaan, dan pembagian hadiah. Bimbel pintar Al-Hikmah merupakan
kelas bimbel yang di buka oleh remaja daerah tugumulyo, kurang lebih sudah berjalan
3th. Dimana bimbel tersebut berpeluang untuk anak-anak TK dan tingkat dasar
Dan yang tak pernah saya lupakan adalah kegiatan KKN relawan yang saya
lakukan di desa Sumbersari Musirawas bersama mahasiswa-mahasiswa dari uiversitas
lain seperti IAIN Curup, UNIV Bengkulu, UIN Palembang dan UNPAD. Ya seperti yang
diharapkan di awal memiliki keluarga baru disini saya temukan bersama temanteman
yang tidak pernah saya kenal, harus melaksanakan kegiatan bersama. Seperti kegiatan
pada awalnya, bersih-bersih fasilitas desa sampai mengajar ngaji yang dlakukan rutin
setiap sore di salah satu madrasah di daerah setempat, dimana banyak-anak-anak yang di
jumpai, dari yang pandang mengaji, pandai berbicara, sampai anak yang saya temui
memiliki kekuranga fisik tetapi dibekali kesempurnaan kemauan belajar.
Banyak kegiatan yang dilakukan KKN Relawan ini tetapi sayangnya saya tidak
mengikuti kegiatan sampai akhir, dikarenakan akses rumah yang jauh harus pulang hari
dan bersama kegiatan yang saya lakukan harus pulang pergi ke Curup Rejanglebong.
Pada akhirnya kegiatan KKN-DR ini dilakui awalnya tetap tidak menerima karena
harus dilaksanakan dirumah tetapi sudah di akhir semua mendaapatkan hikmah dan
pelajaran yang banyak dan berharga, dimana kami harus memikirkan kegiatan yang saya
lakukan sehari-hari, mencari informasi yang akhirnya menjadikan tambahan pengetahuan
saya sendiri untuk dibagikan ke sosial media, dan ya kemampuan mengedit konten baik
poster, ataupun video agar terlihat menarik untuk di baca atau di dengarkan oleh
pengguna sosial media, yang insyaallah nanti bias di manfaatkan dalam pembuatan media
pembelajaran.
Banyak yang dilalui dalam kegiatan KKN ini, membagi waktu,pengetahuan, dan
bahkan kadang susahnya sinyal hanya untuk konsultasi laporan yang harus dilakukan
kepada DPL, atau bahkan harus menunggu lama untuk memposting video kesosial media.
Tapi semua itu pasti akan di rindukan, deatline video, harus mengedit konten, harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan ya yang tidak akan pernah saya lupakan
pembelajaran yang saya dapatkan mampu berkumpul full time dengan keluarga dan ya
bonus saya mendaptakan keluarga baru dari universitas lain. Saya menjadikan ini semua
adalah moment yang sangat berarti, pembeljaran yang sanggat berharga, rasa bersyukur
yang sangat baik, untuk sebuah pembelajaran hidup, cerita hidup, dan pengalaman hidup.
Dimana kedepannya agar lebih baik dan mengerti lagi bagaimana cara mengharga, dan
menerima lingkungan lain, bersosialisasi dilingkungan luar dan bagaimana cara kita
menyikapi dan menyesuaikan diri dengan orang-ornang baru.