Anda di halaman 1dari 4

Misteri Patung Dupa

Nur eiffelia Farid

Munyil bangun dengan perasaan yang senang, karena pada hari itu munyil dan teman-
temannya, Yuyu dan Pilo akan pergi ke Thailand untuk mengikuti event fansign artis
Thailand yang terkenal. Karena Munyil, Yuyu, dan Pilo hanya 3 hari di sana, mereka
memutuskan memesan hotel yang murah di Thailand. Sampailah mereka di Thailand
pada pukul 14:00 siang dan langsung menuju hotel yang telah mereka pesan
sebelumnya.
Pada saat sampai di hotel tersebut, mereka sama sekali tidak merasakan hal-hal aneh
apapun, pelayanan disana sangat ramah dan bagus, suasananya mirip dengan
lingkungan yang ada di bali. Pas mereka check-in staf hotel disana menyampaikan
peraturan-peraturan untuk memasuki hotel, dari semua peraturan-peraturan yang
sudah disebutkan ada satu peraturan yang wajib mereka turuti. Yaitu mereka harus
salam dan sujud dua kali di Patung Dupa persis di depan kamar mereka dan juga
salam satu kali pada saat mereka keluar dari kamar.
Sebenarnya mereka bertiga keberatan untuk melakukan salam dan sujud di Patung
Dupa, karena mereka muslim. Akan tetapi disisi lain mereka berpikir untuk
menghargai adat mereka lagi pula mereka orang asing yang berkunjung ke Thailand.
Sampailah mereka di depan kamar dan benar saja terdapat Patung Dupa, Lalu mereka
melakukan hal yang wajib tersebut, yaitu salam dan sujud dua kali di Patung Dupa
itu. Setelah itu mereka masuk kamar, kamar yang mereka tempati awalnya juga
semua terlihat biasa-biasa saja, kamarnya bersih, ac nya bagus dan airnya juga lancar
mengalir. Setelah semuanya dirasa oke, mereka semua beristirahat. Ketika jam sudah
menunjukkan pukul 19:00 malam, mereka bertiga memtuskan untuk keluar hotel
untuk mencari makanan dan tidak lupa untuk memberi salam satu kali di depan
Patung Dupa tersebut.
Sampai akhirnya mereka keasikan diluar beli jajanan Thailand dan jalan-jalan, jam
sudah menunjukkan pukul 02:00 malam. Sesampainya di hotel Yuyu dan pilo tidak
melakukan peraturan itu seperti biasanya dan langsung masuk ke dalam kamar, hanya
Munyil lah yang melakukan peraturan sujud dan salam dua kali di depan Patung
Dupa. Setelah munyil melakukan hal tersebut ia masuk ke dalam kamar dan menegur
Yuyu dan Pilo, “Yuyu Pilo kok kalian tidak salam sujud di patung itu nanti terjadi hal
aneh-aneh sama kalian kalau tidak melakukan peraturan wajib itu” ucap Munyil.
“alah udah malam ini lagi pula gak ada cctv dan gak ada penjaga yang kita lihat tadi,
lagian kita ini muslim percaya aja lah dengan tuhan kita” ucap Pilo.
Munyil pun mengiya kan yang dikatakan Pilo karena ada benarnya juga. Akhirnya
tidurlah mereka bertiga di kasur itu. Alarm handphone Munyil berbunyi pada pukul
04:00 subuh dan Munyil pun bangun untuk melaksanakan sholat subuh, kebetulan
Yuyu dann Pilo lagi datang bulan. Pada saat Munyil baru bangun dari tempat tidur
untuk ambil wuduh, Munyil melihat pergelangan kaki Yuyu dan Pilo memar, akan
tetapi lampu dikamar itu redup dan tidak melihat jelas memar tersebut tapi munyil
tahu bahwa itu memar, lalu ia abaikan saja dan langsung bergegas untuk mengambil
wuduh dan sholat lalu melanjutkan tidurnya.
Pada pagi hari pukul 08:00 Munyil bangun duluan mandi dan bersiap-siap untuk
pergi ke event fansign. Setelah selesai mandi Munyil pun menghampiri kedua
temannya itu dan melihat memar itu masih ada di pergelangan kaki mereka, “ih kok
masih ada memarnya mungkin mereka capek ya karena kemarin jalan-jalan” ucap
Munyil. Lalu Munyil pun membangunkan kedua temannya itu, setelah mereka
bangun Munyil pun bertanya kepada kedua temannya itu, “Yuyu Pilo kok kaki kamu
memar? Sakit gak itu?”. Yuyu pun menjawab “ eh iya ya kok memar tapi gak sakit
kok ini” dan Pilo pun juga begitu sama seperti yang dirasakan oleh Yuyu. “mungkin
karena sepatu kita kali ya” ucap Pilo. Kebetulan mereka bertiga memakai sepatu
model boots yang sama. Akan tetapi dalam hati Munyil berkata “ tapi kok kaki aku
gak memar kayak mereka padahal sepatu kita kan sama”. Tetapi Munyil tidak terlalu
memikirkan hal tersebut.
Setelah mereka bersiap-siap, pergilah mereka ke event fansign itu. Jam menunjukkan
pukul 21:00 malam,mereka sangat kelelahan dan memutuskan kembali ke hotel untuk
beristirahat, karena mereka besok check-out dan pulang ke Indonesia. Sampailah
mereka di hotel dan bertemu dengan perempuan yang sangat ramah dan cantik
menyapa mereka bertiga, mereka pun menyapa balik perempuan itu dengan bahasa
Thailand. Disebelah perempuan itu ada bapak-bapak dengan tatapan sinis melihat
mereka bertiga tidak seperti perempuan yang ada disebelahnya. Mereka pun berjalan
menuju kamar mereka, tetapi perasaan Munyil tidak enak karena bapak-bapak itu
melihat mereka terus sampai ke lorong kamar.
Lagi-lagi Yuyu dan Pilo mengabaikan peraturan wajib sujud dan salam di depan
Patung Dupa dan hanya Munyil yang melakukan hal tersebut. Kali ini Munyil tidak
menegur kedua temannya itu karena sudah tau mereka pasti malas melakukan hal
tersebut. Munyil memutuskan untuk mandi duluan dan kondisi kamar mandi pada
saat itu awalnya baik-baik saja dan tidak ada masalah pada saat Munyil pake. Setelah
selesai, gantilah Yuyu untuk mandi, pada saat Yuyu mandi tiba-tiba ia berteriak
sangat kencang dan langsunglah Munyil dan Pilo menghampiri Yuyu “kamu kenapa
Yuyu” kata Munyil dan Pilo, Yuyu pun mengatakan “ tadi waktu aku bercermin, aku
melihat perempuan yang kita sapa tadi di lobby ada di belakang aku”,
“Perasaan kamu aja kali bisa-bisanya mba yang kita sapa tadi ada di kamar mandi,
mungkin capek kamu makanya halusinasi udahlah ga ada apa-apa kok” ucap Pilo.
Munyil pun mencoba menenangkan Yuyu. Gantian Pilo pun masuk ke kamar mandi,
selanhg beberapa menit setelah itu Pilo pun ikutan teriak. Munyil dan Pilo langsung
menghampiri Pilo dan pada saat mereka membuka kamar mandi mereka kaget
sekaget-kagetnya ketika mereka melihat punggung pilo sangat banyak goresan merah
dan juga banyak rambut di selokan kecil kamar mandi padahal rambut mereka tidak
rontok sebanyak itu.
Pada saat mereka berkumpul dikamar mandi pada waktu bersamaan Yuyu dan Pilo
menangis bersamaan, karena pergelangan kaki mereka yang memar itu sangat sakit
secara bersamaan. Munyil dengan panik keluar kamar mandi dan langsung
mengambil minyak anget dan mengoleskan ke kaki mereka berdua. Mereka berdua
hanya bisa menangis kesakitan. Beberapa menit kemudian pintu kamar mereka
diketok dengan sangat keras, yang tadinya Yuyu dan Pilo menangis mereka langsung
terdiam. Melihat keadaan pergelangan kaki Yuyu dan Pilo yang lagi sakit, Munyil lah
yang melihat di kaca kecil yang di pintu dan ternyata tidak ada orang sama sekali.
Munyil pun terdiam untuk menunggu ketukan kedua akan tetapi tidak ada yang ketok
lagi.
Tiba-tiba Pilo dan Yuyu sudah tidak di kamar mandi lagi mereka sudah ada di kasur
diam tidak bicara apapun kepada Munyil. Tiba-tiba pilo berteriak kerasukan ia
mengatakan “PERGI TOLONG PERGI DARI HADAPANKU” dalam berbahasa
Thailand, Munyil pun berkata “aku tidak mengganggu mu” dalam bahasa Thailand
juga. Setelah itu westafel yang ada di kamar mandi mengalir sendiri dan juga pintu
balkon yang tadinya terbuka lalu tertutup dengan sangat kencang dan lampu dikamar
tersebut pun mati sangat gelap.
Dengan sangat panik Munyil pun keluar kamar dan mengetuk pintu kamar tentangga
lain tetapi tidak ada yang meresponnya. Munyil berlari dengan sangat kencang dan
tiba-tiba ia bertemu dengan perempuan yang ia temuinya pada saat di lobby, lalu
Munyil pun menceritakan apa yang terjadi dengan kedua temannya. Anehnya
pertempuan itu hanya tertawa Munyil pun akhirnya menyadari ternyata perempuan
itu bukanlah manusia melainkan hantu. Setelah itu hantu tersebut menyuruh Munyil
untuk mengikutinya untuk menuju ruangan staf yang memang tinggal di hotel itu.
Akhirnya sampailah Munyil didepan kamar staff itu dan langsung mengetuk
pintunya. Dibukanya lah pintu itu oleh staf dan Munyil pun menceritakan semua
kejadian tadi. Kebetulan staf itu sama dengan staf yang menyambut mereka pada saat
baru tiba di hotel. Setelah mendengarkan itu, staf itu pun langusng lari ke kamar
mereka dengan panik. Belum sampai kamar staf itupun berbalik badan dan berkata
dengan marah ke Munyil “jam berapa kamu bertemu perempuan itu” dengan bahasa
Thailand “mungkin jam 12 malam pak karena kegaduhannya dimulai jam 11malam”
kata Munyil. Dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul 4 subuh dan Munyil pun
terkaget. Lalu staf itu pun lanjut jalan menuju kamar mereka, pada saat sampai
dikamar Yuyu dan Pilo tidak ada dikamar. Setelah mencari mereka selama satu jam
akhirnya Yuyu dan Pilo di temukan di dua tempat yang berbeda dengan keadaan yang
lemas dan mereka pun dibawa ke rumah sakit. Munyil pada saat itu langsung nangis
antara dia takut dan senang.
Staf itu pun menceritakan alasan mengapa mereka harus salam dan sujud di Patung
Dupa itu. “Jadi, pemilik hotel ini adalah laki-laki yang memang sudah meninggal dan
pemilik hotel ini sangat disiplin, saking disiplinnya dia banyak sekali membuat
peraturan yang harus dipatuhi oleh keluarganya dan tidak Cuma dikeluarganya saja
peraturan yang mengarah kearah berlebihan itu jg di terapkan di hotelnya dan wanita
yang kamu temui tadi adalah anaknya pemilik hotel yang memang sudah meninggal
karna siksaan si pemilik hotel yakni ayah nya sendiri, ia disiksa karena pulang terlalu
lama dan ayahnya ini meninggal bunuh diri lompat dari rooftop hotel karena terlilit
hutang. Pada saat kamu meninggalkan temanmu itu mereka disiksa oleh arwah
pemilik hotel Dan wanita itu seakan-akan membalaskan dendamnya kepada teman-
temanmu dan juga Patung Dupa itu disimbolkan untuk mengahrgai pemilik gedung
dan keluarganya. Bersyukurlah Cuma kamu yang tidak diserang sama pemilik hotel”

Anda mungkin juga menyukai