Anda di halaman 1dari 2

Karya : Melinda Dwi Agustin

TONI DAN KEBIASAANNYA


Di Desa jambu ada seorang anak laki-laki, yang bernama Toni. Toni sekarang duduk
dibangku kelas 2 SMP. Beberapa bulan ini Toni jarang sekali mandi, sehingga ia
dikenal sebagai OJAMAN atau singkatan dari Orang JArang MANdi. Semua teman-
temannya tidak mau main atau duduk bersamanya, dan selalu jadi pembicaraan
tetangga karena kebiasaannya itu.

Di pagi hari Ibunya bertanya kepada Toni. "Ton, dikamar mandi airnya kok masih
banyak memangnya kamu gak mandi?”. “Gak”. Jawabnya. “Loh kenapa?” Tanya ibu
dengan memberikan kaos kaki. Lalu Toni menjawab dengan nada tinggi. "Karena
Toni malas Bu! Karena mandi Toni jadi demam! Kenapa ibu selalu tanya seperti itu
setiap hari? bosan Toni dengarnya". Ibunya pun terdiam dan Toni pergi sekolah
dengan rasa kesal.
Sesampainya disekolah, seperti biasa tidak ada teman yang sebangku dengannya.
Jam 07.23 tiba dan pelajaran pun dimulai. Setelah pelajaran berakhir bel istirahat
pun berbunyi "KRINGGG....." semua murid keluar dari kelas masing-masing untuk
beristirahat kecuali Toni yang merenung di dalam kelas sendirian. Saat jam istirahat
ada 4 anak perempuan dari OSIS yang bernama Kiki,Dila,Ayu,dan Lani. Mereka
menghampiri Toni dan bertanya dengan membawa buku "Toniii, apakah hari ini
kamu mandi?". Toni menggelengkan kepalanya. "Loh kenapa? Sudah 4 bulan 2 hari
kamu tidak mandi". Tanya Kiki. "Ya mau gimana lagi kan aku malas!". Jawab Toni
dengan kesal. "Makannya ayo serang rasa malas itu!". sahut Ayu. Lagi-lagi Toni
menjawabnya dengan kesal. "Sudah aku bilang malas ya malas!! Sewot amat sih!". Di
hari itu pun mereka ber 4 bertengkar hebat dengan Toni, hingga guru-guru di kantor
mendengarnya, mereka bergegas berlari untuk merelai pertengkaran tersebut.
"Kenapa kalian bertengkar? Ada masalah apa?". Tanya Pak Udin. "Itu pak si Toni lagi
ditanya saya malah nyolot!". Jawab Ayu. "Kamu aja yang mau tau!". Kata Toni.

"Eh, sudah kalian ini! Toni sekarang bapak mau tanya sama kamu di ruang guru
boleh?". "B-boleh pak". Jawabnya. Mereka berdua pun pergi ke ruang guru untuk
berbincang-bincang tentang masalah itu. "Pak, kalau boleh tau bapak mau tanya apa
sama saya?". Tanya Toni. Pak Udin lalu menjawabnya dengan lembut.
"Bapak mau tanya tentang kebiasaan mu yang jarang sekali mandi itu Ton, tidak apa
kan?". Toni langsung terdiam. "Apakah benar tentang gosip itu?" Tanya pak Udin.
Toni menjawabnya dengan rasa malu "B-benar pak".
"Kenapa begitu? Apakah kamu takut dengan air? atau alergi dengan air?". Tanya Pak
Udin dengan merangkul Toni. "Karena Toni malas pak". Jawab Toni dengan
membuang muka. "Waduh kok malas, sini Bapak kasih tau sesuatu sama kamu".
Sahut pak Udin dengan menunjukkan video di laptopnya kepada Toni.
Toni terkejut melihat video yang ditayangkan pak Udin lalu berkata "HAH!?
dampaknya kena penyakit seperti itu?" dalam hati nya. "Bagaimana Ton? Apakah
kamu mau seperti anak di video ini?" Tanya pak Udin. "Tidak mau pak". Jawab Toni
ketakutan.
"Nah, maka dari itu ayolah kamu hilangkan kebiasaan mu itu sebelum terlambat,
KAMU PASTI BISA!". Kata pak Udin dengan memberi semangat. "Doakan saya
semoga saja bisa". Jawab Toni dengan penuh semangat.
Sepulang dari sekolah Toni bergegas pulang menuju kamar mandi untuk mandi. Ibu
pun terheran-heran melihat seseorang lari ke kamar mandi. “Ton? Apakah itu
kamu?”. Selesai mandi Toni keluar dan ibunya terkejut dan tidak percaya seorang
putranya itu berkulit putih bersih.
“S-siapa kamu!?”. Tanya sang ibu. “Ini Toni Bu, kok ibu gak kenal sama Toni?”. Jawab
Toni kebingungan. “Ibu tidak percaya kamu Toni!”. Ucap ibu. Toni menghela nafas
dan menceritakannya dari ia berangkat sekolah. “Oh begitu, Ibu sampai pangling
sama kamu karena kamu berubah menjadi laki-laki tampan yang berkulit putih
bersih” Kata Ibu. Akhirnya Toni menjadi seorang yang sangat tampan di sekolah dan
sudah tidak lagi menjadi bahan gosipan ibu-ibu di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai