Anda di halaman 1dari 111

DUNIA PERSEHABATAN

Sahabat selamanya

Aku mempunyai sahabat bernama Florita Ayu


Makarim, biasa dipanggil Flo. Dia termasuk
anak trouble maker atau biasa disebut pembuat
ulah di sekolah. Tetapi aku bingung bisa
berteman dengannya hingga menjadi sahabat
yang sangat dekat. Teman-temanku saja
menganggap aku sudah gila karena mau
berteman dengannya, soalnya tidak ada satu pun
orang yang mau berteman dengannya kecuali
aku.Sebenarnya Flo adalah korban dari broken
home atau korban dari perceraian orang tuanya.
Sehingga membuat dia stres dan akhirnya dia
menjadi anak yang bandel. Padahal dulu dia
adalah anak yang pintar, baik, supel, semangat,
dan ceria. Tetapi semenjak orang tuanya
berpisah, dia menjadi anak yang pemurung,
bandel, tertutup, dan gampang emosi. Dan aku
mendekatinya karena berniat mengubah

1
sifatnya, supaya bisa seperti dulu lagi. Suatu
hari, pada saat pelajaran Matematika, Flo tertidur
pulas di bangkunya. Aku yang duduk di
sampingnya berusaha untuk membangunkannya.
adalah anak yang pintar, baik, supel, semangat,
dan ceria. Tetapi semenjak orang tuanya
berpisah, dia menjadi anak yang pemurung,
bandel, tertutup, dan gampang emosi. Dan aku
mendekatinya karena berniat mengubah
sifatnya, supaya bisa seperti dulu lagi. Suatu
hari, pada saat pelajaran Matematika, Flo tertidur
pulas di bangkunya. Aku yang duduk di
sampingnya berusaha untuk
membangunkannya.5 6“Flo, “bangun-bangun,”
ucapku sambil memukul punggungnya sedikit
keras Tetapi dia tak juga bangun, lalu aku
berusaha untuk membangunkannya lagi dengan
suara lebih keras.
“Flo, ayo bangun nanti kamu dimarahin Bu Tia,
ayo cepat bangun Flo!” ucapku lebih keras
lagi.Namun tidak ada tanda-tanda dia akan
bangun, aku sudah mulai kesal karena dia tak

2
kunjung bangun. Akhirnya terpaksa mengambil
bulu kemoceng dan kugelitikkan di
telinganya.Kebetulan aku membawa kemoceng
dari rumah karena aku sedang piket hari ini,
akhirnya aku gelitikkan bulu itu di telinganya
sambil berkata,
“Flo, Ayo bangun sebelum Bu Tia marah!”
teriakku.Namun dia tak bangun juga, dan saat itu
juga Bu Tia melihat ke arahku dan
berkata.“Audrey apa yang kamu lakukan, Ibu
lihat dari tadi kamu tidak memerhatikan
pelajaran Ibu dan kamu sibuk sendiri,
” kata Ibu Tia dengan nada membentak.“Mmm
saya, saya cuma…,
” tiba-tiba ucapanku dipotong oleh Fiona.“Dia
membangunkan Flo yang sedang tidur Bu,” ucap
Fiona. Fiona mengetahui aku sedang
membangunkan Flo karena dia duduk tepat di
belakangku. Lalu Bu Tia berkata,
“Apa benar yang dikatakan oleh Fiona,
Audrey?” tanya Bu Tia penuh selidik.

3
“Mmm iya Bu… dari tadi saya sudah berusaha
membangunkannya tetapi ia tak bangun juga
Bu…,” jawabku gugup. Lalu Bu Tia berjalan ke
arah bangkuku dan berkata.
“Flo ayo bangun! Atau kalau kamu tidak bangun
Ibu siram kamu dengan air!” ucap Bu Tia dengan
nada marah dan membentak. Mendengar kata-
kata itu Flo langsung bangun dan
kaget, lalu Bu Tia berkata,
“Flo mengapa kamu tidur pada saat jam
pelajaran saya?” ucap Bu Tia dengan nada
marah.
“Mmm saya minta maaf Bu, saya mengantuk
karena tadi malam saya tidurnya kemalaman
Bu…,” ucap Flo dengan nada takut.
“Oke, ya sudah kalau begitu saya memberi
hukuman kepada kamu yaitu mengerjakan buku
paket dari halaman 30-50 besok dikumpul!
Tidak ada penawaran!” ucap Bu Tia.
“Yah, yah, Ibu kok banyak amat Bu…?
Dikumpul besok lusa boleh ya Bu…?” ucap Flo
dengan wajah kesal dan melas.

4
“Tidak ada penawaran. Sekali saya bilang besok
ya besok.
” Lalu pelajaran kembali dilanjutkan dan setelah
itu kita semua pulang.Sesampai di rumah aku
ganti baju, makan siang, salat Zuhur dan
langsung menuju ke kamarku. Pada saat aku baru
berbaring, HP-ku langsung berdering, lalu aku
berbicara di dalam hati,
“ duh,siapa lagi ni SMS siang bolong begini
nggak tau apa orang mau istirahat! capek pulang
sekolah! huh. Lalu aku membuka HP dan
ternyata itu SMS dari Flo, tumben banget ni anak
SMS duluan biasanya aku duluan, batinku heran.
Isi SMSnya seperti ini,
“Audrey yang baik hati bantuin aku dong
ngerjain pr matematika dari bu Tia soalnya
susah-susah banget banyak pula Lalu aku
menjawab,
“sorry Flo bukannya aku nggak mau bantuin
kamu, tapi aku pingin kamu berusaha sendiri
tanpa bantuan aku, aku pengen kamu mandiri Flo
Lalu saat jam istirahat tiba

5
Robin, tino dan arta yang mengerti perasaan
dewi ikut ayu dan dewi ke suatu tempat
“arta mohon maaf, aku gak ada niat untuk
mengusir mu tapi lebih baik kamu tinggalkan
kami berdua disini” Kata yu dan arta juga nurut
dan akhirnya arta pergi meninggalkan mereka.
Dan sesampai di taman
Dewi heran dengan kelakuan sahabatnya itu
“ Ngapain aku dibawa kesini?? “ Tanya dewi
dengan penuh penasaran
“ Aku tau kok kamu pasti kangen kan sama
kakakmu, dan aku tau dulu waktu kakakmu masi
Sekolah disini tepatnya waktu kak dino masih
kelas 12 dia suka sekali nongkrong disini seperti
makan, minum, tidur dan saat jam istirahat atau
juga pas lagi kerjakan tugas- tugasnya kak dino
selalu disini apalagi kelas 12 ipa 2 suasana
kelasnya kan sanget ribut mengalahkan suasana
pasar jadi kak dino pasti risih
Setiap kk dino setres dia pasti kesini sendirian
dan katanya kak dino dia mendapatkan
ketenangan jika bersantai di taman ini sambil

6
melihat suasana yang indah yang membuat kak
dino tenang” penjelasan ayu panjang lebar
“ Lalu bagaimna dengan bestie bestienya kakak,
bukankah kakak selalu sama bestie bestienya? “
Tanya dewi seakan ragu dengan penjelasan ayu
“ Kakak mu itu susah sekali dibujuk orang nya
mohon maaf ini “ Kata ayu yang ingin
melanjutkan bicaranya tapi sedikit ragu
“ Kakakku memang begitu orangnya” Kata dewi
yang seakan sudah tau semuanya
“ Saat jam pelajaran atau jamkos kak dino selalu
bermain dengan bestienya seprti bersama kak
ayub, kak tegar, kak Steven, dan kak raisya
kadang kalau kak Dino merasa bosen di kelas
kak Dino pergi ke kelasnya kak raisya dan kak
Steven di IPA 3 tapi kalau mereka gak hadir kak
Dino pergi sendirian ke taman sampai pergantian
pelajaran kalau jamkos seharian sampai pulang
biasanya kak Dino, kakakmu itu memang
introver orangnya, sehingga pada suatu hari, kak
Dino pernah digombal sama teman cewenya,
tapi kak Dino menolaknya dan sejak saat itu kak

7
Dino udah gak mau lagi kenal yang namanya
cinta” Kata ayu menjelaskan
“Tapi kakak juga sering main sama temen-temen
temanya sekelasnya dulu kakak juga selalu
melakukan hal hal yang aneh bersama teman
teman sekelas nya dan dulu juga kakak selalu
bilang ah IPA 3 itu mah orang gila semua” Kata
dewi yang melanjutkan ceritanya
“ Dan kakak juga selalu berubah karakter nya
kalau disekolah sebentar jadi cowo yang periang
sebentar jadi cowo yang dinginnya melebihi
kulkas
Biasanya kalau kakak sudah jdi cowo dingin kek
kulkas itu kemungkinan besar kakak lagi
kecewa, sedih, gelisah, kesepian dan patah hati”
Dewi melanjutkan ceritanya
Dan dewi ragu langsung bertanya pada ayu
bestie nya itu
“ Sekarang aku mau nanya
Aku tau kalau kakak gak betah dikelas begitu
juga kamu tapi aku mau tau dari mana kamu bisa
tau kalau kakak sering kesini

8
Apakah kamu punya bukti? “ Tanya dewi butuh
kepastian
“ Tentu saja ayok ikuti aku coba kamu lihat
pohon yg didekat rumah makan itu dan papan
dinding yang ada dirumah makan situ! “ Tunjuk
ayu kepada dewi
Itu ada tanda tangan nya kak Dino
“ Oke aku tau dan aku juga heran kenapa kakak
gak betah di kelasnya ya sedangakan aku paling
malas kalau keluar kelas apalagi gak ada
keperluan kelas berasa ke surga dunia bagiku”
Kata dewi melambaikan tangan sambil
merasakan indahnya angin yg ber hembusan di
taman
Dan dewi, ayu langsung menghampiri rumah
makan situ yang ada tanda tangannya kak Dino
lalu dewi dan ayu duduk dirmh makan
“ Dan satu lagi kakakmu suka berfoto disini
sambil melihat pemandangan yg indah “ Kata
ayu“ Kalau begitu aku juga mau lama lama diam
disini sebagai rasa rindu ku pada kakak” Kata

9
dewi yang mulai sedih karena kepikiran
kakaknya
“ Kak Dino kuliah kan?” Tanya ayu singkat
“ Ya” Jawab dewi
“ Kak Dino hanya kuliah beberapa bulan setelah
liburan semester kak Dino untuk memutuskan
tidak kembali ketempatnya kuliah kecuali jika
dia sudah ujian nanti” Kata dewi mulai sedih
“ Kak Dino ditelfon jarang mengangkat” Kata
dewi menundukan kepalanya agak kesedihannya
tidak berlarut
Robin dan tino datang membawa makanan untuk
dewi dan ayu
“ Mungkin kalau aku berlama lama disini rasa
rindu ku pada kakak berkurang” Kata dewi lalu
ditenangkan oleh ketiga bestinya
“ Dulu kak Dino kalau dia rindu padamu dia juga
selalu berdiam diri ditaman, dan juga di rumah
makan ini, agar rasa rindu nya berkurang
sekarang kamu melakukan hal yang sama pada
kak Dino” Penjelasan ayu

10
“ Kamu suka coklat kan” Kata robinsatunya saja.
Mungkin yang dapat dilakukan manusia saat ini
hanyalah meminimalisasi penggunaan plastik.
Menurut kamu sendiri, apa yang sebaiknya
dilakukan setelah kamu mendapatkan
pengalaman dengan acaramu bersama teman-
temanmu itu?”“Obrolannya kok menjadi serius
ya, Pa,” tibatiba Mama David yang semula lebih
banyak diam, ikut terlibat dalam perbincangan
atau obrolan itu. “Iya, ya, Ma dan pertanyaan
papa itu tidak bisa David jawab Pa, Ma.” “Kamu
punya gagasan apa Vid dengan hal-hal yang
kamu lihat dan kamu alami bersama
temantemanmu itu?” tanya Mama David.“David
dan teman-teman belum memiliki gagasan apa-
apa Ma, Pa. Namun setidaknya ada yang akan
kami lakukan bersama.”“Oh, apa itu Vid?” tanya
Papa.“Begini, Pa. Setelah melihat aneka macam
fenomena yang kami temui dalam acara itu, kami
sepakat untuk mencatatnya dengan rapi dan baik,
apa pun persoalan yang kami temukan atau lihat
dalam kegiatan itu. Catatan-catatan ini akan

11
menjadi bahan utama kami untuk bertanya
kepada orang-orang yang
“ Iya” Kata dewi singkat lalu Robin memberikan
coklat itu pada dewi
“ Ini buat kamu langsung dimakan ya”! Kata
Robin
“ Terimakasih “ Jawab dewi singkat
“ Dulu juga kak Dino kalau lgi kangen sama
kamu dia berikan snack ke orang- orang
terdekatnya termasuk kak selly” Kata Robin
sambil melihat jam nya sebagai sebuah
peringatan gak lama lagi masuk
“ Kalau masuk Robin sama tino masuk saja ke
kelas ya aku mau sama ayu berdua aja dulu di
sini” Kata dewi murung
“ Sebentar lagi kan masuk jam sejarah Indonesia
pak joko” Kata tino sambil menggaruk
kepalanya
“ Gak kami bertiga gak akan tinggalkan kamu
sendirian dewi di taman ini kamu bisa merasakan
tidak kenyamanan jika kmu sendirian!” Ucap
Robin

12
“ Lalu mau bagaimana?” Tanya dewi
“ Kami bertiga akan menemani kamu sampai
kapanpun! “ Jawab meraka bertiga serentak.
Disisi lain saat dino kuliah
Dino pasti merindukan dewi sosok gadis manja
yang selalu menjadi teman hidupnya
Dini selalu kepikiran dewi maka dari itu dino
melihat langit yang tinggi dari menara Eiffel
sungai, laut dan beberapa keindahan alam
lainnya.
“ Udah cukup aku gak mau lagi jauh dari kakak,
cukup waktu aku SMP ajah aku jauh dari
kakak,kalau aku udah SMA aku gak mau lagi
mau nempel dan dekat, terus dengan kakak, aku
gak mau kehilangan kakak untuk yang kedua
kalinya” Kata dewi sambil menutup wajahnya
“ Seandainya aku punya banyak waktu dan uang
aku akan mengajak nya ketempat di mana saja
yang di inginkan nya dan kami berdua akan
selalu keliling dunia menikmati waktu sepanjang
waktu berdua “ Kata dewi bercerita pada ketiga
sahabat kecilnya kecuali Rahayu dewi tidak mau

13
Rahayu sedih mendengarkan ceritanya karena
Rahayu anak tunggal.

AWAL BERCINTA

Seperti biasanya dihari pertama dewi sekolah


dengan sangat canggung dewi saat pertama kali
bertemu dengan teman- teman disekolah
barunya apalagi sebelumnya ada covid yang
menyerang.

Juli 2021
Hari ini adalah hari pertama kembali kesekolah
tapi ini sekolah yang baru, lingkungan yang
baru, teman dan guru yang baru.
Sepertinya dewi harus banyak beradaptasi
setelah masuk di sekolah baru dengan kota yang
berbeda
Sulit sih tapi pelan pelan bisa
Dan pemilihan kelas pun tiba, dewi sangat suka
dengan ilmu sosial, dan dewi mengambil jurusan
IPS masi bersaing dengan orang yang rumahnya

14
dekat dengan sekolah dan akhirnya dewi
menemukan kelasnya 10 IPS 3 Dan dewi
menemukan sahabat nya sejak SMP yaitu ayu
dan bertiga karena lebih akrab dengan bertiga
makanya dewi lebih memilih duduk dengan ayu
“ Sudah ambil ijazah ya? “ Tanya ayu iseng
karena tau kalau dewi belum ambil ijazah SMP
ya
“ Alah kita baru ajh kelas 10 pastinya ijazah
belum keluar” Ketus dewi pada sahabat nya
“ Hahahahhaha canda aku tau kok” Ujar ayu
“ Kalau udah tau ngapain nanya!” Kata dewi
mulai kesal
“ Aku sengaja soalnya dari tadi aku melihat mu
diam mulu nda ada bicara bicaranya “ Kata ayu
“ Lah ini kan hari pertama kita sekolah di SMA
maknya aku diam mulu karena aku belum kenal
mereka, ya kali aku langsung jungkir balik nanti
aku dikira orang gila” Kata dewi ngomel yang
membuat ayu ketawa
“ Aku jdi teringat sikap mu waktu kelas 7 berapa
pendiam nya dirimu” Kata ayu

15
“ Lalu kenapa?” Kata dewi yang ingin mencoba
menjadi cewe dingin tetap aja gagal karna
sahabat nya di ayu itu yang amat sangat
isengnya
“ Eh nanti ada pembagian eskul kan aku tau kau
mau ikut apa”kata ayu mencoba menebak
“ Apa?”kata dewi
“ Nanti juga tau sendiri kok” Kata ayu
Tino memanggilku dan mengatakan bahwa
besok kita akan pulang dan kembali ke masing
masing daerah.
Bye bye tanjung selor
Banyak sekali cewe cewe cantik di tanjung
selor” Aku maunya bungkus, bawa pulang
jadikan menantunya mamakku”
Katanya tino
“ Kenapa dia tidak membawa pulang cewe
tanjung selor itu??” Tanya aku
Sekecil kecilnya suara ku tetap aja terdengar
dengan tino
Aku takut didatangi orang tuanya cewe itu
“ Mana calon menantu ku?”

16
“ Dibawa sama mas tino om tante” Kataku
sambil menunjuk arah rumahnya mas tino
“ Yaudah tino bawa pulang ajah bungkus cewe
tanjung selor, kan cantik cantik kapan lagi coba
kesempatan kek gini, ayo kalau di pikirkan mah
jarang ada cewe cantik di tanjung selor mah
cewe cewenya pada cantik cantik!” Kataku.
Begitu juga saat pesta malam hari di sekolah
tanjung selor aku pergi ke pasar malam tapi tino
menelpon ku
Kenapa tino menelpon ku ya tanyaku dalam
hatiku
Dan aku juga mencoba berbicara dengan teman
teman lainya tapi kata teman teman yang lain
Toni itu gak mau kehilangan kamu
Alah apalagi aku sama Toni deket banget udah
begitu seagama lagi jangan jangan aku dan tino
berjodoh
Tino kan anak tunggal lumayan juga lah
hartanya warisannya hahahahaha
Kata ku dalam hatiku.

17
Dan keesokan harinya sesampainya di daerah
masing- masing aku dan tino tiba tiba dapat
tugas sebagai panitia di sekolah
Cape banget yaampun mana baru pulang dari
paski banyak lomba yang mau diadakan tiba tiba
jadi panitia lagi tinggal mampus aja sih bestiee.
Aku kaget harus berhadapan dengan IPA 1
kelasnya mas Sovtan itu crush ku
Aku juga berbicara dengan teman teman sekelas
ku dan bestie bestie ku
Di IPA 3 , IPA 4 dan IPA 1
Dan bestie bestie ku berkata
“Sebenarnya kau tidak deh degan hanya saja
kau salting kan karna harus berhadapan sama
cowokmu” Kata bertiga.
Dan sesampainya di skolh aku jalan bertatapan
dengan mas Sovtan tiba tiba sepupuku aini
menarik dan menahan tanganku
“Ini cewe mu eh” Kata aini sepupuku kepada
mas Sovtan cowoku.
Punya sepupu tidak bisa di ajak kerja sama ya
dalam hatiku

18
Mulai dekat

Awalnya sih belum akrab sama siapa siapa tapi


kenapa tiba tiba akrab sama anak kelas lain dan
memulai bercerita panjang lebar
“Kalo malam hari raya” Kata dewi IPA 2
memulai topik
“ Kenapa?” Tanya naufal audisi IPA 1
“ Habis dari tempat ibadah ngapain?” Tanya
dewi ipa2 balik
“ Siapa?” Tanya naufal audisi memastikan
kalau benar benar dia yang ditanya
“Kamu dulu” Kata dewi IPA 2 memastikan
“ Tidak ngapain- ngapain “ Kata naufal audisi
IPA bosan
“ Anak pertama tidur, anak kedua gibah bareng
bestie, anak ketiga main sama anak anak
tetangga, anak ke empat pesta sama orang tua”
Kata dewi IPA 2 bercerita kegiatan keluarganya
pada saat hari raya
“Paling main HP bentar terus tidur” Kata
naufal aufi IPA 1 badmood

19
“ Siapa itu?” Pertanyaan dewi IPA 2
memastikan dia tidak salah pertanyaan
“ Saya” Kata naufal aufi sok cool
“ Terus anak pertama?” Tanya dewi balik
“ Tidak tau, masuk kamar terus dikunci” Kata
naufal aufi ipa1 sulit untuk dijelaskan
“ Pengen punya teman binsik bagaimana dong”
Tanya dewi ipa2 berharap dapat saran dari
naufal aufi ipa1
“Sama bagaimana ya?” Tanya naufal aufi ipa1
berharap dengan hal yang sama
“Bagaimana yok supaya kita jadi teman binsik”
Kata dewi yang sebenarnya sudah tau
jawabannya
“ Tidak tau… ada solusi nya?” Kata naufal ipa1
yang masa bodo
“ Ada” Kata dewi IPA 2 yang pasrah langsung
mengasih ide
“ Apa?” Tanya naufal aufi IPA 1 singkat
“ Gini kita tuh tiap hari saling mengingatkan aja
kalo perlu pas binsik kita barengan heheheh”

20
Kata dewu kasih solusi berharap agar bisa
bersama
“ Bisa aja” Kata naufal aufi IPA 1 yang
menghargai pembicaraan dewi
“ Terus kamu udah tulis jawabannya ya” Kata
dewi agar terbiasa displin
“ Kalo sambil binsik barang lihat lihat waktu
nya” Kata naufal aufa yang sebenarnya masih
ragu
“ Sabi deh tergantung kamu heheheh” Kata
dewi yang mulai bercanda
“ Kalo jadwal saya udah ada” Kata naufal aufi
IPA 1 karena malas ditanya lagi
“ Mantap wah calon TNI ini. Kan harus
disiplin” Kata dewi yang memastikan bahwa
mereka berdua bisa latihan binsik bareng
“ Kamu mau jadi kowad?” Tanya naufal aufi
kembali
“ Bukan” Kata dewi yang menjawab singkat
“ Tapi kalo untuk beberapa hari ini harus liat
liat waktu, karena saya sibuk latihan paskibra
setiap hari! Jadi?” Kata naufal aufa

21
menjelaskan bahwa dirinya sibuk dan ditambah
satu pertanyaan
“ Sama kamu mau jadi TNI kan” Kata dewi
memastikannya bahwa tebakanya tidak salah
“ Ha tentu tidak lah” Kata naufal aufi sedikit
binggung
“ Jadi kamu daftar apa?? Polisi “ Tanya dewi
kembali
“ Iya” Jawab naufal aufi singkat
“ Sama kenapa kita dia ni punya banyak
persamaan? “ Tanya dewi penasaran
“ Iya juga ya” Kok bisa” Naufal aufi IPA 1 juga
penasaran
“ Tidak latihan?” Tanya dewi karena telah
mengetahui bahwa akhir akhir ini akan sibuk”
“ Apa?” Tanya naufal audisi balik tidak tau
kemerdekaan” Kata dewi menjelaskan dengan
tegas
“Oh latihan tapi siang” Kata naufal yang
menjawab seperlunya

22
“ Panas banget mau nya tadi dari jam 6 sampe
jam 12 siang biar bisa istirahat plus tidak kena
panas malas aku ke kelas beh ada jam geografi”
Kata dewi yang mulai merasa bahwa diklasnya
ini masa masanya malas masuk kelas apalagi
ada pelajaran yang tidak disukai nya
“ Hehehehe enak kalo dari pagi” Kata naufal
membayangkan
“ Itulah kan maksudku sekalian aja sih sampe
sore tidak perlu balik ke kelas” Kata dewi yang
mulai bedmod
“ Kok malas?” Tanya naufal
“ Mau rasakan cubitanya lagi ya? Perih bestie
cubitanya” Kata dewi yang bercerita betapa
malasnya dirinya
“ Waduh haha” Kata naufal sambil ketawa
“ Rasakan cubitan semua guru yang paling
sering sih buk guru agama” Kata dewi yang
mulai kesal
“ Bandel ni ya” Kata naufal
“ Bagaimana bestie? Heheh baru pulang tadi
jam setengah 6 sore! Bagaimana rasanya bestie

23
pulang jam setengah 6 setiap hari?” Tanya dewi
memastikan
“ Karena sesuatu yang digunakan tidak
dapat/tercapai” Kata naufal
“ Beh tadi malam tidak sengaja melihat kakak
nangis dikamar kunci pintu tapi ketahuan dari
jendela terus karena khawatir ketuk pintu pelan
pelan tapi kakak gak respon ada juga yang
komen ayo peluk kakaknya tapi kakak gak mau
buka pintu” Dewi bercerita
“ biar ajah dulu, mungkin dia punya masalah
pribadi, kalo dia udah agak baikan baru cerita,
cerita “ Naufal kasi solusi
“ Kalian pulang jam berapa?” Tanya dewi
“Pulang dari mana?” Tanya naufal kembali
“ Sekolah lah sama paski” Kata dewi
“ Sekolah seharusnya jam setengah 2,jadi
karena mau latihan Paskibraka jadinya pulang
jam 12.15
Kalo pulang Paskibraka jam setengah 6” Kata
naufal menjelaskan bahwa dirinya sibuk

24
“ Jadi kamu udah atur jadwal” Kata dewi
memastikan bahwa disiplin it harus
“ belum….” Kata naufal
“ Mungkin setelah kemerdekaan ya” Dewi
menerawang
“ Iya baru bisa konsisten “ Kata naufal
“ Paski+ OSIS+ ronis bagaimana itu?” Tanya
dewi
“ Tidak tau” Kata naufal yang sebenarnya tidak
niat
“ Tingal mampus” Kata dewi males
“ Hahaha” Tawa naufal
“ Kalo kamu bagaimana?” Tanya dewi
memastikan bahwa bukan hanya dirinya yang
sibuk
“ Kalo saya ya biasa ajh… . Capek juga” Kata
naufal
“ Selain paski?” Tanya dewi
“ Ada tapi di pending sementara”balas naufal
“ Osis sama ronis tidak bisa dipending bestie”
Tegaskan dewi

25
“ Iya. Saya tidak ikut yang kaya begitu” Muak
naufal
“ Banyak yang bilang saya ini siswi kesayangan
padahal saya ini nakal loh orangnya” Tanya
dewi heran
“ Ya, mungkin kamu memang kesayangan,
karena yang menilai diri kita itu orang lain,
bukan kita sendiri “ Jelas naufal
“ Begitulah kehidupan
Dimana bestie bestie ku ya oh baru ingat
ternyata lagi LDR? Jadi kangen” Cerita dewi
“ Sama siapa?” Tanya naufal
“ Sama bestie ya kalo maksain kakak buka pintu
nanti kakak kaget terus dobrak pintu dan
terjadilah” Cerita dewi
“ Siapa bestie mu?” Tanya naufal
“ paham tidak maksudnya” Kepastian dewi
“ Paham” Jawab naufal
“ Kek mana maksudnya?” Tanya dewi
“ Ya begitu lah” Penjelasan naufal
“ Ya kek mana?” Pertanyaan dewi dengan tegas
“ Kek gitu “ Jelas naufal

26
“ Apa yang terjadi?” Tanya dewi
“ Menurut mu apa” Tanya naufal kembali
“ aduhhh tdk paham- paham ya” Cerita dewi
“ hehehe iya deh aku paham kok” Kata naufal
“ Teman sekelas sih ada juga yang dikelas
sebelah ips4 dan IPA 3 tau kok itu kakak sering
marah- marah ya hahahahhaah katanya bestie
tidak usah kembali kau kami langsung diusir
heheh habis itu dipanggil ditanya siapa cowo?”
Cerita dewi
“ Jawab lah” Kata naufal yg nampak sangat
kepo
“ Hai tidak boleh kepo” Hiaa? Kata dewi
“ Hiss kau ni begitu ya sama aku tidak mau beri
tahu aku” Kata naufal
“ Heheheh privasi ini kok” Kata dewe yang jahil
“ Yaudah deh kalau begitu aku nda kepo lagi
Hiss” Kata naufal yg sudah kesal
“ galak juga ya bestie kamu “ Kata dewi
“ Awokawok memang ada ya anak SMA tidak
memikirkan cinta” Kata dewi
“ Hahahahhha

27
“ oh ya satu lagi ini bestie ceritanya kan jam
ppkn ini terus aku bicara tapi bicaranya didalam
hati jadi pak rafdi datangi aku dan jawab aku
jawabanya secara langsung aku kaget aku
bicara nya di dalam hati dijawab secara
langsung luar biasa ya feeling nya pak guru itu
besoknya pak rafdi mangil aku aku kira aku mau
kena pitak lagi dan ternyata pak rafdi kasih tau
aku dulu waktu kakakmu kelas 12 dia juga sering
begitu sekarang kamu lagi yang jdi penerusnya
apakah ini yang dinamakann keturunan bestie
seperti itu kah yang dinamakan keturunan?”
Cerita dewi bertanya
“ Kayanya iya” Kata naufal
“ Tapi aku malu bestie “ Cerita
“ Hahahha baru tau ya kakak dulu nakal waktu
kelas 12 dan ada penerusnya tapi
“ Tapi sifatnya sama bestie, usul sama, nakalnya
sama, malasnya geraknya sama.
Anak pertama sama anak kedua selalu rebutan
kunci tapi giliran bensin yang udah sekarat diam
dan bedanya anak pertama kesannya cuek tapi

28
anak kedua kesannya cerewet kenapa diubah
bestie” Cerita dewi

Sahabat yang perduli

Dewi, naufal, Tio, rahayu, bertin, tasya kami


berenam memang udah lama bersebabat dan
kami berenam juga punya karakter masing-
masing.
Suatu hari yang sangat panas aku lupa
membawa bekal ku aku sangat lapar dan haus
wajahku terlihat lesu aku hanya berdiam diri
dikelas. Rahayu menghampiri ku dan dia
berkata” Dewi seperti nya kamu lupa membawa
bekal dan kamu pasti kelaparan”
“ Lalu bagaimana dengan mu?” Kataku
bertanya pada rahayu
“Gapapa ambil ajah aku udah kenyang kok”
Kata rahayu
Saat jam olahraga Tio lupa membawa air minum
naufal pun lalu memberikan minuman nya pada
Tio.

29
Keesokan harinya naufal menjemput kami
berlima menggunakan mobil pribadinya.
Sesudah Tio, aku, naufal, rahayu, bartin, tasya
dijemput kami bercerita didalam mobil lalu
naufal memarahi kami
“ Woy kalain bisa diam tidak sih aku jadi tidak
konsen bawa mobil!”
“ Waduh naufal udah mulai marah mending kita
diam dari pada naufal merajuk dan bisa bisa
besok dia tidak mau bawa kita kesekolah dengan
mobilnya!” Kataku lalu kami berenam diam
dengan tenang hingga sampai disekolah.
Beberapa jam kemudian aku melihat Rahayu
hampir pingsan lalu aku segera menolong nya
“ Bawa aku ke UKS” Kata Rahayu
“ Kami udah di UKS kok” kataku.
Aku membawakan tas rahayu dan tanpa sengaja
aku melihat kartu BPJS nya” Dewi bawa aku!”
Kata Rahayu dengan lemas. Lalu meminjamkan
kunci naufal, lalu naufal langsung membawanya
dan Rahayu ke puskesmas dengan mobilnya,
sesampainya di puskesmas aku dan naufal

30
mencoba mengangkat Rahayu lalu bertemu
dengan mamanya Rahayu di puskesmas
“Dewi,naufal, lagi sekolah ya” Kata mamanya
rahayu menyapa kami berdua” Eh tante baru
pulang dari morowali Sulawesi Tengah ya”
Kata dewi
“ Ya Rahayu lagi sakit ya ini tante mau daftar
kan dia” Kata mamanya Rahayu pada kami
berdua lalu dewi dan naufal dan mamanya
Rahayu mencoba membawa Rahayu duduk di
puskesmas
“ Oh ya tante kami berdua pamit ya” Kata dewi
lalu mamanya Rahayu meminta maaf karna
sudah merasa merepotkan dewi dan naufal,
“ Iya tante tidak papa Rahayu sering juga
bantuin kami “ Kata dewi dan naufal
“ Oh ya dewi, makasih ya” Kata Rahayu
“ Tenang ajah kita kan sehabat “ Kata dewi dan
naufal.
Naufal pun mencoba mengajari ku untuk
mengemudi mobil hingga aku lancar menyetir
mobil dengan sendiriannya sesampai disekaolh

31
Tio, bertin dan tasya menemui ku dan naufal lalu
berkata “ Nanti pulang sekolah kita jenguk
Rahayu ya!” Kata ku
“ Tidak dulu dewi lagi sibuk” Kata Tio, bertin
dan tasya aku pun memarahi mereka
“ Teman macam apa kalian ini?” Lalu aku pun
pergi ke kelas 11 Mia 2 dan ya sepulang sekolah
kami berlima langsung menjeguk Rahayu dan
membawakannya makanan
“ Terimakasih ya buat kalian semua” Kata
mamanya Rahayu “ Ah tante kaya lagi sama
siapa ajh” Rahayu mendengar suara ku dan
langsung keluar dari kamarnya “ Dewi, Tio,
naufal, bartin, tasya ayo masuk!” Kata rahayu
kami bercerita sampai hari sabtu. Rahayu
kembali ke skolah ji
Hari sabtu itu juga semua kelas sudah pulang
kecuali kami kelas 11 Mia 1 dan saat itu juga ade
kelas ku kelas 10 mengechet aku lalu berkata
“ awas kamu din, kamu akan aku jaga!”
Katanya. Aku merasa dalam marabahaya lalu

32
aku meminta tolong agar mengantarkan ku
pulang
“ Bukanya kamu bisa jalan kaki ya” Kata dina
“ Aku bisa, tapi aku minta tolong, aku dalam
bahaya ini” Lalu aku pun segera memakai jaket
dan masker ku untuk segera pulang dan
akhirnya aku selamat dari bahaya.
Satu kelas 11 sementer 2 kakek nenek ku
meninggal kebunku hancur aku sanget terpuruk
aku duduk di taman sendirian lalu dina
mendatangi ku
“ Din sepertinya kamu” Lalu dina pergi lagi
mengingat mama dan papa angkat ku mungkin
menunggu ku mungkin dirumah dan aku
mencoba untuk pulang sendiri an tapi ditengah
jalan.
Steven, Tio, bartin, tasya, dan Rahayu
menangilku
“ Din kamu bangkrut kan ini kami berlima
belanjakan semua barang keperluan mu”kata
mereka berlima

33
“ Din kamu bisa kok pake kunci mobilku aku
berikan kamu beberapa uang agar kamu
secepatnya pulih ya din” Kata Steven.
Ya itu lah mereka sahabatku selalu ada saat aku
susah dan senang.

MENJENGUK SEHABAT

Rahayu, sehabat ku dia sudah lama sakit


semenjak dja sakit semangat untuk latihan PMR
turun, 11 Mia 1 gak seramai disaat dia ada
dikelas, wajah murung ku, tasya, bartin pun
menghampirinya setiap hari, Rahayu juga sudah
lama sakit. Semenjak Rahayu sakit
Bartin dan tasya keluar dari organisasi PMR
karena berpikir untuk menjenguk Rahayu. Aku,
tasya, bartin memperbincangkan sebuah ide
untuk nya
“ Hei, bagaimana kita jenguk Rahayu sebelum
dia dirawat di makassar, Rahayu kan suka
makanan yang pedes pedes, bagaimana kalo kita

34
bawakan makanan seblak?” Kata ku memeberi
saran
“ Hei, bukan ya Rahayu dilarang dokter untuk
memakan yang pedes pedes ya” Kata tasya
“ Oh ya lupa, bagaimana kita berikan makanan
yang asin, Rahayu juga suka?” Kata ku memberi
saran lagi
“ Rahayu juga suka yang manis manis loh,
bagaimana kalau kita bawakan dia coklat
hanya?” Bartin memeberi saran
Aku dan teman-teman mengerjakan tugas
sekolah di taman baca yang dijaga Kak Sari.
Kita sering belajar dan bermain di sini, karena
tempatnya menyenangkan. Hampir setiap hari
aku berkunjung di taman baca. Mengerjakan
tugas dari sekolah, membaca buku, bercerita,
belajar menulis cerpen, membuat kerajinan
tangan, bermain dan masih banyak lagi kegiatan
yang lain.Kak Sari mengambilkan buku cerita
berbagai judul yang menarik. Kakak
menjelaskan satu-satu inti buku cerita itu. Beliau
begitu sabar memberi pengarahan kepada anak-

35
anak yang ada di situ.Aku, Salsa, Faizi, dan
Keyla jadi lebih sering bertemu dan lebih erat
lagi tali persahabatan kita.Meski serius
mengerjakan tugas kita tidak lupasaling
bercanda satu sama lain agar suasana tidak
tenang
Tiba-tiba Salsa menangis tersedu dan duduk di
dekat meja sendirian. Aku segera
menghampirinya.“Salsa kamu kenapa?”
tanyaku.“Aku tidak apa-apa, Wulan. Aku hanya
pusing tidak bisa mengerjakan tugas ini,” jawab
Salsa.“Kamu jangan menangis lagi ya, kalau
tidak bisa kita bertanya saja ke Kak Sari,”
jawabku.“Terima kasih ya, Wulan,” jawab Salsa
sambil tersenyum.Tumbuhkanlah rasa kasih
sayang di hati kita, agar selalu terjalin
kerukunan di mana pun kita berada. Tugasku
dan teman-teman pun selesai. Waktu sudah
menunjukkan pukul 15.00 WIB waktunya pulang
dan mengaji. Sampai jumpa besok teman-teman.
Sebelum pulang kami bersalaman dengan Kak
Sari.

36
“Assalamualaikum,” ucapku dan teman-teman.
tengah teman-temannya. Ia merasa diterima dan
didukung. Pertemanan yang dialaminya
dirasakan begitu membahagiakan dan
menguatkan dirinya untuk lebih bisa berperan
dan terlibat di lingkungan barunya.“Dari
pengalaman itu, seperti yang dituturkan Paman
Hardiman itu, kamu juga menjadi makin
mengerti bahwa ada banyak persoalan yang
mengepung hidup kita, Vid. Semua itu
membutuhkan penanganan dan jalan
keluar.”“Iya, Pa. Soal limbah yang membuat
kualitas air sungai turun yang akhirnya juga
masuk ke saluran irigasi sangat mempengaruhi
kualitas hasil panen padi dan tanaman lainnya.
Beras menjadi tidak sehat, padahal beras itu
makanan pokok kita. Jadi, setiap harinya kita
mengonsumsi bahan pangan yang tercemar
limbah.” “Itu baru dari sisi tanaman padi Vid.
Padahal sayuran dan buah juga banyak yang
terkontaminasi bahan kimia. Sayuran yang kita
konsumsi banyak yang disemprot dengan

37
pestisida, fungisida, dan lain-lain. Semua itu ikut
terkonsumsi oleh kita. Jika penyemprotannya
sesuai aturan kesehatan tentu aman, tetapi jika
tidak, bagaimana?”
40David termenung dan ikut merasa prihatin
akan semua itu. Ia juga merasa prihatin atas
nasib petani seperti Paman Hardiman yang
tidak bisa tidak harus menggunakan air dari
sungai yang tercemar yang mengalir melalui
saluran irigasi. Rasanya ia ingin ikut bisa
menolong, tetapi ia tidak tahu bagaimana
caranya. Ternyata dunia pertanian, alam
lingkungan, memiliki cukup banyak persoalan
yang harus ditangani.“Soal plastik Vid, kita di
dunia ini memang diuntungkan dengan adanya
penemuan plastik yang sangat luwes digunakan
untuk dibuat menjadi berbagai alat yang
memudahkan kehidupan manusia. Namun,
plastik itu memiliki sifat tidak mudah terurai.
Dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk
menguarai plastik. Ini tentu menyulitkan
kehidupan manusia dan alam pada umumnya.

38
Bayangkan jika timbunan plastik di dunia ini
tidak terurai, bagaimana nasib kehidupan
manusia, binatang, tumbuhan, dan alam raya
ini, Vid.”“Kios kita juga menjual barang-
barang berbahan plastik dan berbungkus
plastik, Pa.”“Ya, karena barang berbahan
plastik dibutuhkan manusia Vid. Inilah yang
mungkin disebut sebagai buah simalakama. Kita
sulit untuk memilih salah.
satunya saja. Mungkin yang dapat dilakukan
manusia saat ini hanyalah meminimalisasi
penggunaan plastik. Menurut kamu sendiri, apa
yang sebaiknya dilakukan setelah kamu
mendapatkan pengalaman dengan acaramu
bersama teman-temanmu itu?”“Obrolannya kok
menjadi serius ya, Pa,” tibatiba Mama David
yang semula lebih banyak diam, ikut terlibat
dalam perbincangan atau obrolan itu. “Iya, ya,
Ma dan pertanyaan papa itu tidak bisa David
jawab Pa, Ma.” “Kamu punya gagasan apa Vid
dengan hal-hal yang kamu lihat dan kamu alami
bersama temantemanmu itu?” tanya Mama

39
David.“David dan teman-teman belum memiliki
gagasan apa-apa Ma, Pa. Namun setidaknya
ada yang akan kami lakukan bersama.”“Oh,
apa itu Vid?” tanya Papa.“Begini, Pa. Setelah
melihat aneka macam fenomena yang kami
temui dalam acara itu, kami sepakat untuk
mencatatnya dengan rapi dan baik, apa pun
persoalan yang kami temukan atau lihat dalam
kegiatan itu. Catatan-catatan ini akan menjadi
bahan utama kami untuk bertanya kepada
orang-orang yang
kami anggap lebih tahu untuk menjelaskan ke
kami anggap lebih tahu untuk menjelaskannya.
Suatu hari, pada saat pelajaran Matematika, Flo
tertidur pulas di bangkunya. Aku yang duduk di
sampingnya berusaha untuk
membangunkannya.
Bangun Flo!” ucapku lebih keras lagi.Namun
tidak ada tanda-tanda dia akan bangun, aku
sudah mulai kesal karena dia tak kunjung
bangun. Akhirnya terpaksa mengambil bulu
kemoceng dan kugelitikkan di

40
telinganya.Kebetulan aku membawa kemoceng
dari rumah karena aku sedang piket hari ini,
akhirnya aku gelitikkan bulu itu di telinganya
sambil berkata, “Flo, Ayo bangun sebelum Bu
Tia marah!” teriakku.Namun dia tak bangun
juga, dan saat itu juga Bu Tia melihat ke arahku
dan berkata.“Audrey apa yang kamu lakukan,
Ibu lihat dari tadi kamu tidak memerhatikan
pelajaran Ibu dan kamu sibuk sendiri,” kata Ibu
Tia dengan nada membentak.“Mmm saya, saya
cuma…,” tiba-tiba ucapanku dipotong oleh
Fiona.“Dia membangunkan Flo yang sedang
tidur Bu,” ucap Fiona. Fiona mengetahui aku
sedang membangunkan Flo karena dia duduk
tepat di belakangku. Lalu Bu Tia berkata, “Apa
benar yang dikatakan oleh Fiona, Audrey?”
tanya Bu Tia penuh selidik.“Mmm iya Bu… dari
tadi saya sudah berusaha membangunkannya
tetapi ia tak bangun juga Bu…,” jawabku gugup.
Lalu Bu Tia berjalan ke arah bangkuku dan
berkata. “Flo ayo bangun! Atau kalau kamu
tidak bangun Ibu siram kamu dengan air!” ucap

41
Bu Tia dengan nada marah dan membentak.
Mendengar kata-kata itu Flo langsung bangun
dankaget, lalu Bu Tia berkata,
“Flo mengapa kamu tidur pada saat jam
pelajaran saya?” ucap Bu Tia dengan nada
marah.
“Mmm saya minta maaf Bu, saya mengantuk
karena tadi malam saya tidurnya kemalaman
Bu…,” ucap Flo dengan nada takut.
“Oke, ya sudah kalau begitu saya memberi
hukuman kepada kamu yaitu mengerjakan buku
paket dari halaman 30-50 besok dikumpul!
Tidak ada penawaran!” ucap Bu Tia.“Yah, yah,
Ibu kok banyak amat Bu…? Dikumpul besok lusa
boleh ya Bu…?
” ucap Flo dengan wajah kesal dan
melas.“Tidak ada penawaran. Sekali saya
bilang besok ya besok.”
“ Lalu pelajaran kembali dilanjutkan dan
setelah itu kita semua pulang.Sesampai di rumah
aku ganti baju, makan siang, salat Zuhur dan
langsung menuju ke kamarku. Pada saat aku

42
baru berbaring, HP-ku langsung berdering, lalu
aku berbicara di dalam hati, duh,siapa lagi ni
SMS siang bolong begini nggak tau apa orang
mau istirahat! capek pulang sekolah! huh. Lalu
aku membuka HP dan ternyata itu SMS dari Flo,
tumben banget ni anak SMS duluan biasanya
aku duluan, batinku heran. Isi SMSnya seperti
ini,
Audrey yang baik hati bantuin aku dong ngerjain
pr matematika dari bu Tia soalnya susah-susah
banget banyak pula -_-” Lalu aku
menjawab,sorry Flo bukannya aku nggak mau
bantuin kamu, tapi aku pingin kamu berusaha
sendiri tanpa bantuan aku, aku pengen kamu
mandiri Flo
dengan PR Matematika-mu, sudah selesai?”
“Udah,” jawab Flo singkat dan dengan nada
ketus.Tiba-tiba Bu Tia datang dan berkata,
“Florita Ayu Makarim kumpulkan PR-nya
sekarang!” ucap Bu Tia.“Ya Bu…,” jawab Flo
sambil berjalan ke arah Bu Tia.“Oh oke bagus
Flo, Ibu harap kamu tidak mengulangi lagi

43
kesalahanmu kemarin, jika kamu mengulangi
lagi, Ibu tidak segan-segan memberimu
hukuman yang lebih berat daripada ini
mengerti?” ucap Bu Tia. “Iya Bu,” Flo
menjawab lalu berjalan ke arah tempat
duduknya.Pada jam istirahat aku mencari-cari
Flo karena dia langsung meninggalkanku begitu
saja tanpa berkata apa pun kepadaku. Aku cari
dia ke kantin, ke perpustakaan, ke laboratorium,
ke toilet, ke ruang musik, kembali ke kelas lagi
dan ternyata dia tidak ada.Akhirnya aku berpikir
ke mana biasanya Flo pergi jika dia lagi galau.
Oh iya dia kan sering di taman belakang sekolah
jika sedang galau, ucapku dalam hati. Lalu aku
segera bergegas menuju taman belakang
sekolah, sesampai di sana aku mencari Flo di
sudut-sudut di mana biasa aku duduk dengan dia
jika sedang ngegalau, tetapi aku tidak
menemukan Flo, aku tanya ke setiap anak-anak
di sana juga tidak ada yang melihat
Flo.Akhirnya aku memutuskan kembali ke kelas,
di tengah perjalananku ke kelas tiba-tiba Fiona

44
datang menghampiriku dengan wajah panik,
“Audrey! Audrey!” “Ada apa Fiona kok kamu
panik gitu?” ucapku dengan kaget “Itu Flo
bertengkar hebat sama Tisya anak kelas VII E,
ayo cepat ke sana!” ucap Fiona dengan wajah
panik.“Hah? Kok bisa? Gimana ceritanya?”
tanyaku bingung
dan panik.“Ah ayo udah cepetan pake nanya
lagi! Cepetan!” ucap Fiona sambil berlari dan
menarik tanganku.“Iya, iya ayo!”Setelah
sampai di sana aku berteriak dengan keras. “Flo
jangan cari masalah lagi!!!” Tapi Flo tidak
menghiraukan ucapanku. Aku segera menarik
badannya dan berkata. “Udah Flo kontrol diri
kamu jangan mudah emosi!”“Iya, iya!”
ucapnya dengan kesal.“Ayo cepat balik ke kelas
keburu Bu Shinta datang!” ucapku sambil
menarik tangan Flo dan berlari menuju kelas,
Suatu ketika disekolah kami mengadakan sebuah
acara yang dibuat oleh kakak- kakak PPL.
Mereka mengadakan berbagai macam lomba,
nah tak tau bagaimana saya dan dua teman saya

45
ditunjuk sebagai perwakilan kelas untuk ikut
lomba LCC yang diadakan kakak tersebut.
Secara tidak sengaja kami bertiga yang saat itu
masih mengenakan pakaian putih- biru
dikarenakan kami sama- sama belum mendapat
seragam putih- abu-abu. Eh tanpa disangka-
sangka ternyata kami bertiga mendapatkan
juara tiga dalam LCC itu. Saat itulah kami
bertiga mulai dekat dan bahkan lebih dekat lagi
sehingga kami saling bekerja sama dalam
mengerjakan tugas- tugas sekolah.
Ada suatu peristiwa yang mungkin tak bisa kami
bertiga lupakan dalam persahabatan ini, yaitu
dimana suatu ketika penerimaan Raport
semester genap, tepatnya waktu kenaikan kelas
XI. Kami bertiga tidak menyangka bahwa nama
kami bertiga disebut dilapangan sebagai juara
umum 1, 2, dan 3 disekolah.
Sayangnya waktu dikelas XI saya dan S
dipisahkan dengan si R, dia berada di IPS 1
sedangkan saya dan S di IPS 2. Awalnya
memang sih sedih tetapi sekali sudah dijalani

46
semuanya tetap sama. Walaupun kami tidak
sekelas tetapi kami tetap sama- sama kalau lagi
jam istirahat dan jam kosong karena kelas kami
pada saat itu hanya dipisahkan oleh sekatan
dinding saja tetapi tetap satu ruangan, hanya
saja kami tidak bisa lagi bermain sama- sama
kalau pas lagi belajar heheh.. namun terlambat.
Bu Tina kepala sekolah kami datang. “Florita
Ayu Makarim dan Tisya Anastasya ikut saya ke
kantor sekarang!!!” kata Bu Tina dengan wajah
marah, aku sangat kaget, dan aku memutuskan
kembali ke kelas sebelum Bu Shinta datang dan
aku dihukum, aku segera berlari ke kelas.Setelah
pelajaran selesai Flo masuk ke kelas dengan
wajah marah dan kesal, lalu aku tanya kepada
Flo. “Flo apa hukuman yang kamu
dapat?”“Aku kena skorsing 1 minggu mulai
besok,” ucap Flo dengan raut muka
kecewa.“Hah? Satu minggu? Sabar ya…?”
ucapku.“Iya makasih, aku pulang dulu
ya!”“Iya, hati-hati di jalan Flo!”Setelah 1
minggu dia masuk sekolah dengan sifat yang

47
berbeda. Ternyata dia sudah kembali seperti
dulu lagi, lalu aku bertanya kepada Flo, “Flo
kamu sudah berubah… seperti yang dulu lagi,
aku seneng banget,” ucapku sambil raut wajah
senang.“Haha, makasih Audrey, aku pikir
seminggu kemarin adalah waktu yang sangat
tepat untuk introspeksi diri dan akhirnya aku
sadar bahwa aku nggak boleh terpuruk terus,
Suatu ketika disekolah kami mengadakan sebuah
acara yang dibuat oleh kakak- kakak PPL.
Mereka mengadakan berbagai macam lomba,
nah tak tau bagaimana saya dan dua teman saya
ditunjuk sebagai perwakilan kelas untuk ikut
lomba LCC yang diadakan kakak tersebut.
Secara tidak sengaja kami bertiga yang saat itu
masih mengenakan pakaian putih- biru
dikarenakan kami sama- sama belum mendapat
seragam putih- abu-abu. Eh tanpa disangka-
sangka ternyata kami bertiga mendapatkan juara
tiga dalam LCC itu. Saat itulah kami bertiga
mulai dekat dan bahkan lebih dekat lagi sehingga
kami saling bekerja sama dalam mengerjakan

48
tugas- tugas sekolah.Ada suatu peristiwa yang
mungkin tak bisa kami bertiga lupakan dalam
persahabatan ini, yaitu dimana suatu ketika
penerimaan Raport semester genap, tepatnya
waktu kenaikan kelas XI. Kami bertiga tidak
menyangka bahwa nama kami bertiga disebut
dilapangan sebagai juara umum 1, 2, dan 3
disekolah.Sayangnya waktu dikelas XI saya dan
S dipisahkan dengan si R, dia berada di IPS 1
sedangkan saya dan S di IPS 2. Awalnya
memang sih sedih tetapi sekali sudah dijalani
semuanya tetap sama. Walaupun kami tidak
sekelas tetapi kami tetap sama- sama kalau lagi
jam istirahat dan jam kosong karena kelas kami
pada saat itu hanya dipisahkan oleh sekatan
dinding saja tetapi tetap satu ruangan, hanya saja
kami tidak bisa lagi bermain sama- sama kalau
pas lagi belajar heheh.. Satu semester pun
berlalu, kami bertiga tetap sama- sama masih
memegang juara kelas yang mana si R tetap
bertahan dengan peringkat 1 dikelasnya, saya
dan S tetap bertahan diperingkat 2, dan 3.

49
Sayangnya kami bertiga tidak lagi dapat
mempertahankan juara umum yang pernah kami
dapat ditahun sebelumnya.Selama kami
dipisahkan satu tahun memang ada penurunan
dalam belajar. Sampailah tiba waktunya
kenaikan kelas XII dan ternyata RTS
dipersatukan lagi satu kelas. Hal itupun ada
seorang guru yang mengatakan bahwa
sebenarnya itu merupakan permintaan dan
usulan dari wali kelas kami saat kelas X dulu.
Menurutnya jika kami bertiga disatukan lagi
dalam satu kelas supaya kami sama- sama
semangat dalam belajar.Ternyata memang benar
ketika kami bertiga dipersatukan lagi dalam satu
kelas lebih berbeda ketika saat kami dipisahkan.
Ketika kami bertiga satu kelas kami bertiga
dipanggil oleh guru mata pelajaran ekonomi,
kami diberikan semacam amanat untuk mewakili
sekolah kami dalam lomba olimpiade ekonomi
tingkat SMA/ SMK/ MA seProvinsi Jambi yang
diadakan oleh HIMA dan KOPMA FKIP
Ekonomi UNBARI pada tanggal 12 Desember

50
2017. Walaupun kami mengetahui bahwa dalam
lomba itu yang diujikan pasti banyak materi
akuntansinya, tetapi tidak ada salahnya jika kami
mencobanya, sahut guru kami.Dalam latihan
itupun kami lakukan dengan sistem kebut cepat
yaitu hanya dalam waktu 4 hari sebelum lomba
dilaksanakan. Pada saat itu pula disekolah
sedang ada acara classmeet, jadi ya belajarnya
antara fokus dan tidak apalagi yang satunya
sebagai peserta lomba dan dia jugab sebagai
ketua OSIM disekolah, jadi ya harus begi- bagi
waktu.Tibalah saatnya olimpiade, kami dalam
satu sekolah ada 4 orang perwakilan yang
berangkat yang mana itu adalah RTS dan satunya
lagi laki- laki satu tahun dibawah kami. Eh
sayangnya kami pulang dengan membawa
tangan kosong, alias tidak mendapat juara.
Tetapi guru kami tetap mensuppoart kami
walaupun tidak mendapat juara.” Ya gak apa-
apa, karena menang kalah itu urusan nanti yang
terpenting kalian udah berani mecoba, kalau gak
gitu kan kita gak bakalan tahu dan hal itu juga

51
bisa dijadikan acuan untuk lomba kedepannya”,
sahut guru kami.Mungkin dari tadi yang saya
ceritakan hanya hal- hal yang menyenangkan
saja, seperti sebuah prestasi- prestasi dalam
persahabatan kami. Tetapi nyatanya tidak begitu
kok, tidak semuanya menyenangkan dalam
persahabatan ini. Bahkan dalam cerita ini
kesannya persahabatan kami seperti anak- anak
rajin yang selalu mengerjakan semua tugas-
tugas yang diberikan guru. Sebenarnya sih tidak
seperti itu, kami bertiga terkadang lalai bahkan
juga pernah tidak mengerjakan tugas dari guru
sehingga kami harus keliling lapangan karena
kesalahan yang kami buat sendiri. Hal itu bukan
hanya sekali mungkin 2-3 kali selama kami
berada dikelas XII, tepatnya pada pelajaran
ekonomi akuntansi. Semua itupun kami lakukan
karena kami bertiga kurang paham dengan
materinya, bukan karena penjelasan gurunya
yang sulit dipahami hanya saja kaminya yang
sulit untuk mengerti dengan materinya.Tetapi
hal- hal seperti itulah yang tidak akan kami

52
lupakan dan tidak akan terlupakan dalam
persahabatan kami, yang mungkin akan tetap
menjadi sebuah kenangan jika kelak kami
bertiga sudah tidak bersama- sama lagi.Tak
terasa waktu perpisahan tiba, saya dan S masih
tetap bersama- sama karena kami melanjutkan ke
kampus yang sama, bahkan jurusan dan kelas
yang sama pula. Tetapi tidak dengan si R ia
memilih untuk bekerja dan sekarang
alhamdulillah ia bekerja di salah satu Apotek
terkenal di kota Jambi. Hal itupun membuat saya
dan S sudah mulai jarang bertemu dan jarang lagi
kumpul bersama dengan R, karena kesibukkan
masing- masing, dan juga mulai susah untuk
menentukan waktu luang bersama RTS. Kami
bertiga pun tidak tahu bagaimana persahabatan
ini selanjutnya, tetapi kami bertiga berharap
semoga persahabatan ini tetap berjalan
sebagaimana sebelumnya.Nah inilah sedikit
tentang kisah perjalanan persahabatan kami yang
kurang lebih saat ini sudah memasuki tahun
ketiga dan akan memasuki tahun keempat

53
persahabatan RTS ini. Mungkin dari kisah kami
bertiga yang seperti sudah saya ceritakan diatas,
dapat saya berikan sedikit pelajaran tentang
persahabatan, yaitu apabila kita bersahabat
dengan orang yang baik, Insya Allah kita juga
akan ikut menjadi baik, dan juga dalam
persahabatan kita harus bisa membawa
persahabatan itu kearah yang baik dan positif
baik untuk diri sendiri maupun untuk sahabat
kita.Jadi gunakanlah waktu bersama sahabatmu
sebaik- baiknya, jadikan setiap waktumu dengan
mereka sebagai sebuah pelajaran yang selalu
mendatangkan ilmu, dan ilmu itulah yang
membuat kalian untuk dapat saling berubah
menjadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Karena jika kita sudah jarang bertemu lagi
dengan mereka pasti barulah kita merasakan
sebuah kerinduan yang mendalam yang
membuat kita ingin lagi untuk mengulang
kebersamaan itu.Tiap dari kita pasti memiliki
teman dekat atau sahabat, dimana waktu kita
banyak dihabiskan bersama. Biasanya ditiap

54
kehidupan ada sahabat yang datang dan pergi.
Namun yang namanya sahabat biasanya
memiliki jangka waktu hubungan yang lebih
lama, lebih awet dari jenis hubungan lain seperti
teman biasa ataupun pacar.Bicara tentang
persahabatan yang masih awet, saya memiliki
beberapa orang sahabat sejak duduk di bangku
sekolah, saat masih memakai seragam putih abu-
abu. Mereka itu saya chairil, riana, dan lulu
dimana kami kemana-mana selalu bersama,
sampai tidur pun bareng. Hehehe menjalani
waktu remaja yang buat kami begitu
indah.Persahabatan, cinta, dan cita-cita. Ketiga
tema itu lah yang mewarnai hari-hari kami, yang
ketika mulai membicarakan tema tersebut
seakan waktu menjadi berlalu begitu cepat.
Begitu cepat.Pertama kali memasuki dunia putih
abu-abu, di SMAN 5 pontianak, secara tidak
sengaja kami berada di kelas yang sama, X IIS 3.
Duduklah kami sebangku dari saat itu selama
setahun.Di kelas ini, saya mulai mengenal Riana,
sosok wanita tegap yang bila pertama kali orang

55
melihat, pasti bisa merasakan jiwa
kepemimpinannya. Aktif di Paskibra, dan dia
dipercaya menjadi ketua kelas kami. Orangnya
lurus dan tidak neko-neko, agak sedikit kaku,
namun setia sekali terhadap pria yang
dicintainya. HheheSelalu ketika kami
membicarakan mengenai hal ini, cinta,
bahasannya seakan tiada habisnya. Dari tiga
orang, sebenarnya masing-masing dari kami
memiliki seseorang yang kami sukai secara
diam-diam. Namun hanya dua orang yang berani
menyatakannya. Lainnya beralasan tidak
dibolehkan oleh orang tua, hingga tidak
diperjuangkan, walaupun disitu sebenarnya ada
unsur tidak berani mengungkapkan. Hehe.Saya
masih ingat sekali, salah seorang dari kami
sampai membuat kode di plat nomor motornya,
yang membentuk sebuah tanggal, tanggal spesial
mengenai dia dan orang yang dia sukai.Suatu
waktu kami menonton sebuah film bersama,
Catatan Akhir Sekolah, yang mengisahkan
seorang yang membuat film dokumenter

56
mengenai kegiatan di sekolahnya. Film itu
sangat menginspirasi kami, kebetulan saat
malam lepas pisah kami diminta menampilkan
profil masing-masing kelas, dan kami
menjadikan film itu sebagai acuan untuk
membuat profil kelas dalam bentuk video. Tema
yang kami angka adalah tentang persahabatan,
cinta dan cita-cita.Tiap ada pertemuan, pasti ada
perpisahan. Usai lulus dari SMA masing-masing
dari kami sudah punya rencana sendiri mengenai
masa depan kami,

Hari Kamis pun tiba saatnya aku sekolah dengan


giat. Michael pun segera bangun dari tempat
tidurnya.

“Umm.. pagi yang sangat cerah,” kata Michael.

“Michael ayo bangun ini sudah jam 06.30, kamu


bangun terlambat lagi?” ujar sang mamah.

“Oke mah,” ujar Michael dengan santai.

57
Michael pun segera membereskan tempat
tidurnya dan segera mandi. Setelah itu Michael
dihampiri oleh salah seorang sahabatnya yang
bernama Chika.

“Michael cepat kamu sudah ditunggu Chika


didepan” ujar sang mamah dengan agak marah,
karena Michael bangun terlambat lagi.Michael
dan Chika pun tiba sampai sekolah. Bell sekolah
pun sudah berbunyi. Kami berdua pun duduk,
untuk mengikuti pelajaran. Tiba-tiba ada seorang
cewek yang masuk ke ruang kelas kami.

“Oh iya anak-anak kita kedatangan tamu dari


panitia lomba membuat cerpen. Anak-anak bu
guru mau menyampaikan sebuah pengumuman,”
kata bu Guru.

“Iya bu…” seru murid-muridnya.

“Ini ada lomba membuat cerpen tingkat kota


yang diselenggarakan pada hari minggu 02 april

58
2013, tempatnya di SMP 2 JAKARTA jika ada
yang mau ikut lomba ini, segera mendaftarkan
diri ke kak Nita itu panitia lomba membuat
cerpen,” kata bu guru. Michael sangat antusias
untuk mengikuti lomba itu.

“Kak aku mau ikutan lomba membuat cerpen,”


ujar Michael dengan semangat.

“Baik… nama adek siapa, kelas berapa dan


umurnya berapa?” kata kak Nita dengan suara
yang sangat lembut.

“Namaku Michael Alyesha, aku kelas tiga SD,


umurku 9 tahun kak, oh iya kak berarti lombanya
tinggal 2 hari lagi ya?” kata Michael.

“Iya dek, lombanya tinggal 2 hari lagi” jawab


kakak Nita.

“Apakah ada yang mau ikut lagi, selain


Michael?” tanya bu guru.

59
Tidak ada bu…” seru para murid, bell pulang
sekolah pun telah berbunyi. Saat di perjalanan
mau pulang, Chika bertanya kepada Michael.

“Michael kamu benar mau ikut lomba membuat


cerpen?” Tanya Chika

“Iya aku mau ikut lomba membuat cerpen,


emang kenapa Chik?” jawab Chika.

“Iya tidak papa sih… oke deh nanti waktu kamu


lomba aku pasti bakal datang deh. Buat
nyemangatin kamu hehe…” kata Chika.

“Makasih ya Chika. Kamu memang sahabat aku


yang paling oke deh,” ujar Michael.

Keesokan harinya. aku dan Chika main sore di


sebuah taman.

60
“Chika aku udah buat cerpen nih… judulnya
SAHABAT SELAMANYA, tapi bagus nggak
ya Chik?” tanya Michael dengan wajah pesimis.

“Coba aku lihat ceritanya… tapi dari judulnya si


udah bagus. Kayaknya isinya juga bagus deh,”
kata Chika

Setelah Chika membaca cerpen yang dibuat oleh


Michael.

“Wahh… Michael kamu hebat, kamu bisa buat


cerpen sebagus ini” ujar Chika.

“Makasih atas pujiannya Chik. Tapi apa benar


Chik cerpen buatanku bagus?” tanya Chika
dengan wajah heran melihat Chika yang senang
saat membaca cerpennya.

“Iya benar masa aku bohong sama kamu hehe…”


ujar Chika.

61
“Hufftt… besok lomba membuat cerpennya lagi.
Aku kok jadi takut gini ya Chik” ujar Michael.

“Nggak usah takut, kamu harus tetap semangat


jangan putus asa oke… besokkan ada aku dan
keluargamu datang kesana buat nyemangatin
kamu… oke,” ujar Chika kepada Michael.

“Oke deh… makasih ya Chik, kamu udah


nyemangatin aku” kata Michael.

“Iya sama-sama Michael” kata Chika.

Keesokan harinya, perlombaan pun hampir


dimulai.

“Heyy… Michael semangat ya!!! Semoga kamu


menjadi juara oke” kata Chika.

“Oke Chik… doa’in aja biar aku jadi juara ya,”


kata Michael.

62
“Eh tuh… lombanya udah mau dimulai kesana
gih. Semangat ya Michael Alyesha !!!” ujar
Chika.

“Ya udah aku kesana dulu ya mah, papah,


Chika,” ujar Michael.

“Semangat!!!” seru mamah, papah Michael dan


Chika sahabatnya dan perlombaan pun telah
selesai.

Saatnya para juri mengumumkan siapa


pemenang dari perlombaan membuat cerpen.

“Inilah saat-saat yang kita tunggu yaitu


mengumumkan siapa pemenang dari
perlombaan ini” kata juri.

“Dan pemenang juara pertama adalah… Michael


Alyesha… cerpen yang berjudul SAHABAT
SELAMANYA” ujar sang juri dengan suara
yang seru.

63
“Horee… aku menang,” ujar Michael dengan
semangat.

“Michael kamu hebat, selamat ya sahabatku…”


ujar Chika.

“Makasih ya Chika… makasih juga atas


dukunganmu selama ini. Kamu emang sahabat
aku yang paling setia hehehe…” kata Michael.

Iya sama-sama Michael. Oh iya walupun kamu


sudah menjadi juara, kamu tidak boleh sombong
ya hehe…” kata Chika.

“Pasti Chik, aku akan selalu tetap menjadi


Michael yang selalu ceria dan tidak pernah
sombong hehe…” kata Michael kepada Chika.

“Oh iya buat mamah sama papahku, aku juga


mau berterimakasih kepada kalian. tanpa adanya
kalian disini aku tidak bisa sehebat ini. Terima

64
kasih ya mah, pah,” ujar Michael kepada mamah
papahnya.

Suatu hari aku pergi ke mal bersama sahabatku,


aku menyuruhnya membawa belanjaanku, dan
ternyata belanjaanku yang dibawanya tertinggal.
Saat itu juga aku marahi dia dengan perkataan
yang kasar karena keegoisanku.

“Vir, tolong pegang belajaan ku ini ya, soalnya


berat banget,” kataku.

“Iya sini aku bantu bawa belanjaannya, takut


kamu keberatan,” katanya.

“Siap, kamu memang sahabatku yang paling


pengertian,” jawabku.

Haha iyalah sesama sahabat memang seharusnya


saling membantu,” jawabnya sambil tersenyum.
Sembari berpelukan.

65
“Kamu lapar enggak?” tanyanya.

“Lapar si, mulai keruyukan nih perut,” jawabku.

“Makan yuk! sekarang aku yang traktir, aku juga


lapar” sambil menatapku dengan lemas.

“Hmm, ya sudah ayoo” jawabku.

Lalu sampailah kami di warung seberang mal.

“Kamu mau pesan apa vir?” tanyanya.

“Aku ngikut kamu deh,” jawabku.

“Hmm, oke deh,” jawabnya.

Beberapa menit kemudian kami selesai makan


dan mulai berkendara untuk pulang.

“Eh.. kayaknya ada yang ketinggalan deh, tapi


apa ya?” tanyanya dengan muka yang heran.

66
“Hmm, apa ya?” aku membantu berpikir.

“Oh iya belanjaanku mana?” celetukku.

“Ya ampun.. oh iya aku lupa, ketinggalan di


warung tempat kita makan tadi,” jawabnya
dengan rasa bersalah

“Apa? Ketinggalan? Yang bener aja, kita kan


udah jauh dari warung tempat kita makan tadi,”
jawabku dengan kesal.

“Duh, maaf banget ya Vir, aku benar-benar


lupa,” jawabnya dengan berkeringat.

“Apa? minta maaf? kamu pikir dengan minta


maaf bisa membuat barangku kembali dan
masalah selesai? Enggak kan? Seenaknya aja
kamu minta maaf,” jawabku dengan kesal, lalu
tanpa basa basi aku pergi meninggalkannya.

67
Keesokan hari, dia datang membawa
belanjaanku dan meminta maaf karena kejadian
kemarin, tetapi aku tetap menghiraukan nya.
Maka setelah beberapa lama lama, aku sadar
bahwa hal yang aku lakukan adalah sebuah
kesalahan, dan aku tersadar betapa egoisnya
diriku. Aku pun

Karena mencintai tanpa dicintai seperti olahraga


dengan jangka waktu lama tetapi tidak membuat
kurus. Karena itu belajarlah mencintai diri
sendiri sebelum mencintai orang lain. Itu sedikit
basa-basi dariku.

Aku Amel, siswa kelas XI. Dulu aku selalu


menolak dan mengabaikan orang-orang yang
menyatakan cintanya kepadaku. Namun
sekarang justru aku yang selalu diabadikan oleh
orang yang aku cintai.

Aku suka dengan teman sekelasku, namanya


Ferdin, dia merupakan sahabat dekatku sejak

68
lama. Awal diriku suka dengannya berawal saat
aku kenalan dengannya dan berteman cukup
akrab dan lama-lama dekat, sehingga sekarang
diriku jatuh cinta.

Oh iya, aku punya teman bernama Afni, dia


temanku sejak SMP. Sementara Aku, Afni, dan
Ferdin sudah berteman dekat sejak masuk SMA.

Suatu waktu aku melihat Afni dan Ferdin


bercanda bersama dan mereka terlihat akrab
seperti orang pacaran. Jujur, aku pun cemburu
melihatnya tetapi aku masih menyembunyikan
kecemburuan itu di depan Afni.

Namun lama-lama rasa yang terpendam ini ingin


dikeluarkan, akhirnya aku memutuskan untuk
cerita ke Afni tentang perasaanku ke Ferdin.

“Af, aku mau ngomong sesuatu, nih, tapi jangan


ngomong ke siapa-siapa ya”

69
“Kamu mau ngomong apa mel?” tanya Afni.

“Jujur aku suka dengan Ferdin sejak lama, dan


aku cemburu saat kamu dekat sama Ferdin!”
Jawabku.

“Kamu suka sama Ferdin? Serius mel?” tanya


Afni.

“Iya, tapi kamu jangan bilang ke Ferdin ya,”


ucapku.

“Iya, maaf sebelumnya kalau aku udah bikin


kamu cemburu,” jawab Afni.

“Oke,” jawabku.

Semakin lama aku semakin dekat dengan Ferdin,


tetapi aku perhatikan bahwa Ferdin tidak akan
pernah jatuh cinta denganku. Walau seperti itu,
aku tetap berjuang sepenuh hati. Dan ternyata
Afni juga suka dengan Ferdin.Aku mengetahui

70
kalau Afni suka dengan Ferdin ketika aku
membaca buku diary Afni. Di sana tertulis
curhatan Afni tentang perasaannya ke Ferdin.

Aku pun merasa kecewa setelah membaca buku


diari tersebut, karena sahabat baikku ternyata
suka dengan cowok yang sama denganku.
Namun aku berpikir, rasa suka itu berhak untuk
siapa pun.

Saat di taman sekolah, aku melihat Afni dan


Ferdin sedang mengobrol. Mereka terlihat lebih
serius daripada biasanya, aku pun penasaran dan
menguping percakapan mereka dibalik pohon.

“Afni, aku suka sama kamu, kamu mau enggak


jadi pacarku?” Tanya Ferdin.

Afni kaget sekaligus bingung mendengar


pertanyaan itu. Namun pada akhirnya Afni
menerima tawaran itu dan mulai menjadi pacar

71
Ferdin tanpa memikirkan perasaanku,
sahabatnya sendiri.

“Iya aku mau” Jawab Afni.

Aku yang mendengarkan jawaban Afni langsung


kaget dan keluar dari balik pohon, karena aku tak
menyangka sahabatku akan tega melakukan hal
itu.

“Af, kamu pacaran sama Ferdin? Selamat ya


kamu udah bikin aku sakit hati”

Afni dan Ferdin kaget karena aku keluar dari


balik pohon secara tiba-tiba dan langsung
berkata seperti itu.

“Maafin aku mel, tapi aku jujur cinta banget


sama Ferdin” Jawab Afni.

“Yaudahlah”, aku pergi meninggalkan Afni dan


Ferdin.

72
Aku pergi dengan perasaan campur aduk tidak
karuan dan masih berpikir mengapa sahabatnya
sendiri tega melakukan hal itu. Padahal Afni tahu
kalau diriku sudah lama mengejar Ferdin.Maka
persahabatanku dengan mereka berdua hancur
karena cinta. Di sini aku memberi amanat bahwa
utamakanlah sahabatmu daripada pacarmu,
karena orang yang selalu hadir di saat kamu
senang dan susah itu sahabat.

Udin adalah anak yang ceria dan suka bercanda.


Tini adalah anak yang pintar dan ambisius. Dani
adalah anak yang baik hati dan penyayang. Asep
adalah anak yang energik dan suka berpetualang.
Imas adalah anak yang cantik dan
populer.Mereka selalu bersama-sama saat
bermain, belajar, dan mengerjakan tugas
sekolah. Mereka juga selalu ada untuk satu sama
lain dalam suka dan duka.

73
Suatu hari, Udin mengalami kecelakaan saat
bermain sepak bola. Dia harus dirawat di rumah
sakit selama beberapa hari.

Tini, Dani, Asep, dan Imas sangat khawatir


dengan keadaan Udin. Mereka setiap hari
mengunjungi Udin di rumah sakit untuk
menjenguk dan menghiburnya.Udin sangat
senang dengan kehadiran teman-temannya. Dia
merasa sangat terbantu dan terhibur oleh
mereka.Berkat dukungan dan cinta dari teman-
temannya, Udin akhirnya bisa sembuh dan
kembali beraktivitas seperti biasa.Udin, Tini,
Dani, Asep, dan Imas sangat bersyukur atas
persahabatan mereka. Mereka tahu bahwa
persahabatan mereka adalah hal yang sangat
berharga.Persahabatan mereka selalu
mengundang rasa bahagia. Mereka selalu ada
untuk satu sama lain dalam suka dan duka.
Mereka selalu saling mendukung dan
menyayangi.Pesan moral dari cerita ini adalah
bahwa persahabatan sejati adalah hal yang

74
penting dalam hidup. Persahabatan sejati dapat
memberikan dukungan, cinta, dan kebahagiaan.

Suatu hari, Dini mengalami musibah. Dia


didiagnosis menderita penyakit leukemia. Mila
sangat terpukul mendengar kabar tersebut.
Namun, dia tidak menyerah. Dia bertekad untuk
selalu ada untuk Dini.

“Dini, kamu harus kuat,” kata Mila. “Aku akan


selalu ada untukmu.”

Dini tersenyum lemah. “Terima kasih, Mila. Aku


sangat beruntung memiliki sahabat
sepertimu.”Mila setiap hari mengunjungi Dini di
rumah sakit. Dia menemani Dini mengobrol,
bermain, dan belajar. Dia juga membantu Dini
untuk menjalani pengobatannya.

“Mila, aku takut,” kata Dini suatu hari. “Aku


takut aku tidak akan bisa sembuh.”

75
Mila memeluk Dini. “Jangan takut, Dini. Aku
akan selalu bersamamu,” kata Mila. “Kita akan
melalui ini bersama-sama.”

Dini sangat terharu dengan perhatian dan


dukungan dari Mila. Dia merasa sangat
beruntung memiliki sahabat seperti Mila.Berkat
dukungan dan cinta dari Mila, Dini akhirnya bisa
sembuh dari penyakitnya. Dini sangat bersyukur
atas persahabatannya dengan Mila. Dia tahu
bahwa Mila adalah penjaga hatinya yang telah
menyelamatkan hidupnya.

Hari itu adalah ulang tahun Maya, dan mereka


berdua pergi ke hutan seperti biasa. Mereka
membawa pisau dan selembar kertas yang telah
mereka tuliskan dengan inisial nama mereka.
Setelah menemukan pohon yang sempurna,
Maya dan Siti mulai mengukir inisial nama
mereka di kulit pohon itu.Namun, saat Maya
sedang fokus mengukir, tiba-tiba dia merasa
sakit di tangannya. Maya tercekat oleh dahan

76
tajam yang tersembunyi di kulit pohon. Siti
berusaha membantu Maya, tetapi darah mengalir
dari tangan Maya.

Dengan perasaan cemas, Maya dan Siti akhirnya


berhasil mengeluarkan dahan tajam tersebut.
Maya merasa lemas dan merasa seharusnya
mereka harus pergi ke rumah sakit. Tapi Siti tiba-
tiba menangis.

Kenapa menangis, Siti?” tanya Maya.

Siti mengusap air mata dan berkata, “Karena aku


merasa sangat bersalah, Maya. Aku yang
menyarankan kita harus ukir inisial kita sendiri
di pohon ini.”

Maya tersenyum, “Tidak, Siti. Kamu tidak salah.


Kita selalu bersama dalam senang dan duka, dan
kita akan melewati ini bersama-sama.”

77
Maya dan Siti kembali melanjutkan mengukir
inisial nama mereka di “Pohon Sahabat” dengan
satu tangan. Mereka tahu bahwa pohon itu
sekarang memiliki cerita yang lebih dalam
tentang persahabatan mereka.

Ketika mereka selesai, Maya mengambil


sepotong kain dan mengikat luka di tangan Siti,
dan Siti memberinya senyuman tulus.

Mereka merasakan betapa kuatnya ikatan


persahabatan mereka, sekuat gelang sahabat
yang selalu mereka kenakan. Persahabatan
mereka tidak pernah pudar, bahkan dalam situasi
sulit seperti saat ini.

Mereka tahu bahwa tak ada yang bisa


memisahkan mereka, dan pohon itu akan selalu
menjadi saksi bisu dari cinta dan kesetiaan dalam
persahabatan mereka yang abadi.Kehidupan
sekolah tidak selalu mudah. Terkadang ada ujian
yang sulit, tugas yang menumpuk, dan masalah

78
dengan teman-teman lain. Namun, Fina selalu
ada di sana untuk menghibur Maria. Ketika
Maria merasa down, Fina akan mengirim pesan
yang menyemangati, atau datang dengan jajan
favorit Maria.Puncak persahabatan mereka
adalah ketika mereka memutuskan untuk
mengikuti kompetisi tari sekolah. Maria adalah
seorang penari yang berbakat, sementara Fina
adalah seorang penyanyi yang luar biasa.
Mereka bersatu untuk membuat penampilan
yang mengesankan.Mereka berlatih tanpa henti
setiap hari setelah sekolah. Fina membantu
Maria memperbaiki teknik tari, dan Maria
membantu Fina memoles vokalnya. Mereka
saling mendukung dan tumbuh bersama selama
proses persiapan.

Hari pertunjukan tiba, dan mereka tampil dengan


gemilang. Penampilan mereka mendapatkan
tepuk tangan meriah dari seluruh sekolah. Ini
adalah saat-saat yang mereka nikmati bersama,
sebagai bukti bahwa persahabatan mereka bukan

79
hanya tentang bersenang-senang, tetapi juga
tentang saling mendorong untuk menjadi yang
terbaik.Namun, seperti semua kisah
persahabatan, ada juga ujian. Suatu hari, Fina
harus pindah ke kota lain karena pekerjaan orang
tuanya. Maria sangat sedih mendengar berita ini.
Mereka berdua menangis, merasa bahwa mereka
akan kehilangan satu-satunya teman yang benar-
benar mengerti satu sama lain.Meskipun jarak
memisahkan mereka, Maria dan Fina
berkomitmen untuk menjaga persahabatan
mereka tetap kuat. Mereka berbicara melalui
telepon, berkirim pesan, dan kadang-kadang
mengunjungi satu sama lain saat mereka
memiliki kesempatan.Kisah persahabatan di
sekolah ini mengajarkan kepada kita bahwa
persahabatan yang kuat bisa tumbuh di tempat-
tempat yang paling tidak terduga. Meskipun
waktu dan jarak memisahkan, persahabatan
sejati akan tetap hidup. Maria dan Fina adalah
bukti bahwa persahabatan adalah harta yang
paling berharga di sekolah dan dalam hidup kita.

80
Suatu saat kami menulis surat perjanjian
persahabatan di sobekan kertas yang
dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian
botol tersebut dikubur di bawah pohon yang
nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami
menerima hasil ujian kelulusan.

Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba,


kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita
berempat lulus semua.Kami serentak langsung
pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami
datangi dan menggali tepat di mana botol yang
dahulu dikubur berada.Kemudian, kami
berempat membuka botol tersebut dan membaca
tulisan yang dulu pernah kami tulis. Kertas
tersebut bertuliskan "Kami berjanji akan selalu
bersama untuk selamanya".Keesokan hari, Aris
berencana untuk merayakan kelulusan kami
berempat. Malamnya kami berempat pergi
bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat
yang tidak bisa aku lupakan karena Aris
berencana untuk menyatakan perasannya

81
kepadaku. Akhirnya aku dan Aris
berpacaran.Begitu juga dengan Andri, dia pun
berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh
malam yang istimewa untuk kami berempat.
Kami pun bergegas untuk pulang.Ketika
perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku
tidak enak.

"Perasaanku enggak enak banget ya?", ucapku


penuh cemas.

“Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan


kenapa-kenapa," jawab Andri dengan santai.

Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan


Nindi terjadi.

"Arissss awasss! di depan ada jurang!," teriak


Nindi.

"Aaaaaaaaaa!!!"

82
Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke
dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata
yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan
diri.

Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit


dan aku melihat ibu berada di sampingku.

"Nindi... kamu sudah sadar, Nak?" tanya Ibuku.

"Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan


Aris?" tanyaku.

"Kamu di rumah sakit, Nak. Kamu yang sabar


ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi
kecelakaan," jawab ibu sambil menitikkan air
mata.

Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air


mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar
pernyataan ibu.

83
"Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal
aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi
kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi
ninggalin aku," batinku berkata.Lantas, dua hari
berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka,
aku berharap kami bisa menghabiskan waktu
bersama sampai tua. Namun, sekarang semua itu
hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu
mengenang kalian.Namaku Sinta Putri, aku
sangat senang dengan pelajaran bahasa
Indonesia dan Biologi. Aku mempunyai sahabat
yang unik bernama Aulia, dan aku bingung
dengannya.Dikarenakan sahabatku orang yang
sangat sensitif. Menurut dia, aku tidak boleh
suka dengan kedua pelajaran tersebut. Padahal,
itu hakku.Suatu waktu saat pelajaran bahasa
Inggris, tidak tahu mengapa tiba-tiba aku suka
dengan pelajaran tersebut. Mungkin karena guru
yang mengajarkan mempunyai cara
penyampaian yang baik. Otomatis aku juga
mulai aktif di kelas saat pelajaran Bahasa
Inggris.

84
Teng teng teng, bunyi bel sekolah, waktu
istirahat tiba.

Saat itu aku langsung menghampiri Aulia untuk


mengajaknya ke kantin.

"Aul, ke kantin yuk?" ajakku.

"Enggak, aku enggak mau lagi sahabatan sama


kamu!" jawabnya sembari buang muka.

Awalnya kejadian seperti itu hanya sekali dan


kita berdua balikan seperti semula. Namun,
lama-kelamaan terjadi hal yang serupa. Sangat
aneh.Aulia bukannya mengerti perasaanku,
justru bikin aku kesal. Ceritanya begini, waktu
Ujian Tengah Semester (UTS) dia kesusahan
menjawab soal pelajaran Biologi, saat itu dia
melihat ke arahku. Aku dan Aulia tidak satu
bangku, Aulia tepat di depan tempat aku duduk.

85
"Sin, kamu tahu enggak nomor 5 essay? minta
jawabannya dong satu aja!" tanya Aulia sembari
memohon.

"Udah si, ini kan bukan ulangan biasa!" jawabku.

"Yah, kamu.." sembari jengkel.

Aku cuek saja akan hal itu dan berharap bahwa


dia akan instropeksi. Coba bayangkan, dia sudah
membuatku sakit hati dan dia ingin meminta
jawaban UTS.Beberapa hari kemudian hasil nilai
UTS Biologi dibagikan dan diumumkan. Aku
mendapat nilai 90 sedangkan Aulia mendapat
nilai 75.

Aku bisa melihat tatapan iri di sahabatku itu, dan


aku sadar bahwa bersahabat dengan orang yang
suka iri hati adalah hal yang susah.

Kepergian Sahabatku

86
Dia sering mengajakku ke rumahnya, dan aku
pun sering mengajaknya ke rumahku. Ia
bernama Dinda dan aku bernama Dita. Aku suka
bercerita tentang hidupku kepadanya, itu karena
ia bisa memberiku nasihat dan membuatku
semangat, biarpun diejek teman-temanku.

Dinda adalah tipe orang yang ceria. Ia selalu


ceria walapun ada yang nakal kepadanya
maupun jail. Tidak seperti aku diejek sudah
merasa… eeeeehhhhmmmm.

Pada suatu hari, Dinda mengajakku jalan-jalan


ke tempat bermain, aku sangat senang. Kami
bermain sepuasnya, semua permainan kami
coba, dari komedi putar hingga roller coaster.
Sampai-sampai kami lupa waktu.

Sekarang sudah sore, akhirnya kami pulang ke


rumah masing-masing. Selama aku tetap
bersamanya, hidupku akan terasa senang dan

87
bahagia biar diejek teman-temanku karena ada
Dinda yang selalu menghiburku.

Namun, suatu hari ia tak masuk sekolah. Pulang


sekolah aku ke rumahnya, tapi kosong. Aku
sangat bingung, kenapa hari ini Dinda tak ada,
biasanya kalau ia mau pergi ia selalu memberi
tahuku, tapi kali ini tidak. Aku bingung sekali.

Besok harinya, di sekolah Dinda masih tidak


hadir. Aku pun kembali lagi ke rumahnya dan
masih tidak ada orang-nya. Besok harinya lagi ia
tetap tidak masuk sekolah.

Setiap hari aku menunggnya di sekolah tapi ia


tak kunjung hadir. Setiap hari aku juga ke
rumahnya dan masih tak ada orang. Akhirnya,
hari-hariku ku lewati sendirian, tidak lagi
bersamanya. Hari-hari pun berjalan dengan
buruk. Tak ada yang mau menjadi temanku,
mungkin… karena hidupku yang miskin.

88
Aita semua pasti memiliki teman dekat atau
disebut sahabat, di mana waktu kita banyak
dihabiskan bersama. Dalam proses menjalani
kehidupan, terkadang ada sahabat yang datang
dan pergi. Namun, yang namanya sahabat
biasanya memiliki jangka waktu hubungan yang
lebih panjang, lebih awet dari jenis hubungan
lain seperti teman biasa atau pacar.Bicara
tentang sahabat yang masih awet, saya memiliki
beberapa orang sahabat saat masih memakai
seragam putih abu-abu. Mereka adalah Riana,
Lulu dan saya sendiri Chairil, di mana kami
selalu ke mana-mana bersama.Persahabatan,
cinta, dan cita-cita. Ketiga tema itulah yang
selalu mewarnai hari-hari kami, yang ketika
mulai membicarakan tema tersebut, seakan
waktu menjadi berlalu begitu cepat.Pertama kali
memasuki dunia putih abu-abu, di SMAN 5
Pontianak, secara tidak sengaja kami berada di
kelas yang sama. Duduklah kami sebangku dari
saat itu selama setahun.

89
Di kelas ini, saya mulai mengenal Riana, ia
adalah seorang wanita yang tegap bila pertama
kali orang melihatnya, pasti bisa merasa jiwa
kepemimpinannya. Aktif di Paskibra, dan dia
dipercaya menjadi ketua kelas kami. Orangnya
tegas dan tidak neko-neko, agak sedikit kaku
setiap sekali bertemu dengan pria yang
dicintainya. Hehehe…Ketika kami
membicarakan cinta, bahasannya seakan tiada
habisnya. Dari tiga orang, sebenarnya masing-
masing dari kami mempunyai seseorang yang
kami sukai secara diam-diam. Namun, hanya dua
orang yang berani menyatakannya.

Lainnya beralasan tidak dibolehkan orang tua,


hingga tidak diperjuangkan, walau di situ
sebenarnya ada unsur tidak berani
mengungkapkan. Hehe.. NSaya masih ingat, saat
salah seorang dari kami sampai membuat kode
di plat nomor motornya, yang membentuk
sebuah tanggal, tanggal spesial mengenai dia dan
orang yang dia sukai.Suatu waktu kami

90
menonton film berjudul, 'Catatan Akhir
Sekolah', yang mengisahkan seorang yang
membuat film dokumenter mengenai kegiatan di
sekolahnya.Film itu sangat menginspirasi kami,
kebetulan saat malam lepas pisah kami diminta
untuk menampilkan profil masing-masing kelas,
dan kami menjadikan film ini sebagai acuan
untuk membuat profil kelas berbentuk sebuah
video. Tema yang kami angkat adalah tentang
persahabatan, cinta, dan cita-cita.Tiap ada
pertemuan, pasti ada perpisahan. Usai lulus
SMA masing-masing dari kami sudah
mempunyai rencana sendiri mengenai masa
depan kami, yaitu melanjutkan studi di bangku
kuliah.

Keesokan hari sekolah, jam ke 1 dan 2 gurunya


tidak masuk, dan tidak ada tugas dari guru
tersebut. Akhirnya Aulia, si ketua kelas
memberikan tugas agar mengerjakan LKS saja.

91
Yaa kalian tau sendiri, murid-murid kalau
dikasih tugas bukan oleh gurunya pasti tidak
benar ngerjainnya. Kelas pun menjadi berisik
karena mengerjakan tugasnya sambil ngobrol,
bercanda ataupun bergosip.

Namun,aku dan Dinda berbeda, kita di kelas


hanya murung dan sedih melihat teman cowok
kita sekarang asik dengan teman barunya itu.
Aku dan dinda pun bercerita,

Din, gue sedih deh, kesel liat mereka, seru banget


bercandanya” kataku dengan lemas. “Iyaya jar,
mereka gak inget apa dulu deketnya ama siapa?”
sahut Dinda.

Aku pun menjawab “Iya, padahal dulu apa-apa


ke kita, bercanda sama kita, ngerjain tugas aja
bareng kan.” “Ya udah lah jar, mungkin mereka
emang udah lupa sama kita”, sambung dinda
dengan muka kesal.

92
“Gua kangen din, kenapa sekarang berubah?
kenapa jadi begini sih?” kataku dengan mata
berkaca. “Sama kali jar, gua juga kangen. Tapi
ya mau gimana lagi? Toh pas dia butuh juga
entar larinya ke kita”, jawab Dinda dengan
kecewa.Tak lama pun masuk jam ke-3, kami
kurang bersemangat mengikuti pelajaran karena
mereka. Namun, apa daya kita tidak bisa buat
apa-apa.

Waktu terus berjalan. Aku dan dinda perlahan


melupakan mereka, memang sulit rasanya
melupakan teman yang dulu sangat dekat dengan
kita tiba-tiba pergi begitu saja. Walaupun kadang
teringat lagi, tapi memang itu yang harus kita
lakukan.
Daripada kita mengharapkan orang yang
mungkin tidak akan kembali seperti dulu lagi
dan juga tidak mempedulikan kita, sebaiknya
mencari teman baru yang mungkin lebih
mengerti kita.

93
Pagi itu di sekolah bersama 7 orang sahabatku
yaitu Najla, Dian, zahawwa, Nadiya, Nisrina,
Fevi dan Alfiyah sedang baris di lapangan
upacara bendera 17 Agustus, Kami selalu
bersama-sama kemanapun.

Walaupun kami tidak satu kelas tapi kami selalu


bermain bersama-sama. Setelah libur panjang
sekolah kami jarang komunikasi sehingga saat
masuk sekolah kami seperti tidak peduli satu
sama lain, aku juga bingung, Batinku
mengucapkan “lah kok hari ini kaya gini
ya,Secara umum, pengertian cerpen adalah
penggalan cerita yang memiliki dasar dan tujuan,
disusun dengan kalimat bebas, yang
pembahasannya langsung pada tujuan, tidak
panjang layaknya Novel.Namun, semenjak
mereka mempunyai temen cewek baru yang
lebih asik daripada kita. Mereka menjadi
sombong, bahkan kalau bertemu pun tidak saling
sapa seperti orang tidak kenal. Mereka seakan-
akan melupakan kedekatan kita yang dulu

94
dengan mereka.Keesokan hari sekolah, jam ke 1
dan 2 gurunya tidak masuk, dan tidak ada tugas
dari guru tersebut. Akhirnya Aulia, si ketua kelas
memberikan tugas agar mengerjakan LKS
saja.Yaa kalian tau sendiri, murid-murid kalau
dikasih tugas bukan oleh gurunya pasti tidak
benar ngerjainnya. Kelas pun menjadi berisik
karena mengerjakan tugasnya sambil ngobrol,
bercanda ataupun bergosip.Namun,aku dan
Dinda berbeda, kita di kelas hanya murung dan
sedih melihat teman cowok kita sekarang asik
dengan teman barunya itu. Aku dan dinda pun
bercerita,

“Din, gue sedih deh, kesel liat mereka, seru


banget bercandanya” kataku dengan lemas.

“Iyaya jar, mereka gak inget apa dulu deketnya


ama siapa?” sahut Dinda.Aku pun menjawab
“Iya, padahal dulu apa-apa ke kita, bercanda
sama kita, ngerjain tugas aja bareng kan.” “Ya

95
udah lah jar, mungkin mereka emang udah lupa
sama kita”, sambung dinda dengan muka kesal.

“Gua kangen din, kenapa sekarang berubah?


kenapa jadi begini sih?” kataku dengan mata
berkaca.

“Sama kali jar, gua juga kangen. Tapi ya mau


gimana lagi? Toh pas dia butuh juga entar larinya
ke kita”, jawab Dinda dengan kecewa.Tak lama
pun masuk jam ke-3, kami kurang bersemangat
mengikuti pelajaran karena mereka. Namun, apa
daya kita tidak bisa buat apa-apa.Waktu terus
berjalan. Aku dan dinda perlahan melupakan
mereka, memang sulit rasanya melupakan teman
yang dulu sangat dekat dengan kita tiba-tiba
pergi begitu saja. Walaupun kadang teringat lagi,
tapi memang itu yang harus kita lakukan.
Daripada kita mengharapkan orang yang
mungkin tidak akan kembali seperti dulu lagi
dan juga tidak mempedulikan kita, sebaiknya

96
mencari teman baru yang mungkin lebih
mengerti kita.

Pagi itu di sekolah bersama 7 orang sahabatku


yaitu Najla, Dian, zahawwa, Nadiya, Nisrina,
Fevi dan Alfiyah sedang baris di lapangan
upacara bendera 17 Agustus, Kami selalu
bersama-sama kemanapun. Walaupun kami
tidak satu kelas tapi kami selalu bermain
bersama-sama. Setelah libur panjang sekolah
kami jarang komunikasi sehingga saat masuk
sekolah kami seperti tidak peduli satu sama lain,
aku juga bingung, Batinku mengucapkan

“lah kok hari ini kayak gini yah?” Aku ingin


menyapa mereka tapi… Pada saat aku ingin
menyapa Bell masuk berbunyi “Kriingggggg”.
Yahh udah Bell nanti aja deh. Setelah selesai
PBM aktif aku ingin mengajak mereka bermain,

“hai!!!” Ucapku kepada Nadiya “Hai juga”


Jawab Nadiya,Batinku berkata lagi “lah kok gak
kayak biasanya sih, biasanya langsung main atau

97
gak ke perpustakaan tapi kok dia kayak gak ingat
gitu, kenapa yah?”

Menurut dia, aku tidak boleh suka dengan kedua


pelajaran tersebut. Padahal itu hakku. Suatu
waktu disaat pelajaran bahasa inggris, tidak tahu
mengapa tiba-tiba aku suka dengan pelajaran
tersebut.

Mungkin juga karena guru yang mengajarkan


mempunyai cara penyampaian yang baik.
Otomatis aku juga mulai aktif di kelas saat
pelajaran bahasa inggris.

Teng teng teng, bunyi bel sekolah, waktu


istirahat tiba. Saat itu aku langsung menghampiri
Aulia untuk mengajaknya ke kantin. “Aul, ke
kantin yuk?” ajakku. “Ngga, aku ngga mau lagi
sahabatan sama kamu!” jawabnya sembari
buang muka.

Awalnya kejadian seperti itu hanya sekali dan


kita berdua balikan seperti semula. Tetapi lama-

98
kelamaan terjadi hal yang serupa. Sangat aneh
Aulia bukannya mengerti perasaanku, justru
bikin aku kesal. Ceritanya begini, waktu Ujian
Tengah Semester (UTS) dia kesusahan
menjawab soal pelajaran Biologi, disaat itu dia
melihat ke arahku. Aku dan Aulia tidak satu
bangku, Aulia tepat di depan tempat aku duduk.

“Sin, kamu tahu enggak nomor 5 essay? minta


jawabannya dong satu aja!” tanya Aulia sembari
memohon.

“Udah si, ini kan bukan ulangan biasa!”


jawabku.

“Yah kamu..” sembari jengkel. Aku cuek saja


akan hal itu dan berharap bahwa dia akan
intropeksi diri.

Coba bayangkan, dia sudah membuatku sakit


hati dan dia ingin meminta jawaban UTS.
Beberapa hari kemudian hasil nilai UTS Biologi
dibagikan dan diumumkan.

99
Aku mendapat nilai 90 sedangkan Aulia
mendapat nilai 75. Aku bisa melihat tatapan iri
di sahabatku itu, dan aku sadar bahwa bersahabat
dengan orang yang suka iri hati adalah hal yang
susah.

Hari ini adalah hari Jumat, di mana mata


pelajaran hanya tiga mapel. Pada mapel terakhir,
yakni Bahasa Inggris. Semua berjalan seperti
biasa.Hari telah menunjukkan pukul 13.20,
tandanya sebentar lagi akan pulang. Tiba-tiba
pintu kelas diketok oleh seseorang. Ketika Bu
Guru membukanya, ternyata yang datang adalah
Pak Imron, pamannya Bima, adek kandung dari
ibunya.

“Tok..tok..tok..” suara ketukan pintu berbunyi.

“Iya, silakan masuk…” sambut Bu Guru.

“Permisi bu, saya izin menjemput Bima untuk


membawanya pulang…” ucap Pak Imron.

“Ada persoalan apa ya Pak…?” Tanya Bu guru

100
“Permisi bu, saya izin menjemput Bima untuk
membawanya pulang…” ucap Pak Imron.

“Ada persoalan apa ya Pak…?” Tanya Bu guru.

“Begini bu, keluarga Bima baru saja mengalami


musibah kebakaran dan semuanya habis
dimakan api. Untungnya tidak ada korban jiwa
sedikit pun,” sambung Pak Imron.

Tiba-tiba seisi kelas panik bercampur sedih, dan


aku melihat wajah Bima tampak kesedihan yang
begitu mendalam. Kemudian Bu Guru
mengizinkan Bima untuk pulang.

Ketika bel pulang berbunyi, aku mengimbau


seluruh teman sekelas untuk jangan pulang dulu.

Aku mengajak mereka semua untuk melakukan


penggalangan dana kepada seluruh lapisan guru
dan siswa/i di sekolah mulai besok.

101
Aku dan teman-teman sangat bersyukur karena
dana yang terkumpul cukup banyak, yakni 16
juta rupiah.

Aku dan teman-teman langsung menuju


kediaman Bima dan keluarganya.

“Assalamualaikum Bu, Pak, Bim, aku dan


teman-teman mengucapkan belasungkawa atas
musibah yang kalian hadapi. Ini, ada sedikit
bantuan dari teman-teman” ucapku.

Bima kemudian langsung memeluk kami semua,


dan berkata,

“Terima kasih banyak teman-teman atas


bantuannya. Semoga Allah Swt membalas
semua kebaikan kalian dan para penyumbang,”
kata Bima.

Aku teringat kejadian itu.

102
“Zalika!!!” Erin berteriak saat aku sedang
menangis di pantai ini. Aku tidak
menghiraukannya.

“Hey! Kenapa kau menangis?” Tanyanya.

“Baju ibu hanyut di laut” kataku.

“Akan aku ambilkan!” Erin pun bergegas


menuju laut.

Aku terus menunggunya hingga seorang nelayan


datang menghampiriku.

“Adek ngapain malam-malam disini?”


Tanyanya.

“Baju ibu hanyut di laut” kataku.

“Akan aku ambilkan!” Erin pun bergegas


menuju laut.

Aku terus menunggunya hingga seorang nelayan


datang menghampiriku.

103
“Adek ngapain malam-malam disini?”
Tanyanya.

“Bapak akan melaut? Tolong carikan teman


saya, dia dari sore belum kembali” aku
menjelaskan.

Bapak itu mengangguk.

Esok pagi bapak itu kembali dengan Erin. Tapi


raut wajah bapak itu tidak senang.

“Maaf, teman adek sudah ditemukan


mengambang di air,” bapak itu berkata dengan
wajah tertunduk.

Aku menangis, kini pantai ini adalah saksi bisu


persahabatan kami dan untuk pengorbanan Erin.

Hari Ini Esok Dan Selamanya

Waktu seakan cepat berlalu, langkah kaki kini


tak lagi sama. Aku selalu bingung dan selalu
ingin bertanya pada tuhan. Apa arti dari sebuah
persahabtan yang indah dan abadi? Adakah

104
sahabat sejati itu? “hai ri?” sebuah suara
memecahkan lamunanku. Pemilik suara itu
adalah, milik sahabatku seli. Tetapi bagiku dia
hanyalah seorang yang ada ketika aku tertawa,
namun pergi ketika aku menangis.

“ada apa sel?”


“mmmm kamu udah ngerjain pr matematika
belum?”
“udah, emangnya kenapa?”
“boleh dong?”

Ya, aku tau sebab mengapa dia bertanya seperti


itu. Dia datang karena dia sedang
membutuhkanku. Kriiinngg… Suara bel pulang
sekolah. Terlihat anak-anak smp negri 1
pangkalan berhamburan keluar kelas.
Laangkahku masih terasa lesu dengan
pertanyaan pertanyaan yang belum satu orang
pun bisa menjawabnya. Bahkan aku sendiri yang
membuat pertanyaan itu.Tuhan adakah sahabat
sejati itu?

105
“aku berharap hari ini aku dapat menemukan
dia.. Dia sahabat sejatiku. Bukan dia yang sudah
lama di sampingku namun pergi ketika tangisan
membasuhi pipiku. Walau singkat pertemuan,
tapi aku ingin selamanya dia ada dalam setiap
tangisan, tawa, duka, suka yang akan menghiasi
hari hariku. Tuhan aku mohon..” gumamku
dalam langkah yang tak lagi sama

Tanpa sadar “bruuukkk”

Semua isi tas ku berhamburan keluar, secara


bersamaan orang yang ku tabrak pun
membantuku untuk berdiri. Setelah bola mataku
menatap wajah dia yang membantuku berdiri,
heningan serta sepenggal kenangan terlintas
dalam benakku. Flashback

“dian, perginya berapa lama?” tanyaku dengan


wajah mungil 5 tahun

“aku berangkatnya cuma segini, kok.. Riri gak


usah takut, kita kan punya janji sahabat hari ini

106
esok dan selamanya” jawab dian sambil
menunjukan 7 jarinya, entah itu tujuh hari, tujuh
bulan atau bahkan tujuh tahun.

Karena saat itu wajah wajah polos masih


terpasang dalam wajahku dan dian sahabat
kecilku. Diam, hening, haru kini terpadu dalam
sanubariku ketika aku berhadapan kembali
dengan sahabat kecilku dian. Ya, sekarang aku
tau jawabannya, tujuh tahun dia pergi
meninggalkanku.

Terima kasih tuhan, pertanyaan itu kini terjawab


oleh kenangan “sahabat hari ini esok dan
selamanya” janji itu dia balas hari ini. Mungkin
waktu telah aku buang percuma dengan
pertanyaan pertanyaan yang membuat waktuku
terbuang. Di dekatku.. Di hatiku ada sepenggal
memori yang akan selalu ku simpan yaitu
“sahabat hari ini esok dan selamanya”

Setiap hari, kami selalu bersama. Namun, karena


kami masing masing masih belajar, pertemuan

107
kami pun jadi terbatas. Hanya malam minggu
kita ketemuan. Saking jarangnya, Ada salah satu
dari kami yang mengkhianati grup persahabatan
kami. Dialah Dewi, Sahabat yang sudah aku dan
Wulan anggap BFF, ternyata mengkhianati
persahabatan kami.Dewi mempunyai teman
selain aku dan Wulan. Namanya Indah. Entah
kenapa setelah kami jarang bertemu dan
berkumpul, Dewi malah main terus sama Indah.
Bukan itu saja, mereka juga membuat grup “2
Kembaran”.

Saat liburan, kami kembali berkumpul. Namun,


ada yang aneh. Dewi sangat erat dengan Indah.
Dewi pun, berubah drastis setelah bertemu
Indah. Contohnya saja, Dewi cuek terhadap aku
dan Wulan. Sontak aku dan Dewi sakit hati. Aku
dan Wulan sering chatting bersama mengenai
Dewi.

Lintang: Kenapa ya sekarang Dewi berubah


sama kita?

108
Wulan: Iya, aku juga ngrasa aneh sama Dewi,
mungkin karena kita jarang ketemu kali ya?

Ternyata oh Ternyata, Dewi dihasut oleh Indah


temtang hal hal yang tidak faktual. Aku dan
Wulan langsung sakit hati.

Setelah kami klarifikasi, semua kembali normal.

Aku sangat dekat dengannya ketika kelas 1


smp.Kami selalu bercerita dan bercanda
bersama. Sangat mengasyikkan mempunyai
sahabat seperti dia. Dikala aku sedih dia selalu
menghiburku dan memberiku semangat. Dia
selalu ada untukku.Saat aku mendapat masalah
aku selalu cerita kepadanya dan dia memberiku
bantuan,dia juga mengajariku pelajaran yang
menurutku sulit.

Dia adalah sahabat yang baik dan aku tidak akan


melupakannya.

Hari ini adalah hari Sabtu, dimana mata


pelajaran hanya 3 mapel. Pada mapel terakhir,

109
yakni Bahasa Inggris. Semua berjalan seperti
biasa. Hari telah menunjukkan pukul 13.20,
tandanya sebentar lagi akan pulang.

Tiba-tiba pintu kelas ditotok oleh seseorang.


Ketika bu guru membukanya, ternyata yang
datang adalah Pak Imron, yang tidak lain yakni
Pamannya Andre, adek kandung dari ibunya.

“Tok..tok..tok..” suara ketukan pintu berbunyi.

“Iya, silakan masuk..” sambut Bu guru.

“Permisi bu, saya izin menjemput Andre untuk


membawanya pulang..” ucap Pak Imron.

“Ada persoalan apa ya pak…?” Tanya bu guru.

“Begini bu, keluarga Andre baru saja mengalami


musibah, rumahnya kebakaran dan semuanya
habis dimakan api. Untungnya tidak ada korban
jiwa sedikitpun..” sambung Pak Imron.

Tiba-tiba seisi kelas panik bercampur sedih, dan


aku melihat wajah Andre tampak kesedihan yang

110
begitu mendalam. Kemudian bu guru
mengizinkan Andre untuk pulang.

Ketika bel pulang berbunyi, aku menghimbau


seluruh teman sekelas untuk jangan pulang dulu.
Aku mengajak mereka semua untuk
melakukannya.

SELESAI

111

Anda mungkin juga menyukai