Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri Nurhayati

Kelas : 11 IPA

Mp : B. Indonesia

MEMBUAT NASKAH DRAMA DARI SEBUAH CERPEN.

Judul: Sahabat

Pemain: Tono dan Lulu

Sinopsis

Seperti biasa, di jam istirahat sekolah, Tono dan Lulu menghabiskan waktu dengan memesan makanan
ringan di kantin dan berbincang-bincang. Tapi siang ini ada yang berbeda dengan sikap Lulu. Dia datang
ke sekolah dengan wajah sembab seperti habis menangis. Tono pun mencoba mencari tahu apa yang
terjadi pada sahabatnya itu.

Dialog
Tono : Lu, kamu tahu gak kenapa ikan hidup di air?

Lulu : Tak tahu (menunjukkan wajah cemberut).

Tono : Lho kok gitu sih? Kamu kenapa wajahnya cemberut terus gitu?

Lulu : Aku ada masalah Ton (sambil memutar-mutar sedotan plastik di gelas minumnya).

Tono : Masalah apa? Cerita dong sama aku, kan kita udah lama jadi teman baik.

Lulu : Sudahlah, ini rumit Ton. Kamu jangan ganggu aku.

Tono : Semua masalah itu rumit Lu. Sudah deh jangan suka menyimpan masalah sendirian. Nantinya
kamu malah stres. Apa gunanya ada aku sebagai sahabat kamu kalau kamu mau berbagi cerita aja
susah?

Lulu : Sudah seminggu ini orang tuaku tak akur. Mereka sering sekali ribut masalah sepele (tertunduk
lesu).

Tono : Memangnya ada masalah apa sampai mereka bertengkar terus?

Lulu : Tak tahu, intinya mereka merasa sudah tidak cocok satu sama lain dan ingin menjauh.

Tono : Sabar ya Lu, semoga semua masalah ini cepat selesai. Kamu berdoa saja semoga mereka cepat
berbaikan.

Lulu : Harapannya sih gitu. Tapi sepertinya susah.


Tono : Tidak ada masalah tanpa solusi. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, begitupun masalah
yang sedang kamu hadapi. Meskipun ini menyangkut orang tua, pasti ada solusi terbaik yang bisa
ditemukan. Kamu berdoa saja semoga masalah ini cepat selesai. Jangan putus asa dulu.

Lulu : Makasih ya Ton. Berkat kamu, masalahku sedikit berkurang. Setidaknya aku lega karena sudah
cerita.

Tono : Nah gitu kan enak. Sekarang coba tebak lagi, kenapa ikan hidupnya di air? (sambil menampakkan
wajah lucu untuk menghibur Lulu).

Lulu : Sudah takdirnya mungkin (sambil menepuk bahu Tono dan tersenyum).

Anda mungkin juga menyukai