Anda di halaman 1dari 4

Kulit Kacang dan Isinya

Nama : Reynardi Desman Mendrofa NIM : 130405078 Teknik Kimia

Universitas Sumatera Utara Medan 2013

Kulit Kacang dan Isinya

Judul Buku Pengarang Penerbit Tempat Terbit Cetakan dan Tahun Terbit Jumlah Halaman + Cover

: Kulit Kacang dan Isinya : Yulius S.D. Mukin S.Fil : PT Bhuana Ilmu Populer : Jl. Kebahagiaan No. 11A, Jakarta 11140 : I Tahun 2011 : 128 halaman

Kulit kacang dan isinya adalah sebuah buku yang sangat menarik dengan beragam kisah yang disajikan di dalamnya. Ada 78 kisah yang begitu menyentuh bagi jiwa si pembaca. Seluruh kisah tersebut selalu berkaitan dengan kehidupan. Kehidupan adalah sebuah perjalanan. Tidak hanya itu, kehidupan juga merupakan sebuah pencarian. Di tengah perjalanan dan pencarian kita berjumpa dengan banyak percakapan kehidupan, mulai dari kita dengan diri kita sendiri, benda mati dengan benda mati, benda hidup dengan benda hidup, hingga benda hidup dengan benda mati. Semua itu akan berjalan dan disadari bila kita berani berefleksi, berpikir, dan merasa dengan hati. Karena sesuai dengan keadaan yang kita alami dewasa ini, bahwa orang-orang sudah sangat jarang menyadari dan merenungkan kehidupan mereka masing-masing karena terlena dengan indahnya dunia yang sementara ini. Padahal sudah semestinya kita juga memikirkan hal-hal kecil seperti alam yang sering kita terlantarkan, yang sering kita rusak, dan banyak lagi hal yang tidak kita sadari tapi memiliki dampak yang begitu besar bagi hidup kita manusia. Dan karena bagitu banyak persoalan dalam hidup ini, terbitlah buku ini yang mana didalam buku inilah kenyataan tentang kisah-kisah kehidupan. Melalui buku ini, Penulis hendak mengajak pembca untuk melihat kehidupan, bahwa apapun yang kita lihat dan rasakan dapat berbicara dan membuat kita semakin bijak. Karena begitu banyak sekarang manusia yang merasa dirinya yang paling benar tanpa menyadari bahwa apa yang ia lakukan itu bahkan merusak seluruh lingkungan yang ada disekitarnya. Salah satu kisah yang begitu menyentuh dalam buku ini adalah TUHAN dan Manusia dalam kisah ini diceritakan mengenai hubungan TUHAN dengan manusia ciptaanNya sendiri, meskipun kisah ini hanyalah perumpamaan, tetapi kisah ini lumayan menyentuh karena dalam kisah tersebut ada suatu sisi yang selama ini tidak kita sadari dalam hidup kita sendiri. Bagian kecil dari kisah tersebut seperti ini : TUHAN Manusia : Apakah kamu mendengar suaraKu ? : Kami selalu mendengar suaraMu setiap saat

TUHAN

: Namun, kamu tidak pernah memperlihatkan apa yang kamu dengar di hadapanKu dan sesamamu : Apa yang Engkau katakan benar adanya karena kita kurang bertegur sapa, apalagi berbicara dan bercerita satu sama lain : Bukankah kita selalu bercanda dan bersua ? : Kami tidak tahu Engkau ada karena yang kami canda-tawakan adalah kebodohan kami, yang mengira hidup di dunia ini adalah surge, padahal; penuh dosa dan malapetaka : Jadilah demikian

Manusia

TUHAN Manusia

TUHAN

Dari percakapan di atas, kita mungkin jarang menyadari secara mendalam mengenai hal tersebut karena kita hidup di dunia ini hanya memikirkan tentang dunia saja, tapi dalam kisah ini, Penulis mengangkat kisah yang berada di sisi lain hidup kita yang jarang tersentuh oleh pikiran kita sendiri seperti halnya kisah di atas. Di dalam kisah diatas juga terlintas sebuah citra bagi TUHAN yang begitu tegas kepada umatNya yang amat sangat jarang disadari oleh kita sebagai ciptaanNya. Didalam buku ini penulis lebih banyak menggunakan bahasa sehari-hari daripada bahasa tingkat tinggi, selain itu, penulis juga tidak terlalu banyak menggunakan majas dalam bukunya tersebut. Selain sedikitnya majas yang digunakan, penulis juga amat sedikit menggunakan perumpamaan atau istilah-istilah yang biasa disebutkan. Namun, ia lebih memilih untuk menampilkan kisah ini apa adanya dengan bahasa tingkat biasa yang sangat mudah di mengerti. Disamping itu, penulis juga memuat sebuah pesan dalam bagian Katakan! yang ada di setiap akhir kisah yang ditulisnya, bagian ini sangat berguna karena di bagian inilah manfaat atau sisi positif dari kisah tersebut. Dalam bagian ini juga merupakan sisi lain dari kisah tersebut yang jarang kita sadari dan pahami. Buku ini memiliki sebuah nilai tambah dalam tema cerita yang disajikan karena diantara 78 kisah dalam buku ini, terdapat kurang lebih 15 tema yang diangkat, diantaranya hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan TUHAN, hubungan antara sifat baik dan buruk, bahkan penulis mengangkat cerita tentang baik buruknya suatu kegiatan seperti halnya sisi baik dan buruknya duduk, berdiri dan lari yang amat jarang kita pikirkan. Namun, yang membuat nilai buku ini turun adalah cerita yang disajikan oleh penulis terkesan monoton karena hanya memuat cerita yang bertema sama. Dan dalam buku ini sangat jarang diceritakan mengenai hubungan manusia dengan TUHAN yang seharusnya di masukkan oleh penulis dalam buku ini. Hal yang kurang menarik dari buku ini adalah semua kisah diceritakan dalam bentuk percakapan yang dapat membuat pembaca merasa bosan dengan seluruh cerita yang disajikan dalam bentuk percakapan.

Meskipun demikian, buku ini tergolong buku yang bagus karena rubrik yang menarik, yaitu Katakan! dan kisah yang diceritakan dalam bentuk percakapan antara hal-hal yang jarang di perhatikan hingga percakapan manusia dengan TUHAN meskipun kisah dalam buku ini lebih mengarah kepada hubungan manusia dengan dunia ini daripada hubungan manusia dengan TUHAN. Buku ini sangat disarankan untuk dibaca oleh orang-orang yang ingin mengenal lebih dalam mengenai hidup ini karena memang kisah dalam buku ini yang merupakan gambaran langsung dari kehidupan manusia itu sendiri. Buku ini juga perlu dibaca oleh orang yang kurang memiliki semangat hidup karena beberapa kisah dalam buku ini sangat menyentuh dan menyadarkan kita akan hal yang jarang kita sadari. Dengan ukuran buku yang simpel dan gampang untuk di bawa kemana-mana, buku ini sangat bagus untuk bacaan selingan sehingga kita tidak bosan dengan banyaknya kisah yang disajikan didalam buku ini.

Anda mungkin juga menyukai