Oleh :
Muhammad Taufik Rizky Ramadhan Nasution
NIM. 180070200011217
Pembimbing :
dr. Happy Indah Hapsari, Sp.KJ (K)
T: Terus selanjutnya mas tahu ada pribahasa tong kosong nyaring bunyinya ?
J: Tahu
T: Itu artinya apa mas tau?
J: Orang yang banyak bicara pikirannya kosong.
T: Kalau persamaan apel dan jeruk masnya tahu.
J: Sama-sama buah.
T: Kalau presiden sekarang mas tahu?
J: Jokowi.
T: Kalau mas ketemu dompet dijalan yang mas lakukan apa?
J: Saya biarkan
T: Selanjutnya mas merasakan mas ada gangguan
J: Iya merasa
T: Terus apa mas merasa butuh untuk pengobatan
J: Iya
T: Terus mas bisa ceritakan mas orangnya kaya gimana?
J: Rajin, senang membantu, penyendiri.
T: Baik mas kalau begitu saya sudahi tanya jawabnya apa ada yang ingin ditanyakan
lagi atau mau disampaikan?
J: Tidak ada.
V. RIWAYAT PREMORBID
1. RIWAYAT PRIBADI
Riwayat Pendidikan:
Saat ini pasien Mahasiswa semester 5 di polinema.
Penggunaan Waktu Luang:
Pasien mengisi waktu luang dengan menonton youtube dan anime.
Riwayat Keagamaan:
Pasien beragama islam.
2. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien merupakan seorang mahasiswa anak ke 2 dari 3 bersaudara. Pasien
berasal dari sidoarjo namun sekarang tinggal di malang di rumah indekos karena
kuliah. Pasien mengaku kurang bisa bersosialisasi dan agak canggung sehingga
pasien kurang mempunyai banyak teman. Kegiatan sehari-hari pasien hanya
kuliah lalu pulang. Pasien senang menonton youtube dan anime.
3. Genogram
4. ANGGOTA KELUARGA
Usia
Keluarga Pekerjaan
(tahun)
Pasien 20 Mahasiswa
Ayah Pasien 62 Swasta
Ibu Pasien 67 Tidak bekerja
Kakak pertama 25 Swasta
Adik 12 Siswa SD
5. KEPRIBADIAN PREMORBID
Pasien cenderung pendiam, menghindari temannya dikarenakan ada trauma pada
saat SMP. Pasien mengaku kurang bias bersosialisasi dan canggung sejak dulu.
6. RIWAYAT KELUARGA
Ibu pasien mempunyai penyakit jiwa yang pasien tidak tahu apa penyakitnya.
7. FAKTOR PANCETUS
Faktor pencetus saat ini adalah pasien baru menyelesaikan tugas periklanan dan merasa
lelah. Pasien juga baru saja mencoba mendekati perempuan tetapi ternyata perempuan
tersebut sudah mempunyai pacar.
TIMELINE PERJALANAN PENYAKIT
PREMORBID MORBID
A B C D E
A : Pasien dilahirkan pada tahun 1999
B : Saat memasuki TK dan SD dimana pasien merasa masih normal dan masih
memiliki teman walau memang sudah merasa kurang bias bersosialisasi
dan agak canggung. (2004)
C : Tahun 2014 pasien masuk SMP dimana pasien merasa tidak dianggap oleh
teman-temannya dan mulai sering merasa sedih dan mulai muncul
bayangan yang kurang menyenangkan.
D : 2017 Pasien SMA dan melakukan pendekatan ke teman perempuannya
lalu ditolak pasien mulai malas berteman dan sering muncul bayangan dan
rasa sedih terutama saat pasien merasa cape
E : 2019 pasien datang ke RSSA karena merasa bayangan tersebut lebih
sering muncul.
VII. RESUME
IDENTITAS :
Tn. H / 20 tahun / Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik dilakukan pada tanggal 20
November 2019.
KELUHAN UTAMA :
Merasa muncul bayangan dan merasa sedih secara tiba-tiba saat lelah.
IX. PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi :
Fluoxetine 1 x 10 mg
Risperidone 1 x 1 mg
Psikoedukasi :
Sasaran psikoedukasi adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan penerimaan
pasien terhadap penyakit atau gangguan yang dialaminya, meningkatkan pertisipasi pasien
dalam proses terapi, dan pengembangan mekanisme coping ketika pasien menghadapi
masalah yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Mencurahkan emosi atau perasaan yang
sedang dia rasakan dengan orang yang dipercaya, seperti ayah, ibu, kakak, atau sahabat
dekat. Hal ini bertujuan agar pikiran pasien dapat tetap positif. Melakukan hal atau kegiatan
produktif bersama teman-teman, karena apabila pasien disibukkan dengan banyak kegiatan
maka waktu untuk menyendiri atau sedih semakin sedikit. Family-Oriented Therapy:
Meminta keluarga pasien untuk tetap mendukung, menemani, dan memberi semangat
kepada pasien saat kapanpun, serta memberi pengertian kepada keluarga bahwa pasien
sedang dalam gangguan mood dan faktor pencetusnya. Program psikoedukasi terstruktur
akan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan episode depresi dengan
mengembangkan pengetahuan dasar tentang episode depresi, termasuk informasi tentang
kekambuhan, pengobatan dan efek samping, faktor pemicu, pentingnya kepatuhan
terhadap obat, cara mengontrol gejala, manajemen stres, risiko bunuh diri, kehamilan,
stigmatisasi, gejala awal kekambuhan, menghindari penggunaan alkohol dan zat lain serta
pentingnya menjalani hidup dengan baik dan terstruktur.
X. PROGNOSIS
Diagnosis (Episode depresi dengan gejala psikotik) : Buruk
Onset saat usia (15 tahun) : Buruk
Perjalanan penyakit (kronis) : Buruk
adanya faktor keturunan : Buruk
Kepribadian Premorbid (cemas menghindar) : Buruk
Faktor pencetus (diketahui) : Baik
Status Menikah (lajang) : Buruk
Sosial ekonomi (cukup) : Baik
Dukungan keluarga (tidak ada) : Buruk
Kesimpulan prognosis:
○ Ad vitam : Dubia ad bonam
○ Ad functionam : Dubia ad bonam
○ Ad sanationam : Dubia ad malam