Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum BK dalam Islam

Tugas disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Praktium BK dalam Islam
Dosen Pengampu : Slamet Maarif, S. Pd., MM

Disusun Oleh :

Rahmi Amalia (1601015081)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2020
Identitas Konseli

 Nama : Anisa Titania


 TTL. : Tangerang, 23 April 2000
 Umur : 19 tahun
 Agama : Islam
 Alamat : Komplek Cipondoh Makmur Blok C6 no 25 Rt.02/11 Cipondoh Tangerang
 Pekerjaan : Mahasiswa
A. Pertemuan Ke – 1
Pada hari Sabtu, 26 Oktober 2019 saat itu teman – teman adik saya sedang bermain
di rumah, lalu saya cerita ke adik saya bahwa saya membutuhkan satu orang yang
memiliki masalah, lalu akan dilakukan suatu wawancara dan akan di berikan suatu
teknik psikoterapi islam. Saat itu salah satu temen nya adik saya mendengar
pembicaraan saya dan adik saya lalu dia menghampiri saya dan mengatakan bahwa
dia ingin di konseling sama saya. Konseli saya tersebut bernama AT, ia adalah teman
adik saya sewaktu SMP sekarang dia kuliah di salah satu universitas swasta
Tangerang, waktu itu ia kebetulan sedang bereuni di rumah saya.
Sebelum saya menanyakan masalahnya, saya memnta izin bahwa AT akan
dijadikan konseli untuk tugas kuliah saya yang prosesnya adalah diwawancara lalu
hasil wawancaranya di ketik dan dilampirkan untuk UTS mata kuliah praktikum BK
dalam islam, dan setelah itu akan dilakukan suatu teknik praktikum islam sesuai
masalah yang di alami oleh AT saat melakukan teknik harus ada vidio dan diserahkan
kepada dosen matakuliah praktikum islam dalam BK. Akhirnya AT memahami dan
menyetujui akan dilakukannya wawancara dan pemberian teknik tersebut.
Karena saya belum terlalu kenal maka hal yang pertama saya lakukan adalah
mencari tahu biaodata pribadi AT. Yaitu seperti, AT adalah anak pertama dari dua
bersaudara, ia memiliki adik yang usianya terpaut jauh usia adiknya yaitu enam tahun
dan AT usianya sekarang adalah 19 tahun. AT tinggal di Tangerang dan kuliah di
Universitas Muhammadiyah Tangerang jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, lalu AT
memiliki kedua orang tua yg masih lengkap kedua orangtuanya tersebut bekerja
sebagai wiraswasta di Jakarta. AT memiliki hoby menggambar ia dapat menggambar
pemandangan, karikatur dan animasi kartun, dahulu AT tidak kepikiran masuk
jurusan PGSD dan yang ia inginkan adalah masuk jurusan arsitek. Karena keadaan
ekonomi dan keadaan keluarga yang membuat ia membatalkan keinginannya tersebut.
Ia sempat merasa sedih bahkan AT samapai marah dan mendiamkan kedua
orangtuanya selama seminggu. Setelah dibicarakan bersama kedua orangtuanya AT
dapat memahami dan tidak merasa marah kembali. Karena waktu sudah terlalu
malam, wawancara dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya, ketika AT ada waktu
kosong.
B. Pertemuan Ke – 2
Pertemuan selanjutnya yaitu keesokan hari nya yaitu hari Minggu, 27 Oktober
2019. AT mendatangi rumah saya, lalu saya menanyakan kabar dan kesibukan AT
hari ini. Lalu AT menjelaskan bahwa kabar dia sedang tidak baik-baik saja karena
menurut dia semakin dia ingin mengungkapkan masalahnya semakin ia memikirnya
akan tetapi AT juga ingin terbebas dari masalah yang dia hadapi sekarang.
Selanjutnya saya memastikan lagi keyakinan yang AT miliki untuk melakukan
konseling dan AT sudah siap.
AT memiliki masalah yaitu ia benci terhadap dirinya sendiri lalu ia merasa malu
terhadap dirinya sendiri dan ia merasa bahwa dirinya hanya memalukan orangtua
terhadap tetangga, saudara-saudara bahkan teman-temannya. Dari kecil AT dirawat
baik sama orangtuanya. Kata orangtua AT dari kecil ia adalah anak yang cerdas pintar
berhitung, menyusun abjad bahkan sejak umur 10 bulan AT dapat mengucap kata
demi kata dan menebak gambar. AT terkenal anak yang selalu juara dari SD sampai
SMA ia selalu peringkat 3 besar. Sejak AT SD kedua orangtuanya sibuk dan tidak
bisa full memberikan pendidikan secara menyeluruh, sehingga untuk meningkatkan
perkembangan dan mengasah otaknya AT dimasukan ke lembaga bimbel.
Akan tetapi sejak SD AT termasuk anak yang tidak disukai oleh teman-temannya.
Karena teman-temannya merasa AT anak yang cari perhatian sehingga disukai oleh
guru-guru dan waktu itu AT pernah dibully sama teman-temannya waktu SD dibully
nya seperti dijauhkan, dikata-katain bahkan di siksa secara fisik. Orangtua AT tidak
tau kejadian ini karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya membuat AT tidak tega
untuk bercerita kepada kedua orangtuanya, jadi selama 6 tahun dia bertahan
disekolah SD tersebut dengan bullyan teman-temannya. Waktu masuk SMP dan SMA
AT mendapatkan nilai yang tinggi disekolah nya sehinnga membuat AT diterima
disekolah SMP dan SMA negeri. AT sempat trauma dan takut bergaul sama teman-
teman nya yang baru. Akan tetapi dia dapat mengatasinya dan beradaptasi di SMP dan
SMA sehingga membuat dia banyak temannya. Akan tetapi rasa trauma bullying yang
dia hadapi waktu SD masih membekas tetapi dengan berjalannya waktu AT berubah
180 derajat dari sifat dia yang dulunya introvert sekarang menjadi anak yang mudah
bergaul dan disukai banyak orang. Saat AT ingin melanjutkan cerita ia di telfon oleh
orangtuanya karena AT sore hari harus pergi ia melanjutkan konseling pada hari sabtu
depan.
C. Pertemuan Ke – 3
Pada hari Sabtu, 2 November 2019 AT kerumah saya. AT memberitahu kalau dia
bingung harus menyusun kata-katanya bagaimana, ia menyesal atas perbuatan dia
waktu SMA. Waktu SMA AT berteman atau memiliki geng yang hoby nya tukang
bully, terkadang AT ikut melakukan bully ia membully seseorang dari verbal maupun
nonverbal atau kekerasan fisik. Ia membully selama 2 tahun dan tidak pernah ketauan
siapapun, dari guru, teman-teman kelasan lain dan orangtua gak ada yang
mengetahuinya.
Hingga suatu ketika saat AT lulus SMA, seminggu kemudian ia dikejutkan dengan
berita meninggalnya orang yang selama ini dia bully waktu SMA. Orang tersebut
meninggal karena sakit jantung AT terkejut mendengar berita itu hingga membuat
dirinya merasa amat sangat bersalah. AT hampir melukai dirinya sendiri karena ia
merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling jahat, ia mengurung diri sehingga
membuat dia menjadi anak yang tertutup takut untuk ber interaksi sehingga yang
seharusnya lulus SMA ia langsung kuliah akan tetapi AT menunda kuliahnya tahun
depan. Emosi AT tidak terkontrol ia takut cerita kepada orangtuanya atas apa yang
dia lakukan, dia malu. Sehingga tiba-tiba dia memutuskan untuk pulang kampung ke
rumah neneknya yang ada di jogja untuk menenangkan diri. Sampai sekarang dan
detik ini ia selalu merasa dihantui oleh kesalahannya dia dahulu, sehingga membuat
emosinya tidak terkontrol seketika ia merasa sedih tanpa sebab dan seketika dia
merasa marah tanpa sebab. Karena dia belum memafkan dirinya sendiri sehingga
membuat dia susah melupakan kesalahannya dahulu.
D. Diagnosa
Dari pertemuan ke 1 – 3 dapat di diagnosa penyebab utama dari masalah AT
adalah emosi tidak terkendali sering tiba-tiba merasa sedih tanpa sebab dan seketika
tiba-tiba merasa marah tanpa sebab. Dan itu terjadi karena AT merasa belum dapat
memaafkan dirinya atas kesalahan yang ia perbuat dulu waktu SMA yang sempat
mebullyi seorang teman satu satu angkatannya dan ketika lulus SMA ternyata orang
yang AT bully meninggal karena sakit jantung.
E. Analisis Terapi
Menurut saya terapi yang akan digunakan adalah terapi zikir karena dengan terapi
zikir AT dapat menengkan hati dan pikirannya dengan cara lebih mendekatkan diri
kepada Allah SWT, sehingga ia dapat memaafkan dirinya sendiri atas kesalahan yang
ia perbuat dahulu.
F. Tahapan Treatmen
Dari permasalahan yang dialami oleh konseli, saya menggunakan terapi dzikir
khofi (dzikir tanpa suara) maka tahapannya adalah :
1. Sebelum menuju ke treatmentnya saya menanyakan kabar dan perasaan konseli
terlebih dahulu, agar saat treatment selesai dilakukan saya dapat mengetahui
perubahan yang terjadi pada konseli.
2. Menjelaskan kepada konseli bahwa terapi yang sesuai dengan permasalahan
konseli yaitu terapi dzikir.
3. Menjelaskan pengertian terapi dzikir, tujuan terapi dzikir, dan manfaatnya bagi
kehidupan sehari-hari.
4. Meminta konseli untuk berwudhu terlebih dahulu
5. Selanjutnya meminta konseli untuk menutup aurat
6. Mengarahkan konseli untuk duduk menghadap kiblat
7. Memberitahu konseli untuk membaca niat terlebih dahulu
8. Lalu mengarahkan konseli untuk membaca surah Al fatihah, membaca istigfar
3x dan membaca sholawat nabi Muhammad SAW.
9. Lalu membaca do’a “Illahi anta maqsuwdi wa ri doka matluwbi atinni
mahbataka wa ma fataka”
10. Setelah selesai membaca do’a yang terakhir mengarahkan konseli untuk
meletakan lidah di langit-langit dan mulut di tutup sambil dzikir dengan
membaca kalimat (allah) lalu fokus pada sulbilathifah sebelah kiri.
11. Dan ketika treatment dzikir sudah selesai dilakukan, saya menanyakan perasaan
konseli setelah dilakukan treatment.
12. Memberitahu konseli jika treatment dzikir bisa dilakukan saat dirumah dengan
di praktikan sendiri.
G. Praktek Terapi
Saat saya mempraktikan treatment dzikir kepada AT. AT mengikutinya
dengan khusyuk dan tenang. Walaupun saat mau memulai treatment tersebut AT
sedikit terlihat tegang dan takut untuk memulai treatment dzikir tersebut. Akan tetapi
saya berusaha membuat suasana senyaman mungkin dan saya menyuruh AT untuk
mengatur nafas agar tidak tegang. Setelah AT merasa relaks saya memulai dengan
menjelaskan pengertian terapi dzikir, tujuan terapi dzikir dan manfaat terapi dzikir.
Selanjutnya menjelaskan 2 macam dzikir yaitu dzikir khofi dan zuhri lalu memberi
tahu jika saya akan memberi treatment dzikir khofi. Setelah AT paham tentang terapi
dzikir maka saya memulainya, saat treatment dzikir sudah dimulai terlihat AT sangat
khusyuk dan tenang dan ketika treatment selesai AT mengungkapkan bahwa ia
merasa lega dan hatinya terasa nyaman dan sejuk.
H. Kesimpulan
Setelah telah dilakukan 3 sesi konseling dan 1 sesi treatment dzikir AT
disarankan untuk menerapkan treatment dzikir setiap hari. Karena agar lebih terasa
lagi manfaat atau khasiat dari treatment dzikir tersebut.

Note : Jika CD tidak bisa dibuka hubungi


08568454720 (WA)
089636603356 (No HP)

Anda mungkin juga menyukai