BAB 1 : Biografi
Biografi Singkat
Namun pada tahun 2009, Timothy sekeluarga harus pindah dari Jakarta
ke Cibubur karena ibunya dipindah tempat kerjanya dari Sudirman ke Citeureup
sehingga mereka berempat harus ikut pindah dan pada saat itu Timothy baru
naik kelas dari kelas 1 ke kelas 2 SD. Dari masa paud sampai kelas 1 SD Timothy
bersekolah di salah satu sekolah di daerah Jakarta Barat yaitu Sang Timur, dan
melanjutkan sekolahnya di Cibubur, di sekolah swasta katolik bernama Bunda
Hati Kudus atau sering disingkat menjadi BHK.
Dari semasa kecil Timothy sangat hobi dengan dunia musik, film, dan
mainan, namun memang semasa SD Timothy tidak pernah secara khusus
mengembangkan hobi-hobinya tersebut seperti mengikuti ekskul musik, lomba-
lomba, dsb, hobi-hobi tersebut hanya menjadi penghibur dikala bosan.
Mulai masuk SMP di sekolah yang sama Timothy mulai menemukan satu
hobi baru yaitu dunia hairstyling karena pada masa tersebut sekitar tahun 2013-
2014 tren pomade sedang menjamur di Indonesia yang membuat Timothy
penasaran, dan ketika sudah mencoba memakainya, itu menjadi candu tersendiri
bagi dirinya dan ia tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai pomade
dan model-model rambut “vintage” laki-laki itu bagaimana. Sisa masa SMP
Timothy ia habiskan dengan nongkrong dan les, mengapa begitu? Karena
Timothy Hendy 13200029
Timothy mengikuti les matematika yang kebetulan tempat les tersebut sangat
dekat dengan tempat dimana teman-temannya biasa nongkrong atau
berkumpul, sehingga itulah rutinitas yang dijalani Timothy semasa SMPnya.
Di masa SMA barulah Timothy tiba-tiba tertarik dengan satu kata yang
bernama “belajar” tidak tahu kenapa namun sepertinya karena seorang
perempuan yang duduk disebelahnya. Pada saat kelas 1 SMA saja Timothy
langsung mengikuti kepanitiaan, lomba-lomba musik, bahkan osis, dan mendapat
ranking 10 besar di kelasnya, suatu kegiatan-kegiatan dan pencapaian yang
mungkin tidak disangka bisa dijalani dan dilaluinya begitu mudah.
Satu hal besar yang dialami Timothy adalah ketika ia menjadi “anak
motor” ia hobi dengan kuda besi itu pada saat kelas 2 SMA dan membentuk satu
grup motor yang beranggotakan 13 orang yang dimana saat pulang sekolah
adalah saat yang paling mereka tunggu karena itulah saat mereka bisa
menunjukan jati diri mereka, walaupun satu fakta uniknya siswa-siswa yang
tergabung dalam grup motor ini bisa dibilang siswa-siswa “teladan” yang tidak
bandel di sekolah sehingga hal tersebut menjadi kontras tersendiri dan keunikan
tersendiri dari mereka. Satu prestasi paling dikenang oleh Timothy adalah ketika
Timothy Hendy 13200029
Pada saat saya merasa sedih tersebut saya meregulasi emosi saya
dengan cara saya ngobrol dengan teman-teman saya, jujur teman-teman
saya juga ikut sedih karena pastinya rencana kami akan batal, namun mereka
memberi saya semangat untuk sembuh dulu sehingga saya juga ikut
semangat dan tidak sedih lagi, dan pada saat covid juga saya jadi biasa saja,
saya tidak merasakan emosi-emosi signifikan, saya jadi hanya fokus kepada
penyembuhan saya. Jadi lebih ke coping stress saya pada saat itu bukannya
impulsif membeli barang, atau marah-marah, namun saya mengajak teman-
teman untuk bicara.
Menurut saya cara yang saya lakukan tersebut efektif ya karena saya
tidak sampai yang frustasi atau terpuruk dalam kesedihan yang bagaimana,
saya benar-benar menjadi tenang dan hanya ingin fokus kepada
penyembuhan saya.
walaupun hari kelabu. Satu emosi yang saya rasa hanyalah bahagia pada saat
itu, tidak ada yang lain, padahal di hari itu saya sedang tidak ada uang atau
hanya membawa sedikit uang, namun itu tidak menjadi masalah, dan saya
mencoba mengelola kebahagiaan tersebut dengan menikmati benar-benar
menikmati setiap menit yang ada pada hari itu, saya mengabadikan momen-
momen bersama teman-teman saya, kami berbincang mengenai hal-hal tidak
penting sampai yang sangat penting. Cara-cara tersebut sangatlah efektif,
buktinya masih saya kenang sampai sekarang walaupun kami sudah tidak
pernah motoran bersama lagi namun momen itu menjadi satu tanda bahwa
kami terutama saya pernah bahagia disaat itu. Dan memang saya tidak
pernah punya strategi khusus ya karena jujur memang saya cukup emosional
jadi paling bagaimana saya agar tidak berlebihan saja, ya dengan tau porsi-
porsinya saya punya alarm sendiri apabila saya merasa saya sudah
berlebihan. Jadi mungkin saya merasa dari situ saya juga belajar bagaimana
memakai Teknik coping problem-focused dimana menurut Tetrick,
2009(dalam Wijono et al., 2020) mengatakan problem focused coping ini
akan membantu kita mengurangi efek dari stressor yang mengenai emosional
kita, Teknik ini dapat mengurangi tuntutan atau stressor dari situasi yang
stress.
2.2. Engagement
Ya saya menikmati aktivitas saya sebagai mahasiswa saat ini,
mungkin tidak 100% namun secara keseluruhan saya menikmatinya entah
karena lingkungan pertemanannya, entah karena suasana kampusnya,
entah karena dosen-dosennya, apapun itu. Saya menikmatinya dengan
cara bersosialisasi saja, menjadi mahasiswa yang baik, terus
mengembangkan hubungan bersama teman, ikut di dalam organisasi,
aktif di kelas, dsb.
Timothy Hendy 13200029
Namun mungkin ada satu hal dimana saya kembali ke masa SMP
saya yang saya merasa saya itu hanya seperti robot, jadi saya pergi ke
kampus untuk belajar setelah itu pulang. Namun terlepas dari hal itu saya
paling menikmati ketika jajan di kampus karena jujur saya termasuk yang
jarang jajan, sehingga kalau jajan itu rasanya asik, saat kerja kelompok di
kelas juga menyenangkan menurut saya, dan salah satu yang membuat
saya menikmati aktivitas ini adalah saat menjadi panitia di suatu acara
HIMA, karena disitu saya bisa membangun skill teamwork saya lagi, dan
saya jadi tidak nganggur, karena jujur sesibuknya saya, saya selalu merasa
bosan atau bahasa sekarangnya “gabut”.
Kersey (dalam Carpenter et al., 2022) menyebutkan ada 3
komponen dalam student engagement ada Relate, Create, dan Donate.
Relate adalah ketika kita sebagai mahasiswa atau pelajar dapat
mengembangkan Kerjasama dalam tim atau kelompok belajar, bisa saling
mendukung sesama, menjalin komunikasi yang baik untuk menyelesaikan
tugas. Create adalah ketika mahasiswa atau pelajar dapat menciptakan
atau menemukan cara belajar yang efektif bagi dirinya sendiri atau
bahkan bagi teman-temannya. Donate adalah ketika mahasiswa atau
pelajar dapat berkontribusi terhadap lingkungannya.
2.3. Relationship
Masa perkuliahan, tentu kita akan menemukan teman-teman
baru, bahkan mungkin sahabat-sahabat baru sampai pasangan hidup,
perkuliahan saya awali dengan perkuliahan daring sehingga tidak ada
yang namanya mengenal atau berkenalan dengan teman secara langsung,
yang ada hanya berkenalan melalui chat dan google meet, pada awalnya
saya hampir berpikir kalau sepertinya saya tidak akan memiliki teman
karena saya juga males berkenalan lagi dengan orang-orang baru, namun
Timothy Hendy 13200029
Satu orang lagi saya agak malu menyebut namanya, namun dia
adalah alasan saya masih bertahan sampai sekarang, mungkin salah satu
orang paling signifikan yang ada di hidup saya, satu orang yang saya tidak
sangka menjadi partner jajan saya, partner ngobrol saya, partner makan
saya, partner belajar juga. Ya dia adalah gadis berwajah manis yang tidak
saya sangka akan datang dan membuka lagi pintu hati saya yang saya saja
tidak tahu kuncinya dimana, mungkin kami berdua bukan sebuah
pasangan yang resmi, kami tidak memiliki status, tapi hubungan ini yang
membuat saya dapat menikmati dunia perkuliahan, hubungan ini yang
membuat saya semangat untuk masuk kampus setiap ada kelas,
hubungan ini yang mengajarkan saya bahwa dewasa itu ketika kami tahu
kesibukan masing-masing sehingga chattingan setiap hari bukanlah
sebuah bukti dari hubungan yang berarti, ya, namanya Samantha, gadis
manis dan logis yang menjadikan saya menemukan makna hidup baru
setiap harinya, membuat saya mau belajar lagi bagaimana menjadi
manusia dewasa yang baik, dan pelan-pelan menjadi sosok yang mungkin
akan mendampingi saya sampai nafas terakhir saya.
Hubungan pertemanan atau persahabatan akan membantu
remaja pendukung penting dalam proses sosialisasi dan juga bagaimana
remaja tersebut mengenal dirinya sendiri, bertingkah laku, bekerjasama
dengan orang lain, dsb. Persahabatan juga akan menghasilkan ikatan
emosional yang baik, memunculkan rasa keberhargaan atau remaja akan
merasa dihargai dan diapresiasi dan mereka tidak akan merasa kesepian
Sullivan (dalam Santrock, 2010) dan saya merasakan segala hal tersebut,
walaupun mungkin tidak semua saya anggap sahabat, namun ya mereka
adalah orang yang paling mengerti saya di kampus.
2.4. Meaning
Timothy Hendy 13200029
Lalu yang pasti diri sendiri ya, saya ingin memenuhi kebutuhan diri
saya sendiri, kalau klisenya tentu membeli rumah sendiri sudah menjadi
satu tujuan atau cita-cita yang ingin digapai semua orang, namun
mungkin keinginan atau tujuan spesifik saya yaitu punya satu ruangan
hobi saya dimana itu akan menjadi ruangan display dari mainan-mainan
hobi saya dan mungkin sekaligus ruang santai.
sedang mogok, mengantar orang pulang, itu beberapa hal yang menjadi
pembelajaran saya untuk menjadi orang yang tidak egois. Walaupun
terkadang egois atau altruisnya seseorang itu sesuai penilaian masing-
masing orang juga ya namun ya paling tidak menurut saya itulah sikap-
sikap tidak egois yang pernah atau memang masih saya lakukan sampai
sekarang, satu lagi yang saya lupa adalah mendengarkan orang,
terkadang ada orang yang hanya ingin didengarkan, mereka sedang
butuh kita untuk mendengarkan keluhan mereka, namun belum tentu
mereka sedang di fase atau mood ingin mendengarkan kita balik,
sehingga belajar untuk bisa mendengarkan orang dengan baik tanpa
berpikir untuk mendapat imbalan atau feedback pada saat itu juga. Di
dalam ilmu filsafat, menurut Leahy, 1998 (dalam Palindungan, 2012)
menyebutkan tujuan hidup manusia yaitu menghidupi hidup itu sendiri
dengan enam cara yaitu pertama, memberi cinta kasih kita kepada orang
lain. Kedua, memberi perhatian. Ketiga, memberi kepada orang lain hak-
hak mereka. Keempat, memberi maaf dan pengampunan. Kelima,
memberi kegembiraan dan harapan. Keenam, memberi damai. Memberi
merupakan hakikat cinta.
saya, yaitu ketika saya dalam sehari saja tidak overthinking , menurut
saya itu adalah suatu pencapaian, karena memang sebegitunya saya
overthinking sehingga ketika ada satu hari saya bisa lalui tanpa hal itu,
saya sangat bersyukur dan senang sekali, walaupun terkadang keesokan
harinya kambuh lagi.
Kalau bicara soal pencapaian saya jadi suka flashback di masa
sekolah saya khususnya masa SMA, karena masa itu saya seperti burung
merpati yang terbang bebas, saya naik motor kemanapun saya mau, saya
tidak pernah belajar saat ujian, saya tidak nakal di sekolah namun habit
saya juga bukan seperti anak berprestasi walaupun saya 10 besar di kelas,
dan satu hal, emosional, saya jadi ingat ketika SMA saya sangat
emosional, entah emosi marah maupun sedih, mungkin sampai sekarang
saya masih se emosional itu, namun emosi marah saya sudah jauh lebih
redam daripada saat SMA dulu, saya hampir tidak bisa menyegel rasa
marah saya pada saat SMA, memang saya tidak sampai bertarung dengan
teman saya atau tawuran, namun saya bisa saja memukul tembok,
membanting pintu, melempar tas, dsb. Kalau sekarang saya ingin lebih
santai, karena saya sadar kelakuan seperti itu tidak baik. Saya sangat
bersyukur pada saat ini saya lebih bisa mengontrol emosi marah saya,
walaupun saya belum bisa mengontrol emosi sedih saya atau
“baperannya” saya namun paling tidak sudah ada satu emosi yang bisa
saya kontrol. Mungkin kelakuan saya ini bisa dikatakan sebagai defense
mechanism yang kurang baik yaitu regression dimana saya tidak berpikir
panjang namun langsung menunjukan agresi atau marah-marah atau
mengarah ke tantrum, Freud (dalam Tang et al., 2022)
REFERENSI
Timothy Hendy 13200029
Khriste, G., Valentsia, D., Wijono, S., Kristen, U., Wacana, S., & Tengah, J. (2020).
Optimisme Dengan Problem Focused Coping Pada Mahasiswa Yang Sedang
Mengerjakan Tugas Akhir 2(1), 15–22.
Tang, Q., & Peng, J. (2022). Research on the Influence of Different Psychological
Defense Mechanisms on the Psychology of Students. Journal of Contemporary
Educational Research, 6(5), 14–20. https://doi.org/10.26689/jcer.v6i5.3902