Anda di halaman 1dari 5

Tangal rilis : 20 November 2019 (Indonesia)

Sutradara : Kim Do Young

Box office : 27,7 Juta USD

Nominiasi : Blue Dragon Film Awards for Best New Director

Penghargaan : Penghargaan Grand Bell untuk Aktris Terbaik

Kim Ji-young menjalani kehidupan sehari-hari dengan mengurus rumah dan putrinya tanpa
bantuan asisten ataupun pengasuh, rutintas harian yang dijalani Ji-young tanpa jeda ini sering
membuatnya kelelahan, tanpa Ji-young sadari keadaan tersebut membuat kondisinya semakin
memburuk beberapa kali Jung De suaminya melihat Ji-young kehiangan kesadaran dan berbicara
seperti orang lain. Jung De merasa khawatir dan berinisiatif mendatangai Psikiater tetapi sang
Psikiater harus bertemu dan berbicara langsung dengan Ji-young untuk bisa menanganinya
makin hari kondisi Ji-young semakin parah hingga sampai liburan musim semi tiba mereka harus
berkunjung ke rumah orang tua Jung De dan Ji-young dirumah Jung De istrinya terlalu
memporsir tenaga karena harus membantu ibu mertuanya memasak dan menyiapkan makanan
hampir sehari-semalam ia di dapur siangnya saat keluarga besar berkumpul Ji-young yang belum
beristirahat tiba-tiba kembali kehilangan kesadaran berbicara seperti nenek Ji-young ia berkata
bahwa : “ ibu Ji-young Mi Suk juga merindukan Ji-young biarkan dia pulang dan melepas rindu
kepada keluarganya tentunya keluarga Jung De bingung dengan sikapnya, Jung De yang
mengetahui keadaan istrinya lalu buru-buru pamit ke rumah ke rumah keluarga Ji-young dan
mengatakan bahwa Ji-young sedang tidak baik.

Sesampainya di rumah keluarga Ji-young, Ji-young tertidur pulas di kamarnya, saat keluar kamar
Ji-young bingung kenapa banyak orang di rumah itu apakah setaip tahun orang-orang berkumpul
seperti ini, keluarga Ji-young tertawa karena mengira tertawa karena mengira Ji-young
kebanyakan tidur, di kamarnya Ji-young menemukan pena adiknya Ji – Soek adik laki-lakinya
pena itu adalah hadiah dari ayahnya untuk Ji – Soek yang sanagat ia inginkan ia meminta kepada
Ji – Soek selama sepuluh tahun tapi tidak juga diberikan, hadiah dari ayahnya untuk Ji – Soek
yang sanagat ia inginkan ia meminta kepada Ji – Soek selama sepuluh tahun tapi tidak juga
diberikan. Ji-young bercerita kepada Jung De bahwa akhir-akhir ini sering merasa sedih tanpa
alasan, Jung Depun belum menceritakan keadaan yang sebenarnya Jung De bingung mau
memulai cerita dari mana lalu dia menyarankan Ji-young untuk periksa ke Psikiater siapa tau ini
efek dari pascakelahiran namun Ji-young tertawa dan bertanya apakah Jung De mengaggap
dirinya gila sampai-sampai harus pergi ke Psikiater lalu Ji-young teringat saat dulu sebelum
menikah dia bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar di Korea seeprtinya ia merindukan
masa masa itu saat ia bekerja tiba-tiba mantan teman sekantor menelponnya dan ingin main ke
rumahnya, tiba-tiba temannya bercerita bahwa mantan atasan mereka telah keluar dari kantor
dan membuat perusahaan baru sedangkan ia mendapatkan promosi dari atasan dan naik jabatan
mendengarlah itu Ji-young merasa iri kemudian temannya menyarankan untuk menghubungi dan
bertemu atasan mereka.

Malamnya di rumah Jung De terbangun dan melihat Ji-young sedang meminum Bir awalnya dia
mendekati Ji-young dan megajaknya berbicara lagi-lagi Ji-young kehilangan kesadaran dan
menjadi orang lain, hal ini semakin sering terjadi tetapi Jung De masih takut mengatakan yang
sebenarnya esoknya Ji-young menanyakan kepada suaminya kenapa ada kaleng Bir disampinng
tempat tidurnya, kemudian Jung De menyarankan untuk ke Psikiater yang pernah ia kunjungi
akhirnya Ji-young menuruti perintah Jung De namun karena harga pemeriksaan yang sangat
mahal Ji-young memutuskan untuk pulang dan membatalkan pendaftarannya. Jung De yang
mendengar cerita itu cukup kesal ia bingung bagaimana caranya Ji-young mau periksa tanpa
perlu ia jelaskan alasan sebenarnya, siang itu Ji-young nongkrong dengan teman kantorya dulu di
sebuah Caffe mereka bercerita terjadi kasus pelecehan dikantornya ada yang menaruh cermin di
WC Perempuan tiba-tiba Ji-young teringat masa sekolahnya dulu sepulang dari les ia pernah
dilecehan siswa laki-laki yang menempel nempelkan anggota tubuhnya pada Ji-young dan Ji-
young sangat ketakutan dan meminjam Handphone seorang ibu-ibu di depannya, untuk
menghubungi ayahnya minat dijemput ketika turun dari Bus Laki-laki itu mengikutinya
diketahui ada yang tidak beres ibu-ibu yang meminjamkan hp ikut turun dan berpura-pura
mengembalikan syal yang tertinggal jatuh lalu laki-laki itu pergi Ji-young yang ketakutan
terduduk lemas dan menngis saat jalan pulang bersama ayahnya ayahnya justur memarahinya
karena tempat les yang jauh dan rok sekolah Ji-young yang terlalu pendek.

Pada suat siang ibu Jung De berkunjung ke Seol ia merasa tidak terima saat Jung De dan Ji-
young tiba-tiba pergi saat pertemuan dengn keluarganya terpaksa Jung De menceritakan keadaan
yang sesungguhnya, siang itu pula Ji-young bertemu mantan atasannya disebuah Caffe mereka
mengobrola banyak hal sampai akhirnya mantan atasannya menawarinya untuk bergabung
diperushaannya Ji-young yang lama tidak bekerja takut mengecewakan atasannya tapi tidak
masalah bagi atasannya. Ji-young teringatk pada saat setelah lulus sekolah pada malam makan
keluarga ayah dan ibu Ji-young berdebat tentang pekerjaannya ayahnya menyarankan untuk
berhenti berusaha dan segera menikah karena itu sudah menjadi koderat wanita, ibunya marah
dengan perkataan suaminya ia merasa tidak terima dengan perkataan suaminya yang memutskan
semangat dan mimpinya itu ditengah keputusasaanya ia mendapat telfon dar salah satu
perusahaan yang ia lamar dan dia dinyatakan diterima pada perusahaan tersebut persaan itu yang
sama seperti perasaan Ji-young saat ini ketika ia diterima kerja di perusahaan yang ia lamar.

Sepulang kerja Jung De kaget karena rumahnya berisi banyak balon dan Ji-young sudah
menunggunya dimeja makan lengkap dengan kue tar dan lilin yang menyala malam itu Ji-young
menceritakan bahwa ia mendapatkan pekerjaan baru Jung De ikut gembria mendengarnya, lalu
mereka mendiskusikan bagaimana putri mereka jika Ji-young mulai bekerja tiba-tiba Jung De
ingat saat awal pernikahan mereka Ji-young marah karena orang tua Jung De terlalu bawel
sebelum menikah ditanya kapan menikah, setelah menikah ditanya kapan punya anak dan
seterusnya pertanyaan itu tidak akan berhenti Jung De menawarkan untuk membuat anak dia
pikir 1 anak tidak akan mempengaruhi pernikahan mereka Ji-young yang belum siap memiliki
anak meragukan pendapat Jung De karena baginya mempunyai anak akan berpengaruh pad
segala aspek kehidupan Ji-young mencari Baby sister untuk menjaga Ah Yoong saat ia bekerja
mulai menempel pengumuman sampai mencari disitus web tapi tidak ada hasil.

Lalu Jung De menawarkan Cuti melahirkan tanpa diketahui Ji-young reesiko terbesarnya
kehilangan pekerjaan siang itu Ji-young mendapat paket obat tradisional dari ibu mertuanya, lalu
ia menelpon pada ibu mertuanya berterimakasih dan akan berusaha keras pada pekerjaan barunya
karena mengetaui Ji-young diizinkan bekerja oleng Jung De itu membuat ibu mertuanya marah
dan menuduh Ji-young menghancurkan masa depan anaknya karena kesal ibu Jung De
mengadukan pada ibu Ji-young atas tindakan anaknya yang menurutnya kurang pantas
membiarkan suaminya berhenti bekerja demi keinginan Ji-young ibu Ji-young mengatakan ia
sedang sakit sikapnyapun tidak normal malam itu ibu Ji-young berkunjung ke rumah Ji-young
dan mengingatkannya untuk menjaga pola makan dan istirhat yang cukup.
Ibu Ji-young menawarkan menjaga cucunya saat Ji-young bekerja sebagai seorang ibu Mi Suk
sangat mendukung perbuatan anaknya apa yang putrinya inginkan namun saat Mi Suk hendak
pulang tiba-tiba Ji-young kehilangan kesadaran dan berbicara seperti nenek Ji-young melihat
kondisi anaknya Mi suk tak kuasa menahan tangis dan memeluk anaknya. sesampainya di rumah
Mi Suk tiduri di kamar Ji Soek mendengar kabar suaminya pulang membawa obat untuk anak
laki-lakinya Mi Suk langsung keluar dari kamat Ji Soek dan mengamuk membanting obat yang
dibawa suaminya untuk Ji Soek dia merasa kecewa atas perilaku pilih kasih yang dilakukan
suaminya yang hanya melihat anak laki-lakinya kemudian Ji-young menjelaskan pada Jung De ia
tidak jadi mengambil tawaran kerjanya karena ibu mertunay tidak setuju Jung De masih
berusahan menggunakan cara lain tetapi malam itu percakapan mereka lebih panas dari biasanya
ia mulai merasa lelah atas segala tekanan baik dari keluarga Jung De ataupun keluarga drinya
sendiri rasa sikap Jung de sama seperti mertuanya.

ANALISI PSIKOPTOLOGI :

Gejala-gejala pada Ji-young :

 Kehilangan kesadaran
 Melamun
 Kelelahan
 Berubah kepribadian
 Tertekan dan Depresi

Faktor-faktor penyebab Kepribadian Ganda :

 Pola Asuh orang tua yang sebgaian otoriter


 Tekanan seorang wanita di negri patriarkal
 Tekanan dari keluarga sendiri dan mertua
 Stress berkembang menjadi depresi
 Pengalama Pelecehan di masa lampau
Penatalaksanaan Kepribadian Ganda : adalah dengan melakukan psikoterapi dalam jangka waktu
panjang, dapat dibantu dengan hipnoterapi tujuan psikoterapi ini adalah untuk menyatukan
kembali seluruh kepribadian yang pecah dalam pelaksanaanya dokter dapat memberikan
antidepresan, antipsioktik dan obat penenang pada pasien

CONTOH :

Seorang Mahasiswa berinisial Mr J adalah korban dari perceraian orang tuanya ditambah beban
stressor dari tugas-tugas di kampus dan organisasi lama kelamaan saat stressor datang secara
bersamaan dan terus menerus tentunya ia akan mengalami stress dan lama kelamaan akan
menjadi Depresi apabila tidak diluapkan atau ditangani dengan benar, ada kemungkinan Mr J
akan mengalami Kepribadian Ganda apabila peristiwa pra, saat perceraian dan pasca percraian
selalu terbayang bayang ditambah dahulu ketika ia memakan bangku sekolah menengah pertema
pernah mengalami Bulying yang terkadang bayangan kejadian tersebut muncul kembali maka
kemungkinan besar Mr J bisa benar-benar mengalami Kepribadian Ganda

Bentuk Copying yang paling tepat adalah ketika proses stress ke Deprei harusnya Mr J didukung
oleh salah satu lingkungannya minimal temannya sehinggatidak akan terjadi penumpukan stress
yang menjadi Depresi pada Mr J, kemudian untuk Bayangan-bayangan yang terkeadang muncul
harusnya langsung di konsultasikan kepada Psikolog agar tidak berkembang menjadi
Psikopatologi yang lebih serius

Anda mungkin juga menyukai