“Semuanya sudah siap?” Seru Kak Qina sang tour leader. “Sudaahh!!” Jawab anak
anak serempak. Hari ini murid murid SMPN 2 Bekasi akan berangkat ke
Yogyakarta untuk pemotretan buku tahunan. Mereka akan berada disana selama
tiga hari dan menginap di hotel.
Selama di perjalanan mereka hanya melakukan hal hal biasa seperti makan,
minum, tidur dan bercanda, serta ada juga yang bolak balik ke rest area untuk
buang air kecil. Sekitar tengah hari barulah mereka berhenti di restoran untuk
makan siang dan beristirahat. Setelah itu barulah mereka melanjutkan perjalanan
mereka lagi.
“Hey, kamar berapa tadi?” Tanya Sakura. “312” Jawab Kana sambil
memperhatikan nomor kamar di kanan kirinya. “315, 314, 31-..., ah itu dia!”
Tunjuk Chara. “Kok tidak ada kamar bernomor 313 ya?” Tanya Sakura bingung.
Memang, di sebelah kamar 314 adalah kamar kamar 312. Tidak ada kamar 313.
“Loh, kamu tidak tau? Angka 13 pada kamar hotel itu tabu loh.” Kara Chara
menjelaskan. “Tabu?” Tanya Sakura semakin bingung. “Iya, tabu itu semacam
terlarang, dan biasanya berhubungan dengan hal hal ghaib. Lalu, kata tetanggaku
hotel ini katanya angker loh.. Katanya nih ya, suka ada yang mengetuk ngetuk
pintu kamar pada tengah malam, mencari kamar 313 yang sebenarnya tidak ada.”
Kata Chara. “Hiihh, kok aku jadi merinding?” Kata Sakura sambil menengok
nengok ke sekelilingnya. “Hey, hey.. Kalian membuat adikku takut..” Kata Lulu.
Dan benar saja, Lily sedang gemetar ketakutan. “Tenanglah, ly. Itu hanya mitos.”
Kata Lulu menenangkan kembarannya. Lulu dan Lily adalah saudara kembar. Lulu
lahir duluan dan lima menit kemudian barulah Lily menyusul. Itu sebabnya Lulu
sering memanggil Lily dengan sebutan ‘dik’ walaupun umur mereka sama,
begitupun sebaliknya. Setelah Lily tenang mereka pun masuk ke kamar.
CEKLEK! Pintu kamar terbuka. Di dalamnya terdapat Dua tempat tidur besar.
Yang satu berada dekat dengan jendela yang mengahadap ke arah kolam renang.
Dan tempat tidur satunya berada di dekat cermin besar. Tempat tidur kecil juga
disediakan dan berada di tengah-tengah antara dua tempat tidur besar itu. Meja
rias, lemari besar, Tivi LED dan kulkas kecil juga ada disana.
“Aku disiniii!!” Teriak Chara sambil melompat ke tempat tidur besar yang
ada di dekat jendela. “Tidak!! Ini aku dan Lily disini. Minggir kau!!” Kata Lulu
galak. Didorongnya Chara sampai terjatuh ke lantai. “Huh.. Sudah galak, pelit
lagi.” Gerutu Chara. Lulu yang mendengar hal itu pun hanya menjulurkan lidahnya
sebagai tanda meledek. Akhirnya setelah penentuan posisi tempat tidur yang
merepotkan, mereka pun bergiliran mandi.
“Hooaammm.. Teman teman, aku tidur duluan ya.. Sudang ngantuk nih!”
Kata Sakura sambil naik ke tempat tidur. “Hmm, aku juga!” Kata Kana. Lulu dan
Lily pun mengikuti. “Lahh, kok pada ngatuk sih?? Kita nggak ngobrol ngobrol dulu
nih?” Kata Chara kecewa. “Nggak, kita semua ngantuk. Kau mengobrol dengan
tembok saja sana hihihi.” Ledek lulu. Dengan wajah cemberut, akhirnya Chara
mengikuti mereka.
TIK TOK, TIK TOK.. Jam dinding berbunyi. Lily yang kehausan terbangun dari
tidurnya. “Uhh, jam berapa ini?” Katanya pelan. Dilihatnya jam dinding, ternyata
sudah menunjukkan pukul 12.15 malam. Lily yang takut akan kesunyian malam
pun bangun dan berjalan ke arah meja tempat botol minumnya berada.
TOK TOK TOK!! Terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Lily terkejut
bukan main. Siapa yang mengetuk di tengah malam seperti ini? Aneh, pikirnya
dalam hati. TOK TOK TOK!!! Belum selasai Lily berpikir, ketukan itu terdengar lagi
dan kali ini terdengar lebih keras. Dengan Setitik keberanian yang ia miliki, Lily
pun berjalan pelan-pelan kearah pintu. Diintipnya keluar dari lubang intip.
Lily pun ketakutan. Secepat kilat ia berlari ke tempat tidurnya dan mencoba untuk
melupakan hal tadi.
Setelah pintu kamar mandi tertutup keadaan pun menjadi sepi. Ketakutan
akan kesunyian malam pun datang kepada Lily. Lily menjadi merinding. “Tidak,
tidak ada yang perlu ditakutakan. Aku tidak sendiri, ada Lulu di kamar mandi.”
Kata Lily menenangkan dirinya. Diambilnya guling kecil miliknya dan dipeluknya
erat erat., mencoba untuk melupakan ketakutannya. Tiba-tiba..
Terdengar suara ketukkan pintu. Lily kaget, malam sebelumnya juga ada ketukan
pintu. Namun suara ketukan yang waktu itu lebih kencang dari ketukan yang
sekarang. TOK TOK TOK!! Terdengar lagi. Mau tak mau Lily bangun dari tempat
tidurnya dan berjalan ke arah pintu. Diraihnya pegangan pintu namun tidak ia
buka. Ia juga tidak mau mengintip dari lubang intip. Ia takut dengan apa yang ada
dibalik pintu tersebut. TOK TOK TOK!! Suara ketukkan terdengar lebih keras.
“Tidak, hentikan..” Isak Lily sambil gemetaran. Kini rasa takutnya sudah menjalari
seluruh tubuhnya. Ketukan misterius di pintu itu pun masih ada. Lily semakin
stres. Perlahan lahan kesadarannya hilang dan semuanya menjadi gelap.
“Lily! Lily!!” Terdengar suara orang yang memanggil Lily dengan panik. Lily
terbangun, ia terkejut mendapati dirinya yang tergeletak di depan pintu dan
dikerubungi oleh teman temannya. “A-ada apa ini?” Tanya Lily bingung.
“Seharusnya kami yang bertanya padamu, sebenarnya ada apa ini? Kenapa kau
tidur di depan pintu?” Tanya Chara. “Dia pingsan, kocak.” Kata Lulu. “Aku?
Pingsan?” Tanya Lily tak percaya. “Iya, sebenarnya aku tadi ketiduran di kamar
mandi-“ Belum selesai Lulu menjelaskan, Chara sudah menyerobotnya.
“Ketiduran di kamar mandi? Ckckck.. Kakak macam apa kau?” Ledek Chara.
“DIAM, BAWEL!!” Bentak Chara galak kepada Chara. “Jadi sebenarnya tadi aku
ketiduran di kamar mandi. Aku terbangun dengan ketukan pintu dan suara Kana.
Lalu saat aku keluar dari kamar mandi, aku menemukanmu tergeletak pingsan di
depan pintu..” Lanjutnya. “Suara ketukan dan suara Kana?” Tanya Lily. “Tadi kami
bertiga baru pulang dari Malioboro. Lalu saat sampai di depan pintu kamar, kami
mengetuk pintu dan memanggil kalian. Lalu tak lama Lulu membukakan pintu.”
Kata Sakura menjelaskan. Lalu akhirnya Lily menjelaskan semuanya, mulai dari
suara ketukan misterius pada malam sebelumnya, sampai suara ketukan yang
membuatnya ketakutan setengah mati. “Hmm.. Suara ketukan ya? Sebenarnya
tadi kami baru mengetuk pintu sekali sampai Lulu membukakan pintu. Kalau
begitu siapa yang mengetuk sebelumnya ya?” Kata Kana bingung. “Pasti orang
iseng! Aku yakin itu! Lihat saja, akan aku laporkan hal ini ke wali kelas kita!!” Kata
Lulu geram.
Keesokkan harinya Lima sekawan itu melaporkan semua hal yang terjadi
kemarin pada wali kelas mereka, Bu Nayya. Akhirnya Bu Nayya memberitahukan
hal tersebut kepada seisi kelas. “Ayo mengaku, siapa diantara kalian yang
melakukannya!” Kata Bu Nayya. Tidak ada yang menjawab. Semuanya diam.
Namun Bu Nayya tau kalau pelakunya ada di bis itu karena ada salah seorang anak
yang tampak gelisah. “Hmm, baiklah. Kalau tidak ada yang mengaku maka ibu
akan memberitahukan hal ini kepada kepala sekolah. Biar beliau yang memberi
hukumannya, karena ibu tau siapa pelakunya.” Kata Bu Nayya. Mendengar hal itu,
Dion yang daritadi tampak gelisah pun bangkit dari tempat duduknya. Ia
menjelaskan semuanya, ia mengaku kalau ia iseng. Ia menjadikan Lily sebagai
korban keusilannya karena ia tau kalau Lily itu penakut. Ia meminta maaf kepada
Lily, dan Lily juga memaafkan. “Lain kali jangan begitu ya Dion! Kamu bisa
merugikan orang lain serta dirimu sendiri..” Kata Bu Nayya lembut. Dion
mengangguk.”Oh iya, ly.. Soal suara ketukan pintu pada malam sebelumnya itu
bukan aku loh. Aku pasti sudah tidur pada jam segitu..” Kata Dion. “Loh? Kalau
bukan Dion, lalu siapa dong?” Tanya Sakura bingung. Semua anak diam.. Ada yang
ketakutan, serta ada juga yang kebingungan. “Jangan-jangan...”
TAMAT.
TUGAS BAHASA INDONESIA
MENULIS CERITA INSPIRATIF
KELAS: 9.i
GAMBAR/FOTO: