1 (1) 2021
Konstruksi (KIIJK) 2021
ABSTRAK
Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin dikembangkan oleh para ahli dengan
sangat pesat, begitu pula pada sektor transportasi udara yang sekaligus sebagai penunjang
perkembangan ekonomi di suatu daerah. Provinsi jambi pada tahun 2019 memiliki jumlah
penduduk sekitar 3.570.272 jiwa, hal ini berpengaruh pada jumlah pengguna transportasi udara
yang setiap tahun meningkat rata-rata sebesar 6%. Jumlah penduduk yang terus meningkat
membuat kebutuhan Transportasi terus dikembangkan untuk menunjang perkembangan Ekonomi,
baik Transportasi Darat, Laut, dan Udara. Bandara merupakan satu-satunya Fasilitas Transportasi
Udara yang merupakan tempat Operasional Pesawat, untuk itu suatu Bandara haruslah memiliki
struktur perkerasan yang baik, khususnya pada Sisi Udara (Airside), agar pesawat dapat beroperasi
dengan aman dan nyaman. FAA (Federal Aviation Administration) melalui peraturan “FAA AC-
150/5335/5C-Standardized of Reporting Airport Pavement Strength” mewajibkan setiap Negara
Anggota ICAO untuk melaporkan kekuatan perkerasan Landasan tahunan yang diklasifikasikan
dalam sebuah nilai yang disebut ACN-PCN (Aircraft Classification Number-Pavement
Classification Number). Bandara Sultan Thaha hingga tahun 2021 hanya mampu melayani
pesawat terbesar jenis Boeing B737-900ER, untuk itu Jurnal penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai kekuatan perkerasan Airside Bandara Sultan Thaha jambi terhadap pesawat
Airbus A330-300 dengan metode ACN-PCN yang menggunakan Software COMFAA dan Metode
Klasik (Manual). Pesawat A330-300 memiliki bobot dan dimensi yang lebih besar dari Pesawat
B737-900ER. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa Pesawat Rencana dapat beroperasi
di Bandara Sultan Thaha Jambi yang memiliki nilai PCN masing-masing yaitu Runway = 95, PCN
Taxiway = 128, dan Apron = 60. Apabila dibandingkan dengan nilai ACN Pesawat Rencana A330-
300 terhadap masing-masing perkerasan yaitu pada Runway = 63, Taxiway = 63, dan Apron = 56.
Kata Kunci : Bandara Sultan Thaha, Metode ACN-PCN, Airside, Perkerasan Landasan.
lebih besar daripada pesawat terbesar yang Bandara Sultan Thaha Jambi, sekaligus melakukan
beroperasi di Bandara Sultan Thaha yaitu B737- Wawancara kepada pihak Teknis Bandara.
900ER. (PT. Angkasa Pura II, 2020). Airside kemudian dilanjutkan dengan melakukan Studi
adalah Komponen yang wajib dimiliki oleh sebuah Pustaka yang bersumber pada penelitian terdahulu.
Bandara yang merupakan tempat beroperasional
pesawat saat berada di Darat. Airside terbagi Identifikasi Masalah
menjadi beberapa bagian yaitu Runway, Taxiway, Setelah melakukan survey dan Studi Pustaka maka
dan Apron. Sebuah Bandara dapat dikatakan baik selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah Pada
apabila memiliki konstruksi perkerasan Airside penelitian ini permasalahan yang akan dibahas
yang baik sehingga pesawat akan aman dan adalah bagaimana Kekuatan Perkerasan Air Side
nyaman ketika beroperasional di Bandara. ICAO Bandara Sultan Thaha saat ini apakah mampu
(International Civil Aviation Organization) pada melayani jenis pesawat yang lebih besar dari yang
tahun 1983 mengembangkan sebuah metode untuk sudah pernah dilayani saat ini. Berdasarkan
menghitung dan menentukan kekuatan dari suatu informasi yang diperoleh melalui wawancara dan
Landasan di Bandara yaitu metode ACN-PCN. data dari Bandara pesawat terbesar yang dilayani
Melalui FAA “FAA AC-150/5335/5C- adalah jenis A330-300.
Standardized Of Reporting Airport Pavement
Strength” mewajibkan setiap Negara Anggota Pengumpulan Data
ICAO untuk melaporkan kekuatan perkerasan Pada penelitin ini digunakan dua jenis data yaitu
Landasan tahunan yang diklasifikasikan dalam data Primer dan Data Sekunder. Dimana data
sebuah nilai yang disebut ACN-PCN (Aircraft Primer yang dibutuhkan adalah foto Dokumentasi
Classification Number-Pavement Classification Existing Bandara Sultan Thaha Jambi khususnya
Number). kemudian metode ini diadopsi Airside serta wawancara langsung dengan pihak
kementrian perhubungan Republik Indonesia Teknis Bandara.
melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Data sekunder yang dibutuhkan adalah
menjadi KP-93 “Pedoman Teknis Operasional
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian a. Annual Departure atau Data Penerbangan
139-24 (Advisory Circular CASR 139-24), pesawat 5 Tahun kebelakang (2015-2020).
Pedoman Perhitungan PCN (Pavement b. Karakteristik Pesawat dan Spesifikasi Pesawat
Classification Number) Perkerasan Prasarana rencana.
Bandar Udara. Metode ACN-PCN bertujuan untuk c. Layout Bandara.
menentukan pengaruh sebuah pesawat terhadap d. As Built Drawing Air Side.
perkerasan yang berbeda dengan satu deret nomor e. Jenis-Jenis Pesawat yang pernah mendarat di
yang unik yang bervariasi sesuai dengan jenis Bandar Udara Sultan Thaha.
perkerasan dan kekuatan tanah dasar, tanpa f. Data CBR tanah.
menentukan ketebalan perkerasannya. Berdasarkan
data dan peraturan yang ada, penelitian ini Perhitungan menggunakan COMFAA
bertujuan untuk mengetahui kekuatan perkerasan COMFAA merupakan suatu Software yang dibuat
Airside Bandara Sultan Thaha Jambi berdasarkan sekaligus direkomendasikan oleh FAA untuk
nilai PCN tiap Landasan sekaligus untuk menentukan kekuatan perkerasan suatu Landasan
mengetahui apakah pesawat Jenis A330-300 dapat Bandara dalam bentuk nilai ACN-PCN. Metode
beroperasi di Bandara Sultan Thaha Jambi sesuai penggunaan Software COMFAA dapat dilihat pada
dengan ketetapan peraturan Internasional Gambar 1.
berdasarkan nilai ACN-PCN.
2. METODE PENELITIAN
Agar penelitian ini tersusun secara sistematis dan
terstruktur hingga memperoleh hasil yang ingin
dicapai, maka perlu dibuat metode penelitian yang
diawali dengan melakukan Survey Pendahuluan
yang dilakukan pada lokasi penelitian yaitu
274
Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa KIIJK Vol. 1 (1) 2021
Konstruksi (KIIJK) 2021
275
Vol. 1 No. 1 (2021) Putra, D. N., dkk. (2021) Analisa Kekuatan Perkerasan Airside (Runway, Taxiway & Apron)
Bandara Sultan Thaha Jambi untuk Pesawat Jenis A330-300
Sumber: PT. Angkasa Pura II Jambi. Tabel 2. Pesawat yang beroperasional di Bandara
Sultan Thaha Jambi dengan Annual Departures
Spesifikasi Pesawat Rencana Penerbangan Forecast Tipe MTOW
NO
Maskapai Jenis Pesawat Annual Departure Roda (Lbs)
Pada penelitian ini digunakan digunakan pesawat
1 Citilink A.320-200 1085 Dual 150.796
rencana jenis A330-300 dikarenakan pesawat ini 2 Garuda Indonesia B.737- 800 NG 1460 Dual 174.700
memiliki spesifikasi yang jauh lebih besar daripada 3 Lion Air B.737-900 ER 2190 Dual 188.200
tipe pesawat yang beroperasional saat ini di 4 Nam Air B. 737-500 1095 Dual 134.000
Bandara Sultan Thaha Jambi. Sumber: PT. Angkasa Pura II Jambi
A. Menghitung Equvalent Annual Departures
Mengkonversi Jumlah Penerbangan Harian Rata-
Rata ke dalam Pesawat Rencana dengan
menggunakan Rumus :
𝑊2
Log R1 =Log R2 √( )
𝑊1
276
Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa KIIJK Vol. 1 (1) 2021
Konstruksi (KIIJK) 2021
277
Vol. 1 No. 1 (2021) Putra, D. N., dkk. (2021) Analisa Kekuatan Perkerasan Airside (Runway, Taxiway & Apron)
Bandara Sultan Thaha Jambi untuk Pesawat Jenis A330-300
Hasil Perhitungan
Setelah ditentukan nilai ACN Pesawat dan
Gambar 8. Output COMFAA Support Excell diketahui nilai PCN setiap landasan maka dapat
ACN-PCN ditentukan persyaratan yaitu nilai ACN≤PCN untuk
Sumber: Data Olahan, 2021 pesawat dapat beroperasional di Bandara yang di
evaluasi. Hasil nilai ACN-PCN dapat dilihat pada
Dari Tabel 5-7, dan Gambar Diagram 7 dan 8 dapat tabel 11.
diketahui kekuatan landasan pacu (Runway) Tabel 11. Nilai ACN Pesawat Terhadap PCN
berdasarkan perhitungan menggunakan Software Landasan.
COMFAA adalah 95/F/B/X/T.Dilakukan cara yang
sama untuk mendapatkan nilai kekuatan pada
Taxiway dan Apron, sehingga nilai PCN masing-
masing Landasan dapat dituliskan pada Tabel 8.
278
Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa KIIJK Vol. 1 (1) 2021
Konstruksi (KIIJK) 2021
2. Pesawat Rencana belum medarat di Bandara Sultan 2019. KP 326 - Standar teknis dan
Thaha dikarenakan Hanya memiliki panjang operasional peraturan keselamatan
Landas Pacu sepanjang 2.602m sedangkan pesawat penerbangan sipil-bagian 139 (Manual Of
A330-300 memerlukan jarak sepanjang 2.770m Standrad Cask – part 139) volume 1 Bandar
untuk melakukan Lepas Landas (Take Off). Faktor Udara (Aerodrome).
lainnya, dikarenakan Pesawat ini biasa digunakan
untuk penerbangan Internasional, namun realitanya Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal
masyarakat setempat masih banyak yang hanya Perhubungan Udara Republik Indonesia,
melakukan penerbangan Domestik saja. 2015. KP 93 - Pedoman Perhitungan PCN
(Pavement Classification Number)
Saran Perkerasan Prasarana Bandar Udara.
1. Metode perhitungan kekuatan perkerasan sangat
diperlukan untukmengetahui kekuatan perkerasan Lutfi, M. (2017). Analisis Pengaruh Faktor Iklim
dan seberapa besar kerusakan yang diakibatkan Setempat (klimatologi) Terhadap
oleh pesawat terhadap perkerasan. Pengembangan Landasan Pacu (Runway)
Pada Bandar Udara. Jurnal Komposit, 1(2),
2. Pihak Pengelola dan Pemerintah harus
69-75.
merencanakan pengembangan Runway karena
panjang Runway saat ini masih belum memenuhi Purwanto, E. H., Rulhendri, R., & Chayati, N.
syarat panjang Internasional. (2021, April). Studi Penjajagan Penerapan
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
Bandara (Kasus Bandara Cikembar
DAFTAR PUSTAKA Sukabumi). In Seminar Nasional Geomatika
(pp. 541-550).
Airbus Technical Data & Support, (2003). AC-
A330 Aircraft Characteristics Airport and Purwanto, E. H., & Kamilah, N. (2013). Penerapan
Maintenance Planning. Kawasan KKOP Berdasarkan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten
Badan Pusat Statstik Provinsi Jambi, (2019). Sosial Tanatoraja. GEOMATIKA, 19(2), 147-153.
dan Kependudukan Provinsi Jambi.
Sri Atmaja P Rosyidi, Emil Adly, 2020. Dasar-
https://www.faa.gov/airports/engineering/design_s Dasar Perencanaan Bandar Udara.
oftware/ (Diakses Pada 13 Januari 2021, Yogyakarta: UMY Press
Pukul 11.00)
U.S. Department of Transportation, 2014. Federal
ICAO, OACI, NKAO, Aerodrone Design Manual Aviation Administration Advisory Circular,
Doc 9157-AN/901, Part 3 Pavement, Secont Subject: Standardized Method of Reporting
Edition, 1983 Airport Pavement Strength - PCN. AC No:
Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal 150/5335-5c.
Perhubungan Udara Republik Indonesia,
280