Anda di halaman 1dari 4

045/SMO-PGSA/IM/V/2022

Kepada : Manager Estate PGSA


Dari : SMO Dept PGSA
Tanggal : 04 Mei 2022
Hal : Petunjuk Teknis Tunas

A. Tujuan
Sebagai pedoman manajemen kebun dalam melakukan kegiatan tunas.
B. Ruang Lingkup
IM ini berlaku untuk kegiatan tunas di PT. PG & PT. SA.
C. Referensi
Standard Operating Procedures & Instruksi Kerja Agronomi PT. Eshan Agro Sentosa
D. Petunjuk Teknis
1. Spesifikasi Tunas
1.1. Prinsip tunas adalah memotong pelepah hingga kandas (kurang dari 20 cm atau 1 jengkal) untuk
memudahkan kegiatan panen, meminimalkan losses serta memperlancar penyerbukan.
1.2. Tunas berpatokan pada pelepah paling muda yang duri rudimenternya sudah muncul (pelepah
no.1), pelepah tersebut mewakili spiral pertama. Satu tingkat pelepah dibawahnya mewakili
spiral kedua, dan seterusnya untuk spiral selanjutnya.

1
2 3
4
5
6

8
9

DURI RUDIMENTER

Pelepah termuda dengan duri


rudimenter sudah muncul dijadikan Skema tingkatan spiral 1 - 9
patokan spiral pertama
1.3. Pelepah yang dipertahankan sesuai dengan umur tanaman dapat dilihat pada tabel berikut :

1.4. Songgo atau pelepah yang menopang buah paling tua tidak bisa menjadi patokan utama
dikarenakan posisi buah paling tua disetiap pokoknya tidak pada posisi spiral yang sama. Setelah
prinsip penghitungan spiral dilakukan ternyata ada buah hitam/ mengkal berada di spiral yang
melewati batas pelepah yang harus dijaga, maka prinsip yang berlaku adalah mempertahankan
songgo-nya.
1.5. Pelepah hasil tunas tidak boleh menutupi parit, piringan atau pasar pikul.
1.6. Pelepah hasil tunas disusun pada gawangan mati atau antar pokok sehingga membentuk huruf
U. Khusus area terasan, pelepah disusun di dinding terasan berbentuk lurus mengikuti kontur.
1.7. Jika terdapat buah busuk maka buah harus diturunkan dan dibuang di rumpukan/ gawangan
mati.

2. Sistem Tunas
2.1. Tunas Progresif
2.1.1. Standar teknis tunas sesuai dengan point 1.
2.1.2. Tunas progresif dilakukan oleh pemanen dan ditetapkan pada blok-blok dengan kondisi
tunasan normal.
2.1.3. Ancak tunas mengikuti ketetapan ancak tetap panen untuk memudahkan supervisi &
pemeriksaan hasil tunas. Ancak tetap tunas tidak akan berubah meskipun ancak panen
berubah-ubah mengikuti kondisi kerapatan buah.
2.1.4. Blok-blok yang akan dilakukan pembayaran harus diinput kedalam Rencana Kerja Bulanan
(RKB) sebagai premi (borongan internal) dan diinput realisasinya pada akhir bulan.
2.1.5. Realisasi pekerjaan tunas dapat diinput ke sistem sesuai hasil verifikasi Tim QC dan telah
disetujui Estate Manager. Misal hasil pengecekan menyatakan pokok standar 90%, maka
yang dapat diinput ke sistem hanya 90% saja. 10% yang tidak standar tidak bisa diinput
tapi tetap harus diservis, di RKB-kan, verifikasi ulang dan diinput dibulan berikutnya.
2.1.6. Data pendukung realisasi tunas non progresif adalah : (1) form hasil verifikasi QC, (2) BKM
yang akan diinput dan (3) print out dokumentasi hasil tunas.
2.1.7. Kasie estate harus memeriksa inputan realisasi tunas dengan data pendukung lengkap
yang telah disetujui Estate manager.

2.2. Tunas Non Progresif


2.2.1. Standar teknis tunas sesuai point 1.
2.2.2. Tunas non progresif dilakukan pada blok-blok kondisi tunas berat dengan harga diatas
budget berlaku.
2.2.3. Penentuan harga tunas non progresif berdasarkan hasil kalibrasi divisi/ estate yang
kemudian lampirkan dalam surat pengajuan resmi. Tunas dikerjakan jika surat resmi
sudah disetujui GM & Direktur.
2.2.4. Blok-blok yang akan dilakukan pembayaran harus diinput kedalam Rencana Kerja Bulanan
(RKB) sebagai premi (borongan internal) dan diinput realisasinya pada akhir bulan.
2.2.5. Realisasi pekerjaan tunas dapat diinput ke sistem sesuai hasil verifikasi Tim QC dan telah
disetujui Estate Manager. Misal hasil pengecekan menyatakan pokok standar 90%, maka
yang dapat diinput ke sistem hanya 90% saja. 10% yang tidak standar tidak bisa diinput
tapi tetap harus diservis, di RKB-kan, verifikasi ulang dan diinput dibulan berikutnya.
2.2.6. Data pendukung realisasi tunas non progresif adalah : (1) form hasil verifikasi QC, (2) BKM
yang akan diinput dan (3) print out dokumentasi hasil tunas.
2.2.7. Kasie estate harus memeriksa inputan realisasi tunas dengan data pendukung lengkap
yang telah disetujui Estate manager.

E. Ketentuan Lain
Internal memo ini adalah pedoman resmi untuk melaksanakan kegiatan tunas dalam lingkup PT. PG & PT.
SA. Berkenaan hal yang tidak disebutkan dalam IM, akan mengacu pada SOP & IKA EAS serta Budget
berlaku. Jika diperlukan hal-hal yang belum ditentukan dalam IM, SOP maupun Budget berlaku (contoh :
perubahan norma HK atau dosis), maka dibuat surat resmi dengan dasar pendukung yang valid melalui
persetujuan GM & Direktur.

Taberu Paser Damai, 04 Mei 2022

PT. Pradiksi Gunatama, Tbk.


PT. Senabangun Anekapertiwi

Indra Irawan
Direktur
Lampiran 01. Form Pemeriksaan Hasil Tunasan.

PEMERIKSAAN KUALITAS TUNAS

Estate : …………………….………..……….…………. Blok : …………………….......…………………….. Tanggal Pemeriksaan : …………………….......……………………..

Divisi : …………………….………..……….…………. Luas/ Jml Pokok : ……………………./......……………………. Petugas Pemeriksaan : …………………….......……………………..

No No Baris
Pkk

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30


×
TTL

√ : Pokok Standar Kualitas Pemupukan


% POKOK STANDAR
Jlh Pokok
× : Pokok Tidak Standar
Periksa
Sat
Pokok Standar Pokok Tidak Standar

Pkk
KRITERIA PENILAIAN %
1 Jumlah pelepah bertahan sesuai standar
2 Bekas potongan < 20 cm (1 jengkal) Diperiksa Oleh, Diketahui Oleh, Mengetahui dan Disetujui Oleh,
3 Susunan pelepah standar

"Pokok dinyatakan STANDAR ( √ ) jika 3 kriteria diatas


terpenuhi, jika salah satu saja kriteria tidak terpenuhi maka
(……………………………………………….) (……………………………………………….) (……………………………………………….)
pokok tersebut dinyatakan TIDAK STANDAR ( X )"
Quailty Control Asisten/ Askep Estate Manager

Anda mungkin juga menyukai