Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gusti Virgianita

NIM : 049164106

Jawaban
1. Ada 3 macam Strategi bersaing generic yang memiliki kencendrungan diterapkan pada
level unit usaha strategis atau produk dalam (dan jasa) yang dihasilkan perusahaan, yakni
Keunggulan Biaya,Diferensiasi & Focus. Pada mulanya ketiga strategi yang baru disebut
dikembangkan oleh Porter (1980, 1985) dan kemudian dikembangkan lebih jauh oleh
D’Aveni (1994).
a.) Keunggulan Biaya.
Dibandingkan dengan 2 jenis strategi bersaing generic lainnya yang hendak
dijelaskan pada bagian berikut nanti – diferensiasidan focus – Strategi keunggulan
biaya memiliki pengertian yang lebih mudah dipahami (jelas). Dalam stratgei
keunggulan biaya, perusahaan berusaha menawarkan barang yang dijual dengan
harga yang lebih rendah dibanding barang yang sejenis yang berada dalam satu
kelompok industry tertentu. The first Strategy, is to achieve overall cost leadership in
an industry throuhgt a site of functional policies aimed at this basic objective
(Porter,1980; 35). In it, a firm sets out to become the lowest cost producers in it
industry (Porter,1985; 12). Manajemen berusaha bekerja dengan tingkat efisensi
yang amat tinggi, yang biasanya di tempuh dengan memperhatikan: besarnya skala
ekonomi, standarisasi barang, reduksi biaya seiring dengan bertambahnya
pengalaman, ketatnya pengawasan biaya pabrikasi, dan minimalisasi biaya pada
program penelitian dan pengembangan, pelayanan, iklan dan sebagainya. Strategi ini
didirikan dengan konsentrasi pada harga jual produk yang murah. Untuk
mendapatkannya bisa dilakukan dengan cara menekan biaya produksi, promosi, dan
riset. Sangat bertolak belakang dengan strategi differentiation yang tidak
memusingkan masalah biaya demi mendapatkan kualitas produk dan layanan yang
berbeda dan unggul, strategi low-cost leadership sangat memikirkan masalah biaya.
b.) Diferensiasi.
Dalam stratgei ini, perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan barang
dengan karakteristik tertentu yang khas yang apda akhirnya mengakibatkan barang
tersebut dianggap unik dan bahkan eksklusif oleh konsumen.”The Second generic
strategi is one of diferensiasion the produc or service offering of the firm, creating
something the is that is perceived industywide as being unique” (Porter 1980; 37).
Lebih ia (porter 1985 :14) menyatakan bahwa “in diferensiasion strategi, a firm seeks
to be unique unit industry along some dimension that are widely valuet by buyers.’
Perusahaan berusaha memiliki salah satu atau beberapa atribut barang (dan
pelayanan) yang dianggap penting oleh konsumen dan memosisikan barang seiring
dengan atribut barang yang dianggap penting tersebut. Manajemen memiliki banyak
pilihan pendekatan (dan teknik) dalam menerpakan strategi diferensiasi, antara lain
melalui : rasa, desain, citra dan prestise, reputasi, teknologi, pelayanan konsumen,
jaringan distribusi, ketersediaan suku cadang kualitas, dan keragaman jenis barang.
Akan tetapi nampaknya strategi diferensiasi hanya dapat menjadi keunggulan
bersaing dalam waktu yang relative panjang jika di dasarkan pada kualitas, teknolgi,
dan pelayanan konsumen. Pendekatan yang lain hanya memiliki siklus kehidupan
yang relative pendek. Strategi ini didirikan dengan konsentrasi pada harga jual produk yang
murah. Untuk mendapatkannya bisa dilakukan dengan cara menekan biaya produksi,
promosi, dan riset. Sangat bertolak belakang dengan strategi differentiation yang tidak
memusingkan masalah biaya demi mendapatkan kualitas produk dan layanan yang berbeda
dan unggul, strategi low-cost leadership sangat memikirkan masalah biaya.
c.) Fokus.
Berbeda dengan strategi keunggulan biaya dan diferensiasi, khususnya yang disebut
pertama, yang memberikan perhatian pada seluruh pasar (industry), stratgei focus
berusaha memusatkan perhatian perusahaan untuk melayani satu atau beberapa
segmen pasar tertrentu saja “The final generic strategi is focusing on a particular
buyer group, segment of the product line, or geographic market:.. “(Porter,1980: 38).
Lebih jauh ia (Porter1985 : 15) menyatakan bahwa “it restes on the choice of a
narrow competitive scope within an industry. The focuser select asegmen or group of
segment in the industry and tailors its strategic to serving them to the exclusion of
others. Strategi focus, dengan demikian, dimulai dengan jalan memilih satu ceruk
pasar (a market niche) tertentu yang memiliki referensi kebutuhan barang yang khas.
Strategi focus amat tepat diterapkan jika pasar terdiri dari berbagai segment yang
memiliki kebutuhan yang beragam, dan oleh karena itu hampir mustahil dapat
diperlakukan sebagai satu kesatuaj pasar yang utuh. Jika dipaksakan, diperlukan biaya
yang mahal. Peluang bisnis ini semakin teransparan, jika segment pasar pilihan cukup
besar, akan tetapi disisilain, segmen pasar tersebut dinilai relative kecil bagi pesaing
besar sehingga bukan merupakan bagian pasar yang amat signifikan bagi perusahaan
besar tersebut. Strategi focus, baik yang didasarkan pada low-cost leadership ataupun
differentiation, berusaha untuk menemui kebutuhan pelanggan dari segmentasi pasar tertentu.
Segmentasi pasar dilakukan untuk menghindari persaingan.

Sumber : BMP EKMA4414

2. Analisis peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan Produk Mie Instan di
Indonesia
Opportunity atau peluang produk mie instan,
- Pertumbuhan pasar yg terus meningkat baik dikalangan bawah, menengah maupun atas.
- Segmentasi pasar yang tidak signifikan karena produk yang dihasilakan terus
menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau Wanita, baik tua maupun muda.
- Manfaatkan e-bussiness dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan produk melalui internet karena pengguna internet sama dengan
masayarakat konsumen.
- Peluang pasar yang besar dalam sisitem distribusi yang mencakup grup pendistribusian
produk hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat mungkin
- Perubahan minat masyarakat Indonesia terhadap makanan utama dan makanan ringan
- Situasi perekonomian Indonesia yang memunculkan peluang masuknya jenis-jenis
makanan pengganti disamping makanan utama.
- Tuntutan masyarakat terhadap produk yang berkualitas dengan harga terjangkau.
- Keinginan masyarakat untuk coba-coba produk yang baru diluncurkan.
- Pasti banyaknya kerjasama yang yang terjalin dengan perusahaan lain dan ekspansinya
sudah sampai keluar negeri melihat dari banyaknya peminat.
Threats atau ancaman produk mie instan
- Dihadapi dengan pesaing pesaing baru dengan jenis produk yang sama
mengakibatkan persainhan pasar yang ketat.
- Munculnya produk baru atau pesaing lain yang dengan memberikan harga yang lebih
murah.
- Produk makanan mie instan yang kurang baik bagi kesehatan.
- Permintaan pasar yang belum terpenuhi, dengan banyaknya minat dengan mi instan
maka jumlah permintaan pasar semakin meningkat namun kapasistas produksi atau
ketersediaan barang yang terbatas dapat mengakibatkan belum terpenuhinya
permintaan pasar.

Sumber : https://bussines.co.id/analisis-swot-pt-indofood-lengkap-dengan-
penjelasannya/

Anda mungkin juga menyukai