Anda di halaman 1dari 14

Sistem Minimum Mikrokontroller AT89S52 dengan

Serial
Komunikasi IC MAX232

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Mikrokontroler adalah suatu rangkaian terintegrasi (IC) yang bekerja untuk
aplikasi pengendalian. Untuk mendukung fungsi pengendaliannya, suatu mikrokontroler
memiliki bagian-bagian seperti Central Processing Unit (CPU), Read Only Memory
(ROM), Random Access Memory (RAM), Pewaktu/Pencacah dan Unit I/O. AT89S52
sering disebut Flash Microcontroller karena ROM internal yang digunakan adalah
EEROM (Electrically Erasable ROM) dengan kapasitas memori 4 kb (internal).

Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-


51. Mikrokontroler ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8
Kbyte yang dapat diprogram sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga
mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua
pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port). Memori
Flash digunakan untuk menyimpan perintah (instruksi) berstandar MCS-51, sehingga
memungkinkan mikrokontroler ini bekerja sendiri tanpa diperlukan tambahan chip
lainnya (single chip operation), mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan
external memory dan memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain
yang menguntungkan adalah sistem pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak
memerlukan rangkaian yang rumit.
Gambar 3.1 AT89S52

Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh


program. Program terlebih dahulu dimasukan kedalam memori sesuai dengan
kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang diperlukan dan yang hendak dijalankan.
Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel 89S52 adalah berupa file
heksa (Hex File), dan program tersebut berisikan instruksi atau perintah untuk
menjalankan sistem kontrol.

Mikrokontroler merupakan single chip computer yang memiliki kemampuan


untuk diprogram. Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan 6 utama, yaitu
kebutuhan pasar (market needed) dan perkembangan teknologi baru. Dalam
perkembangannya sampai saat ini, sudah banyak produk mikrokontroler yang telah
diproduksi oleh berbagai perusahaan pembuat IC (Integrated Circuit) diantara salah
satunya adalah jenis mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu
mikrokontroler seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL, dengan kode produk AT89S52. Secara
fisik, mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin, 32 pin diantaranya adalah pin untuk
keperluan port masukan/keluaran. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, dengan demikian
32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang masingmasing dikenal dengan Port
0, Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas perancangan dengan
menggunakan mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan
komponen pendukung yang lebih banyak lagi.

2. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktikum sistem minimum adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami cara


mengantarmukakan mikrokontroller.

2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami bagaimana memprogram


mikrokontroller untuk mengantarmukakan antara sistem minimum dengan serial
komunikasi sehingga mendapatkan output sesuai yang diinginkan.

B. Landasan Teori
Sistem Minimum Mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling sederhana dari
sebuah mikrokontroler agar IC mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan diprogram.
Pemrograman mikrokontroler bisa diprogram secara parallel atau secara seri.
Pemrograman mikrokontroler secara seri atau lebih dikenal dengan ISP tidak perlu
memerlukan banyak jalur data. Tapi ISP memiliki kelemahan, jika salah setting fuse bit
yang memiliki fungsi fital misal pin reset di disable maka alamat DEH sudah tidak bisa
digunakan lagi. Untuk mengembalikan settingan fuse bit tadi, harus menggunakan
pemrograman tipe parallel (high voltage programming). Dalam aplikasinya sistem
minimum sering dihubungkan dengan rangkaian lain untuk tujuan tertentu. Ada
beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat sistem minimum mikrokontroler,
untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1.3.

Gambar 3.2 Rangkaian sistem minimum AT89S52 dengan 7 segment


Mikrokontroller AT89S52 memiliki 40 pin dimana masing-masing pin pada
mikrokontroller tersebut mempunyai fungsi tersendiri. Dengan mengetahui
fungsi masing-masing perancangan aplikasi mikrokontroller akan lebih mudah.
Dari 40 pin yang dimiliki oleh mikrokontroller ini, 32 buah pin terdapat 4 port,
yaitu P0, P1, P2, P3. Susunan masing-masing pin dapat dilihat pada gambar ini:

Gambar 3.3 Datashet AT89S52

Fungsi masing-masing mikrokontroller AT89S52 :


 VCC
Digunakan sebagai masukan tegangan suplay yaitu sebesar 5 Volt DC

 GND
Digunakan sebagai ground

 Port 0
Terdapat pada pin 32 sampai 39. port 0 ini berfungsi sebagai general purpose I/O
dengan lebar 8 bit, low order multiplex addres/data ataupun menerima kode byte
saat flash programming. Pada saat sebagai I/O biasa ini dapat memberikan output
sink kedelapan input atau dapat diubah sebagai input dengan memberikan
tegangan logika 1 pada port tersebut.

 Port 1
Port 1 merupakan salah satu port yang berfungsi sebagi general purpose dengan
lebar 8 bit. Port 1 terdiri dari P1.0 sampai P1.7.

 Port 2
Port 2 memiliki fungsi khusus yaitu sebagai high byte addres bus.

 Port 3
Merupakan port yang didalamnya terdapat pin-pin yang digunakan secara khusus
misalkan intteruot, timer/conter, serial dan beberapa tugas khusus lainnya.

 EA
External Acces berfungsi sebagai input control. Jika EA bernilai low maka
programmannya akan dijalankan dari external program memori. Untuk
mengeksekusi program internal maka EA ini dihubungkan ke VCC atau harus
bernilai 1 (high)

 XTAL 1
Berfungsi sebagai output osilator. Terdapat pada pin 18

 XTAL 2
Berfungsi sebagai output osilator. Terdapat pada pin 19

 RST (Reset)
Pin ini sangat vital, yaitu untuk mereset program atau mengembalikan kondisi kerja
mikrokontroller pada posisi awal. Pin Reset ini akan bekerja jika diberi logika high.

Komunikasi serial adalah komunikasi yang pengiriman datanya per-bit secara


berurutan dan bergantian. Komunikasi ini mempunyai suatu kelebihan yaitu hanya
membutuhkan satu jalur dan kabel yang sedikit dibandingkan dengan komunikasi
paralel. Pada prinsipnya komunikasi serial merupakan komunikasi dimana
pengiriman data dilakukan per bit sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi
parallel, atau dengan kata lain komunikasi serial merupakan salah satu metode
komunikasi data di mana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel
pada suatu waktu tertentu. Pada dasarnya komunikasi serial adalah kasus khusus
komunikasi paralel dengan nilai n = 1, atau dengan kata lain adalah suatu bentuk
komunikasi paralel dengan jumlah kabel hanya satu dan hanya mengirimkan satu
bit data secara simultan. Hal ini dapat disandingkan dengan komunikasi paralel
yang sesungguhnya di mana nbit data dikirimkan bersamaan, dengan nilai
umumnya 8≤n≤128. Komunikasi serial membutuhkan port sebagai seluruh data.
Berikut tampilan port serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial.
Gambar 3.4 Port DB9 male

Gambar 3.5 Port DB9 female

Konektor port serial terdiri dari 2 jenis, yaitu konektor 25 pin (DB25 dan 9 pin
DB9) yang berpasangan (jantan dan betina). Bentuk dari konektor DB-25 sama
persis dengan port paralel. Umumnya COM1 berada dialamat 3F8H, sedangkan
COM2 dialamat 2F8H.

Tabel 1. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB9


Nomor Pin Nama Direction Keterangan
Sinyal

1 DCD In Data Carrier Detect/Received Line Signal


Detect
2 RxD In Recieve Data

3 TxD Out Transmit Data

4 DTR Out Data Terminal

5 GND - Ground

6 DSR In Data Set Ready

7 RTS Out Request To Send

8 CTS In Clear To Send

9 RI In Ring Indicator
Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB9 adalah sebagai berikut:
 Receive Line Signal detect, dengan alamat ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa
pada terminal masukan ada data masuk.

 Receive Data, digunakan DTE menerima data dari DCE

 Transmit Data, digunakan DTE mengirimkan data ke DCE

 Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE


memberitahukan kesiapan terminalnya.

 Signal Ground, saluran ground.

 Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa sebuah stasiun
menghendaki berhubungan dengannya.

 Clear To Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE boleh memulai
mengirim data.

 Request To Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.

 DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap.

IC MAX232 adalah IC rangkaian antar muka dual RS-232 transmitter/receiver


yang memenuhi standar EIA-232-E. IC MAX232 hanya membutuhkan power supply
5V (single power supply) sebagai catu. IC MAX232 berfungsi untuk merubah level
tegangan pada COM komputer menjadi level tegangan TTL/CMOS. IC MAX232 terdiri
atas tiga bagian yaitu dual chargepump voltage converter, driver RS232, dan receiver
RS232. Berikut gambar IC MAX232 dan pinout IC MAX232.
Gambar 3.6 Pin Out MAX232

 Driver RS232
Output ayunan tegangan (voltage swing) driver typical adalah ±8V. Nilai ini
terjadi saat driver dibebani dengan beban nominal receiver RS232 sebesar 5kΩ atau Vcc
= 5V. Input pada driver yang tidak digunakan bisa dibiarkan tidak terhubung keana-
mana. Hal ini dapat terjadi karena dalam kaki input driver IC MAX232 terdapat resistor
pull-up sebesar 400kΩ yang terhubung keVcc. Resistor pull-up mengakibatkan output
driver yang tidak terpakai menjadi low karena semua output driver diinversikan.

 Receiver RS232

EIA mendefinisikan level tegangan lebih dari 3V sebagai logic 0, berdasarkan hal
tersebut semua receiver diinversikan. Input receiver dapat menahan tegangan input
sampai dengan ±25V dan menyiapkan resistor terminasi input dengan dengan nilai
nominal 5k. Nilai input receiver hysteresis typical adalah 0,5V dengan nilai minimum
0,2V, dan nilai delay propogasi typicalnya adalah 600ns. Gambar dibawah merupakan
typical operasi rangkaian IC MAX232. Nilai C1, C2, C3, C4, dan C5 yang dianjurkan
sebesar 1uF.

Gambar 3.7 Typical Operasi Rangkaian IC MAX232

 Pemrograman Port Serial Komputer


Port serial sering digunakan untuk interfacing komputer dan mikrokontroller,

karena kemampuan jarak pengiriman data dibandingkan port paralel. Berikut


contoh program BASCOM-8051 untuk komunikasi serial antara 2 PC. Untuk

komunikasi ini, anda cukup menghubungkan: 1. Pin TxD ke pin RxD computer lain

2. Pin RxD dihubungkan ke pin TxD komputer lain

3. RTS dan CTS dihubung singkat

4. DSR dan DTR dihubung singkat

5. GND dihubungkan ke GND komputer lain

Komunikasi serial ada dua macam, asynchronous serial dan synchronous


serial. Synchronous serial adalah komunikasi dimana hanya ada satu pihak (pengirim
atau penerima) yang menghasilkan clock dan mengirimkan clock tersebut bersamasama
dengan data. Contoh penggunaan Synchronous serial terdapat pada transmisi data
keyboard. asynchronous serial adalah komunikasi dimana kedua pihak (pengirim dan
penerima) masing-masing menghasilkan clock namun hanya data yang ditransmisikan,
tanpa clock. Agar data yang dikirim sama dengan data yang diterima, maka kedua
frekuensi clock harus sama dan harus terdapat sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi,
pengirim akan mengirimkan datanya sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan
penerima akan membaca data sesuai dengan frekuensi clock penerima. Contoh
penggunaan asynchronous serial adalah pada Universal Asynchronous Receiver
Transmitter (UART) yang digunakan pada serial port (COM) komputer.

Berikut ini beberapa istilah dalam komunikasi serial, yaitu :

1. Synchronous (sinkron) adalah kondisi pengiriman data serial yang disertai dengan
pengiriman detak (clock).

2. Asynchronus (asinkron) adalah kondisi dengan detak tidak dikirim bersamaan dengan
data serial sehingga masing-masing perangkat keras yang berkomunikasi harus
menciptakan detaknya sendiri.

3. Baud rate merupakan istilah yang digunakan untuk kecepatan aliran data. Satuan
baud rate adalah bps (bit per second). Contohnya, 9600 bps atau 19200 bps.
4. Full Duplex adalah jenis komunikasi serial yang menyatakan hubungan antara dua
perangkat keras, A dan B. Jika A sedang melakukan pengiriman data, pada saat yang
sama A dapat menerima data dari B, Dan sebaliknya. Kondisi ini dinamakan full
duplex atau komunikasi dua arah. Contohnya, telepon.

5. Half duplex merupakan kondisi ketika proses pengiriman dan penerimaan data tidak
dapat dilakukan secara bersamaan seperti pada full duplex namun dilakukan secara
bergantian. Contohnya, pesawat intercom dan walkie talkie.

Jenis komunikasi serial ini diantaranya UART (Universal Asynchronous


Receiver/Transmitter), SPI, dan 12C (Inter Integrated Circuit). Pada komunikasi serial
asinkron jenis full duplex digunakan tiga jalur yaitu, jalur Tx (transmit/pengiriman), jalur
Rx(receive / penerimaan), dan jalur ground. Umumnya jumlah data yang dikirim adalah
satu bit start, delapan bit data, dan satu bit stop sehingga dalam satu frame data
terdapat sepuluh bit (format 1-8-1).

Gambar 3.8 Proses Pengiriman Komunikasi Serial

Komunikasi serial pada mikrokontroller AT89S52 bergantung pada kondisi pin Rx


dan Tx. Data yang akan dikirim dan diterima harus diletakkan atau ditampung pada
register SBUF (serial buffer). SBUF pada mikrokontroller dipisahkan antara pengiriman
data dan penerimaan data tetapi dalam pemrogramannya hanya ada satu yaitu SBUF
saja. Tugas compiler untuk memahami SBUF yang dimaksud oleh program dan
menterjemahkannya ke dalam kode mesin untuk masing-masing SBUF.

Gambar 3.9 Penterjemahan Program

C. Metodologi Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum rangkaian sistem minimum mikrokontroller AT89S52 dengan serial
komunikasi IC MAX232 dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 25 Mei 2023 pukul 07.00
WIB sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Mikroprosessor dan Mikrokontroller
Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Sriwijaya.

2. Peralatan dan Komponen


Adapun komponen yang digunakan dalam praktikum rangkaian sistem minimum
adalah sebagai berikut :
 PCB 10cm x 10cm 1 buah
 AT89S52 1 buah
 Socket 40 pin 1 buah
 Pin header 38 pin
 LED 8 buah
 Kapasitor 10uf 1 buah
 Kapasitor 33pf 2 buah
 Resistor 220ohm 8 buah
 Resistor 10kohm 1 buah
 Terminal block 2 pin 1 buah
 Crystal 12MHz 1 buah
 Push button 1 buah
 Downloader 1 buah
 Jumper Secukupnya
 Ferid clorid Secukupnya
 Protoboard 1 buah
 IC MAX232 1 buah
 Kapasitor 1uF 4 buah
 Resistor 220ohm 2 buah
 LED 2 buah
3. Prosedur Praktikum

 Sediakan rangkain sistem minimum AT89S52.

 Persiapkan semua komponen yang dibutuhkan.

 Lihat datashet AT89S52 pada gambar 3.1. Buatlah rangkain seperti gambar 3.2 pada
proteus.

 Buatlah program pada BASCOM-8051.

 Rancang layout pada proteus berdasarkan rangkaian yang telah dikerjakan.

 Pindahkan layout pada papan PCB yang telah di amplas.

 Larutkan layout pada PCB dengan ferid clorid.

 Bor layout pada setaip kaki komponen.

 Pasangkan semua komponen. Lalu solder setiap kaki komponen.

 Rangkailah serial komunikasi pada protoboard.

 Hubungkan antara rangkaian serial komunikasi dan mikrokontroller.

 Instal aplikasi Zadiq untuk mengkoneksikan rangkain pada PCB dengan laptop.
 Instal aplikasi Progisp untuk ngeflash apakah rangkain sudah berhasil atau tidak.

.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai