Tentang
“KONSEP ORGANISASI MANAJEMEN INTERNAL DAN UKURAN DAUR HIDUP
ORGANIASI”
Kelompok 3 :
1. M. FARHAN RAMADHAN
2. MARDIA ALFATIHAH
DOSEN PENGAMPU:
Drs. M. ILYAS, MM
PENDIDIKAN EKONOMI
TP 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini, yang Berjudul “Konsep Organisasi Manajemen Internal Dan Ukuran Daur Hidup Organiasi”
sebagai tugas mata kuliah Organisasi Perusahaan. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sikap hidup organisasi adalah suatu tahapan perkembangan yang dialami oleh
setiap organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalah-masalah transisi serta implikasi
yang mengikuti dari setiap perkembangan tersebut. Seperti juga kehidupan organisme,
pertumbuhan dan kemunduran setiap organisasi terutama disebabkan oleh dua faktor
yaitu fleksibelitas dalam merespon setiap perubahan lingkungan dan “kekakuan”
(controllability) dalam merespon setiap perubahan.
Siklus hidup organisasi (SHO) bisa berusia sangat panjang namun bisa juga hanya
seusia jagung. Panjang pendekna usia organisasi sangat ditentukan oleh ,utu dari proses
manajemen termasuk kemampuan organisasi berhadapan dengan turbulensi eksternal dan
internal. Setiap tahapan-tahapan yang dilalui oleh organisasi akan selalu memunculkan
kesulitan atau masalah yang memerlukan penanganan baik secara internal maupun
intervensi dari pihak luar (eksternal). Tahapan perkembangan organisasi sendiri
sebenarnya dapat diorediksi dan bersifat repetitive.
Oleh karena itu pemahaman terhadap setiap perkembangan tahapan organisasi
memberikan kemampuan kepada pimpinan organisasi untuk secara proaktif dan preventif
dan menyongsong persoalan-persalan organisasi dimasa dating, atau jika tidak mampu,
bagaimana sebisa mungkin menghindari masalah-masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi dari APD ?
2. Apa itu konsep organisasi internal ?
3. Bagaimana ukuran daur hidup organisasi ?
C. tujuan :
1. Untuk mengetahui tentang fungsi dari APD.
2. Untuk mengetahui konsep dari organisasi internal.
3. Untuk mengetahui ukuran daur hidup organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi apd
a) Alat pelindung diri selanjutnya disingkat apd adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
b) Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain.
c) Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, di mana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya,
termasuk semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan
bagian atau berhubungan dengan tempat kerja.
d) Pengurus adalah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat
kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri.
2. Kewajiban
a) Pengusaha wajib menyediakan apd bagi pekerja/buruh di tempat kerja secara cuma-
cuma.
b) Pengusaha atau pengurus wajib mengumumkan secara tertulis dan memasang rambu-
rambu mengenai kewajiban penggunaan apd di tempat kerja.
c) Pengusaha atau pengurus wajib melaksanakan manajemen apd di tempat kerja.
d) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau
menggunakan apd sesuai dengan potensi bahaya dan risiko.
e) Pekerja/buruh berhak menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan apabila apd
yang disediakan tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan.
3. Fungsi apd
4. Manajemen APD
Segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut
dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi atau penyebab perubahan
yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari
berbagai sumber. Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama
anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan
masing-masing anggota. Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga
kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
4. Jenis-jenis organisasi
1) Profit oriented organization. Tujuan organisasi jenis ini adalah untuk mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya. Manfaat yang di dapat dari suatu
perusahaan yang menganut jenis organisasi ini hanya untuk faktor internal.
Artinya, hanya orang-orang yang bekerja sama dengan perusahaan tersebut
yang akan memperoleh manfaatnya. Contoh: perseroan terbatas.
2) Non profit oriented organization (organisasi sosial). Tujuan organisasi jenis
ini tidak untuk mencari keuntungan. Tujuan utama dari organisasi jenis ini
adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini,
masyarakatlah yang memperoleh manfaatnya. Organisasi sosial terbentuk dari
norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat.
Terbentuknya organisasi sosial berawal dari individu yang saling
membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan. Contoh: unit kegiatan
mahasiswa, osis
1. Organisasi lini, diciptakan oleh henry fayol, organisasi lini adalah suatu
bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan
dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-
jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-
masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini
sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi lini hanya tepat dipakai
dalam organisasi kecil. Contohnya; perbengkelan, kedai nasi, warteg, rukun
tetangga.
2. Organisasi lini dan staff adalah merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas
komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh
para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-
saran, data informasi yang dibutuhkan.
3. Organisasi fungsional, diciptakan oleh frederick w. Taylor, organisasi ini
disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan,
masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi faktor utama.
4. Organisasi lini dan fungsional adalah suatu bentuk organisasi dimana
wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala
unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan
tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang
melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan
kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
5. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan
hubungan kerja yang rasional. Contoh :asean, perseroan terbatas,organisasi
sekolah yang di kelola secara resmi terstruktur, negara ,osis (organisasi siswa
intra sekolah), pssi (persatuan sepak bola seluruh indonesia), lsm (lembaga
swadaya masyarakat), dan lain-lain.
6. Organisasi informal, contohnya: keluarga, arisan ibu-ibu sekampung, belajar
bersama antara beberapa teman, kemping ke gunung pangrango rame-rame
dengan teman, dan lain-lain.
a. Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke
pimpinan dengan cara timbal balik (two way traffic communication).
Ketiga ukuran diferensiasi tersebut saling berhubungan. Dua buah organisasi yang
memiliki diferensiasi vertikal dan horizontal yang sama akan memiliki tingkat
kompleksitas yang berbeda bila salah satu memiliki diferensiasi spasial yang lebih luas.
Sejauh ini, pengaruh organisasi terhadap kompleksitas baru bisa dibuktikan pada
organisasi-organisasi pemerintahan.
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi
secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar
yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi,
departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi
kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur
dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat
organisasi meluas.
Menurut robbins (1990:160), kita baru memiliki kesimpulan yang pasti tentang
hubungan ukuran organisasi dan formalisasi. Namun dari kesimpulan ini, menurut
robbins, kita bisa menarik sebuah logika: aturan-aturan dan prosedur formal
memungkinkan pengelola organisasi untuk mendelegasikan pengambilan keputusan
sekaligus memastikan bahwa keputusan-keputusan yang diambil sejalan dengan
keinginan pengelola organisasi.
b. Daur hidup organisasi
1. Fase entrepreneurial,
2. Fase kolektivitas.
3. Fase delegasi
Jika krisis otonomi bisa dipecahkan, maka organisasi masuk ke fase delegasi.
Di sini organisasi mulai mendelegasikan keputusan-keputusan ke bawah, dan
aturan-aturan dan prosedur dibuat lebih formal, dengan tujuan mempertahankan
efisiensi dan stabilitas organisasi.
Ketika organisasi mengalami pertumbuhan yang lebih kompleks, maka terjadilah
krisis kontrol . Ini akibat desetralisasi pengambilan keputusan .
4. Fase formalisasi o jika krisis kontrol bisa diatasi maka organisasi masuk fase
formalisasi.
5. Fase kolaborasi
Pada fase ini , cara kerja birokrasi yang terlalu rasional dan impersonal, diganti
dengan kerja tim. Tugas yang telah diferensiasi disatukan kembali dalam gugus
pekerjaan yang dikelola oleh tim.
Ketika kerja tim semakin intensif dilakukan, mengakibatkan kelelahan secara fisik
maupun psikologis. Ketika upaya penyegaran tidak mampu lagi mengatasi
kejenuhan maka lahirlah krisis pembaharuan (renewal crisis).
Beberapa catatan kritis tentang daur kehidupan organisasi diberikan oleh robbins
(1990: 21-22), sebagai berikut:
1. Tidak semua organisasi dapat melewati kelima tahap tersebut. Sejumlah organisasi
telah mencapai usia lebih tua daripada ratarata umur manusia.. Banyak diantaranya
yang tidak meneruskan ke fase 5. Artinya mereka berhenti pada model birokratik, dan
bertahan pada fase ini tanpa mengalami penurunan.
2. Fase-fase pertumbuhan organisasi tidak harus bersifat kronologis. Sejumlah
organisasi sengaja mempertahankan fase tertetu selama mungkin. Ada organisasi
mencapai tahap 3 atau 4 dalam waktu kurang dari 5 tahun. Namun ada juga yang
berumur 40 tahun, namun masih bertahan di fase 2. Artinya, fase-fase pertumbuhan
tidak identik dengan usia kronologis organisasi.
3. Fase penurunan (decline) atau bahkan kematian organisasi. Berbeda dengan makhluk
hidup yang pasti mengalami kematian setelah melewati suatu fase penurunan atau
penuaan, organisasi tidak harus demikian. Organisasi dapat mengalami kematian
seperti halnya makhluk hidup.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan : Sikap hidup organisasi adalah suatu tahapan perkembangan yang dialami oleh
setiap organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalah-masalah transisi serta implikasi yang
mengikuti dari setiap perkembangan tersebut. Seperti juga kehidupan organisme, pertumbuhan
dan kemunduran setiap organisasi terutama disebabkan oleh dua faktor yaitu fleksibelitas dalam
merespon setiap perubahan lingkungan dan “kekakuan” (controllability) dalam merespon setiap
perubahan. Oleh karena itu pemahaman terhadap setiap perkembangan tahapan organisasi
memberikan kemampuan kepada pimpinan organisasi untuk secara proaktif dan preventif dan
menyongsong persoalan-persalan organisasi dimasa dating, atau jika tidak mampu, bagaimana
sebisa mungkin menghindari masalah-masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
belajark3.com/ragam-k3/apd/
&ved=2ahUKEwixhaulz_f_AhV56zgGHYvDCkcQFnoECA0QAQ&usg=AOvVaw2BZb
Vz1LOSSN2WNLGMux8N
https://beritasumbar.com/organisasi-internal/
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
belajark3.com/ragam-k3/apd/
&ved=2ahUKEwixhaulz_f_AhV56zgGHYvDCkcQFnoECA0QAQ&usg=AOvVaw2BZb
Vz1LOSSN2WNLGMux8N
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
sakti.pusri.co.id/unduh/materik3/file/
16000479373.ManagementAPD.pdf&ved=2ahUKEwixhaulz_f_AhV56zgGHYvDCkcQ
FnoECCUQAQ&usg=AOvVaw1Wphb6Malb9LvFBSWaOtYC
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://
lms.syam-ok.unm.ac.id/mod/resource/view.php%3Fid
%3D129173&ved=2ahUKEwjh0L-
s0Pf_AhUDpekKHdtXD54QFnoECBIQAQ&usg=AOvVaw0ScV8h5ppnD9c9AaIyulfI