Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK

INSPEKTORAT
Jln. Drs. Dominggus Mandacan, Ullong - Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

NOMOR : 700/ /WAS-DES/IK-PEGAF/X/2022

TANGGAL : 03 November 2022

SATUAN KERJA : Kampung Sakumi

Distrik Anggi Gida Kabupaten Pegunungan Arfak

KEGIATAN : Dana Desa

SUMBER DANA : APBN dan APBD (DD dan ADK)

TAHUN YANG DIPERIKSA : 2021

PEMERINTAH KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK


INSPEKTORAT
Jln. Drs. Dominggus Mandacan, Ullong - Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat

Ullong, 03 November 2021

Nomor : 700 / 048 Kepada


Sifat : Penting Yth. BUPATI PEGUNUNGAN ARFAK
Lampiran : 1 (satu) berkas di -
Hal : Laporan Hasil Pemeriksaan Tempat
Dana Desa Kampung Sakumi
Distrik Anggi Gida
Tahun Anggaran 2021.

Dengan ini disampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Dana Desa Kampung


Sakumi Distrik Anggi Gida Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran
2021, sebagai berikut :
1. Dasar Pemeriksaan :
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari APBN sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber
dari APBN;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana
Desa;
e. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2018;

f. Peraturan Bupati Pegunungan Arfak Nomor 15 Tahun 2021 Tentang


Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa Bagi

2
Setiap Kampung di Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran
2021;
g. Surat Perintah Tugas Inspektur Kabupaten Pegunungan Arfak
Nomor 700/048//WAS-DES/IK-PEGAF/X/2022 tanggal 03 Oktober
2022, Perihal : Melaksanakan Pengawasan Dana Desa Pada Distrik
Anggi Gida Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran 2021.

2. Sifat pemeriksaan :
Pemeriksaan reguler sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT)
Inspektorat Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran 2022.

3. Ruang Lingkup Pemeriksaan :


Mencakup tahapan pengelolaan Dana Desa, meliputi:
a. Pencairan dan Penggunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana
Kampung (ADK) TA. 2021;
b. Pasca Pencairan dan Penggunaan, yang meliputi :
1) Penatausahaan Dana Desa
2) Pengujian Bukti pertanggungjawaban Dana Desa

4. Tujuan Pemeriksaan :
a. Menilai ketaatan terhadap penggunaan dana desa sesuai Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
b. Menyampaikan saran perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan
dalam pemeriksaan;
c. Mendeteksi penyimpangan prosedur dan hambatan yang ditemui;
d. Menilai daya serap penggunaan dana desa;
e. Melakukan evaluasi sistem dan prosedur dan kebijakan yang berkaitan
dengan pelaksanaan dana desa.

5. Lamanya pemeriksaan : 30 (tiga puluh) hari.

3
6. Metodologi Pemeriksaan :
Metodologi pemeriksaan yang digunakan adalah menggunakan
metode uji petik terhadap jenis-jenis bukti pemeriksaan, melalui analisis
terhadap peraturan perundang- undangan dan kebijakan - kebijakan,
analisis terhadap bukti pelaksanaan kegiatan dan observasi
pengecekan fisik.

7. Tim Pemeriksa :
a. Penanggungjawab : Drs. Lisnan M.Pd /
NIP.196604211993031010
b. Pengendali Teknis : Petru Parapa’ Rupang /
NIP. 196510021991031016
c. Ketua Tim : Oscar Saiba, S.Pd, M.Pd /
NIP. 197001151996061002
d. Anggota Tim : 1). Soni Wonggor, S.Sos /
NIP. 198610132001011001
2). Didit Agustino Yaas, SH /
NIP. 198408262020101001
3). Feby Valentina Retuadan, SE /
NIP. 198902102020102001
4). Indah Murtiyani /
NIP. 199305062020102001

8. Hasil Pemeriksaan
a. Data umum
Identitas Auditan :
1. Nama Kepala Kampung Sakumi : SEPTER TOWANSIBA
Diangkat berdasarkan SK
Bupati Pegunungan Arfak : No
2. Bendahara Kampung Sakumi : EDI TOWANSIBA
Diangkat berdasarkan SK
Ka. Kampung Sakumi : No.
3. Nomor Rekening Kampung
Sakumi :

4
4. NPWP Bendahara Kampung :

b. Realisasi Anggaran
Rencana Penerimaan Kampung Sakumi tahun 2021 dapat diuraikan
sebagai berikut :

Jumlah
Sumber Anggaran Realisasi
No Kampung %
Dana (Rp)
(Rp)
1 Sakumi APBN 2021 901.628.000 901.628.000 100
    APBD 2021 0
    LAIN-LAIN 0 0 0
    ADK 2021 50.000.000 50.000.000 100
    Jumlah 951.628.000 951.628.000 100

- Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


226/PMK.07/2017 Tentang Perubahan Rincian Dana Desa menurut
Daerah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018 dan Peraturan Bupati
Pegunungan Arfak Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa di
Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran 2021, Kampung
Sakumi Distrik Anggi Gida telah dialokasikan Dana Desa (DD)
Kampung Sakumi sebesar Rp. 901.628.000,- (Sembilan Ratus Satu
Juta Enam Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah);
- Peraturan Bupati Pegunungan Arfak Nomor 16 Tahun 2021 Tentang
Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Kampung
Bagi Setiap Kampung di Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun
Anggaran 2021 maka Kampung Sakumi Distrik Anggi Gida telah
dialokasikan Dana Kampung (ADK) sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima
Puluh Juta Rupiah).
Realisasi Penerimaan Kampung :
Total Realisasi Penerimaan Kampung Sakumi Tahun Anggaran 2021
adalah Rp. 951.628.000,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Juta
Enam Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah), sebagai berikut :

No Kampung Sumber Tahapan Tanggal Nilai (Rp) %

5
Dana
26-Juni-2021
1 Sakumi APBN 2021 Tahap I 296.000.000,00 30%
11-Okt-2021
      Tahap II 385.600.000,00 45%

      Tahap III 20-Des-2021 217.225.600,00 25%


        Jumlah I 901.628.000,00 100%
    ADK 2021   30-Nov-2021 50.000.00,00 100%
        Jumlah Total 901.628.000,00 100%

Berdasarkan data tersebut diatas, maka penerimaan Dana Desa untuk


Kampung Sakumi terdiri dari :
- Dana Desa yang bersumber APBN (DD) TA. 2021 :
Penyaluran dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas
Kampung Sakumi adalah sebagai berikut :
Tanggal 21-Juni-2021 Penyaluran Tahap I = Rp. 286.851.200,-
Tanggal 11-Okt-2021 Penyaluran Tahap II = Rp. 397.551.200,-
Tanggal 20-Des-2021 Penyaluran Tahap III = Rp. 217.225.600,-
Total penyaluran DD TA. 2021 = Rp. 901.628.000,- (Sembilan Ratus
Satu Juta Enam Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah).
- Alokasi Dana Kampung (ADK) yang bersumber dari APBD Kabupaten
Pegunungan Arfak TA. 2021 :
Tanggal 30-Nov-2021 Penyaluran I Tahap = Rp. 50.000.000,-
(Lima Puluh Juta Rupiah).
- SILPA Tahun Sebelumnya : 0

Belanja Kampung Sakumi dari Dana Desa TA. 2021


Penggunaan dana desa tahun anggaran 2021 untuk Kampung Sakumi Distrik Anggi Gida
adalah sebagai berikut :

Belum di Sisa
No Nama Bidang/Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi SPJ
SPJ kan (Rp)

I APBN ( Dana Desa)          

Bidang Pelaksanaan
A          
Pembangunan

1 Rehab Pipa Air 600 m 76.112.000 76.112.000 76.112.000 0,00


-
Pembangunan MCK (3,5
2 52.336.000 52.336.000 52.336.000 0,00
x2) 1 unit -

6
0,00
  Sub Jumlah 128.448.000 128.448.000 128.448.000
-
Bidang Pembinaan
B          
Kemasyarakatan
Pengelolaan dan
1 pemeliharaan lumbung 0,00
desa (pertanian) 63.525.000 63.525.000 63.525.000

2 0,00
Sub Jumlah 63.525.000 63.525.000 63.525.000
Bidang Pemberdayaan
C          
Masyarakat
BLT ( Bantuan langsung
1 0,00
Tunai) 572.400.000 572.400.000 572.400.000 -
2 Covid 19 0,00
4.770.000 4.770.000 4.770.000 -
  Sub Jumlah 577.170.000  577.170.000  577.170.000  0,00
-
BIDANG
D PENYELENGARAAN          
PEMERINTAHAN DESA
1 SDGS
4.000.000 4.000.000 4.000.000
,00
Sub Jumlah 4.000.000 4.000.000 4.000.000 -
Jumlah I 773.143.000 773.143.000 773.143.000

II ADK 2020 50.000.000,00 50.000.000,00 50.000.000,00    

  Total Jumlah 823.143.000,00 873.366.000,00 823.143.000,00 0

Dari data tersebut diatas diketahui bahwa Dana Desa pada Kampung Sakumi telah
digunakan sebesar Rp. 823.143.000,00 ( 100%)

9. Temuan Pemeriksaan
Dari hasil pemeriksaan atas penggunaan Dana Desa pada Kampung Sakumi
yang bersumber dari APBN TA. 2021 dan Alokasi Dana Kampung yang
bersumber dari APBD Kabupaten Pegunungan Arfak TA. 2021 ditemukan
hal-hal sebagai berikut :
Terdapat penggunaan Dana Desa tanpa bukti pendukung/bukti belanja
sebesar Rp. 53.889.061,- (Lima puluh tiga juta delapan ratus delapan
puluh sembilan ribu enam puluh satu rupiah).
Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13
tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132 ayat (1)
setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan
bukti yang lengkap dan sah.

7
Kondisi ini disebabkan oleh kesengajaan Kepala Kampung
Sakumi……….dan Bendahara Kampung Sakumi…………… melanggar
ketentuan peraturan pengelolaan keuangan kampung yang berakibat pada
Negara dirugikan sebesar Rp. 53.889.061,- (Lima puluh tiga juta delapan
ratus delapan puluh sembilan ribu enam puluh satu rupiah).
Tim Inspektorat tidak memperoleh tanggapan dari Kepala Kampung
Sakumi ……….. atas temuan tersebut, dikarenakan sampai dengan
berakhirnya masa pemeriksaan yang bersangkutan tidak pernah datang
memenuhi panggilan Tim Inspektorat. Sedangkan tanggapan dari
Bendahara Kampung adalah bahwa temuan tersebut menjadi urusan
Kepala Kampung Sakumi.
a. Terdapat penggunaan dana desa yang tidak sesuai peruntukannya sebesar
Rp. 178.829.222,- (seratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus dua
puluh sembilan ribu dua ratus dua puluh dua rupiah) yang terdiri dari :
 pinjaman/penggunaan dana desa untuk keperluan / kepentingan
pribadi Kepala Kampung Sakumi………., sebesar Rp. 171. 792.990,-
yang dipertanggungjawabkan ke dalam belanja kegiatan dari Dana
Desa Kampung Sakumi TA. 2018, dengan rincian sebagai berikut :

- Pinjaman dari kegiatan musyawarah desa = Rp. 900.000,-


- Pinjaman dari kegiatan pemuda dan olahraga = Rp. 9.100.000,-
- Pinjaman dari kegiatan pendirian dan = Rp. 136.792.990,-
Pengembangan Bumdes
- Belanja keperluan Kepala Kampung Bakaro = Rp. 25.000.000,-
 Pinjaman/penggunaan dana desa untuk keperluan/ kepentingan pribadi
Bendahara Kampung Sakumi……………………., sebesar
Rp. 7. 036.232,- (tujuh juta tiga puluh enam ribu dua ratus tiga puluh
dua rupiah) yang dipertanggungjawabkan ke dalam belanja kegiatan
dari Dana Desa Kampung Sakumi TA. 2018.

Hal ini tidak sesuai dengan Permendagri 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa :
Pasal 12 ayat (2) yang berbunyi : Belanja desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan
kewenangan Desa.

8
Pasal 13 ayat (2) yang berbunyi : Kelompok belanja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan
Desa yang telah dituangkan dalam RKPDesa.

Kondisi ini disebabkan oleh :


 kesengajaan Kepala Kampung Sakumi………… melanggar ketentuan
peraturan pengelolaan keuangan kampung sehingga menyebabkan
Negara dirugikan sebesar Rp. 171.792.990,-
 kesengajaan Bendahara Kampung Sakumi………. melanggar
ketentuan peraturan pengelolaan keuangan kampung, sehingga
menyebabkan Negara dirugikan sebesar Rp. 7.036.232,-
Sampai dengan berakhirnya masa pemeriksaan, Kepala Kampung
Sakumi tidak memenuhi panggilan I dan panggilan II Tim Inspektorat
sehingga tidak diperoleh tanggapan atas temuan tersebut, sedangkan
Bendahara Kampung Sakumi…………. mengakuinya dan menyatakan
bersedia mengembalikan dana sebesar Rp. 7. 036.232,- ke Kas Kampung
Sakumi selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2019 dan
menyerahkan bukti setoran kepada Inspektur Kabupaten Manokwari.
b. Terdapat pertanggung jawaban fiktif atas belanja kegiatan dana desa
Kampung Sakumi TA. 2018, dengan rincian sebagai berikut :
 belanja bayar insentif 8 orang guru SD Bakaro sebesar Rp.
28.800.000,- (dua puluh delapan juta delapan ratus ribu rupiah);
 belanja pembayaran honor 2 (dua) orang Kader Posyandu Kampung
Bakaro TA. 2018 sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah).

 belanja baju batik untuk ibu-ibu PKK Kampung Bakaro TA. 2018
sebesar Rp. 9.275.000,- (sembilan juta dua ratus tujuh puluh lima ribu
rupiah) dan belanja transport ibu-ibu PKK Kampung Bakaro ke
tukang jahit baju sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 13 tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132
ayat (1) setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung
dengan bukti yang lengkap dan sah.
Kondisi tersebut disebabkan oleh Kesengajaan Kepala Kampung Bakaro
Sdr. Agus Meidodga dan Bendahara Kampung Bakaro Sdr. Pustinus

9
Mimguy, melanggar ketentuan peraturan pengelolaan keuangan kampung
sehingga mengakibatkan Negara dirugikan sebesar Rp. 59.075.000,-
(lima puluh sembilan juta tujuh puluh lima ribu rupiah).

Tim Inspektorat tidak memperoleh tanggapan dari Kepala Kampung


Bakaro Sdr. Agus Meidodga atas temuan tersebut, dikarenakan sampai
dengan berakhirnya masa pemeriksaan yang bersangkutan tidak pernah
datang memenuhi panggilan Tim Inspektorat.
Tanggapan dari Bendahara Kampung Bakaro adalah bahwa temuan
terhadap pembayaran insentif guru SD Bakaro dan honor Kader
Posyandu Kampung Bakaro TA. 2018 tersebut menjadi urusan Sekretaris
Kampung Bakaro, sebab seluruh dana dimaksud telah diserahkan oleh
Bendahara Kampung Bakaro kepada Sekretaris Kampung Bakaro.
Sedangkan terhadap temuan belanja baju batik dan biaya transport Ibu-
Ibu PKK adalah menjadi urusan Kepala Kampung Bakaro. Bahwa yang
menerima uang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk
transportasi Ibu-Ibu PKK Kampung Bakaro adalah istri Kepala Kampung
Bakaro. Tetapi saat akan menandatangani kwitansi sebagai bukti
penerimaan uang, Istri Kepala Kampung Bakaro sulit ditemui sehingga
oleh Pendamping Kampung Sdri. Thresia Ajoi, menuliskan nama
penerima adalah Ruth Rumainum. Kemudian kwitansi ditandatangani
oleh Ruth Rumainum, yang adalah istri dari Bendahara Kampung
Bakaro.
Sdri. Theresia Ajoi saat dikonfirmasi oleh Tim Inspektorat membenarkan
pernyataan Bendahara Kampung Bakaro tersebut.

c. Terdapat perbedaan jumlah uang antara jumlah uang yang


dipertanggungjawabkan dalam belanja kegiatan terhadap jumlah uang
yang terealisasi, dengan rincian sebagai berikut :
 perbedaan jumlah uang sebesar Rp. 17.500.000,- (tujuh belas juta
lima ratus ribu rupiah) yang diterima oleh Sdr. Elvis Maryen. Yaitu
yang diakui diterima oleh Sdr. Elvis Maryen adalah sebesar Rp.
5.000.000,00 sedangkan yang dipertanggungjawabkan dalam belanja
upah tukang an. Sdr. Elvis Maryen sebagaimana tercantum dalam

10
kwitansi belanja adalah sebesar Rp. 22.500.000,- Tanda tangan yang
tercantum dalam kwitansi berbeda dengan tanda tangan Sdr. Elvis
Maryen.

 perbedaan jumlah uang sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)


yang diterima oleh 8 (delapan) orang Kader Posyandu Kampung
Bakaro. Masing-masing Kader Posyandu menerima honor sebesar Rp.
2.000.000,- sedangkan yang dipertanggungjawabkan dalam belanja
pembayaran honor kader Posyandu Kampung Bakaro TA. 2018
sebagaimana tercantum dalam kwitansi belanja adalah masing-
masing Kader Posyandu menerima sebesar Rp. 3.000.000,-
Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13
Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132 ayat (1)
setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan
bukti yang lengkap dan sah
Kondisi ini disebabkan oleh kesengajaan Kepala Kampung Bakaro dan
Bendahara Kampung Bakaro melanggar ketentuan peraturan pengelolaan
keuangan kampung yang mengakibatkan Negara dirugikan sebesar
Rp. 8.000.000,- (Delapan juta rupiah).
Tim Inspektorat tidak memperoleh tanggapan dari Kepala Kampung
Bakaro Sdr. Agus Meidodga atas temuan tersebut, dikarenakan sampai
dengan berakhirnya masa pemeriksaan yang bersangkutan tidak pernah
datang memenuhi panggilan Tim Inspektorat. Sedangkan tanggapan dari
Bendahara Kampung adalah bahwa temuan tersebut menajdi urusan
Kepala Kampung Bakaro.
d. Terdapat kekurangan volume pekerjaan fisik serta pekerjaan yang
dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu :
 5 (lima) unit KM/WC Kampung Bakaro yang tidak dibangun. Dari 9
Unit Km/WC ukuran 6x7 M2 dengan total biaya Rp. 280.448.949
ternyata yang terbangun hanya 4 Unit KM/WC.
Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan pemerintah No. 13 tahun 2006
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132 ayat (1) setiap
pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah.

11
Kondisi ini disebabkan oleh kesengajaan Kepala Kampung Bakaro Sdr.
Agus Meidodga dan Bendahara Kampung Bakaro Sdr. Paustinus
Mimguy, melanggar ketentuan peraturan pengelolaan keuangan kampung
yang berakibat pada Negara dirugikan sebesar Rp. 132.868.368.
Tim Inspektorat tidak memperoleh tanggapan dari Kepala Kampung
Bakaro Sdr. Agus Meidodga atas temuan tersebut, dikarenakan sampai
dengan berakhirnya masa pemeriksaan yang bersangkutan tidak pernah
datang memenuhi panggilan Tim Inspektorat. Sedangkan tanggapan dari
Bendahara Kampung adalah bahwa pembangunan 5 (lima) unit KM/WC
ditambah pembangunan Rumah Pastori dan rumah Kepala Kampung
Bakaro ditangani oleh Kepala Kampung Bakaro. Bendahara Kampung
Bakaro bersama Pendamping Desa untuk Distrik Manokwari Timur
berencana membuat berita acara revisi terhadap pembangunan WC/KM,
tetapi sampai dengan berakhirnya pengelolaan dana desa TA. 2018 revisi
dimaksud tidak sempat dibuat.

e. Terdapat penyerahan uang sebesar Rp. 170.000.000,- (seratus tujuh puluh


juta rupiah) dari Bendahara Kampung Bakaro kepada Pendamping Desa
Sdri. Theresia Ajoi yang disaksikan oleh Pendamping Lokal Desa Sdri.
Selvia Koromat, yang dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu tahap 1 sebesar
Rp. 70.000.000,- dan tahap 2 sebesar Rp. 100.000.000,-, untuk belanja 3
unit home stay dan 3 unit ayunan pantai.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Standar Operasional dan Prosedur
(SOP) Pembinaan dan Pengendalian Tenaga Pendamping Profesional :
Bab IV. Pengelolaan Pendamping Profesional
A. Tata Perilaku dan Etika Profesi;
1. Tata Perilaku Pendamping Profesional;
c). Konflik Kepentingan Pribadi: Setiap Pendamping Profesional,
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya wajib
menghindari konflik/mementingkan diri sendiri.

12
d).Penyimpangan Keuangan: Setiap Pendamping Profesional tidak
diperbolehkan menerima atau meminjam uang dan/atau barang
yang berindikasi pada penyalahgunaan wewenang.

2. Etika Pendamping Profesional :


8). Tidak bertindak sebagai suplier bahan dan alat, menunjuk salah
satu suplier atau berfungsi sebagai perantara;
9) Tidak bertindak sebagai juru bayar, menerima titipan uang, atau
merekayasa pembayaran atau administrasi atas pemerintah desa;
10) Tidak membantu atau menyalahgunakan APBDesa untuk
kepentingan pribadi, keluarga atau kelompok.
Kondisi tersebut disebabkan kesengajaan dari Pendamping Desa Sdri.
Theresia Ajoi dan Pendamping Lokal Desa Sdri. Selvia Koromat
melanggar SOP Pembinaan dan Pengendalian Tenaga Pendamping
Profesional, sehingga pemberdayaan masyarakat kampung tidak dapat
terlaksana dengan baik.
Atas temuan tersebut Pendamping Desa Sdri. Theresia Ajoi dan Sdri.
Selvia Koromat menyatakan bahwa mereka dimintai tolong oleh
Bendahara Kampung Bakaro untuk belanja home stay/gasebo dan ayunan
pantai, namun keduanya mengakui kesalahan mereka karena telah
lalai/melanggar Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Pembinaan dan
Pengendalian Tenaga Pendamping Profesional.

f. Terdapat selisih sebesar Rp. 68.000.000,- (enam puluh delapan juta


rupiah) yaitu selisih jumlah uang yang diterima oleh Pendamping Desa
Sdri. Theresia Ajoi dan Pendamping Lokal Desa Sdri. Selvia Koromat
dari Bendahara Kampung Bakaro untuk belanja 3 unit Gasebo dan 3 unit
Ayunan Pantai sebesar Rp. 170.000.000,-, terhadap jumlah uang yang
diterima oleh Pemilik Meubel Ukir Jepara, Sdr. Fatkul Kanan untuk
pembayaran 3 unit Gasebo dan 3 unit Ayunan Pantai Kampung Bakaro
sebesar Rp. 102.000.000,-
Kondisi ini tidak sesuai dengan :

13
a. Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Pembinaan dan Pengendalian
Tenaga Pendamping Profesional :
Bab IV. Pengelolaan Pendamping Profesional
A. Tata Perilaku dan Etika Profesi;
1. Tata Perilaku Pendamping Profesional;

c). Konflik Kepentingan Pribadi: Setiap Pendamping Profesional,


dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya wajib
menghindari konflik/mementingkan diri sendiri.
d).Penyimpangan Keuangan: Setiap Pendamping Profesional tidak
diperbolehkan menerima atau meminjam uang dan/atau barang
yang berindikasi pada penyalahgunaan wewenang.

2. Etika Pendamping Profesional :


8). Tidak bertindak sebagai suplier bahan dan alat, menunjuk salah
satu suplier atau berfungsi sebagai perantara;
9) Tidak bertindak sebagai juru bayar, menerima titipan uang, atau
merekayasa pembayaran atau administrasi atas pemerintah
desa;
10) Tidak membantu atau menyalahgunakan APBDesa untuk
kepentingan pribadi, keluarga atau kelompok;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132 ayat (1) setiap pengeluaran
belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan
sah.
Hal ini disebabkan kesengajaan dari Pendamping Desa Sdri. Theresia
Ajoi dan Pendamping Lokal Desa Sdri. Selvia Koromat melanggar SOP
Pembinaan dan Pengendalian Tenaga Pendamping Profesional, serta
peraturan pengelolaan keuangan yang berlaku, sehingga mengakibatkan
Negara dirugikan sebesar Rp. 68.000.000,- (enam puluh delapan juta
rupiah).
Atas temuan tersebut Pendamping Desa Sdri. Theresia Ajoi dan Sdri.
Selvia Koromat menyatakan bahwa Sdri. Theresia Ajoi menerima dari

14
Bendahara Kampung Bakaro hanya sejumlah Rp. 165.000.000,- (seratus
enam puluh lima juta rupiah) untuk belanja 3 unit gasebo/home stay dan
3 unit ayunan pantai.
Uang diterima sebanyak 2 tahap, dengan rincian : tahap 1 menerima
sebesar Rp. 50.000.000,- dan tahap II menerima sebesar Rp.
115.000.000,- .

Uang yang diterima itu digunakan untuk membayar 3 unit gasebo sebesar
Rp. 150.000.000,- dan 3 unit ayunan pantai sebesar Rp. 15.000.000,-
Tanggapan Sdri. Theresia Ajoi dan Sdri. Selvia Koromat tidak dapat
diterima oleh Tim Inspektorat sebab telah dilakukan uji petik kepada
Pemilik Meubel Ukir Jepara, Sdr. Fatkul Kanan, yang didukung dengan
surat pernyataan Sdr. Fatkul Kanan, bahwa Sdri. Theresia Ajoi
melakukan pembayaran atas pembelian 3 unit gasebo sebesar Rp.
90.000.000,- dan 3 unit ayunan pantai sebesar Rp. 12.000.000,- sehingga
total pembayaran yang diterima oleh Sdr. Fatkul Kanan hanyalah sebesar
Rp. 102.000.000,- (seratus dua juta rupiah).

g. Terdapat Pemotongan dan Penyetoran Pajak tidak sesuai ketentuan


yang berlaku.
Pembayaran pajak PPN dan PPh 22 ke Kas Negara yang tidak dipungut
oleh Bendahara Kampung dari wajib Pajak sebesar Rp. 2.580.000,- (dua
juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Pasal 31 :
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak
yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kondisi tersebut disebabkan kurangnya Pemahaman Bendahara
Kampung Bakaro terhadap kewajiban memungut pajak sesuai ketentuan
dan peraturan perpajakan sehingga mengakibatkan Negara dirugikan
sebesar Rp. 2.580.000,- (dua juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah).

15
Bendahara Kampung Bakaro, Sdr. Paustinus Mimguy, menyatakan telah
keliru membayar pajak yang tidak dipungut dari Wajib pajak, dan
bersedia menanggung akibat kekeliruannya dengan cara menyetorkan
sejumlah Rp. 2.580.000,- (dua juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah)
ke Kas Kampung Bakaro serta menyerahkan bukti penyetoran dimaksud
ke Inspektur Kabupaten Manokwari.

10. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan


Hasil temuan tersebut di atas menunjukkan indikasi kerugian Daerah dari
pengelolaan Dana Desa Kampung Bakaro Distrik Manokwari Timur TA. 2018
sebesar Rp. 518.161.651,- (Lima ratus delapan belas juta seratus enam puluh satu
ribu enam ratus lima puluh satu rupiah). Atas temuan tersebut, maka Tim Pemeriksa
Inspektorat Kabupaten Manokwari merekomendasikan kepada Bupati Manokwari
agar memerintahkan Inspektur Kabupaten Manokwari untuk melakukan Tindak
Lanjut dengan Audit Investigasi atas Pengelolaan Dana Desa pada Kampung Bakaro
Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Tahun Anggara 2018.

Demikian laporan hasil pemeriksaan Pengelolaan Dana Desa pada Kampung Bakaro
Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Tahun Anggaran 2018
disampaikan kepada Bupati Manokwari untuk diketahui dan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil kebijakan lebih lanjut.

INSPEKTUR,

Drs. Lisnan M.Pd


Pembina Utama Muda
NIP. 19660421 199303 1 010

16
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1. Yth. Wakil Bupati Pegunungan Arfak selaku Koordinator Pengawasan;
2. Kepala Distrik Anggi Gida Kabupaten Pegunungan Arfak;
3. Kepala Kampung Sakumi Distrik Anggi Gida.

17

Anda mungkin juga menyukai