INSPEKTORAT
Jln. Drs. Dominggus Mandacan, Ullong - Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat
2
Setiap Kampung di Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran
2021;
g. Surat Perintah Tugas Inspektur Kabupaten Pegunungan Arfak
Nomor 700/048//WAS-DES/IK-PEGAF/X/2022 tanggal 03 Oktober
2022, Perihal : Melaksanakan Pengawasan Dana Desa Pada Distrik
Anggi Gida Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran 2021.
2. Sifat pemeriksaan :
Pemeriksaan reguler sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT)
Inspektorat Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun Anggaran 2022.
4. Tujuan Pemeriksaan :
a. Menilai ketaatan terhadap penggunaan dana desa sesuai Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
b. Menyampaikan saran perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan
dalam pemeriksaan;
c. Mendeteksi penyimpangan prosedur dan hambatan yang ditemui;
d. Menilai daya serap penggunaan dana desa;
e. Melakukan evaluasi sistem dan prosedur dan kebijakan yang berkaitan
dengan pelaksanaan dana desa.
3
6. Metodologi Pemeriksaan :
Metodologi pemeriksaan yang digunakan adalah menggunakan
metode uji petik terhadap jenis-jenis bukti pemeriksaan, melalui analisis
terhadap peraturan perundang- undangan dan kebijakan - kebijakan,
analisis terhadap bukti pelaksanaan kegiatan dan observasi
pengecekan fisik.
7. Tim Pemeriksa :
a. Penanggungjawab : Drs. Lisnan M.Pd /
NIP.196604211993031010
b. Pengendali Teknis : Petru Parapa’ Rupang /
NIP. 196510021991031016
c. Ketua Tim : Oscar Saiba, S.Pd, M.Pd /
NIP. 197001151996061002
d. Anggota Tim : 1). Soni Wonggor, S.Sos /
NIP. 198610132001011001
2). Didit Agustino Yaas, SH /
NIP. 198408262020101001
3). Feby Valentina Retuadan, SE /
NIP. 198902102020102001
4). Indah Murtiyani /
NIP. 199305062020102001
8. Hasil Pemeriksaan
a. Data umum
Identitas Auditan :
1. Nama Kepala Kampung Sakumi : SEPTER TOWANSIBA
Diangkat berdasarkan SK
Bupati Pegunungan Arfak : No
2. Bendahara Kampung Sakumi : EDI TOWANSIBA
Diangkat berdasarkan SK
Ka. Kampung Sakumi : No.
3. Nomor Rekening Kampung
Sakumi :
4
4. NPWP Bendahara Kampung :
b. Realisasi Anggaran
Rencana Penerimaan Kampung Sakumi tahun 2021 dapat diuraikan
sebagai berikut :
Jumlah
Sumber Anggaran Realisasi
No Kampung %
Dana (Rp)
(Rp)
1 Sakumi APBN 2021 901.628.000 901.628.000 100
APBD 2021 0
LAIN-LAIN 0 0 0
ADK 2021 50.000.000 50.000.000 100
Jumlah 951.628.000 951.628.000 100
5
Dana
26-Juni-2021
1 Sakumi APBN 2021 Tahap I 296.000.000,00 30%
11-Okt-2021
Tahap II 385.600.000,00 45%
Belum di Sisa
No Nama Bidang/Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi SPJ
SPJ kan (Rp)
Bidang Pelaksanaan
A
Pembangunan
6
0,00
Sub Jumlah 128.448.000 128.448.000 128.448.000
-
Bidang Pembinaan
B
Kemasyarakatan
Pengelolaan dan
1 pemeliharaan lumbung 0,00
desa (pertanian) 63.525.000 63.525.000 63.525.000
2 0,00
Sub Jumlah 63.525.000 63.525.000 63.525.000
Bidang Pemberdayaan
C
Masyarakat
BLT ( Bantuan langsung
1 0,00
Tunai) 572.400.000 572.400.000 572.400.000 -
2 Covid 19 0,00
4.770.000 4.770.000 4.770.000 -
Sub Jumlah 577.170.000 577.170.000 577.170.000 0,00
-
BIDANG
D PENYELENGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
1 SDGS
4.000.000 4.000.000 4.000.000
,00
Sub Jumlah 4.000.000 4.000.000 4.000.000 -
Jumlah I 773.143.000 773.143.000 773.143.000
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa Dana Desa pada Kampung Sakumi telah
digunakan sebesar Rp. 823.143.000,00 ( 100%)
9. Temuan Pemeriksaan
Dari hasil pemeriksaan atas penggunaan Dana Desa pada Kampung Sakumi
yang bersumber dari APBN TA. 2021 dan Alokasi Dana Kampung yang
bersumber dari APBD Kabupaten Pegunungan Arfak TA. 2021 ditemukan
hal-hal sebagai berikut :
Terdapat penggunaan Dana Desa tanpa bukti pendukung/bukti belanja
sebesar Rp. 53.889.061,- (Lima puluh tiga juta delapan ratus delapan
puluh sembilan ribu enam puluh satu rupiah).
Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13
tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132 ayat (1)
setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan
bukti yang lengkap dan sah.
7
Kondisi ini disebabkan oleh kesengajaan Kepala Kampung
Sakumi……….dan Bendahara Kampung Sakumi…………… melanggar
ketentuan peraturan pengelolaan keuangan kampung yang berakibat pada
Negara dirugikan sebesar Rp. 53.889.061,- (Lima puluh tiga juta delapan
ratus delapan puluh sembilan ribu enam puluh satu rupiah).
Tim Inspektorat tidak memperoleh tanggapan dari Kepala Kampung
Sakumi ……….. atas temuan tersebut, dikarenakan sampai dengan
berakhirnya masa pemeriksaan yang bersangkutan tidak pernah datang
memenuhi panggilan Tim Inspektorat. Sedangkan tanggapan dari
Bendahara Kampung adalah bahwa temuan tersebut menjadi urusan
Kepala Kampung Sakumi.
a. Terdapat penggunaan dana desa yang tidak sesuai peruntukannya sebesar
Rp. 178.829.222,- (seratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus dua
puluh sembilan ribu dua ratus dua puluh dua rupiah) yang terdiri dari :
pinjaman/penggunaan dana desa untuk keperluan / kepentingan
pribadi Kepala Kampung Sakumi………., sebesar Rp. 171. 792.990,-
yang dipertanggungjawabkan ke dalam belanja kegiatan dari Dana
Desa Kampung Sakumi TA. 2018, dengan rincian sebagai berikut :
Hal ini tidak sesuai dengan Permendagri 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa :
Pasal 12 ayat (2) yang berbunyi : Belanja desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan
kewenangan Desa.
8
Pasal 13 ayat (2) yang berbunyi : Kelompok belanja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan
Desa yang telah dituangkan dalam RKPDesa.
belanja baju batik untuk ibu-ibu PKK Kampung Bakaro TA. 2018
sebesar Rp. 9.275.000,- (sembilan juta dua ratus tujuh puluh lima ribu
rupiah) dan belanja transport ibu-ibu PKK Kampung Bakaro ke
tukang jahit baju sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 13 tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 132
ayat (1) setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung
dengan bukti yang lengkap dan sah.
Kondisi tersebut disebabkan oleh Kesengajaan Kepala Kampung Bakaro
Sdr. Agus Meidodga dan Bendahara Kampung Bakaro Sdr. Pustinus
9
Mimguy, melanggar ketentuan peraturan pengelolaan keuangan kampung
sehingga mengakibatkan Negara dirugikan sebesar Rp. 59.075.000,-
(lima puluh sembilan juta tujuh puluh lima ribu rupiah).
10
kwitansi belanja adalah sebesar Rp. 22.500.000,- Tanda tangan yang
tercantum dalam kwitansi berbeda dengan tanda tangan Sdr. Elvis
Maryen.
11
Kondisi ini disebabkan oleh kesengajaan Kepala Kampung Bakaro Sdr.
Agus Meidodga dan Bendahara Kampung Bakaro Sdr. Paustinus
Mimguy, melanggar ketentuan peraturan pengelolaan keuangan kampung
yang berakibat pada Negara dirugikan sebesar Rp. 132.868.368.
Tim Inspektorat tidak memperoleh tanggapan dari Kepala Kampung
Bakaro Sdr. Agus Meidodga atas temuan tersebut, dikarenakan sampai
dengan berakhirnya masa pemeriksaan yang bersangkutan tidak pernah
datang memenuhi panggilan Tim Inspektorat. Sedangkan tanggapan dari
Bendahara Kampung adalah bahwa pembangunan 5 (lima) unit KM/WC
ditambah pembangunan Rumah Pastori dan rumah Kepala Kampung
Bakaro ditangani oleh Kepala Kampung Bakaro. Bendahara Kampung
Bakaro bersama Pendamping Desa untuk Distrik Manokwari Timur
berencana membuat berita acara revisi terhadap pembangunan WC/KM,
tetapi sampai dengan berakhirnya pengelolaan dana desa TA. 2018 revisi
dimaksud tidak sempat dibuat.
12
d).Penyimpangan Keuangan: Setiap Pendamping Profesional tidak
diperbolehkan menerima atau meminjam uang dan/atau barang
yang berindikasi pada penyalahgunaan wewenang.
13
a. Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Pembinaan dan Pengendalian
Tenaga Pendamping Profesional :
Bab IV. Pengelolaan Pendamping Profesional
A. Tata Perilaku dan Etika Profesi;
1. Tata Perilaku Pendamping Profesional;
14
Bendahara Kampung Bakaro hanya sejumlah Rp. 165.000.000,- (seratus
enam puluh lima juta rupiah) untuk belanja 3 unit gasebo/home stay dan
3 unit ayunan pantai.
Uang diterima sebanyak 2 tahap, dengan rincian : tahap 1 menerima
sebesar Rp. 50.000.000,- dan tahap II menerima sebesar Rp.
115.000.000,- .
Uang yang diterima itu digunakan untuk membayar 3 unit gasebo sebesar
Rp. 150.000.000,- dan 3 unit ayunan pantai sebesar Rp. 15.000.000,-
Tanggapan Sdri. Theresia Ajoi dan Sdri. Selvia Koromat tidak dapat
diterima oleh Tim Inspektorat sebab telah dilakukan uji petik kepada
Pemilik Meubel Ukir Jepara, Sdr. Fatkul Kanan, yang didukung dengan
surat pernyataan Sdr. Fatkul Kanan, bahwa Sdri. Theresia Ajoi
melakukan pembayaran atas pembelian 3 unit gasebo sebesar Rp.
90.000.000,- dan 3 unit ayunan pantai sebesar Rp. 12.000.000,- sehingga
total pembayaran yang diterima oleh Sdr. Fatkul Kanan hanyalah sebesar
Rp. 102.000.000,- (seratus dua juta rupiah).
15
Bendahara Kampung Bakaro, Sdr. Paustinus Mimguy, menyatakan telah
keliru membayar pajak yang tidak dipungut dari Wajib pajak, dan
bersedia menanggung akibat kekeliruannya dengan cara menyetorkan
sejumlah Rp. 2.580.000,- (dua juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah)
ke Kas Kampung Bakaro serta menyerahkan bukti penyetoran dimaksud
ke Inspektur Kabupaten Manokwari.
Demikian laporan hasil pemeriksaan Pengelolaan Dana Desa pada Kampung Bakaro
Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Tahun Anggaran 2018
disampaikan kepada Bupati Manokwari untuk diketahui dan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil kebijakan lebih lanjut.
INSPEKTUR,
16
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1. Yth. Wakil Bupati Pegunungan Arfak selaku Koordinator Pengawasan;
2. Kepala Distrik Anggi Gida Kabupaten Pegunungan Arfak;
3. Kepala Kampung Sakumi Distrik Anggi Gida.
17