Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGARUH FAKTOR JALAN DAN LALU LINTAS LOKAL SERTA

FAKTOR MANUSIA TERHADAP PERILAKU PENGENDARA SEPEDA MOTOR


PENDATANG DARI MANCANEGARA DI KAWASAN WISATA DI BALI

Cokorda Putra Wirasutama, Putu Alit Suthanaya, Dewa Made Priyantha Wedagama, dan
Anak Agung Gde Agung Yana
Program Studi Doktor Ilmu Teknik, Uiversitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar
Email: cokwirasutama@gmail.com

ABSTRAK: Pengendara sepeda motor asing rentan terhadap risiko yang lebih besar daripada penduduk
setempat di sebagian besar negara di dunia. Beberapa parameter risiko yang dapat diidentifikasi, seperti
kurangnya pengetahuan tentang peraturan lalu lintas, keterampilan mengemudi yang tidak memadai,
perbedaan musim, dan sikap umum terhadap keselamatan lalu lintas yang tercermin dalam perilaku
mengemudi. Seiring dengan perkembangan pariwisata, jumlah pengendara sepeda motor asing juga
meningkat. Oleh karena itu, langkah-langkah keamanan sangat penting untuk dilakukan. Dalam penelitian
ini, akan diteliti pengaruh kondisi jalan dan lalu lintas lokal serta pengaruh faktor manusia terhadap perilaku
pengendara sepeda motor pendatang dari mancanegara di sekitar kawasan pariwisata di Bali. Metode yang
digunakan merupakan Structural Equation Modeling (SEM). Kontribusi yang diharapkan adalah menemukan
faktor yang mempengaruhi perilaku pengendara sepeda motor asing. Hasilnya adalah variabel kondisi jalan
dan lalu lintas lokal tidak mempengaruhi perilaku pengendara sepeda motor pendatang dari mancanegara
dengan nilai P value 0.554. Sedangkan variable faktor manusia mempengaruhi perilaku pengendara sepeda
motor pendatang dari mancanegara dengan hasil P value 0.002. Hasil studi ini menberikan kesimpulan bahwa
perilaku pengendara sepeda motor asing di kawasan wisata di Bali sangat dipengaruhi oleh faktor manusia,
yaitu perilaku pengendara tersebut di negara asalnya. Tetapi tidak dipengaruhi oleh kondisi jalan maupun
lalu lintas di kawasan wisata tersebut.

Kata kunci: pengendara sepeda motor, orang asing, perilaku, model

THE INFLUENCE ANALYSIS OF LOCAL ROAD AND TRAFFIC FACTORS AND


HUMAN FACTORS ON THE BEHAVIOR OF FOREIGN MOTORCYCLE RIDERS IN
TOURISM AREA IN BALI

ABSTRACT: Foreign motorcyclists are at greater risk than locals in most countries of the world. Some of
the risk parameters that can be identified, such as lack of understanding on traffic rules, inadequate driving
abillity, seasonal differences, and general attitudes towards traffic safety are reflected in driving behavior.
Along with the increasing number of tourists arrival, the amount of foreign motorcyclists has also increased.
Therefore, it is a great importance to take security measures. In this study, the influence of road conditions,
local traffic and the influence of human factors on the behavior of foreign motorcyclists will be investigated
around the tourism area in Bali. The method used is Structural Equation Modeling (SEM). The expected
contribution is to find factors that influence the behavior of foreign motorcyclists. The result is that local
road and local traffic factors do not affect the behavior of foreign motorcyclists with a P value of 0.554.
Meanwhile, human factors influence the behavior of foreign motorcycle riders with a P value of 0.002. The
results of this research draw conclusion that the behavior of foreign motorcyclists in tourist areas in Bali is
strongly influenced by human factors, namely the behavior of the riders in their native country. But it is not
affected by road conditions or traffic in the tourist area.

Keywords: motorcyclist, foreigner, behavior, model

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 138
Pengaruh Faktor Jalan Terhadap Perilaku Pengendara Sepeda Motor……………………………Wirasutama, Alit Suthanaya, Priyantha, dan Agung Yana

PENDAHULUAN yang rendah terkait dengan penggunaan bahan


Orang yang datang ke Indonesia berasal dari bakar dan sewa (Wedagama & Wishart, 2019).
berbagai negara dengan karakteristik yang Tingginya tingkat kecelakaan sepeda motor dan
beragam, baik dari sisi usia, tujuan kedatangan, cedera telah disebabkan oleh dominasi mereka
pendidikan, maupun latar belakang budaya. dalam struktur transportasi perkotaan di Bali.
Perbedaan karakteristik ini menyebabkan Setiap kecelakaan lalu lintas tertentu memiliki
perbedaan pilihan moda transportasi di Indonesia. potensi kerusakan yang lebih signifikan terkait
Beberapa dari mereka lebih memilih sepeda motor dengan pengendara sepeda motor dan
sebagai moda transportasi. Perilaku pendatang pemboncengnya (Watson et al, 2008). Penelitian
dari mancanegara yang mengendarai sepeda keselamatan lalu lintas masa lalu yang diteliti di
motor inilah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Bali menunjukkan bahwa pengendara sepeda
Pengendara asing rentan terhadap risiko yang motor pada dasarnya menambah kecelakaan dan
lebih besar daripada pengemudi domestik di kematian lalu lintas (Budiartha R.M, 2014;
sebagian besar negara di dunia, terbukti dengan Suthanaya, 2016; Wedagama, 2009; Wedagama
beberapa temuan empiris, termasuk Yannis et al & Dissanayake, 2010). Sementara kecelakaan
(2007). Dikatakan bahwa budaya lalu lintas sepeda motor di Bali didominasi oleh masyarakat
negara yang berbeda sebagian besar menjelaskan lokal, banyak juga pendatang mancanegara yang
perbedaan dalam beberapa parameter teknis menggunakan sepeda motor sebagai alat
tertentu. Kurangnya pengetahuan tentang jaringan transportasi keliling pulau. Hal ini terlihat dari
jalan, peraturan lalu lintas lokal dan keterampilan berbagai kantor persewaan sepeda motor yang
mengemudi yang tidak memadai dalam kondisi memberikan jasa penyewaan sepeda motor,
yang tidak biasa, dapat menyebabkan peningkatan terutama kepada pendatang mancanegara.
jumlah kecelakaan, tingkat keparahan, dan risiko Sementara itu, perilaku berkendara berisiko dapat
yang dikenakan pada pengendara sepeda motor terjadi pada pendatang mancanegara pengendara
asing. Variasi dalam sikap umum terhadap sepeda motor yang berpengalaman. Keselamatan
keselamatan jalan yang tercermin dalam perilaku pendatang mancanegara yang mengendarai
berkendara selanjutnya dapat berkontribusi pada sepeda motor mungkin menarik karena jumlah
risiko kecelakaan yang lebih tinggi bagi pendatang mancanegara yang sama sering kali
pengendara sepeda motor asing daripada lokal. tidak mengetahui bahaya perjalanan yang akan
Kontribusi yang diharapkan dari hasil dari studi mereka hadapi saat berkendara di lingkungan lalu
ini adalah pengetahuan tentang faktor yang dapat lintas jalan yang baru. Studi sebelumnya telah
mempengaruhi perilaku pengendara sepeda motor mengakui hasil yang terkait dengan kecelakaan
pendatang dari mancanegara. Sementara itu, turis saat berlibur ke luar negeri terutama untuk
sepeda motor banyak digunakan sebagai alat cedera dan efek moneter di negara asal turis
transportasi para pendatang mancanegara dan (Sherry et al, 2015). Dalam upaya untuk lebih
penduduk lokal untuk berwisata di Bali. memahami faktor-faktor yang dapat
Dibandingkan dengan total kendaraan bermotor mempengaruhi perilaku pengendara sepeda motor
yang terdaftar di Bali, sekitar 86% adalah sepeda dan kecelakaan lalu lintas sesudahnya, penelitian
motor (BPS, 2017). Selain itu, informasi sebelumnya Seabra et al, (2013) telah
tambahan menunjukkan bahwa jumlah sepeda mengeksplorasi ruang lingkup faktor psikososial
motor terdaftar setiap tahun meningkat sebesar yang mempengaruhi perilaku pengendara sepeda
11% (BPS, 2017). Banyaknya penggunaan sepeda motor, misalnya niat, sikap, agresi, dan pencarian
motor sebagai metode transportasi di Bali sensasi. Penelitian yang berbeda oleh
terutama karena ketergantungannya pada lalu Hongsranagon et al, (2011) telah
lintas yang padat dan di jalan raya yang sempit merekomendasikan bahwa membedakan dan
dan kemampuan sepeda motor untuk mencapai memeriksa dampak persepsi pengendara sepeda
tempat-tempat terpencil di daerah perkotaan dan motor yang berbeda adalah penting untuk
pedesaan yang umumnya tidak dapat diakses menciptakan dan merencanakan tindakan
dengan metode transportasi opsional. Apalagi pencegahan yang layak untuk meningkatkan
moda transportasi ini semakin menjadi ciri khas keselamatan pengendara sepeda motor. Menurut
pendatang mancanegara di Bali karena adanya Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned
perbedaan komponen yang terkait dengan Behavior/TPB), perilaku manusia dipandu oleh
transportasi, misalnya kemudahan dan tiga pertimbangan yaitu: behavioral beliefs
keterjangkauan sewa sepeda motor serta (keyakinan terhadap kemungkinan konsekuensi
ketidaktergantungan angkutan umum yang ada. perilaku), normative beliefs (keyakinan akan
Demikian pula, sepeda motor di bagian lain Asia harapan normatif orang lain), serta control beliefs
adalah metode transportasi yang disukai (kepercayaan terhadap adanya faktor-faktor yang
pendatang mancanegara karena periode dapat mempermudah atau menghambat kinerja
perjalanan yang lebih singkat dan pengeluaran perilaku). Dalam proporsi masing-masing,
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 139
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 26 No. 2
Juli 2022 E-ISSN: 2541-5484

konfidensi menyebabkan perilaku yang tersebut memprediksi perilaku dengan cukup baik
menguntungkan atau merugikan terhadap dibandingkan dengan keinginan besar untuk
perilaku tersebut (Ajzen, 1985). Konfidensi mengetahui reliabilitas perilaku. Faktor risiko
normatif menghasilkan social presure atau yang terkait dengan cedera yang berkaitan dengan
subjective norm, dan kepercayaan kontrol kendaraan bermotor harus dijelaskan dan
menghasilkan control terhadap perilaku yang dibingkai dengan tepat dalam konteks sosial
dialami. Kombinasi dari sikap akan perilaku, budaya. Pemahaman menyeluruh tentang faktor
norma subjektif serta persepsi kontrol perilaku sosial budaya yang terkait dengan sepeda motor
menyebabkan pembentukan niat perilaku. Aturan sangat penting untuk mengembangkan tindakan
secara umum, bahwa sikap dan norma subyektif dan intervensi yang ditargetkan dan efisien (Nja
yang lebih baik, serta kontrol yang semakin besar, dan Nesvag 2007). Prasarana jalan, kerusakan,
maka keinginan seseorang untuk melakukan dan kondisi pemeliharaan rupanya turut
perilaku yang bersangkutan akan semakin kuat. bertanggung jawab atas fenomena pengendara
Akhirnya, dengan tingkat kontrol aktual yang sepeda motor yang kurang memperhatikan aturan
memadai terhadap perilaku tersebut, maka lalu lintas. Menurut statistik di seluruh dunia,
seseorang diperkirakan akan melakukan jumlah kematian dan cedera lalu lintas
keinginan mereka apabila timbul kesempatan diperkirakan meningkat sekitar 65% antara tahun
(Ajzen, 1991). Karena itu perilaku diasumsikan 2000 dan 2020 (Kopits dan Cropper, 2003;
didahului oleh keinginan. Akan tetapi, banyaknya Murray dan Lopez, 1996). Prospeknya sangat
perilaku akan menimbulkan kesulitan dalam buruk di negara-negara dengan penghasilan
kenyataan yang dapat membatasi kontrol atas rendah maupun menengah di mana jumlah
keinginan, maka diperlukan untuk kematian lalu lintas diperkirakan meningkat
mempertimbangkan kontrol perasaan atas sebanyak 80% (Peden et al, 2004). Kecelakaan
perilaku selain keinginan. Apabila kontrol lalu lintas telah menjadi masalah besar di banyak
perasaan atas perilaku bersifat tulus, ia bisa negara terutama di daerah perkotaan (Peden et al,
berfungsi secara tidak langsung untuk 2004), dan Indonesia pun tidak luput dari tren ini.
pengendalian nyata dan berkontribusi terhadap Karakteristik dan akibat kecelakaan lalu lintas
prediksi perilaku yang diteliti Ajzen (1991). yang mengakibatkan kematian dan cedera di
Penelitian yang membahas berbagai aspek tentang negara berkembang berbeda dengan negara
Teori Perilaku Terencana dan beberapa masalah berpenghasilan tinggi. Di Amerika Serikat, 80%
yang belum terselesaikan dibahas dalam Ajzen korban yang meninggal akibat tabrakan di jalan
(1985, 1987). Secara umum, teori ini didukung raya adalah pengendara sepeda motor dan
melalui bukti empiris. Keinginan melakukan penumpang kendaraan bermotor roda empat. Di
berbagai perilaku dapat diperkirakan dengan negara-negara berpenghasilan rendah, sebagian
keakurasian yang tinggi terhadap sikap akan besar korbannya adalah pejalan kaki, pengendara
perilaku, norma subjektif serta kontrol atas sepeda, pengendara sepeda motor, dan bahkan
perilaku. Kemudian keinginan ini, seiring dengan penumpang pada sistem transportasi umum
persepsi terhadap kontrol perilaku, dapat (Peden et al, 2004). Apa yang dilakukan atau tidak
menjelaskan perubahan yang cukup signifikan dilakukan wisatawan berkontribusi pada banyak
terhadap perilaku aktual. Sikap dan norma kecelakaan yang terjadi ini. Dengan demikian,
subyektif serta kontrol terhadap perilaku studi tentang perilaku manusia sangat penting
berkaitan dengan sekumpulan perilaku yang untuk studi keselamatan jalan (Musselwhite et al,
mudah terlihat, normatif dan keyakinan kontrol 2014). Faktor perilaku manusia merupakan faktor
tentang perilaku, namun sifat sebenarnya dari krusial yang perlu dipertimbangkan pada saat
hubungan ini belum dapat ditentukan dengan merancang strategi untuk mengurangi kecelakaan
pasti. Perumusan nilai harapan hanya beberapa lalu lintas dan kematian. Lebih lanjut, mereka
yang berhasil dalam mengkalkulasi hubungan- juga berpendapat bahwa persepsi pengendara
hubungan ini. Pengukuran ulang secara optimal sepeda motor tentang jalan dan lingkungan lalu
terhadap harapan dan ukuran-ukuran nilai lintas berkorelasi dengan usia pengendara,
diajukan sebagai alat untuk menanggulangi pengalaman berkendara, kelelahan, stres, dan
keterbatasan pengukuran. Kemudian, emosi. Meskipun penelitian semacam ini telah
digunakannya perilaku lampau pada perhitungan banyak dilakukan di negara maju, penelitian
prediksi, digunakan sebagai alat untuk menguji tentang pelanggaran terhadap aturan lalu lintas
kecukupan teori, Hal ini juga merupakan masalah yang dilakukan pengendara sepeda motor di
lain yang masih belum terselesaikan. negara berkembang masih sedikit, di mana
Ketersediaan bukti yang terbatas mengenai penggunaan sepeda motor akhir-akhir ini
pertanyaan tadi menunjukkan bahwa teori

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 140
Pengaruh Faktor Jalan Terhadap Perilaku Pengendara Sepeda Motor……………………………Wirasutama, Alit Suthanaya, Priyantha, dan Agung Yana

berkembang pesat. Sepeda motor menjadi pilihan sepeda motor untuk kegiatan berisiko tinggi
moda transportasi yang besar pada sebagian terutama diprakarsai oleh keinginan untuk
negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, mencari sensasi. Sebaliknya, intensi keselamatan
Malaysia, Vietnam, dan Thailand (Kaltheier, didasarkan pada kontrol perilaku dalam bentuk
2002). Sementara itu, sepeda motor juga menjadi disiplin pribadi. Banyak penelitian menunjukkan
salah satu sebab utama kecelakaan lalu lintas yang bahwa sikap pengguna jalan dapat digali dengan
dikemukakan oleh para peneliti. Sebagai contoh, mempelajari ketidakpatuhan dan pelanggaran.
di Indonesia terdapat 105,1 juta sepeda motor dari Sebuah diskusi rinci terkait dengan topik ini
129,3 juta unit kendaraan bermotor pada tahun disediakan oleh Reason, et al (1990), Rothengatter
2016 (BPS, 2016). Di Vietnam, 80-90% rumah (1997). Dikatakan bahwa kinerja pengemudi
tangga di Kota Ho Chi Minh memiliki akses ke dipengaruhi oleh kecenderungan untuk
sepeda motor (PADECO, 2000). Kehadiran melakukan kesalahan mengemudi dan
sepeda motor secara signifikan berdampak pada pelanggaran lalu lintas, sikap terhadap gaya
kinerja jalan dan tingkat kecelakaan (Chang dan mengemudi mereka sendiri dan pengguna jalan
Yeh, 2006). Dipercaya secara luas bahwa lain, sikap terhadap kendaraan yang mereka
pengendara sepeda motor memiliki catatan kendalikan, dan karakteristik pribadi
keselamatan yang relatif buruk dibandingkan (Rosenbloom dan Shahar, 2007). Dengan kata
dengan kelompok pengguna jalan lainnya (Clarke lain, pelanggaran dapat terjadi karena sikap
et al, 2004). Pengendara sepeda motor kerap pengemudi terhadap perilaku, norma sosial
dipandang sebagai pengguna jalan yang banyak tentang tindakan, kontrol perilaku, dan norma
memicu terjadinya tabrakan. Selain itu, mereka moral (Rothengatter, 1997).
terlihat lebih berani mengambil risiko dan
memiliki kecenderungan lebih ngebut daripada METODE
pengemudi mobil (Musselwhite et al, 2014). Di Observasi awal dilakukan dengan mengamati
Indonesia, pengendara sepeda motor memiliki perilaku pengendara motor asing di kawasan
persentase kecelakaan tertinggi yang tercatat wisata di Bali. Dalam pantauan ini, ditemukan
(Indriastuti dan Sulistio, 2010). Sebagian besar banyak pengendara motor pendatang dari
kecelakaan lalu lintas terkait dengan faktor mancanegara yang melanggar peraturan lalu
manusia. Pengendara secara teratur menyimpang lintas. Fenomena inilah yang akan diteliti dengan
dari kondisi mengemudi yang aman karena terlebih dahulu menentukan variabel penyebab.
berbagai alasan (Rothengatter, 1997). Kemudian dibuat kuisioner untuk mengukur
Ketidaktaatan, kesalahan mengemudi, dan variabel-variabel tersebut. Setelah kuesioner
pelanggaran lalu lintas adalah alasan utama dibagikan dan dikumpulkan kembali, metode
kecelakaan lalu lintas yang ditunjukkan oleh SEM digunakan untuk mengukur reliabilitas,
banyak peneliti (misalnya, Rothengatter, 1997). validitas dan seberapa besar variabel tersebut
O'Connell (2008) telah menyatakan bahwa mempengaruhi perilaku pengendara sepeda motor
banyak aspek perilaku pengendara yang tidak pendatang dari mancanegara di kawasan wisata
diinginkan terjadi karena tindakan disengaja atau Bali.
tidak disengaja, yang berarti bahwa kesalahan Variabel Penelitian
dilakukan oleh diri mereka sendiri dan tidak Adapun variabel yang digunakan pada studi ini
dipaksa oleh orang lain untuk melakukan ditampilkan dalam Tabel 1.
kesalahan. Sebuah studi oleh Watson, et al (2007)
di Australia, menunjukkan bahwa niat pengendara
Tabel 1. Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Kondisi Jalan dan Lalulintas
X1 X1.1 Lingkungan Jalan (LJ)
Lokal (KL)
Kondisi Lalu lintas Lokal
X1.2
(LL)
Kondisi Fisik Pengendara
X2 Faktor Manusia (FM) X2.1
(FP)
Norma Berkendara di Negara
X2.2
Asal (NB)
Kebiasaan Pengendara di
X2.3
Negara Asal (KP)
Pemahaman Peraturan Lalu
X2.4
lintas Lokal (PP)

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 141
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 26 No. 2
Juli 2022 E-ISSN: 2541-5484

Variabel Indikator
Perilaku Pengendara Motor Jumlah Kecelakaan Ringan
Y1 Y1.1
Pendatang Mancanegara (PP) (KR)

Jumlah Kecelakaan Sedang


Y1.2
(KS)

Jumlah Kecelakaan Fatal


Y1.3
(KF)

Definisi operasional variabel yaitu menjelaskan 3. Variabel Perilaku Pengendara Motor


sebuah konsep agar dapat diukur secara matematis Pendatang Mancanegara (Y1)
serta dilakukan dengan meninjau dimensi perilaku Variabel Perilaku Pengendara Motor Pendatang
serta aspek atau sifat yang ditampilkan terhadap Mancanegara merupakan variabel perilaku
konsep. Dengan demikian aspek diterjemahkan pengendara sepeda motor pendatang dari
pada elemen yang dapat dinilai serta diamati mancanegara dengan menggunakan indikator
sehingga dapat menciptakan sebuah indeks tingkat kecelakaan yang dialami pengendara.
pengukuran konsep. Penjelasan mengenai Indikator-indikator tersebut adalah:
operasional variabel yang dipergunakan dalam a. Kecelakaa Ringan (Y1.1), merupakan
studi ini, sebagai batasan variabel-variabel yang suatu kejadian kecelakaan dimana tidak
digunakan pada model penelitian adalah: ada yang membutuhkan perhatian medis
1. Variabel Kondisi Jalan dan Lalulintas Lokal (ditangani oleh dokter atau perawat), tetapi
(X1) ada kerusakan serius pada kendaraan
Kondisi Jalan dan Lalulintas Lokal merupakan pengendara atau kendaraan lain (hanya
kondisi jalan yang dilalui dan kondisi lalu lintas kerusakan properti).
yang dialami pengendara sepeda motor. Indikator b. Kecelakaan Sedang (Y1.2), merupakan
indikator Kondisi Jalan dan Lalulintas Lokal kecelakaan yang mengakibatkan cedera
terdiri dari: pada pengendara atau orang lain yang
a. Lingkungan Jalan (X1.1), adalah kondisi memerlukan perawatan medis (ditangani
jalan yang dilalui yang diukur dengan oleh dokter atau perawat).
kondisi lampu penerangan jalan, c. Kecelakaan Fatal (Y1.3), merupakan
kerusakan jalan, kondisi marka jalan, kecelakaan yang mengakibatkan kematian
kondisi rambu-rambu dan kondisi trotoar. orang lain yang terlibat dalam kecelakaan
b. Kondisi Lalu lintas (X1.2), adalah kondisi itu
lalu lintas yang dialami pengendara.
2. Variabel Faktor Manusia (X2) HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Manusia merupakan variasi dari kondisi Penilaian Outer Model
fisik pengendara dan sikap umum terhadap Validitas dan reliabilitas indikator serta variabel
keselamatan jalan, yang tercermin dalam perilaku laten penelitian dihitung melalui penilaian outer
mengemudi. Indikator indikator dari Faktor model.. Validitas dihitung dengan nilai-nilai
Manusia adalah: validitas konvergen dan validitas diskriminan.
a. Kondisi Fisik (X2.1), merupakan Kemudian reliabilitas dihitung dengan indikator
pengukuran untuk mengetahui kondisi nilai reliabilitas konstruk dan nilai reliabilitas
pengendara saat berkendara. konsistensi internal.
b. Norma Berkendara (X2.2), yaitu Uji Validitas
pengukuran untuk mengetahui norma- Uji validitas dapat diketahui melalui hasil validitas
norma dari pengendara dalam berkendara konvergen dan validitas diskriminan.
dengan sepeda motor.
c. Kebiasaan Pengendara (X2.3), yaitu segala Validitas Konvergen
sesuatu yang berhubungan dengan
kebiasaan perilaku pengendara sepeda Validitas konvergen model dihitung melalui nilai
loading factor dan nilai AVE (average variance
motor di negara asal.
extract). Setelah dilakukan uji validitas, indikator
d. Pemahaman Peraturan (X2.4), yaitu Pemahaman Peraturan Lalu lintas (PL)
pemahaman pengendara terhadap
peraturan lalu lintas. menghasilkan nilai loading factor 0,465 lebih
kecil dari 0,5. Hal ini menunjukan indikator PL
tidak mampu menggambarkan variabel FM

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 142
Pengaruh Faktor Jalan Terhadap Perilaku Pengendara Sepeda Motor……………………………Wirasutama, Alit Suthanaya, Priyantha, dan Agung Yana

(Faktor Manusia). Sehingga indikator PL di-drop bahwa konstruk dalam studi ini dapat menilai
dan model dijalankan kembali. Hasil setelah variabel laten yang bersesuaian.
model dijalankan kembali ditunjukan pada Tabel
2. Dimana nilai loading factor antara 0,741 dan Validitas Diskriminan
1,172 yang berarti melampaui 0,5 apabila Validitas data dihitung dengan menggunakan
mengacu kepada Fornell dan Larcker (1981). validitas diskriminan dengan nilai cross-loading
Angka ini menunjukkan seluruh indikator yang tertera pada Tabel 3. Indikator ini
pengukuran sudah sesuai syarat validitas menunjukkan hubungan yang tinggi dengan
konvergen, dan masing-masing indikator valid variabel latennya apabila dibandingkan dengan
untuk menilai variabel yang bersangkutan. Pada variabel laten lainnya. Hal ini menunjukkan
Tabel 2. juga menunjukkan nilai konstruk AVE bahwa semua indikator valid dan validitas
antara 0,731 dan 0,981. Nilai ini melebihi 0,5 diskriminan terpenuhi.
(Fornell & Larcker, 1981) yang dapat diartikan

Tabel 2. Validitas Konvergen


Outer Loading Variabel AVE
LJ 0.882
KL 0.719
LL 0.813
FP 0.770
NB 0.791 FM 0.620
KP 0.802
KR 0.694
KS 0.958 PP 0.750
KF 0.922

Tabel 3. Validitas Diskriminan


PP FM KL
KP 0.326 0.802 0.287
NB 0.422 0.791 -0.058
KF 0.922 0.486 0.364
KS 0.958 0.548 0.313
KR 0.694 0.483 0.124
FP 0.564 0.770 0.390
LJ 0.294 0.404 0.882
LL 0.238 0.034 0.813

Uji Reliabilitas PP 0.822 0.898


Nilai reliabilitas menunjukkan hasil yang FM 0.709 0.831
konsistensi walaupun pengukuran dilakukan KL 0.612 0.836
berulang-ulang. Oleh sebab itu, reliabilitas bisa Penilaian Inner Model
diartikan sebagai perhitungan yang bebas dari Model teoritis yang ditunjukkan dalam model
kesalahan acak (Malhotra & Peterson, 2006). PLS struktural penelitian dikonfirmasi melalui langkah
digunakan untuk menghitung pengujian evaluasi ini (Chin, 2010). Di sini, model penilaian
reliabilitas melalui reliabilitas konsistensi struktural menggunakan indikator: R2 (Chin,
internal. Untuk reliabilitas konsistensi internal, 2010).
composite reliability dan cronbach's alpha Nilai R-Square
nilainya harus melebihi atau sama dengan 0,6. Perhitungan PLS ini memberikan hasil R2 yang
Tabel 4. di bawah ini menunjukkan bahwa nilai menggambarkan besarnya varians yang terdapat
composite reliability serta cronbach's alpha pada model (Chin, 2010). Pada penelitian ini
melebihi 0,6, yang artinya variabel laten tersebut didapatkan nilai R2 ditunjukan pada Tabel 5. serta
memiliki nilai yang konsisten serta reliabel. Gambar 1.
Tabel 4. Uji Reliabilitas
Cronbach's Composite Tabel 5. R Square
Alpha Reliability Variabel R2
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 143
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 26 No. 2
Juli 2022 E-ISSN: 2541-5484

FM 0.368 Variabel PP dapat dijelaskan oleh variabel KL dan


variabel FM sebesar 36,80% sedangkan sisanya
63,20% merupakan kontribusi variabel lain yang
tidak termasuk dalam model ini.

Gambar 1. PLS Alog


Goodnes of Fit (GoF) Hasil perhitungan Goodness of Fit (GoF)
Validasi model keseluruhan menggunakan menunjukkan hasil sebesar 0,506 sehingga
Goodness of Fit (GoF), karena merupakan ukuran berdasarkan kriteria mengenai nilai GoF menurut
tunggal dari model pengukuran (outer model) dan Ghozali & Latan (2014) yaitu: 0,10 (GoF small),
pengukuran model struktural (inner model). Hasil 0,25 (GoF moderat), dan 0,36 (Gof large), maka
Goodness of Fit (GoF) mempunyai kisaran dapat dikatakan bahwa model terkategori besar.
penilaian antara 0-1. Formula untuk menentukan Rangkuman Penilaian Outer Model dan
hasil Goodness of Fit adalah sebagai berikut: Struktural Model
Konstruksi yang dipergunakan dalam studi ini
GoF = ( AVE x R ) 2
valid dan reliabel melalui penilaian outer model,
sehingga penilaian terhadap model struktural bisa
= (0.696 x 0.368) (1) dilakukan. Dari penilaian model struktural
= 0.256 diketahui juga bahwa model penelitian yang
diajukan sudah sesuai.
= 0.506

Gambar 2. Bootstraping

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 144
Pengaruh Faktor Jalan Terhadap Perilaku Pengendara Sepeda Motor……………………………Wirasutama, Alit Suthanaya, Priyantha, dan Agung Yana

Tabel 6. P-Value
P-Value
FM -> PP 0.002
KL -> PP 0.554

Hasil analisis yang ditampilkan pada Gambar 2. Method and Application in marketing and
dan Tabel 6. ini menunjukkan bahwa perilaku related fields. Springer. Berlin, p.655-690.
pengendara motor pendatang dari mancanegara di Clarke, DD, Ward, P, Bartle, C & Truman, W.
kawasan wisata di Bali sangat dipengaruhi oleh 2004. In-depth Study of Motorcycle
faktor manusia, sedangkan kondisi jalan dan lalu Accidents.InRoad Safety Research Report.
lintas tidak mempengaruhi perilaku lalu lintas Department for Transport. London.
pengendara sepeda motor pendatang dari Fornell, C & Larcker, DF. 1981. Evaluating
mancanegara. Structural Equation Model with Unobservable
Variable and Measurement Error, Journal of
SIMPULAN Marketing Research, vol. Vol 18 No. 1 (39-
Dari hasil studi ini diperoleh kesimpulan yaitu 50).
bahwa kondisi jalan dan lalu lintas lokal tidak Hongsranagon, P, Khompratya, T, Hongpukdee,
berpengaruh terhadap perilaku pengendara sepeda S, Havanond, P & Deelertyuenyong, NJIr.
motor pendatang dari mancanegara dengan nilai P 2011. Traffic risk behavior and perceptions of
value sebesar 0.554. Sedangkan faktor manusia, Thai motorcyclists: a case study. 35, 1, p. 30-
yaitu perilaku pengendara tersebut di negara 33.
asalnya mempengaruhi perilaku pengendara Indriastuti, AK & Sulistio, H. 2010. Influencing
sepeda motor pendatang dari mancanegara di factors on motorcycle accident in urbanarea
daerah wisata di Bali dengan nilai P value 0.002. of Malang, Indonesia. International Journal of
Academic Research no. 2(5):252-25
DAFTAR PUSTAKA Kaltheier, RM. 2002. Urban Transport and
Ajzen, I. 1985. From intentions to actions: A Poverty in Developing Countries: Analysis
theory of planned behavior. In J. Kuhl & J. and Options for Transport Policy and
Beckman (Eds.), Action-control: From Planning. Deutsche Gesellschaftfür
cognition to behavior (pp. 11-39). Heidelberg: Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH.
Springer. Eschborn.
Ajzen, I. 1987. Attitudes, traits, and actions: Kopits, E & Cropper, M. 2003. Traffic Fatalities
Dispositional prediction of behavior in per- and Economic Growth. In Policy Research
sonality and social psychology. In L. Working Paper No. 3035.
Berkowitz (Ed.), Advances in experimental Malhotra, NK & Peterson, M. 2006. Basic
social psychology, Academic Press. New Marketing Research: A Decision-Making
York. Aproach. Pearson Education. New Jersy.
BPS. 2016. Jumlah Kunjungan Wisatawan Murray, CJL & Lopez, AD. 1996. The Global
Mancanegara Tahun 2016 ke Indonesia Burden of Disease, A Comprehensive
menurut Pintu Masuk. Jakarta. Assessment of Mortality and Disability from
BPS. 2017, Bali Dalam Angka. Badan Pusat Diseases, Injuries, and Risk Factors. in 1990
Statistik. Bali. and Projected to 2020.
Budiartha R.M. N 2014. Factors Influencing Car Musselwhite, C, Avineri, E & Susilo, YO. 2014.
Drivers and Motorcyclists Risky Behaviours Legitimising Risk Taking: Articulating
in Bali. Journal of Society for Transportation Dangerous Behaviour On The Road.
and Traffic Studies (JSTS), vol. 5, pp. 12-22. Transportation Planning and Technology. 37,
Chang, HL & Yeh, TH. 2006. "Risk Factors to 1, p.62-82.
Driver Fatalities in Single-Vehicle Nja, O & Nesvag, SM. 2007. Traffic Behaviour
Crashes:Comparisons between Non- Among Adolescents Using Mopeds And Light
Motorcycle Drivers and Motorcyclists. Motorcycles. Journal of Safety Research. 38,
Journal of Transportation Engineering. 132, 3, 4, p.481-492.
p.227-236. O’Connell, M. 2008. Social psychological
Chin, WW. 2010. How to Write up and Report principles: The group inside the person. In
PLS Analyses, in VE Vinzi, et al. (eds), Human Factors for Highway Engineers, edited
Handbook of Partial Lest Squares: Concept by R. Fuller and J.A. Santos. Emerald.
Bingley.

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 145
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 26 No. 2
Juli 2022 E-ISSN: 2541-5484

PADECO. 2000. Urban Transport Development Suthanaya, PA. 2016. Analysis Of Fatal
In Final Report, Chapter 13, 08/2000, S. 13-2. Accidents Involving Motorcycles In Low
Ministry of Transport Japan. Income Region (Case Study Of
Peden , M, Scurfield, R, Sleet , D, Mohan, D, Karangasem Region, Bali-Indonesia),
Hyder, AA, Jarawan, E & Mathers, C. 2004.
Proceedings of the International Journal
World report on road traffic injury
prevention, Worl Health Organization,
of Engineering Research in Africa, Trans
Geneva. Tech Publ. 19, p.112-122.
Rosenbloom, T & Shahar, A. 2007. Differences Wedagama, DMP & Wishart, D. 2019.
Between Taxi And Nonprofessional Investigating the risky behavior of
Maledrivers In Attitudes Towards Traffic- international tourists riding motorcycles
Violation Penalties. Transportation Research in Bali. Proceedings of the MATEC Web
Part Fno. 10:428–435. of Conferences, EDP Sciences. 276, p.
Rothengatter, T. 1997. Errors and violations as 03007.
factors in accident causation. In Traffic Wedagama, DP. 2009. The influence of young
andTransport Psychology: Theory and and male motorists accident: factors on
Application, edited by T. Rothengatter and
motorcycle injuries in Bali. IATSS
E.C. Vaya. Elsevier Science Ltd. Oxford.
Seabra, C, Dolnicar, S, Abrantes, JL & research. 33, 2, p.64-75.
Kastenholz, EJTM. 2013. Heterogeneity In Wedagama, P & Dissanayake, D. 2010.
Risk And Safety Perceptions Of International Analysing Motorcycle Injuries on
Tourists. 36, p.502-510. Arterial Roads in Bali using a
Sherry, MK, Mossallam, M, Mulligan, M, Hyder, Multinomial Logit Model vol. 8
AA & Bishai, DJIp. 2015. Rates of Yannis, G, Golias, J & Papadimitriou, E.
Intentionally Caused and Road Crash 2007. Accident Risk of Foreign Drivers In
Deaths of US Citizens Abroad. 21, e1, Various Road Environments. Journal of
p.e10-e14. Safety Research. 38, p.471–480

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Universitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 146

Anda mungkin juga menyukai