Histologi Hidung dan sinus

paranasalis, Telinga dan organ

corti

Nita Afriani
Staf Histologi FK Unand
2018
 CAVUM NASI

• VESTIBULUM NASI
– BAGIAN PALING DEPAN
• AREA RESPIRATORIA
– BAGIAN UTAMA RONGGA HIDUNG
• MEATUS NASI MEDIA
• MEATUS NASI INFERIOR
– TONJOLAN DARI DINDING LATERAL:
• CONCHA NASALIS SUPERIOR
• CONCHA NASALIS MEDIA
• CONCHA NASALIS INFERIOR
• AREA OLFACTORIA
– BAGIAN ATAS YANG MEMILIKI EPITEL OLFAKTORIA
(MEATUS NASI SUPERIOR)

2
 BATAS-BATAS CAVUM NASI
• CAVUM NASI DEXTER ET SINISTER DIPISAHKAN
– SEPTUM NASI:
• VOMER
• LAMINA PERPENDICULARIS OSSIS ETHMOIDALIS
• CARTILAGO SEPTI
• DEPAN: NARES
• BAWAH:
• PALATUM DURUM
• PALATUM MOLLE
• ATAP/LATERAL
– OS NASALE
– OS FRONTALE
– LAMINA CRIBRIFORMIS OSSIS ETHMOIDALIS
– CARTILAGO LATERALIS ET CARTILAGO APICIS NASI
• BELAKANG:
– CHOANE, BERMUARA DALAM CAVUM PHARYNGONASALE

3
 KERANGKA HIDUNG

GLANDULA
SEBACEA

KULIT

CARTILAGO

KARTILAGO

NARES

OTOT SERAN LINTANG

POTONGAN ALA NASI

4
 MEMBRANA MUCOSA
AREA RESPIRATORIA CAVUM NASI
• EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS BERSILIA:
• KELENJAR SEL PIALA
• LAMINA PRORIA:
• JARINGAN PENGIKAT FIBROSA
• KELENJAR SEROMUKOSA
• MENEMPEL PADA PERIOSTEUM/PERICHONDRIUM
RANGKA
• MENGANDUNG BANYAK ANYAMAN PEMBULUH VENA
(PLEXUS VENOSUS) DI DAERAH CONCHA NASALIS
INFERIOR ET MEDIA
• PENGARUH STRUKTUR TERHADAP UDARA
– UDARA: BERSIH, LEMBAB DAN HANGAT
*AREA OLFACTORIA (TERDAPAT EPITEL OLFAKTORIA)

5
 MEMBRANA MUCOSA
AREA RESPIRATORIA CAVUM NASI

EPITEL
GLANDULA NASALIS

VENA

JARINGAN
TULANG

6
 SINUS PARANASALIS

• RONGGA BUNTU DALAM TULANG TENGKORAK:

– DISEKITAR HIDUNG
– OS FRONTALIS, OS MAXILLARIS, OS ETHMOIDALIS, OS
SPHENOIDALIS
• BERMUARA DALAM CAVUM NASI
• MEMBRANA MUCOSA:
– EPITEL SEMU BERLAPIS BERSILIA
• LEBIH TIPIS, SEDIKIT SEL PIALA DARIPADA CAVUM NASI
– LAMINA PRORIA:
• KELENJAR LEBIH SEDIKIT DARIPADA CAVUM NASI

7
SINUS PARANASALIS

8
 ORGAN OLFACTORIUS
• LOKASI:
– EPITEL OLFAKTORI PADA ATAP RONGGA HIDUNG
• MIKROSKOPIS:
– EPITEL SEMU BERLAPIS SILINDRIS, TEBAL: 0,06 mm
– TERDIRI ATAS 3 JENIS SEL:
• SEL PENOPANG: BAGIAN ATAS SILINDRIS, MEMILIKI
MIKROVILI YANG TERENDAM DALAM LENDIR, BAGIAN
BASAL MENYEMPIT.
• SEL BASAL: BERBENTUK SEBAGAI KERUCUT, TIDAK
MENCAPAI PERMUKAAN EPITEL
• SEL OLFAKTORI: SEBAGAI SEL SARAF BIPOLER .
PUNCAKNYA BERCABANG-CABANG SE BAGAI “SILIA”
BERFUNGSI SEBAGAI RESEPTOR RANGSANG BAU.
UJUNG LAIN SEL MERUPAKAN AXON YANG MEMBAWA
IMPULS KE PUSAT. MEMBENTUK BERKAS MENUJU PUSAT.

* 9
 LETAK ORGANON OLFACTORIUS

* 10
 ORGANON OLFACTORIUS

SEL
OLFAKTORI

SEL
PENYOKONG

SEL BASAL

* 11
 ANATOMI TELINGA
• AURIS EXTERNA
– AURICULA
– MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS
– MEMBRANA TYMPANI
• AURIS MEDIA
– CAVUM TYMPANI
– TUBA PHARYNGOTYMPANICA EUSTACHII
• AURIS INTERNA
– LABYRINTHUS OSSEUS
– LABYRINTHUS MEMBRANACEUS

* 12
 AURIS EXTERNA

• AURICULA
– LIPATAN KULIT YANG DIPERKUAT RANGKA KARTILAGO
ELASTIS
• MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS
– PIPA BERBENTUK MELENGKUNG SEBAGAI HURUF S
– PARS FIBROCARTILAGINEA
• LAMINA CARTILAGINEA (BAGIAN DEPAN DAN BAWAH)
• LAMINA FIBROSA (BAGIAN ATAS DAN BELAKANG)
– PARS OSSEA (BAGIAN DARI OS TEMPORALE)
– DILAPISI SELURUHNYA OLEH KULIT & TAMBAHANNYA
• MEMBRANA TYMPANI
– SEBAGAI BATAS TERTHADAP AURIS MEDIA
– BENTUK OVAL DENGAN UKURAN TERPANJANG 10 mm

* 13
 AURIS EXTERNA

* 14
 AURICULA

KARTILAGO
ELASTIS
GLANDULA SEBACEA

MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS

GLANDULA SEBACEA

GLANDULA
KULIT
CERUMINOSA

* 15
 AURIS MEDIA
• BAGIAN-BAGIAN:
– CAVUM TYMPANI
– TUBA PHARYNGO-TYMPANICA EUSTACHII
• PARS OSSEA DALAM OS PETROSUM,
• PARS CARTILAGINEA : BERMUARA DALAM PHARYNX
– ISI:
• UDARA
• OSSICULA TYMPANI
– MALLEUS
– INCUS
– STAPES
• MIKROSKOPIS
– DILAPISI MEMBRANA MUCOSA
• EPITEL SILINDRIS SELAPIS/SEMU BERLAPIS
• JARINGAN PENGIKAT SEBAGAI KELANJUTAN PERIOSTEUM

* 16
 MEMBRANA TYMPANI

• STRUKTUR:
– BAGIAN TEPI BERBENTUK CINCIN: ANULUS
FIBRO-CARTILAGINEUS
– BAGIAN TENGAH BERBENTUK SELAPUT:
• PARS FLACCIDA (BAGIAN ATAS, SEMPIT, KENDUR)
• PARS TENSA (LEBIH LUAS, TEREGANG)
• MIKROSKOPIS (BAGIAN TENGAH):
– 3 LAPIS:
– STRATUM CUTANEUM (LANJUTAN KULIT liang telinga ep.
berlapis gepeng)
– MEMBRANA PROPRIA (JARINGAN PENGIKAT, 2 LAPIS)
• STRATUM RADIATUM (BAGIAN LATERAL, SER. RADIER)
• STRATUM CIRCULARE (BAGIAN MEDIAL, SER. SIRKULER)
– STRATUM MUCOSUM, TIPIS LANJUTAN MUKOSA AURIS
MEDIA(pseudostratified columnar dg silia)
* 17
 MEMBRANA MUCOSA AURIS MEDIA

* 18
* 19
 AURIS MEDIA

MALEUS INCUS STAPES

* 20
 AURIS INTERNA

• TERDIRI ATAS RUANGAN-RUANGAN SEBAGAI

LABIRIN YANG SALING BERHUBUNGAN
• 2 BAGIAN:
– LABYRINTHUS OSSEUS MERUPAKAN RONGGA
BER-DINDING JARINGAN TULANG YANG TERMASUK
OS TEMPORALE, BERISI:
– LABYRINTHUS MEMBRANACEUS =
RONGGA-RONGGA LABIRIN YANG BERDINDING
MEMBRAN, BERISI CAIRAN ENDOLIMFE.
– BENTUK LABIRIN AGAK SESUAI DENGAN BENTUK
RONGGA LABYRINTHUS OSSEUS
• KEDUA BAGIAN DIPISAHKAN OLEH CAIRAN PERILIMFE

* 21
ORGANON VESTIBULO-COCHLEARIS

• LOKASI RESEPTOR:
– TELINGA BAGIAN DALAM (AURIS INTERNA)
• FUNGSI:
– ALAT KESEIMBANGAN
– ALAT PENDENGARAN

* 22
 ORGANON VESTIBULO-COCHLEARIS

TELINGA

* 23
RONGGA-RONGGA LABYRINTHUS OSSEUS
• RONGGA LEBIH LUAS DARI UKURAN
LABYRINTHUS MEMBRANACEUS DIDALAMNYA
• DIBEDAKAN:
– VESTIBULUM BERBENTUK OVOID, BERISI:
• UTRICULUS
• SACCULUS
– 3 CANALES SEMI-CIRCULARES, BERISI:
• 3 DUCTUS SEMI-CIRCULARIS
– COHLEA (RUMAH SIPUT) :
• BERBENTUK SPIRAL DENGAN SUMBU: MODIOLUS
• BAGIAN DASAR MENGARAH KE MEATUS ACUSTICUS
INTERNUS
• DARI MODIOLUS: LEMPENG TULANG SPIRAL: LAMINA
SPIRALIS OSSEA
• PUNCAK: CUPULA
• BERISI: DUCTUS COCHLEARIS
* 24
 LABIRIN

LABYRINTHUS OSSEUS LABYRINTHUS MEMBRANACEUS

* 25
 LABYRINTHUS MEMBRANACEUS

ORGANON STATUS

* 26
 KEDUDUKAN ENDOLIMFE DAN PERILIMFE

OTAK

* 27
utriculus sacculus

• dua rongga berhubungan

• labirin membranosa
• terdiri dari jaringan ikat tipis dilapisi epitel
selapis gepeng
• terikat ke periosteum labirin tulang melalui
jaringan ikat yg kaya microvaskuler

* 28
Makula
▪ di dinding utriculus
dan sacculus
▪ kolumnar
neuroepitelial
(kinocilia dan
sterecilia (hair cell/
mekanoreseptor) cell
yg berhubungan dg
inervasi cabang dr
nervus vestibularis
▪ supporting cell
(support
mekanoreseptor)
▪ otolith membran:
bagian luar dr hair
cell yg mengandung
protein terpapar dg
endolimph 29
*
* 30
* 31
duktus semisirkularis
• mengandung
hair cell dan
supporting cell
• proteoglycan
layer disebut
cupula

* 32
 ORGANON COCHLEARIS CORTI
• LOKASI: DINDING DUCTUS COCHLEARIS
• COCHLEA DIBAGI DALAM 3 RUANGAN:
– SCALA MEDIA DITEMPATI DUCTUS COCHLEARIS
• BATAS:
– MEMBRANA VESTIBULARIS REISSNERI
– STRIA VASCULARIS
– MEMBRANA BASALIS
– SCALA VESTIBULI
• BATAS :
– MEMBRANA VESTIBULARIS REISSNERI
– MEMBRANA MUCOSA DINDING COCHLEA
– SCALA TYMPANI
• BATAS :
– MEMBRANA BASALIS DAN
– DINDING COCHLEA
– HELICOTREMA HUBUNGAN DI PUNCAK COCHLEA

* 33
* 34
* 35
* 36
 SCALA VESTIBULI ET SCALA TYMPANI

• ISI:
– PERILIMF
• HUBUNGAN
– MELALUI HELICOTREMA YANG BERADA DI PUNCAK
COCHLEA
• MUARA:
– SCALA VESTIBULI: VESTIBULUM
– SCALA TYMPANI: FORAMEN ROTUNDUM/MEMBRANA
TYMPANI SECUNDARIA, YANG MEMISAHKAN ANTARA
CAVUM TYMPANI DENGAN AURIS INTERNA

* 37
 ORGANON CORTI
• LOKASI
– LAMINA SPIRALIS MEMBRANACEUS DAN LAMINA
SPIRALIS OSSEUS
• FUNGSI
– RESEPTOR GETARAN YANG DIINDUKSI OLEH
GELOMBANG SUARA
• MIKROSKOPIS
– stria vaskularis: memproduksi endolimpoh
– DAERAH YANG MENEBAL PADA LAMINA SPIRALIS
MEMBRANACEUS MEMBENTUK MEMBRANA BASALIS
TEMPAT BERTUMPUNYA ORGANON CORTI
– STRUKTUR PENUNJANG
• LIMBUS SPIRALIS: JARINGAN PENGIKAT LONGGAR
DILAPISI EPITHELIUM , MENGHASILKAN:
• STRUKTUR AMORF: MEMBRANA TECTORIA, MEMBATASI
• SULCUS SPIRALIS INTERNUS
* 38
 SEL-SEL EPITEL ORGANON CORTI

• SEBAGAI KELANJUTAN EPITEL DUCTUS

COCHLEARIS
• JENIS SEL:
– SEL-SEL TIANG = SEL PENOPANG :
• SEL TIANG DALAM
• SEL TIANG LUAR MEMBATASI TEROWONGAN DARI CORTI
– SEL-SEL RAMBUT = SEL RESEPTOR (SEL-SEL SENSORI)
• SEL RAMBUT DALAM (1 BARIS)
• SEL RAMBUT LUAR (3 BARIS)
– SEL RAMBUT
• TIDAK BERTUMPU PADA MEMBRANA BASALIS
• DIKELILINGI ANYAMAN UJUNG SARAF N. COCHLEARIS
– N. COCHLEARIS MEMBAWA IMPULS KE OTAK

* 39
 LINTASAN RANGSANGAN SAMPAI
ORGANON CORTI
• RANGSANGAN PRIMER:
– GELOMBANG SUARA MENGGETARKAN MEMBRANA TYMPANI
YANG DITERUSKAN MELALUI OSSICULA TYMPANI . STAPES
MENGGETARKAN PERILIMFE DALAM SCALA VESTIBULI
MELALUI FORAMEN OVALE
– GETARAN MELALUI TULANG TENGKORAK AKAN DITERUS-KAN
SAMPAI FORAMEN OVALE
• GETARAN PERILIMFE
– PERILIMFE BERGETAR SEPANJANG SCALA VESTIBULI
MERAMBAT KE HELICOTREMA BERLANJUT KE SCALA TYMPANI
– GETARAN CAIRAN DIMUNGKINKAN KARENA MEMBRANA
TYMPANI SECUNDARIA PADA FORAMEN ROTUNDUM IKUT
BERGETAR
– GETARAN PERILIMFE AKAN MENGGETARKAN MEMBRANA
BASALIS ORGANON CORTI, KARENA BERADA DALAM
ENDOLIMFE
* 40
MEKANISME PERANGSANGAN SEL SENSORI

• FIBRASI PADA PERILIMF YANG MENGALIR DALAM

SCALA TYMPANI, AKAN MENGGETARKAN
MEMBRANA BASALIS
• GETARAN MEMBRANA BASALIS AKAN
MENGGERAKKAN SEL-SEL PADA ORGANON CORTI
(TERMASUK SEL RAMBUT)
• GERAKAN SEL-SEL RAMBUT AKAN
MENYEBABKAN SENTUHAN RAMBUT-RAMBUT
PADA MEMBRANA TECTORIA
• RAMBUT-RAMBUT AKAN TERANGSANG DAN
TER-JADI PERUBAHAN RANGSANG MENJADI
IMPULS
• IMPULS DITERUSKAN KE AKHIRAN SARAF
* 41
* 42
 Terima kasih

* 43