JARINGAN SARAF

• MIKROSKOPIS
– BENTUK SEL BERMACAM-MACAM
– TERDIRI ATAS 2 JENIS SEL:
• SEL SARAF
• SEL PENYOKONG
– SEL SARAF SELALU MEMPUNYAI TONJOLAN SITO-PLASMA YANG PANJANG DAN
BERCABANG-CABANG
• FUNGSI
– SEL SARAF:
• MENERIMA SINYAL, MENGUBAH SINYAL MENJADI IMPULS, MERAMBATKAN IMPULS,
MERESPONS SINYAL
• MENSEKRESI NEUROTRANSMITTER
• MENSEKRESI HORMON = NEROHORMON.
– SEL PENYOKONG:
• MERAWAT SEL SARAF
• MENOPANG SEL SARAF

8/19/04 1
 BENTUK UMUM SEL SARAF

8/19/04 2
 BERBAGAI BENTUK SEL SARAF

SEL AMAKRIN
UNIPOLER

8/19/04 SUBOWO 3
 JARINGAN SARAF SEBAGAI KOMPONEN
SISTEM KOMUNIKASI
• MEMBENTUK SISTEM DENGAN KLASIFIKASI SYSTEMA
NERVORUM:
– SYSTEMA NERVORUM CENTRALE
– SYSTEMA NERVORUM PERIFERUM
• FUNGSI:
– MENGENDALIKAN, MENGATUR KEGIATAN JARINGAN,
ORGAN DALAM TUBUH
– MERESPONS SINYAL DARI LINGKUNGAN LUAR DAN DALAM
TUBUH
• ASAL-USUL
– JARINGAN EKTODERM
8/19/04 4
 MORFOLOGI SEL SARAF
• KOMPONEN:
– BADAN SEL SARAF = PERIKARION
• BAGIAN SEL SARAF YANG MENGANDUNG INTI
• BENTUK BERMACAM-MACAM
– TONJOLAN SITOPLASMA:
• DENDRIT = TONJOLAN SITOPLASMA YANG MEMBAWA IMPULS KE ARAH
BADAN SEL
– BERCABANG-CABANG
• NEURIT = AXON = TONJOLAN SITOPLASMA YANG MEMBAWA IMPULS
MENJAUHI BADAN SEL
– TERDAPAT SEBUAH YANG PANJANG, SEBELUM BERAKHIR BERCABANG-CABANG
SEBAGAI CABANG POHON = TELODENDRON.

• STRUKTUR PENGHUBUNG DENGAN SEL :

– SINAPSIS
8/19/04 5
 KATEGORI SEL SARAF BERDASAR JUMLAH
TONJOLAN
• SEL SARAF UNIPOLER
– HANYA MEMPUNYAI SATU TONJOLAN (TIDAK BANYAK): SEL
AMAKRIN DALAM RETINA
• SEL SARAF BIPOLER
– MEMPUNYAI 1 DENDRIT DAN SATU AXON
• SEL SARAF PSEUDO-UNIPOLER
– MEMPUNYAI TONJOLAN YANG SEGERA BERCABANG
MENJADI 2 (AXON DAN DENDRIT) SEHINGGA MIRIP HURUF T
• SEL SARAF MULTIPOLER
– MEMPUNYAI 1 AXON DAN BANYAK DENDRIT

8/19/04 SUBOWO 6
 KATEGORI SEL SARAF BERDASAR JUMLAH TONJOLAN

MULTIPOLER PSEUDO-UNIPOLER

UNIPOLER

8/19/04 SUBOWO 7
 BADAN SEL SARAF
• MIKROSKOPIS :
– INTI
• BIASANYA TERLETAK SENTRAL
• BULAT BESAR, BERISI KHROMATIN HALUS TERSEBAR
• NUKLEOLUS BESAR, SEHINGGA MENYERUPAI INTINYA
– SITOPLASMA DALAM PERIKARION
• MENGANDUNG ORGANELA SEPERTI JENIS SEL LAIN
• SUBSTANSI NISSL, BERCAK-BERCAK BASOFIL YANG KHAS PADA SEL SARAF, SEBENARNYA rER
YANG PENUH DENGAN RIBOSOM
• NEUROFIBRIL MELUAS KE DALAM TONJOLAN-TONJOLAN
• PIGMEN LIPOKHROM DAN PIGMEN MELANIN
• SUB-MIKROSKOPIS
– SITOPLASMA
• BANYAK MENGANDUNG rER YANG TAMPAK SEBAGAI SUBSTANSI NISSL
• MITOKHONDRIA MELUAS KE DALAM TONJOLAN-TONJOLAN SEL
• KOMPLEKS GOLGI
• SITOSKELETON MEMBENTUK NEUROFIBRIL

8/19/04 8
 BADAN SEL SARAF

BADAN NISSL

BADAN NISSL

8/19/04 9
 BADAN SEL SARAF

BADAN NISSL
PERIKARION

AXON

8/19/04 10
 DENDRIT
• MIKROSKOPIS
– TONJOLAN-TONJOLAN DARI BADAN SEL SARAF YANG
MERAMBATKAN IMPULS KE ARAH BADAN SEL
– BERCABANG-CABANG
– POLA PERCABANGAN TERGANTUNG JENIS SEL SARAF
– PADA PERMUKAAN PERCABANGAN TERDAPAT BENJOLAN-
BENJOLAN UNTUK SINAPSIS: GEMULA ATAU SPINA
• SUB-MIKROSKOPIS
– PADA PANGKAL DENDRIT TERDAPAT MITOKHONDRIA DAN
ENDOPLASMIC RETICULUM
– SITOSKELETON : NEUROFIBRIL DAN MIKROTUBULI MELUAS
SAMPAI UJUNG DENDRIT

8/19/04 11
 GAMBARAN SUB-MIKROSKOPIK DENDRIT

MITOKHONDRIA

8/19/04 12
 AXON = NEURIT
• TONJOLAN SITOPLASMA YANG HANYA TERDAPAT SEBUAH
– DINAMAKAN JUGA SERABUT SARAF
• PERCABANGAN:
– UJUNG AXON BERCABANG-CABANG SEBAGAI CABANG POHON
– CABANG KOLATERAL : PADA BEBERAPA TEMPAT
• UKURAN PANJANG
– DARI TIDAK ADA (SEL AMAKRIN DI RETINA) SAMPAI BEBERAPA PULUH cm
• DIAMETER:
– PANGKAL AXON MELEBAR: AXON HILLOCK, BANYAK NEUROFIBRIL DAN
TIDAK ADA SUBSTANSI NISSL
– BERMACAM-MACAM
• ORGANELA:
– MITOKHONDRIA, NEROFIBRIL, MIKROTUBULI

8/19/04 13
 AXON = NEURIT

8/19/04 14
 SELUBUNG AXON
• SELUBUNG MIELIN
– MEMBENTUK SELUBUNG DI LUAR AXOLEMA DENGAN POLA BERPENGGAL-
PENGGAL , KARENA PADA JARAK TERTENTU KETEBALAN SELUBUNG MENGECIL:
NODUS RANVIER
– SELUBUNG DARI BAHAN CAMPURAN: FOSFOLIPID, KOLESTE-ROL DAN SEREBROSID
– KETEBALAN SELUBUNG BERBAGAI AXON TIDAK SAMA:
• SARAF TIDAK BERSELUBUNG MIELIN, TETAPI DENGAN ME: TIPIS
– DIPERKUAT OLEH NEROKERATIN
– SUB-MIKROSKOPIS: GAMBARAN BERLAPIS-LAPIS
• SELUBUNG NEUROLEMMA
– DI LUAR SELUBUNG MIELIN
– TERBENTUK OLEH SEL DENGAN SITOPLASMA YANG MENYE-LUBUNGI SELURUH
KELILING AXON
– DI SSP: SEL OLIGODENDROGLIA
– DI SISTEM SARAF PERIFER: SEL SCHWANN

8/19/04 15
 SELUBUNG AXON
BERSELUBUNG MIELIN

NODUS RANVIER

POTONGAN
MELINTANG

8/19/04 SUBOWO 16
 SELUBUNG NEUROLEMMA
SEL SCHWANN

SITOPLASMA SEL
SCHWANN

AXON TIDAK BERSELUBUNG

MIELIN

8/19/04 SUBOWO 17
PEMBENTUKAN SELUBUNG MIELIN
• DIBENTUK OLEH SEL SCHWANN ATAU OLIGO-DENDROGLIA
DI OTAK
• BERDASARKAN HIPOTESA ‘JELLY ROLL’:
– SITOPLASMA SEL SCHWANN ATAU OLIGODENDROGLIA SEMULA
MELINGKUPI AXON SECARA LANGSUNG, KE-MUDIAN DIIKUTI
DENGAN PERPUTARAN SITOPLASMA TERSEBUT BERKALI-KALI
DENGAN AXON SEBAGAI SUMBUNYA
– DALAM PROSES PERPUTARAN TERSEBUT, SITOPLASMA
TERGENCET KELUAR, SEHINGGA BERSISA MEMBRAN SELNYA
YANG MENYELUBUNGI AXON
– SEL SCHWANN ATAU OLIGODENDROGLIA TETAP BERADA DILUAR
LAPISAN MEMBRAN YANG MELING-KAR-LINGKAR

8/19/04 18
 STRUKTUR SUB-MIKROSKOPIK SELUBUNG MIELIN

SEL SCHWANN

8/19/04 19
 PEMBENTUKAN SELUBUNG MIELIN

8/19/04 20
 SEL PENYOKONG

• PADA UMUMNYA BERASAL DARI EKTODERM

• PADA SSP DISEBUT NEUROGLIA:
– SEL EPENDIM
– ASTROSIT
– OLIDODENDROGLIA
– MIKROGLIA (BERASAL DARI MESODERM)
• PADA SISTEM SARAF PERIFER:
– SEL SCHWANN
– SEL KAPSEL DALAM GANGLION
• FUNGSI:
– MELINDUNGI KOMPONEN SARAF
– MERAWAT
– MENGATUR NUTRISI
– MEMBENTUK SELUBUNG MIELIN

8/19/04 21
 SEL NEUROGLIA
• SEL EPENDIM
– SEMULA SEBAGAI PEMBATAS TUBA NEURALIS
– KEMUDIAN BERFUNGSI:
• PROLIFERATIF MENGHASILKAN SPONGIOBLAS DAN NEROBLAS
• PENYOKONG
• SEL PENGHASIL LIIQUOR CEREBROSPINALIS
• PEMBATAS RONGGA SISTEM SARAF PUSAT
• ASTROSIT
– ASTROSIT PROTOPLASMATIS
– ASTROSIT FIBROSA
• OLIGODENDROGLIA
– MEMBENTUK SELUBUNG MIELIN
• MIKROGLIA
8/19/04 22
 SEL NEUROGLIA PEWARNAAN KROM GOLGI

ASTROSIT FIBROSA

ASTROSIT
PROTOPLASMATIK

PEWARNAAN
BIELSCHOWSKY
8/19/04 23
 SEL NEUROGLIA
PEWARNAAN CAJAL

OLIGODENDROGLIA

MIKROGLIA

PEWARNAAN HORTEGA
8/19/04 24
JARINGAN SYSTEMA NERVORUM CENTRALE
MAKROSKOPIS
• SUBTANTIA GRISEA
• SUBSTANTIA ALBA
MIKROSKOPIS
• SUBSTANTIA GRISEA
– BADAN SEL NEURON
– SERABUT BERMIELIN DAN TIDAK BERMIELIN
– ASTROSIT PROTOPLASMIK
– OLIGODENDROSIT
– MIKROGLIA
• SUBSTANTIA ALBA
– SERABUT SARAF BERMIELIN
– ASTROSIT FIBROSA
– OLIGODENDROSIT
– MIKROGLIA

8/23/04 25
 PENYEBARAN JARINGAN SARAF
• PADA AWALNYA SUBSTANTIA GRISEA TERDAPAT SEBELAH DALAM
DEKAT RONGGA TUBA NEURALIS DAN SUBSTANTIA ALBA DI LUAR,
YANG DIPERTAHANKAN SEBAGAI POLA DASAR
• SETELAH MENGALAMI DIFERENSIASI PENUH:
– PADA PRINSIPNYA MASIH DAPAT DILACAK POLA DASAR
– DI DAERAH KEPALA: ADANYA PERUBAHAN PENYEBARAN SUBTANTIA
GRISEA YANG TUDAK SAMA PADA PENGGAL TUBA NEURALIS PADA
DAERAH KEPALA, TERDAPAT PERBEDAAN GAMBARAN HISTOLOGIS PADA
BERBAGAI BAGIAN DI OTAK
• HEMISPHAERIUM CEREBRI & HEMISPHAERIUM CEREBELLI: DI LUAR
SUBSTANTIA ALBA MASIH ADA LAGI SUBSTANTIA GRISEA YANG MEMBENTUK
CORTEX
• SUBSTANTIA GRISEA ASLI MEMBENTUK KELOMPOK2 YANG DISEBUT NUCLEUS
YANG DIPISAHKAN OLEH SUBSTANTIA ALBA
– DI DAERAH MEDULLA SPINALIS : TETAP POLA DASAR

8/23/04 26
 CORTEX CEREBRI
• SEL-SEL NEURON DALAM CORTEX CEREBRI YANG MEMPUNYAI MORFOLOGI
SERUPA TERSUSUN DALAM LAPISAN:
– STRATUM MOLECULARE
– STRATUM GRANULARE EXTERNUM
– STRATUM CELLULARE PYRAMIDALE
– STRATUM GRANULARE INTERNUM
– STRATUM GANGLIONARE
– STRATUM POLYMORPHOCELLULARE
• PADA SETIAP DAERAH CORTEX HEMISPHAERIUM CEREBRI GAMBARAN
HISTOLOGISNYA BERBEDA

SUBTANTIA ALBA

8/23/04 27
 CORTEX CEREBRI

8/23/04 28
 JARINGAN SARAF DAERAH TELENCEPHALON

SUBSTANTIA ALBA

SUBSTANTIA GRISEA

CORTEX CEREBRI

8/23/04 29
 LOBUS HEMISPHAERIUM CEREBRI

8/23/04 30
 CORTEX CEREBRI DAERAH MOTORIK

8/23/04 31
 CORTEX CEREBELLI
• PERMUKAAN CEREBELLUM MELIPAT-LIPAT KE DALAM SECARA SEJAJAR,
YANG MELIBATKAN CORTEX CEREBELLI (SUBSTANTIA GRISEA) DENGAN
KETEBALAN 1 mm DAN MEDULLA CEREBELLI (SUBSTANTIA ALBA)
• MIKROSKOPIS
– STRATUM MOLECULARE
• SEL KERANJANG: CABANG AXON MENYELUBUNGI SEL PURKINJE
– STRATUM GANGLIONARE
• SEL PURKINJE DENGAN PERCABANGAN DENDRIT DI STRAT. MOLECULARE,
AXON KE DALAM STRATUM GRANULARE
– STRATUM GRANULARE
• SEL GRANULARE (MULTIPOLER) MEMENUHI LAPISAN INI. DENDRITNYA
BERADA DI LAPISAN, TETAPI AXON-NYA KE STRAT. MOLECULARE

8/23/04 32
 CORTEX CEREBELLI

8/23/04 33
 MEDULLA SPINALIS
• BENTUK:
– SILINDRIS PANJANG, MENGISI CANALIS VERTEBRALIS
– PADA SETIAP SEGMEN KELUAR SEPASANG N. SPINALIS
• MIKROSKOPIS:
– SUBSTANTIA GRISEA
• BENTUK POTONGAN: SEPERTI KUPU-KUPU
– CORNU DORSALIS : MASUK RADIX DORSALIS N. SPINALIS
– CORNU VENTRALIS: NUCLEUS VENTRALIS ---> RAD. VENTRALIS
• DITENGAH: CANALIS CENTRALIS
• SEL-SEL NEURON MEMBENTUK NUCLEUS
– SUBSTANTIA ALBA
• SULCUS MEDIANUS DORSALIS
• SEBAGIAN BESAR SERABUT-SERABUT SARAF YANG MEMANJANG
MEMBENTUK BERKAS (FASCICULUS) YANG MENUJU OTAK ATAU DARI OTAK

8/23/04 34
 POTONGAN MELINTANG MEDULLA SPINALIS

DAERAH CERVICAL

DAERAH THORACAL

8/23/04 35
 POTONGAN MELINTANG MEDULLA SPINALIS

DAERAH LUMBAL

DAERAH SACRAL

8/23/04 36
GAMBARAN HISTOLOGIS MEDULLA SPINALIS DAERAH SERVIKAL

8/23/04 37
 SELUBUNG SUSUNAN SARAF PUSAT
(MENINGES)

• ASAL: MESODERM
• LAPISAN:
– PACHYMENINX (DURAMATER)
• JARINGAN PENGIKAT PADAT,
– DENGAN ARACHNOID DIPISAHKAN: SPATIUM SUBDURALE
– LEPTOMENINX (PIA-ARACHNOID)
• ARACHNOID (2 KOMPONEN):
– BAGIAN YANG KONTAK DENGAN DURAMATER
– MEMBENTUK TRABECULA
– TANPA PEMBULUH DARAH
– SPATIUM SUBARACHNOIDEA: RUANGAN DI ANTARA TRABECULA TERISI
LIQUOR CEREBROSPINALIS
• PIAMATER
– MENUTUPI LANGSUNG PERMUKAAN SUSUNAN SARAF PUSAT

8/23/04 38
 PIAMATER
• MAKROSKOPIS
– MEMBRAN TIPIS MENYELUBUNGI DEKAT SELURUH PERMUKAAN
SUSUNAN SARAF PUSAT DAN TEPI, TETAPI TIDAK BERHUBUNGAN
DENGAN JARINGAN SARAF YANG DIBUNGKUSNYA
• MIKROSKOPIS
– DENGAN JARINGAN SARAF DIPISAHKAN OLEH ANYAMAN SEL-SEL
NEUROGLIA
– BANYAK MENGANDUNG PEMBULUH DARAH.
– MENGIKUTI PEMBULUH DARAH YANG MENEMBUS JARINGAN
SARAF TETAPI DIPISAHKAN OLEH CELAH: SPATIUM PERIVASCULARE,
– PIAMETER TIDAK MENYELUBUNGI KAPILER DARAH
– DALAM JARINGAN SARAF, KAPILER DISELUBUNGI OLEH ANYAMAN
UJUNG-UJUNG TONJOLAN NEUROGLIA

8/23/04 39
 SELUBUNG OTAK
• DURAMATER
– DAERAH KEPALA MELANJUTKAN KE PERIOSTEUM
– FALX CEREBRI : MEMISAHKAN KEDUA HEMISPHAERIUM
• ARACHNOID: CISTERNA = PELEBARAN SPATIUM SUBARACHNOIDEA
• PIAMETER
– DI BEBERAPA TEMPAT TERTENTU MENONJOL KE DALAM RONGGA
VENTRICULUS YANG DINDINGNYA TIDAK BERKEMBANG (DAERAH
VENTRICULUS LATERALIS, VENTRICULUS TERTIUS DAN VENTRICULUS
QUARTUS) MEMBENTUK:
– PLEXUS CHOROIDEUS
• JARINGAN PENGIKAT LONGGAR PIAMETER, BANYAK SEL MAKROFAG
• PERMUKAANNYA DILAPISI OLEH EPITEL KUBOID SELAPIS YANG BERASAL
DARI SEL EPENDIM, MEMILIKI BANYAK MIKROVILI
• MEMPRODUKSI LIQUOR CEREBROSPINALIS

8/23/04 40
 PLEXUS CHOROIDEUS

VENTRICULUS

VENTRICULUS LATERALIS

VENTRICULUS QUARTUS

VENTRICULUS TERTIUS

8/23/04 41
 SELUBUNG OTAK

8/23/04 42
 PERLUASAN DURA MATER

8/23/04 43
 SELUBUNG MEDULLA SPINALIS

• DURAMATER
– DENGAN PERMUKAAN CANALIS VERTEBRALIS DIPISAHKAN OLEH
SPATIUM EPIDURALE; DILAPISI EPITEL GEPENG SELAPIS
– MENJADI 2 LEMBAR:
• LAMINA EXTERNA , MELAPISI PERMUKAAN CANALIS VERTEBRALIS
• LAMINA INTERNA:
• CELAH DI ANTARA 2 LEMBAR: DIISI JARINGAN LEMAK, JARINGAN
PENGIKAT DENGAN ANYAMAN PEMB. VENA
• ARACHNOID
– DENGAN DURAMATER DIPISAHKAN OLEH CELAH SEMPIT
• PIAMETER
– LEBIH TEBAL DARIPADA DI DAERAH OTAK

8/23/04 44
 SELUBUNG MEDULLA SPINALIS

8/23/04 45