Anda di halaman 1dari 3

I.

ESTIMASI PREVALENSI PENYAKIT HIPERTENSI


(BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN)
Sumber ; RISKESDAS 2018 & LITBANGKES

NASIONAL : 34,1%
SULTRA : 29,7

NO KABUPATEN/KOTA ESTIMASI PREVALENSI


1 Buton 26,5
2 Muna 24,1
3 Konawe 33
4 Kolaka 27,5
5 Konawe Selatan 29,4 SETIAP
6 Bombana 33,8 PENDERITA
7 Wakatobi 31,5 HIPERTENSI
8 Kolaka Utara 35,2
9 Buton Utara 24,6
10 Konawe Utara 29,2
11 Kota Kendari 27,2
12 Bau bau 23,8
13 Kolaka Timur 36,8
14 Muna Barat 38,2
15 Buton Selatan 39,2 %
16 Buton Tengah 16,8
17 Konawe Kepulauan 38
MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA WAJIB MEMBERIKAN
PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR KEPADA SELURUH
PENDERITA HIPERTENSI USIA 15 TAHUN KE ATAS SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN SEKUNDER DI WILAYAH KERJANYA DALAM KURUN
WAKTU SATU TAHUN.

Dengan Mekanisme Pelayanan :


1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah
dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh
Menteri Kesehatan.

∑ estimasi pddk penderita


hipertensi umur ≥ 15 tahun X ∑ pdd umur ≥ 15 thn di suatu wilayah
di suatu wilayah
= Sasaran penderita Hipertensi di suatu wilayah

2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai


standar yang meliputi :

Program Pengendalian PTM/Keswa /prov sultra/ titi


 Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di
fasilitas pelayanan kesehatan
 Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
 Melakukan rujukan jika diperlukan (Tekanan Darah Sewaktu (TDS)
lebih dari 140/90 mmHg ditambahkan pelayanan farmakologi)

II. ESTIMASI PREVALENSI PENYAKIT DIABETES MELLITUS


(BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER)
SUMBER ; RISKESDAS 2018 & LITBANGKES

NASIONAL : 2 %
SULTRA : 1

NO KABUPATEN/KOTA ESTIMASI PREVALENSI


1 Buton 2,2
2 Muna 0,7
3 Konawe 1,8
4 Kolaka 1,6
5 Konawe Selatan 2
6 Bombana 1
7 Wakatobi 1,5
8 Kolaka Utara 0,9
9 Buton Utara 2,3
10 Konawe Utara 1,5
11 Kota Kendari 1,4
12 Bau bau 2,2
13 Kolaka Timur 1,5
14 Muna Barat 3
15 Buton Selatan 0
16 Buton Tengah 3,8
17 Konawe Kepulauan 2,8

SETIAP PENDERITA HIPERTENSI MENDAPATKAN PELAYANAN


KESEHATAN SESUAI STANDAR. PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA WAJIB MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN
SESUAI STANDAR KEPADA SELURUH PENDERITA DIABETES MELITUS
USIA 15 TAHUN KE ATAS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN SEKUNDER DI
WILAYAH KERJANYA DALAM KURUN WAKTU SATU TAHUN.

Dengan Mekanisme Pelayanan :


1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah
dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh
Menteri Kesehatan.

∑ estimasi pddk penderita


Diabetes Melitusi umur ≥ 15 tahun X ∑ pdd umur ≥ 15 thn di suatu wilayah
di suatu wilayah
Program Pengendalian PTM/Keswa /prov sultra/ titi
= Sasaran penderita diabetes melitus di suatu wilayah

2) Pelayanan kesehatan Diabetes Melitus adalah pelayanan kesehatan


sesuai standar yang meliputi :
 Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
 Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi
 Melakukan rujukan jika diperlukan (Gula Darah Sewaktu (GDS) lebih
dari 200 mg/dl ditambahkan pelayanan farmakologi)

III. ESTIMASI PREVALENSI PENYAKIT OBESITAS


(BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN)
Sumber ; RISKESDAS 2018 & LITBANGKES

NASIONAL : 21,8%
SULTRA : 19,3%

NO KABUPATEN/KOTA ESTIMASI PREVALENSI


1 Buton 23,3
2 Muna 16,1
3 Konawe 18,9
4 Kolaka 18,4
5 Konawe Selatan 18,5
6 Bombana 21
7 Wakatobi 23,7
8 Kolaka Utara 21,6
9 Buton Utara 17,5
10 Konawe Utara 15,8
11 Kota Kendari 22,3
12 Bau bau 24,2
13 Kolaka Timur 16,1
14 Muna Barat 13
15 Buton Selatan 17,5
16 Buton Tengah 12
17 Konawe Kepulauan 18,7

Program Pengendalian PTM/Keswa /prov sultra/ titi

Anda mungkin juga menyukai