REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH SUMATERA SELATAN
Jl. Jenderal Sudirman Km. 3,5
Telp. (0711) 358433 - 355386 Fax. (0711) 378384
E-Mail :giatja.sumsel@gmail.com
10 Maret 2023
Nomor : W6.KP.05.03-0120
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permintaan Data Dukung Penilaian
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan terbaik
dan Pegawai Berprestasi
Terbaik dan Pegawai Berprestasi, bersama ini kami himbau kepada Saudara untuk segera
mengirimkan data dukung penilaian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan Terbaik
Data dukung tersebut dikirim kepada Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah
BAMBANG HARYANTO
NIP. 19661018 199203 1 001
Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan (sebagai laporan).
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
Jalan Veteran No. 11 Jakarta Pusat
Telepon(021) 3857611Faksimili(021) 3857612
Laman: www.ditjenpas.go.id Email : kepegawaian.ditjenpas@gmail.com
Dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan akan
memberikan penghargaan sebagai wujud apresiasi dalam penyelenggaraan Pemasyarakatan
kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan Terbaik dan Pegawai Berprestasi dengan
kategori yang telah ditentukan sebagaimana terlampir.
Sehubungan dengan hal tersebut mohon perkenan Saudara untuk dapat mengusulkan UPT
Pemasyarakatan Terbaik dan Pegawai Berprestasi di wilayah saudara. Apabila ada hal-hal yang
perlu ditanyakan dapat menghubungi Sdr. Arwani Ahmad, S.H., (085743364560) Bagian
Kepegawaian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Heni Yuwono
NIP. 19650605 198811 1 001
Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM;
3. Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
PENILAIAN UNIT PELAKSANA TEKNIS
PEMASYARAKATAN TERBAIK
DAN PETUGAS PEMASYARAKATAN BERPRESTASI
(HARI BAKTI PEMASYARAKATAN – 59)
D. Dasar
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerjasama
Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil Jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil;
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan
Prekusor Narkotika Tahun 2020-2024;
8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013
tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
9. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
Tentang Assessment Risiko dan Assessment Kebutuhan Bagi Narapidana dan Klien
Pemasyarakatan;
10. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014
Tentang Tata Cara Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara Pada
Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara;
11. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
tentang Pengamanan pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara;
12. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2016
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 10 Tahun
2015 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 Tentang
Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum;
13. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 39 Tahun
2016 Tentang Sistem Database Pemasyarakatan;
14. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021
Tentang Standar Layanan Bantuan Hukum;
15. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-
03.OT.02.02 Tahun 2014 Tentang Pedoman Perlakuan Anak di Balai Pemasyarakatan
(Bapas), Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) dan Lembaga Pembinaan Khusus
Anak (LPKA) di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
16. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Nomor PAS-32.PK.01.07.01 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Dasar Perawatan Kesehatan Di Lapas, Rutan, Bapas, LPKA dan LPAS;
17. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan nomor; PAS-38.0T.02.02 Tahun 2021 tentang
Program Pelaksanaan Prinsip Dasar Pemasyarakatan (Back to Basic).
18. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: PAS-10.OT.02.02 Tahun 2021 tentang Sistem Penilaian
Pembinaan Narapidana;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor PAS-571.PK.02.10.01 Tahun 2021 tentang Strategi Percepatan
Pencegahan Gangguan Keamanan Dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika Di
RUTAN/LAPAS;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-PR.01.01-10 Tahun 2021 tentang
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tahun 2020-2024.
21. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor PAS-93.UM.01.01 Tahun 2022 Tentang Penetapan Griya
Abhipraya Tahun 2022;
22. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor PAS-01.PR.01.01 Tahun 2022 Tentang Manual Indikator Kinerja
Utama (IKU) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;
23. Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS1.UM.01.01-185 tanggal 23
Februari 2023 tentang Penyampaian Buku Panduan Pelaksanaan Hari Bakti Pemasyarakatan
ke 59 Tahun 2023.
E. Pelaksanaan
1. Objek Penilaian
1) UPT Pemasyarakatan
a. Lembaga Pemasyarakatan;
b. Rumah Tahanan Negara;
c. Lembaga Pembinaan Khusus Anak;
d. Balai Pemasyarakatan;
e. Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara.
2) Pegawai
Seluruh Pegawai Pemasyarakatan yang berprestasi, baik yang menduduki Jabatan
Struktural, Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Fungsional Umum.
2. Komponen Penilaian
1). UPT Pemasyarakatan
• Penilaian dibagi menjadi 2 kriteria yaitu kriteria utama dan kriteria tambahan.
Kriteria utama memiliki bobot sebesar 70% sedangkan kriteria tambahan memiliki
bobot sebesar 30%.
• Masing masing kategori memiliki kriteria penilaian yang terdiri dari 3 klasifikasi yaitu:
A = Sangat baik, B= Baik, dan C= Kurang Baik.
• Setiap kategori memiliki bobotnya masing masing.
2). Pegawai Pemasyarakatan
Kriteria Pegawai Pemasyarakatan berprestasi yang dapat diusulkan dengan kriteria
sebagai berikut:
• Kinerja Sangat Baik;
• Integritas;
• Memiliki Inovasi atau Prestasi
PENILAIAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PEMASYARAKATAN TERBAIK
HARI BAKTI PEMASYARAKATAN KE-59
KRITERIA UTAMA
Komponen yang dinilai pada Lembaga Pemasyarakatan terdapat 7 (tujuh) Indikator yaitu :
1) Keamanan
Keamanan yang dimaksud mengacu kepada prinsip 3 + 1 yaitu melakukan deteksi dini,
pemberantasan narkoba, serta membangun sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya. Dalam
menjaga keamanan dan ketertiban Lembaga Pemasyarakatan harus sesuai dengan prosedur yang
ada. Kriteria yang dinilai meliputi :
- Kuantitas penggagalan penyelundupan HP, narkoba dan barang terlarang lainnya ke dalam
Lapas melalui P2U dan dilempar dari luar tembok pada kurun waktu tahun 2022 yang
menunjukan jumlah keaktifan petugas pengamanan dalam melakukan pengamanan Lembaga
Pemasyarakatan sesuai prosedur sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Klasifikasi Penilaian sebagi beikut:
Data dukung yang dibutuhkan adalah
a. Laporan
Laporan penggagalan penyelundupan HP, narkoba dan barang terlarang lainnya ke dalam
Lapas melalui P2U dan dilempar dari luar tembok.
b. Foto/Dokumentasi
Foto kegiatan penggagalan penyelundupan HP, narkoba dan barang terlarang lainnya ke
dalam Lapas melalui P2U dan dilempar dari luar tembok.
- Mitigasi Bencana pada Lembaga Pemasyarakatan yang menunjukan Tindakan preventif
Instansi Pemerintah dalam mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana.
Data dukung Mitigasi bencana pada Lembaga Lembaga Pemasyarakatan yaitu:
a. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)
Lembaga Pemasyarakatan memiliki dokumen SOP tentang Mitigasi Bencana
b. Foto dan Video
Foto pelaksanaan simulasi mitigasi bencana pada Lembaga Pemasyarakatan
2) Pembinaan
Bagi Narapidana dan Anak merupakan bagian penting dalam program Back to basic
Pemasyarakatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan prosedur yang berlaku
sebagaimana Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS-10.OT.02.02 Tahun 2021 tentang Sistem Penilaian
Pembinaan Narapidana. Pada Indikator Pembinaan, terdapat 3 (tiga) kriteria yang dinilai sebagai
berikut:
a. Melaksanakan Seluruh program Kepribadian yang ada di instrumen Sistem Penilaian
Pembinaan Narapidana (SPPN)
Dalam kriteria ini Lembaga Pemasyarakatan mengimplementasikan program kepribadian
yang ada di instrumen SPPN. Semakin sesuai dengan isntrumen SPPN maka nilai akan
semakin baik. Data dukung yang diperlukan yaitu laporan bulanan selama 12 bulan
pelaksanaan program kepribadian.
b. Pelatihan vokasional oleh Mitra Tahun 2022
Lembaga Pemasyarakatan melakukan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan yang
dilakukan oleh mitra pada tahun 2022. Sehingga keterlibatan mitra dalam melakukan
pembinaan menentukan kegiatan ini. Semakin banyak mitra akan semakin banyak pembinaan
yang dilakukan. Dalam Indikator ini ditentukan dengan kuantitas mitra dan mitra tersebut aktif
dalam kegiatan pembinaan.
Data dukung yang diperlukan untuk kriteria ini yaitu :
a) Sertifikat Pelatihan
Sertifikat pelatihan keterampilan oleh mitra kepada Warga Binaan Pemasyarakatan
b) Dokumentasi kegiatan, hasil pelatihan, dan lain-lain
Dokumen pelaksanaan pelatihan kegiatan vokasional
c) Apabila dalam penilaian terdapat 5 mitra atau lebih, dari beberapa UPT yang dilakukan
penilaian maka pilihannya berdasarkan mitra yang berlisensi BNSP
c. Kegiatan Kerja
Pada kriteria ini Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan dilihat dari Kegiatan kerja, Data
dukung yang diperlukan dalam kriteria yang dinilai yaitu:
a. Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan kerja berkelanjutan
b. Dokumentasi kegiatan
Dokumentasi kegiatan kerja berkelanjutan berupa foto dan video
3) Kerja sama
Kerja sama bagi UPT Pemasyarakatan diselenggarakan untuk mendukung kegiatan
Pemasyarakatan dalam rangka pembinaan dan atau pembimbingan terhadap Warga Binaan
Pemasyarakatan maupun kegiatan lainnya yang seiring dengan penyelenggaraan Pemasyarakatan
sesuai standar sebagaimana Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-
50.OT.02.02 Tahun 2018 tentang Standar Layanan Kerja Sama Dalam Negeri di Lingkungan
Pemasyarakatan. Kriteria yang dinilai adalah Mitra Kerja sama dalam bidang Pembinaan dan
berkelanjutan pada tahun 2022. Data dukung yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja
Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja yang sesuai standar dan diimplementasikan
b. Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan pembinaan dengan mitra yang
dilaksanakan dan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan
4) Kualitas Data
Kualitas Data yang menjadi tanggungjawab UPT Pemasyarkatan kaitanyya dengan mematuhi
ketentuan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 39 Tahun
2016 Tentang Sistem Database Pemasyarakatan. Dalam indokator kualitas data, kriteria yang
dinilai yaitu kualitas mutu data pada aplikasi sistem database Pemasyarakatan yang memiliputi :
a. Akurasi Data : Akurasi data didefinisikan sebagai kesesuaian data yang diinput pada aplikasi
dengan data atau dokumen fisik. Penilaian indikator akurasi data adalah verifikasi data
b. Ketepatan waktu : ketepatan waktu didefiniskan sebagai kepatuhan dalam penginputan dan
update data sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan. Penilaian indikator ini dilihat
pada kepatuhan melakukan konsolidasi data setiap hari.
c. Kelengkapan data : Kelengkapan data didefinisikan sebagai kepatuhan penginputan data
secara lengkap pada Aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan sesuai aturan.
** Indikator ini tidak perlu data dukung. Penilaian dilakukan oleh Unit Pusat berdasarkan
data pada aplikasi SDP Pusat.
5) Kesehatan
Dalam aspek Kesehatan ini ada 2 (dua) indokator yang dinilai yaitu memiliki Sertifikat Laik
Higiene dan adanya Klinik.
a. Memiliki Sertifikat Ijin Laik Higiene
Lembaga Pemasyarakatan harus Memiliki Sertifikat ijin Laik Higiene sesuai standar sebagai
ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.
Data dukung dalam kriteria ini yaitu :
1. Sertifikat
Bagi Lembaga Pemasyarakatan yang sudah memiliki Sertifikat ijin Laik Higiene.
2. Dokumen Pengurusan Sertifikat ijin Laik Higiene
Bagi Lembaga Pemasyarakatan yang masih dalam pengurusan sertifikat Laik Higiene.
3. Foto dan Video Dapur
Foto dan Video Dapur yang sudah/sedang dalam proses pengurusan sertfikat Ijin Laik
Hygiene.
b. Memiliki Ijin Klinik
Di Lapas, Rutan, Bapas, LPKA dan LPAS harus menyediakan layanan dasar Kesehatan bagi
tahanan, narapidana dan anak yang sesuai standar karena hal tersebut merupakan hak dasar
sebagaimana ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor PAS-32.PK.01.07.01 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Dasar Perawatan Kesehatan di Lapas, Rutan, Bapas, LPKA
dan LPAS dan sebagai tindaklanjut dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor PAS-338.PK.01.07.01 Tahun 2016 tentang Percepatan Penyelenggaraan Klinik di
Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak dan Rumah Tahanan
Negara/Cabang Rumah Tahanan Negara. Data dukung yang butuhkan dalam kriteria ini yaitu:
a. Sertifikat
Sertifikat izin klinik bagi yang sudah memiliki izin klinik.
b. Dokumen pengurusan izin klinik
Bagi Lembaga Pemasyarakatan yang sedang dalam proses pengurusan ijin klinik
c. Foto dan Video Klinik
Foto dan Video klinik pada Lembaga Pemasyarakatan
6) Penanganan Over Staying di Lembaga Pemasyarakatan dan Rutan
Dalam hal ini bagaimana Lembaga Pemasyarakatan untuk koordinasi perpanjangan penahanan,
koordinasi status perkara, koordinasi petikan putusan dan berita acara pelaksanaan putusan serta
pengeluaran demi hukum sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor.
M.HH.24.PK.01.01.01 Tahun 2011 tentang Pengeluaran Tahanan Demi Hukum. Kriterian yang
dinilai adalah Tingkat Overstay Tahanan pada Tahun 2022.
Data dukung yang diperlukan dalam Kriteria ini yaitu Formulasi perhitungan
a. Cara Perhitungan
Lembar Cara perhitungan persentase Overstay yang ditanda tangani oleh Kepala Lembaga
Pemasyarakarakatan (format terlampir)
b. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan Lembaga Pemasyarakatan tentang penanganan Overstay.
KRITERIA TAMBAHAN
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data dukung
Kuantitas penggagalan penyelundupan HP, narkoba dan barang
a. Laporan dan
1. Keamanan terlarang lainnya ke dalam Lapas melalui P2U dan dilempar dari
b. Foto/Dokumentasi
luar tembok pada kurun waktu tahun 2022
a. Dokumen Standar Operasional Prosedur
2. Keamanan Mitigasi Bencana pada Lembaga Pemasyarakatan (SOP)
b. Foto dan Video kegiatan
Melaksanakan Seluruh program Kepribadian yang ada di
3. Pembinaan Laporan Bulanan (selama 12 bulan)
instrumen SPPN
a. Sertifikat Pelatihan
b. Dokumentasi kegiatan, hasil pelatihan, dan
lain-lain
4. Pembinaan Pelatihan vokasional oleh mitra pada Tahun 2022 Apabila dalam penilaian terdapat 5 mitra atau
lebih, dari beberapa UPT yang dilakukan
penilaian maka pilihannya berdasarkan mitra
yang berlisensi BNSP
a. Laporan Kegiatan
5. Pembinaan Kegiatan Kerja
b. Dokumentasi kegiatan
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data dukung
a. PKS Mitra Kerja
Mitra Kerja sama dalam bidang Pembinaan dan berkelanjutan
6. Kerja sama b. Laporan pelaksanaan kegiatan dan
pada tahun 2022
dokumentasi kegiatan
Dari UPT tidak perlu mengirimkan data dukung,
Penilaian kualitas mutu data pada aplikasi Sistem Database Penilaian dilakukan oleh pusat berdasarkan data
7. Kualitas Data
Pemasyarakatan pada aplikasi SDP Pusat (data dukung dari pusat
hasil perhitungan penilaian)
a. Sertifikat
b. Foto Dapur
c. Video Dapur
8. Kesehatan Memiliki Sertifikat Laik Higiene
d. Dokumen proses pengurusan sertifikat Ijin
Laik Higiene (bagi UPT yang masih proses
pengurusan)
a. Sertifikat
b. Foto
9. Kesehatan Memiliki Izin Klinik c. Video Klinik
d. Dokumen proses pengurusan sertfikat Laik
Higiene
Penanganan Formulasi perhitungan :
10. Tingkat Overstaying Tahanan pada Tahun 2022
Overstaying Jumlah tahanan dikurangi Jumlah overstay
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data dukung
dibagi Jumlah Tahanan dikali 100%
Data dukung :
a. Cara perhitungan
b. Laporan Bulanan
KRITERIA TAMBAHAN
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data dukung
Reformasi a. Sertifikasi WBK/WBBM
1. Sudah mendapat predikat WBK/WBBM
Birokrasi b. Surat Pengumuman Resmi Lolos ke TPN
2. Akuntabilitas Penghargaan IKPA Terbaik Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan
3. Prestasi Penghargaan dari K/L atau lainnya Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan
Peningkatan a. Foto/video
4. Inovasi
Palayanan b. Dokumen/petunjuk penggunaan inovasi
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH......
LAPAS KELAS....................
Alamat.....................
Telepon...........................
Laman: ………………………………………………….
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE OVERSTAY
Nama…………………………..
NIP…………………………….
RUMAH TAHANAN NEGARA
KRITERIA UTAMA
Komponen yang dinilai pada Rumah Tahanan Negara terdapat 7 (tujuh) kategori yaitu :
1) Keamanan
Keamanan yang dimaksud mengacu kepada prinsip 3 + 1 yaitu melakukan deteksi dini,
pemberantasan narkoba, serta membangun sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya.
Dalam menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara harus sesuai dengan
prosedur yang ada. Kriteria yang dinilai meliputi :
- Kuantitas penggagalan penyelundupan Hand Phone, narkoba dan barang terlarang
lainnya ke dalam Lapas melalui Pengaman Pintu Utama (P2U) dan dilempar dari luar
tembok pada kurun waktu tahun 2022 yang menunjukan jumlah keaktifan petugas
pengamanan dalam melakukan pengamanan Rumah Tahanan Negara sesuai prosedur
sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara. Data dukung yang dibutuhkan adalah :
a. Laporan
Laporan penggagalan penyelundupan Hand Phone, narkoba dan baran terlarang
lainnya ke dalam Rutan melalui P2U dan dilempar dari luar tembok.
b. Foto/Dokumentasi
Foto kegiatan penggagalan penyelundupan Handphone, narkoba dan barang
terlarang lainnya ke dalam Rumah Tahanan Negara melalui P2U dan dilempar
dari luar tembok.
- Mitigasi Bencana pada Rumah Tahanan Negara yang menunjukan Tindakan preventif
instansi pemerintah dalam mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana. Data dukung Mitigasi bencana pada Rumah
Tahanan Negara yaitu :
a. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)
Rumah Tahanan Negara memiliki dokumen SOP tentang Mitigasi Bencana
b. Foto dan Video
Foto pelaksanaan simulasi mitigasi bencana pada Rumah Tahanan Negara
2) Bimbingan Bagi Tahanan
Bimbingan bagi Tahanan adalah bagian dari pelayanan tahanan yang merupakan bagian dari
Back to Basic Pemasyarakatan dimana pelayanan Tahanan adalah hal dasar dan salah satu
inti dari penyelenggaraan Pemasyarakatan. Kriteria yang dinilai adalah Persentase yang
mengikuti kegiatan bimbingan kepribadian dan ketrampilan. Data dukung yang diperlukan
untuk kriteria Persentase yang mengikuti kegiatan bimbingan kepribadian yaitu Laporan
bulanan bimbingan ketrampilan dan kepribadian bagi Tahanan.
3) Pelayanan Tahanan
Salah satu layanan tahanan di Rumah Tahanan Negara adalah mendapatkan fsilitasi bantuan
hukum. Kriterian yang dinilai adalah Persentase Fasilitasi Bantuan hukum.
Data dukung yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Cara Perhitungan
Jumlah Tahanan yang memperoleh penyuluhan hukum dibagi jumlah tahanan yang
mengajukan dikali 100%
b. Laporan bulanan
Laporan bulanan Fasilitasi Pelayanan bantuan Hukum bagi Tahanan
c. Foto dan Video
Foto dan Video Fasilitasi Pelayanan bantuan hukum bagi tahanan
4) Kerja sama
Kerja sama bagi UPT Pemasyarakatan diselenggarakan untuk mendukung kegiatan
Pemasyarakatan dalam rangka pembinaan dan atau pembimbingan terhadap Warga Binaan
Pemasyarakatan maupun kegiatan lainnya yang seiring dengan penyelenggaraan
Pemasyarakatan sesuai standar sebagaimana Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor PAS-50.OT.02.02 Tahun 2018 tentang Standar Layanan Kerja Sama Dalam Negeri
di Lingkungan Pemasyarakatan. Kriteria yang dinilai adalah Mitra Kerja sama dalam bidang
Pembinaan dan berkelanjutan pada tahun 2022.
Data dukung yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja
Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja yang sesuai standar dan diimplementasikan
b. Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan pembinaan dengan mitra yang
dilaksanakan dan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan
5) Kualitas Data
Kualitas data yang menjadi tanggungjawab UPT Pemasyarkatan kaitanyya dengan
mematuhi ketentuan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Sistem Database Pemasyarakatan. Dalam
indokator kualitas data, kriteria yang dinilai yaitu kualitas mutu data pada aplikasi sistem
database Pemasyarakatan yang memiliputi :
a. Akurasi Data : Akurasi data didefinisikan sebagai kesesuaian data yang diinput pada
aplikasi dengan data atau dokumen fisik. Penilaian indikator akurasi data adalah
verifikasi data
b. Ketepatan waktu : ketepatan waktu didefiniskan sebagai kepatuhan dalam penginputan
dan update data sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan. Penilaian indikator
ini dilihat pada kepatuhan melakukan konsolidasi data setiap hari.
c. Kelengkapan data : Kelengkapan data didefinisikan sebagai kepatuhan penginputan
data secara lengkap pada Aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan sesuai aturan.
** Indikator ini tidak perlu data dukung. Penilaian dilakukan oleh Unit Pusat
berdasarkan data pada aplikasi SDP Pusat.
6) Kesehatan
Dalam aspek Kesehatan ini ada 2 (dua) indokator yang dinilai yaitu Memiliki Sertifikat ijin
Laik Higiene dan adanya Klinik.
a. Memiliki Sertifikat Laik Higiene
Rumah Tahanan Negara harus Memiliki Sertifikat ijin Laik Higiene sesuai standar
sebagai ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.
Data dukung dalam kriteria ini yaitu :
1. Sertifkat
Bagi Rumah Tahanan Negara yang sudah memiliki Sertifikat ijin Laik Higiene
2. Dokumen Pengurusan Sertifikat ijin Laik Higiene
Bagi Rumah Tahanan Negara yang masih dalam pengurusan Sertifikat ijin Laik
Higiene
3. Foto dan Video Dapur
Foto dan Video Dapur yang sudah/sedang dalam proses pengurusan Sertifikat ijin
Laik Higiene
b. Memiliki Izin Klinik
Di Lapas, Rutan, Bapas, LPKA dan LPAS harus menyediakan layanan dasar Kesehatan
bagi tahanan, narapidana dan anak yang sesuai standar karena hal tersebut merupakan
hak dasar sebagaimana ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor PAS-
32.PK.01.07.01 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Dasar Perawatan Kesehatan Di
LAPAS, RUTAN, BAPAS, LPKA DAN LPAS dan sebagai tindaklanjut dari Surat
Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-338.PK.01.07.01 Tahun 2016
tentang Percepatan Penyelenggaraan Klinik di Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga
Pembinaan Khusus Anak dan Rumah Tahanan Negara/Cabang Rumah Tahanan Negara.
Data dukung yang butuhkan dalam kriteria ini yaitu :
a. Sertifikat
Sertifikat ijin klinik bagi yang sudah memiliki izin klinik.
b. Dokumen pengurusan ijin klinik
Bagi Rumah Tahanan Negara yang sedang dalam proses pengurusan ijin klinik
c. Foto dan Video Klinik
Foto dan Video klinik pada Rumah Tahanan Negara
7) Penanganan Overstaying di Rumah Tahanan Negara
Dalam hal ini bagaimana Rumah Tahanan Negara untuk koordinasi perpanjangan
penahanan, koordinasi status perkara, koordinasi petikan putusan dan berita acara
pelaksanaan putusan serta pengeluaran demi hukum sebagaimana ketentuan Peraturan
Menteri Hukum dan HAM Nomor. M.HH.24.PK.01.01.01 Tahun 2011 tentang Pengeluaran
Tahanan Demi Hukum. Kriteria yang dinilai adalah Tingkat Overstaying Tahanan pada
Tahun 2022.
Data dukung yang diperlukan dalam Kriteria ini yaitu Formulasi perhitungan
a. Cara perhitungan
Lembar Cara perhitungan persentase Overstay yang ditanda tangani oleh Kepala
Rumah Tahanan Negara (format terlampir)
b. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan Rumah Tahanan Negara Penanganan Overstaying
KRITERIA TAMBAHAN
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
Kuantitas penggagalan penyelundupan HP, narkoba dan
a. Laporan dan
1. Keamanan barang terlarang lainnya ke dalam Lapas melalui P2U dan
b. Foto/Dokumentasi
dilempar dari luar tembok pada kurun waktu tahun 2022
a. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)
2. Keamanan Mitigasi Bencana pada Rumah Tahanan Negara
b. Foto dan Video kegiatan
Persentase yang mengikuti kegiatan bimbingan Laporan bulanan bimbingan ketrampilan dan kepribadian
3. Bimbingan
kepribadian dan ketErampilan bagi Tahanan
Formulasi perhitungan :
Jumlah Tahanan yang memperoleh penyuluhan hukum
dibagi jumlah tahanan yang mengajukan dikali 100%
4. Pelayanan Tahanan Persentase Fasilitasi Bantuan hukum Data Dukung :
a. Cara Perhitungan
b. laporan bulanan
c. Foto dan Video
a. PKS Mitra Kerja
Mitra Kerja sama dalam bidang Pembinaan dan
5. Kerja sama b. Laporan pelaksanaan kegiatan
berkelanjutan pada tahun 2022
dan dokumentasi kegiatan
INDIKATOR UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
Dari UPT tidak perlu mengirimkan data dukung,
Penilaian kualitas mutu data pada aplikasi Sistem Penilaian dilakukan oleh pusat berdasarkan data pada
6. Kualitas Mutu Data
Database Pemasyarakatan aplikasi SDP Pusat (data dukung dari pusat hasil
perhitungan penilaian)
a. Sertifikat
b. Foto Dapur
7. Kesehatan Memiliki Sertifikat ijin Laik Higiene c. Video Dapur
d. Dokumen proses pengurusan sertifikat ijin Laik
Higiene (bagi UPT yang masih proses pengurusan)
a. Sertifikat
b. Foto
8. Kesehatan Memiliki Ijin Klinik
c. Video Klinik
d. Dokumen proses pengurusan sertfikat Laik Higiene
Formulasi perhitungan :
Jumlah tahanan dikurangi Jumlah overstay dibagi Jumlah
Penanganan Tahanan dikali 100%
9. Tingkat Overstaying Tahanan pada Tahun 2022
Overstaying Data dukung :
a. Cara perhitungan
b. Laporan Bulanan
KRITERIA TAMBAHAN
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
1. Sertifikasi WBK/WBBM
1. Reformasi Birokrasi Sudah mendapat predikat WBK/WBBM
2. Surat Pengumuman Resmi Lolos ke TPN
2. Akuntabilitas Penghargaan IKPA Terbaik Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan
3. Prestasi Penghargaan dari K/L atau lainnya Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan
4. Peningkatan Palayanan Inovasi Foto/video
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH......
LAPAS KELAS....................
Alamat.....................
Telepon...........................
Laman: ………………………………………………….
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE TAHANAN YANG MEMPEROLEH LAYANAN PENYULUHAN
HUKUM
Keterangan :
A = Jumlah Tahanan Yang Memperoleh Layanan Penyuluhan Hukum
B = Jumlah Tahanan
Stempel
Nama…………………………..
NIP…………………………….
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH......
LAPAS KELAS....................
Alamat.....................
Telepon...........................
Laman: ………………………………………………….
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE OVERSTAY
Stempel
Nama…………………………..
NIP…………………………….
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK
Komponen yang dinilai pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak terdapat 6 (enam) kategori
yaitu :
1). Keamanan
Keamanan yang dimaksud mengacu kepada prinsip 3 + 1 yaitu melakukan deteksi dini,
pemberantasan narkoba, serta membangun sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya.
Dalam menjaga keamanan dan ketertiban Lembaga Pembinaan Khusus Anak harus sesuai
dengan prosedur yang ada. Kriteria yang dinilai meliputi :
- Kuantitas penggagalan penyelundupan Hand Phone, narkoba dan barang terlarang
lainnya ke dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak melalui Penjaga Pintu Utama
(P2U) dan dilempar dari luar tembok pada kurun waktu tahun 2022 yang menunjukan
jumlah keaktifan petugas pengamanan dalam melakukan pengamanan Lembaga
Pembinaan Khusus Anak sesuai prosedur sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 tentang
Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Tidak dipungkiri
meskipun di Lembaga Pembinaan Khusus Anak kemungkinan terjadi penyelundupan
Hand Phone, narkoba dan barang terlarang lainnya ke dalam Lembaga Pembinaan
Khusus Anak.
Data dukung yang dibutuhkan adalah
a. Laporan
Laporan penggagalan penyelundupan HP, narkoba dan barang terlarang lainnya
ke dalam Lapas melalui P2U dan dilempar dari luar tembok.
b. Foto
Foto kegiatan penggagalan penyelundupan HP, narkoba dan barang terlarang
lainnya ke dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak melalui P2U dan
dilempar dari luar tembok.
- Mitigasi Bencana pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang menunjukan
Tindakan preventif instansi pemerintah dalam mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Data dukung Mitigasi bencana pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak yaitu
a. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)
Lembaga Pembinaan Khusus Anak memiliki dokumen SOP tentang Mitigasi Bencana
b. Foto dan Video
Foto pelaksanaan simulasi mitigasi bencana pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak;
2) Pembinaan
Bagi Narapidana dan Anak merupakan bagian penting dalam program Back to basic
Pemasyarakatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prosedur yang berlaku sebagaimana ketentuan dalam Keputusan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-03.OT.02.02 Tahun 2014 tentang
Pedoman Perlakuan Anak di Balai Pemasyarakatan (BAPAS), Lembaga Penempatan Anak
Sementara (LPAS) Dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pada pembinaan ada 2 (dua) kriteria yang
dinilai yaitu :
a. Persentase Anak yang melanjutkan Pendidikan.
Data dukung yang diperlukan dalam kriteria Persentase Anak yang melanjutkan
Pendidikan sebagai berikut :
1. Cara Perhitungan
Lembar cara penghitungan yang ditanda tangani oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis
2. Laporan bulanan
Laporan bulanan pelaksanaan Pendidikan bagi Anak di LPKA
3. Foto dan Video
Foto dan Video kegiatan Pendidikan bagi anak di LPKA
b. Persentase Anak yang Mengikuti kegiatan pendidikan keterampilan dan bersertifikat
Data dukung yang diperlukan dalam kriteria Persentase Anak yang melanjutkan
Pendidikan sebagai berikut :
1. Cara Perhitungan
Lembar cara penghitungan yang ditanda tangani oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis
2. Laporan bulanan
Laporan bulanan pelaksanaan Pendidikan bagi Anak di LPKA
3. Foto dan Video
Foto dan Video kegiatan Pendidikan bagi anak di LPKA
3) Kerja sama
Kerja sama bagi UPT Pemasyarakatan diselenggarakan untuk mendukung kegiatan
Pemasyarakatan dalam rangka pembinaan dan atau pembimbingan terhadap Warga Binaan
Pemasyarakatan maupun kegiatan lainnya yang seiring dengan penyelenggaraan
Pemasyarakatan sesuai standar sebagaimana Keptusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor PAS-50.OT.02.02 Tahun 2018 tentang Standar Layanan Kerja Sama Dalam Negeri
di Lingkungan Pemasyarakatan. Kriteria yang dinilai adalah Mitra Kerja sama dalam bidang
Pembinaan dan berkelanjutan pada tahun 2022. Data dukung yang diperlukan adalah
sebagai berikut :
a. Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja
Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja yang sesuai standar dan diimplementasikan
b. Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan pembinaan dengan mitra yang
dilaksanakan dan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan
4) Kualitas Data
Kualitas data yang menjadi tanggungjawab UPT Pemasyarakatan kaitanyya dengan
mematuhi ketentuan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Sistem Database Pemasyarakatan. Dalam indokator
kualitas data, kriteria yang dinilai yaitu kualitas mutu data pada aplikasi sistem database
Pemasyarakatan yang meliputi :
a. Akurasi Data : Akurasi data didefinisikan sebagai kesesuaian data yang diinput pada
aplikasi dengan data atau dokumen fisik. Penilaian indikator akurasi data adalah
verifikasi data
b. Ketepatan waktu : ketepatan waktu didefiniskan sebagai kepatuhan dalam penginputan
dan update data sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan. Penilaian indikator
ini dilihat pada kepatuhan melakukan konsolidasi data setiap hari.
c. Kelengkapan data : Kelengkapan data didefinisikan sebagai kepatuhan penginputan
data secara lengkap pada Aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan sesuai aturan.
** Indikator ini tidak perlu data dukung. Penilaian dilakukan oleh Unit Pusat
berdasarkan data pada aplikasi SDP Pusat.
5) Kesehatan
Dalam aspek Kesehatan ini ada 2 (dua) indokator yang dinilai yaitu Memiliki Sertifikat ijin
Laik Higiene dan adanya ijin Klinik.
a. Memiliki Sertifikat ijin Laik Higiene
Lembaga Pembinaan Khusus Anak harus Memiliki Sertifikat ijin Laik Higiene sesuai
standar sebagai ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.
Data dukung dalam kriteria ini yaitu :
1. Sertifkat
Bagi Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene
2. Dokumen Pengurusan Sertifikat laik higiene
Bagi Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang masih dalam pengurusan sertifikat laik
higiene
3. Foto dan Video Dapur
Foto dan Video Dapur yang sudah/sedang dalam proses pengurusan sertfikat laik
higiene
b. Memiliki Izin Klinik
Di Lapas, Rutan, Bapas, LPKA DAN LPAS herus menyediakan layanan dasar Kesehatan
bagi tahanan, narapidana dan anak yang sesuai standar karena hal tersebut merupakan
hak dasar sebagaimana ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor PAS-
32.PK.01.07.01 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Dasar Perawatan Kesehatan Di
Lapas, Rutan, Bapas, LPKA DAN LPAS dan sebagai tindaklanjut dari Surat Edaran
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-338.PK.01.07.01 Tahun 2016 tentang
Percepatan Penyelenggaraan Klinik di Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga Pembinaan
Khusus Anak dan Rumah Tahanan Negara/Cabang Rumah Tahanan Negara.
Data dukung yang butuhkan dalam kriteria ini yaitu :
a. Sertifikat
Sertifikat izin klinik bagi yang sudah memiliki izin klinik.
b. Dokumen pengurusan izin klinik
Bagi LPKA yang sedang dalam proses pengurusan izin klinik
c. Foto dan Video Klinik
Foto dan Video klinik pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak
KRITERIA TAMBAHAN
Kriteria Tambahan Penilaian Lembaga Pembinaan Khusus Anak Terbaik sebagai berikut:
1. Reformasi birokrasi
Salah satu indikator Lembaga Pembinaan Khusus Anak sudah melaksanakan reformasi
birokrasi adalah dengan mendapat predikat Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) atau
Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Meskipun belum mendapat predikat
tersebut, setidaknya Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan melaksanakan proses tersebut.
Kriteria yang dinilai dalam reformasi birokrasi ini yaitu Sudah mendapat predikat
WBK/WBBM.
Data dukung yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Sertifikasi WBK/WBBM
Bagi Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang sudah mendapat predikat Wilayah
Bebas Dari Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
b. Surat Pengumuman Resmi Lolos ke Tim Penilai Nasional (TPN)
Bagi Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang belum mendapat predikat Wilayah
Bebas Dari Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Tetapi masuk usulan Tim Penilai nasional.
2. Akuntabilitas
Pada Indikator akuntabilitas ini, kriteria yang dinilai adalah kuantitas Penghargaan
Indikator Kinerja Pelaksana Anggaran (IKPA). Penghargaan ini diberikan oleh Instansi
lain yatu Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan negara.
Karena instansi tersebut yang memiliki kualitas kinerja pelaksanaan anggaran
Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektifitas
pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Kriteria yang dinilai adalah Penghargaan IKPA Terbaik.
Data dukung yang diperlukan yaitu Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan IKPA
dari Kantor Perbendaharaan Kementerian Keuangan setempat.
3. Prestasi
Prestasi merupakan capaian Lembaga Pembinaan Khusus Anak selama menjalankan tugas
dan fungsinya. Prestasi dimaksud berupa penghargaan yang diberikan oleh institusi diluar
Kementerian Hukum dan HAM. Penghargaan dimaksud dapat berupa penghargaan oleh
Kementerian/Lembaga atau pemerintah daerah atas capaianya dalam berbgai hal yang
memberikan kontribusi poisitf bagi Lembaga Pembinaan Khusus Anak selama tahun 2022.
Data dukung yang diperlukan yaitu kuantitas Sertifikat Penghargaan/Piagam Penghargaan
dari Kementerian/Lembaga atau lainnya.
4. Peningkatan layanan
Peningkatan layanan pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak ini berupa inovasi layanan
yang mendukung tugas dan fungsi Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Inovasi ini masih
dipergunakan hingga saat ini minimal 1 (satu) tahun pada tahun 2022. Data dukung yang
diperlukan untuk inovasi adalah sebagai berikut :
a. Foto dan Video Inovasi
Foto dan video yang menunjukan penggunaan inoasi pada Lembaga Pembinaan Khusus
Anak
b. Dokumen inovasi
Dokumen ini menunjukan latar belakang, jenis, petunjuk, cara menggunkan/cara kerja,
lama penggunaan inovasi yang digunakan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak.
Tabel .3.
Kategori Lembaga Pembinaan Khusus Anak Terbaik
KRITERIA UTAMA
NO Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
Kuantitas penggagalan penyelundupan HP, narkoba dan barang
a. Laporan dan
1. Keamanan terlarang lainnya ke dalam Lapas melalui P2U dan dilempar dari luar
b. Foto/Dokumentasi
tembok pada kurun waktu tahun 2022
a. Dokumen Standar Operasional
2. Keamanan Mitigasi Bencana pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak Prosedur (SOP)
b. Foto dan Video kegiatan
Jumlah Anak Yang Melanjutkan
pendidikan (SD, SMP, SMA/Sederajat
dan Pendidikan Non Formal berupa
Paket A,B dan C) dibagi jumlah
seluruh Anak Di dalam LPKA dikali
3. Pembinaan Persentase Anak yang melanjutkan pendidikan
100%
Data Dukung :
1. Cara Perhitungan
2. laporan bulanan
3. Foto dan Video
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
Formulasi perhitungan :
Jumlah Anak Yang Mendapatkan Hak
dibagi Jumlah seluruh Anak di LPKA
dikali 100%
Persentase Anak yang Mengikuti kegiatan pendidikan keterampilan
4. Pembinaan Data Dukung :
dan bersertifikat
1. Cara Perhitungan
2. laporan bulanan
3. Foto dan Video
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE ANAK YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN
A
% Anak Yang Melanjutkan Pendidikan = X 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Anak Yang Melanjutkan Pendidikan Formal dan Non Formal
B = Jumlah seluruh Anak Di dalam LPKA
Stempel
Nama…………………………..
NIP…………………………….
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH......
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS....................
Alamat.....................
Telepon...........................
Laman: ………………………………………………….
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE ANAK YANG MENGIKUTI KEGIATAN PENDIDIKAN
KETERAMPILAN DAN BERSERTIFIKAT
A
% Anak Yang Melanjutkan Pendidikan = X 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Anak Yang Mendapatkan Hak
B = Jumlah seluruh Anak di LPKA
Stempel
Nama…………………………..
NIP…………………………….
BALAI PEMASYARAKATAN
KRITERIA UTAMA
Komponen yang dinilai pada Balai Pemasyarakatan terdapat 6 (enam) kategori yaitu :
1) Pembimbingan
1. Griya Abipraya
Pembimbingan klien bagi klien Pemasyarakatan dilakukan di Griya Abipraya
sebagai bentuk pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemasyarakatan
menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan sistem Pemasyarakatan, yaitu
meningkatkan kualitas kepribadian dan kemandirian Warga Binaan agar
menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana,
sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat hidup secara
wajar sebagai warga yang baik, taat hukum, bertanggung jawab, dan dapat aktif
berperan dalam pembangunan, sekaligus memberikan pelindungan kepada
masyarakat dari pengulangan tindak pidana. Kriteria Penilaian yaitu Telah
terbentuknya Griya Abipraya di Balai Pemasyarakatan.
Data dukung yang diperlukan yaitu :
a. Foto
Foto Griya Abipraya
b. Video Griya Abipraya
Video Griya Abipraya yang menunjukan kegiatan partisipasi masyarakat
dalam pembimbingan klien
c. Laporan Penggunaan Griya Abipraya
2. Persentase klien di Bapas yang sudah mendapat Bimbingan Kepribadian
Kriteria selanjutnya yang masuk dalam pembimbingan di Balai Pemasyarakatan
adalah Persentase klien di Bapas yang sudah mendapat Bimbingan Kepribadian.
Data dukung yang diperlukan yaitu Laporan tentang Bimbingan Klien yang
mendapat bimbingan kepribadian dalam 1 tahun.
3. Persentase Jumlah keaktifan supervisor dan asesor dalam melaksanakan
asesment terhadap warga binaan Pemasyarakatan sampai dengan Januari 2023
Dalam hal ini difokuskan kepada jumlah Supervisor maupun asesor, guna
melaksanakan Assessment Risiko dan Assessment Kebutuhan untuk selanjutnya
pelaksanaan pembinaan narapidana dan pembimbingan klien Pemasyarakatan
harus didasarkan pada tingkat risiko dan kebutuhan untuk mengetahui tingkat
pengulangan tindak pidana yang dilakukan.merujuk kepada Peraturan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
tentang Assessment Risiko dan Assessment Kebutuhan Bagi Narapidana dan
Klien Pemasyarakatan.
Data dukung yang diperlukan sebagai berikut
a. Formulasi perhitungan :
(Jumlah Supervisor yang memberikan supervisi dibagi jumlah Asesor yang
mendapat pendampingan ) dibagi (Jumlah Asesor yang melaksanakan
Asesmen dibagi Jumlah WBP yang di Asesmen) di kali 100%
b. Sertifikat Supervisor
c. Rekapitulasi Jumlah Asesor di wilayah kerja Bapas
d. Rekapitulasi jumlah WBP yang telah di asesmen oleh Asesor Lapas Rutan
hingga Januari 2023
e. Rekapitulasi laporan Pelaksanaan Asesmen Instrumen Screening
Penempatan Narapidana (ISPN)
2) Kerja sama
Kerja sama bagi UPT Pemasyarakatan diselenggarakan untuk mendukung kegiatan
Pemasyarakatan dalam rangka pembinaan dan atau pembimbingan terhadap Warga
Binaan Pemasyarakatan maupun kegiatan lainnya yang seiring dengan
penyelenggaraan Pemasyarakatan sesuai standar sebagaimana Keptusan Direktur
Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-50.OT.02.02 Tahun 2018 tentang Standar
Layanan Kerja Sama Dalam Negeri di Lingkungan Pemasyarakatan. Kriteria yang
dinilai adalah Mitra Kerja sama yang berkelanjutan pada tahun 2022. Data dukung yang
diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja
Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja yang sesuai standar dan
diimplementasikan
b. Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan pembinaan dengan mitra
yang dilaksanakan dan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan
3) Kualitas Data
Kualitas ata yang menjadi tanggungjawab UPT Pemasyarakatan kaitanya dengan
mematuhi ketentuan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Sistem Database
Pemasyarakatan. Dalam indokator kualitas data, kriteria yang dinilai yaitu kualitas
mutu data pada aplikasi sistem database Pemasyarakatan yang memiliputi :
a. Akurasi Data : Akurasi data didefinisikan sebagai kesesuaian data yang diinput
pada aplikasi dengan data atau dokumen fisik. Penilaian indikator akurasi data
adalah verifikasi data
b. Ketepatan waktu : ketepatan waktu didefiniskan sebagai kepatuhan dalam
penginputan dan update data sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan.
Penilaian indikator ini dilihat pada kepatuhan melakukan konsolidasi data setiap
hari.
c. Kelengkapan data : Kelengkapan data didefinisikan sebagai kepatuhan
penginputan data secara lengkap pada Aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan
sesuai aturan.
** Indikator ini tidak perlu data dukung. Penilaian dilakukan oleh Unit Pusat
berdasarkan data pada aplikasi SDP Pusat.
4) Penelitian Kemasyarakatan (Litmas)
Kegiatan penelitian untuk mengetahui latar belakang kehidupan warga binaan
Pemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan sehingga
Litmas ini merupakan bagian penting dalam menyelanggarakan tugas dan fungsi Balai
Pemasyarakatan merujuk kepada Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor:
PAS122.PK.01.05.02 Tahun 2016 tentang Standar Penelitian Kemasyarakatan. Kriteria
yang dinilai pada Penelitian kemasyarakatan ini yaitu Persentase Pemenuhan Litmas
dibandingkan dengan jumlah permintaan Litmas pada Tahun 2022. Data dukung yang
diperlukan yaitu Laporan Jumlah litmas yang diselesaikan dibagi jumlah permintaan
litmas dikali 100%.
5) Penyelenggaran Restoratif Justice
Salah satu Langkah konkret untuk mewujudkan Restorative Justice adalah dengan
meminimalisir para pelaku tindak pidana untuk di bina/dipenjara di Lembaga
Pemasyarakatan karena berkembangnya konsep keadilan dalam masyarakat. Kriteria
yang dinilai yaitu Jumlah Persentase Putusan/penetapan non penjara dibandingkan
dengan jumlah perkara anak yang ditangani pada tahun 2022. Data dukung yang
diperlukan yaitu Laporan pendampingan anak tahun 2022.
KRITERIA TAMBAHAN
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
1. a. Foto
Pembimbingan Telah terbentuknya Griya Abipraya di Balai Pemasyarakatan
b. Video Griya Abipraya
2. Laporan tentang Bimbingan Klien yang
Persentase klien di Bapas yang sudah mendapat Bimbingan
Pembimbingan mendapat bimbingan kepribadian dalam 1
Kepribadian
tahun
3. a. Formulasi perhitungan :
(Jumlah Supervisor yang memberikan
supervisi dibagi jumlah Asesor yang
mendapat pendampingan ) dibagi (Jumlah
Persentase Jumlah keaktifan supervisor dan asesor dalam Asesor yang melaksanakan Asesmen dibagi
Pembinaan dan
melaksanakan asesment terhadap warga binaan Jumlah WBP yang di Asesmen) di kali
Pembimbingan
Pemasyarakatan sampai dengan Januari 2023 100%
b. Sertifikat Supervisor
c. Rekapitulasi Jumlah Asesor di wilayah
kerja Bapas
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
d. Rekapitulasi jumlah WBP yang telah di
asesmen oleh Asesor Lapas Rutan hingga
Januari 2023
e. Rekapitulasi laporan Pelaksanaan Asesmen
ISPN
4. a. PKS Mitra Kerja
Mitra Kerja sama dalam bidang Pembinaan dan
Kerja sama b. Laporan pelaksanaan kegiatan
berkelanjutan pada tahun 2022
dan dokumentasi kegiatan
5. Dari UPT tidak perlu mengirimkan data
dukung, Penilaian dilakukan oleh pusat
Penilaian kualitas mutu data pada aplikasi Sistem Database
Kualitas Data berdasarkan data pada aplikasi SDP Pusat
Pemasyarakatan
(data dukung dari pusat hasil perhitungan
penilaian)
6. Penelitian Persentase Pemenuhan Litmas dibandingkan dengan jumlah Laporan Jumlah litmas yang diselesaikan
Kemasyarakatan permintaan Litmas pada Tahun 2022 dibagi jumlah permintaan litmas dikali 100%
7.
Jumlah Putusan/penetapan non penjara dibandingkan dengan
Restorative Justice Laporan pendampingan anak tahun 2022
jumlah perkara anak yang ditangani pada tahun 2022
KRITERIA TAMBAHAN
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
1. Reformasi 1. Sertifikasi WBK/WBBM
Sudah mendapat predikat WBK/WBBM
Birokrasi 2. Surat Pengumuman Resmi Lolos ke TPN
2. Akuntabilitas Penghargaan IKPA Terbaik Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan
3. Prestasi Penghargaan dari K/L atau lainnya Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan
4. Peningkatan 1. Foto dan video
Inovasi
Palayanan 2. Dokumen Inovasi
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH......
BAPAS KELAS....................
Alamat.....................
Telepon...........................
Laman: ………………………………………………….
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE PEMENUHAN PENELITIAN KEMASYARAKATAN DIBANDINGKAN
DENGAN JUMLAH PERMINTAAN LITMAS PADA TAHUN 2022
(A)
X 100%
(B)
Keterangan :
Stempel
Nama…………………………..
NIP…………………………….
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH......
BAPAS KELAS....................
Alamat.....................
Telepon...........................
Laman: ………………………………………………….
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE JUMLAH KEAKTIFAN SUPERVISOR DAN ASESOR DALAM
MELAKSANAKAN ASESMENT TERHADAP WARGA BINAAN
PEMASYARAKATAN
Persentase Jumlah keaktifan supervisor dan asesor dalam melaksanakan asesment terhadap
warga binaan Pemasyarakatan sampai dengan Januari 2023 =
(A : B1)
X 100%
(B2 : C)
Keterangan :
Stempel
Nama…………………………..
NIP…………………………….
RUMAH PENYIMPANAN
BENDA SIATAAN NEGARA DAN BARANG RAMPASAN NEGARA
KOMPONEN UTAMA
Komponen yang dinilai pada Rumah Penyimpanan Benda Siataan dan Barang Rampasan
Negara yaitu :
1) Pengelolaan Basan dan Baran
Dalam melaksanakan pengelolaan Basan dan Baran berupa kegiatan pengamanan,
pemeliharaan, penyelamatan, pemutasian, penghapusan, dan pengeluaran Basan dan
Baran Hal ini menunjukan bahwa Rumah Penyimpanan Benda Siataan Negara dan
Barang Rampasan Negara (Rupbasan) telah bekerja dengan baik sesuai dengan SOP yang
telah ditentukan merujuk kepada Permenkumham Nomor 16 Tahun 2014 tentang Tata
Cara Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara Pada Rumah
Penyimpanan Benda Sitaan Negara. Dalam pengelolaan terdapat 2 (dua) indikator
pengelolaan Basan dan Baran.
a. Persentase benda sitaan dan barang rampasan yang terjaga kualitas dan Kuantitasnya
Data dukung yang diperlukan yaitu :
1. Cara Perhitungan yang ditanda tangi oleh Kepala Rupbasan
2. Laporan Bulanan (rekomendasi lelang dan penilaian deprisiasi basan dan baran)
3. Foto Basan dan baran
4. Video Basan dan baran
b. Persentase benda sitaan dan barang rampasan yang dikeluarkan berdasarkan putusan
yang berkuatan hukum tetap.
Kriteria ini untuk mengukur persentase benda sitaan dan barang rampasan negara yang
dikeluarkan berdasarkan putusan yang berkekuatan hukum tetap.Data dukung yang
diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Cara Perhitungan yang ditanda tangani oleh atasan langsung
2. Laporan Bulanan (baran yang dieksekusi dibagi jumlah baran yang berkekuatan
hukum tetap)
3. Foto
4. Video
2) Administrasi Basan dan Baran
Dalam Indikator Administrasi Basan dan Baran terdapat 2 (dua) kriteria yang dinilai yaitu :
a. Kesesuaian penerimaan Basan dan Baran dengan Permenkumham Nomor 16 Tahun
2014 tentang Tata Cara Pengelolaan Benda Sitaan Negara Dan Barang Rampasan
Negara Pada Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara. Klasifikasi penialaian sebagai
berikut :
1. Sesuai
Penerimaan sesuai dengan Permenkumham Nomor 16 Tahun 2014 tentang Tata
Cara Pengelolaan Benda Sitaan Negara Dan Barang Rampasan Negara mendapatkan
nilai sangat baik
2. Tidak Sesuai
Penerimaan tidak sesuai dengan Permenkumham Nomor 16 Tahun 2014 tentang
Tata Cara Pengelolaan Benda Sitaan Negara Dan Barang Rampasan Negara
mendapatkan nilai baik
b. Luas Wilayah
Luas wilayah kerja Rupbasan menunjukan beban kerja yang dimiliki oleh Rupbasan
tersebut. Indikator ini tidak memerlukan data dukung. Tim penilai akan menghitung
wilayah beban kerja Rupbasan.
3) Kerja sama
Kerja sama bagi UPT Pemasyarakatan diselenggarakan untuk mendukung kegiatan
Pemasyarakatan dalam rangka pembinaan dan atau pembimbingan terhadap Warga Binaan
Pemasyarakatan maupun kegiatan lainnya yang seiring dengan penyelenggaraan
Pemasyarakatan sesuai standar sebagaimana Keptusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor PAS-50.OT.02.02 Tahun 2018 tentang Standar Layanan Kerja Sama Dalam Negeri
di Lingkungan Pemasyarakatan. Kriteria yang dinilai adalah Mitra Kerja sama dalam bidang
Pembinaan dan berkelanjutan pada tahun 2022. Data dukung yang diperlukan adalah
sebagai berikut :
a. Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja
Perjanjian Kerja Sama dengan Mitra Kerja yang sesuai standar dan diimplementasikan
b. Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi kegiatan pembinaan dengan mitra yang
dilaksanakan dan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan
4) Kualitas Data
Kualitas data yang menjadi tanggungjawab UPT Pemasyarkatan kaitanya dengan mematuhi
ketentuan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Nomor 39 Tahun 2016 tentang Sistem Database Pemasyarakatan. Dalam indokator kualitas
data, kriteria yang dinilai yaitu kualitas mutu data pada aplikasi sistem database
Pemasyarakatan yang memiliputi :
a. Akurasi Data : Akurasi data didefinisikan sebagai kesesuaian data yang diinput pada
aplikasi dengan data atau dokumen fisik. Penilaian indikator akurasi data adalah
verifikasi data
b. Ketepatan waktu : ketepatan waktu didefiniskan sebagai kepatuhan dalam penginputan
dan update data sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan. Penilaian indikator
ini dilihat pada kepatuhan melakukan konsolidasi data setiap hari.
c. Kelengkapan data : Kelengkapan data didefinisikan sebagai kepatuhan penginputan
data secara lengkap pada Aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan sesuai aturan.
** Indikator ini tidak perlu data dukung. Penilaian dilakukan oleh Unit Pusat
berdasarkan data pada aplikasi SDP Pusat.
5) Sinergitas
Rupbasan harus menjaga sinergitas antara pengak hukum lainnya sebagimana perwujudan
nilai PASTI Kementerian Hukum dan HAM. Hal ini diwujudkan dengan adanya titik
sambang. Kriteria yang dinilai sebagai berikut :
A. Ada titik Sambang
B. Tidak Ada Titik Sambang
Data dukung yang diperlukan yaitu Laporan kegiatan Sinergitas dengan Aparat Penegak
Hukum lain.
KRITERIA TAMBAHAN
Kriteria Tambahan Penilaian Rumah Penyimpanan Benda Siataan dan Barang Rampasan
Negara Terbaik sebagai berikut:
1. Reformasi Birokrasi
Salah satu indikator Rumah Penyimpanan Benda Siataan Dan Barang Rampasan Negara
sudah melaksanakan reformasi birokrasi adalah dengan mendapat predikat Wilayah Bebas
Dari Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Meskipun belum mendapat
predikat tersebut, setidaknya Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan melaksanakan proses
tersebut. Kriteria yang dinilai dalam reformasi birokrasi ini yaitu Sudah mendapat predikat
WBK/WBBM. Data dukung yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Sertifikasi WBK/WBBM
Bagi Rumah Penyimpanan Benda Siataan dan Barang Rampasan Negara yang sudah
mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani (WBBM).
b. Surat Pengumuman Resmi Lolos ke TPN
Bagi Rumah Penyimpanan Benda Siataan dan Barang Rampasan Negara yang belum
mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) atau Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani (WBBM). Tetapi masuk usulan Tim Penilai nasional.
2. Akuntabilitas
Pada Indikator akuntabilitas ini, kriteria yang dinilai adalah kuantitas Penghargaan
Indikator Kinerja Pelaksana Anggaran (IKPA). Penghargaan ini diberikan oleh Instansi
lain yatu Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan negara.
Karena instansi tersebut yang memiliki kualitas kinerja pelaksanaan anggaran
Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektifitas
pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Kriteria yang dinilai adalah Penghargaan IKPA Terbaik. Data dukung yang diperlukan
yaitu Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan IKPA dari Kantor Perbendaharaan
Kementerian Keuangan setempat.
3. Prestasi
Prestasi merupakan capaian Rumah Penyimpanan Benda Siataan dan Barang Rampasan
Negara selama menjalankan tugas dan fungsinya. Prestasi dimaksud berupa penghargaan
yang diberikan oleh institusi diluar Kementerian Hukum dan HAM. Penghargaan
dimaksud dapat berupa penghargaan oleh Kementerian/Lembaga atau pemerintah daerah
atas capaianya dalam berbagai hal yang memberikan kontribusi poisitf bagi Rumah
Penyimpanan Benda Siataan dan Barang Rampasan Negara selama tahun 2022. Data
dukung yang diperlukan yaitu Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan dari
Kementerian/Lembaga atau lainnya.
4. Peningkatan layanan
Peningkatan layanan pada Rumah Penyimpanan Benda Siataan Dan Barang Rampasan
Negara ini berupa inovasi layanan yang mendukung tugas dan fungsi Rumah Penyimpanan
Benda Siataan Dan Barang Rampasan Negara. Inovasi ini masih dipergunakan hingga saat
ini minimal 1 (satu) tahun pada tahun 2022. Data dukung yang diperlukan untuk inovasi
adalah sebagai berikut :
a. Foto dan Video Inovasi
Foto dan video yang menunjukan penggunaan inoasi pada Rumah Penyimpanan Benda
Siataan Dan Barang Rampasan Negara
b. Dokumen inovasi
Dokumen ini menunjukan latar belakang, jenis, petunjuk, cara menggunakan/cara
kerja, lama penggunaan inovasi yang digunakan di Rumah Penyimpanan Benda Siataan
Dan Barang Rampasan Negara.
Tabel .4.
KATEGORI RUPBASAN TERBAIK
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
Formulasi Perhitungan :
Jumlah rekomendasi lelang basan dan Baran
dibagi jumlah penilaian Deprisiasi basan dan
baran dikali 100%
Pengelolaan Basan dan Persentase benda sitaan dan barang rampasan yang terjaga Data Dukung :
1.
Baran kualitas dan kuantitasnya a. Cara Perhitungan
b. Laporan Bulanan (rekomendasi lelang
dan penilaian deprisiasi basan dan baran)
c. Foto
d. Video
Formulasi Perhitungan :
Jumlah baran yang dieksekusi dibagi jumlah
Pengelolaan Basan dan Persentase benda sitaan dan barang rampasan yang baran yang berkekuatan hukum tetap dikali
2.
Baran dikeluarkan berdasarkan putusan yang berkuatan hukum tetap 100%
Data Dukung :
a. Cara Perhitungan
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
b. Laporan Bulanan (baran yang dieksekusi
dibagi jumlah baran yang berkekuatan
hukum tetap)
c. Foto
d. Video
Kesesuaian penerimaan Basan dan Baran dengan
Administrasi Basan dan Permenkumham Nomor 16 Tahun 2014 tentang Tata Cara Laporan bulanan yang bersesuaian dengan
3.
Baran Pengelolaan Benda Sitaan Negara Dan Barang Rampasan SDP
Negara Pada Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara
Administrasi Basan dan
4. Luas wilayah kerja Rupbasan Tidak perlu mengirim data dukung
Baran
a. PKS Mitra Kerja
Mitra Kerja sama dalam bidang Pembinaan dan berkelanjutan
5. Kerja sama b. Laporan pelaksanaan kegiatan dan
pada tahun 2022
dokumentasi kegiatan
Dari UPT tidak perlu mengirimkan data
dukung, Penilaian dilakukan oleh pusat
Penilaian kualitas mutu data pada aplikasi Sistem Database
6. Kualitas Data berdasarkan data pada aplikasi SDP Pusat
Pemasyarakatan
(data dukung dari pusat hasil perhitungan
penilaian)
KRITERIA UTAMA
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data Dukung
Laporan kegiatan Sinergitas dengan Aparat
7. Sinergitas Sinergitas dengan Aparat Penegak Hukum Yang Lain
Penegak Hukum lain
KRITERIA TAMBAHAN
No Indikator Kriteria Yang Dinilai Data dukung
1. a. Sertifikasi WBK/WBBM
Reformasi Birokrasi Sudah mendapat predikat WBK/WBBM
b. Surat Pengumuman Resmi Lolos ke TPN
2. Akuntabilitas Penghargaan IKPA Terbaik Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan
3. Prestasi Penghargaan dari K/L atau lainnya Sertifikat Penghargaan / Piagam Penghargaan
4. a. Dokumen Inovasi
Peningkatan Pelayanan Inovasi
b. Foto/video
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH......
RUPBASAN ANAK KELAS....................
Alamat.....................
Telepon...........................
Laman: ………………………………………………….
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN YANG TERJAGA
KUALITAS DAN KUANTITASNYA
Keterangan :
A = Jumlah rekomendasi lelang Basan dan Baran
B = Jumlah penilaian deprisiasi Basan dan Baran
Stempel
Nama…………………………..
NIP…………………………….
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH......
RUPBASAN ANAK KELAS....................
Alamat.....................
Telepon...........................
Laman: ………………………………………………….
FORM PENGHITUNGAN
PERSENTASE BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN YANG DIKELUARKAN
BERDASARKAN PUTUSAN YANG BERKUATAN HUKUM TETAP
A
X 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Benda Sitaan yang telah Eksekusi
B = Jumlah Benda Sitaan yang telah Inkrah (berkekuatan hukum tetap)
Stempel
Nama…………………………..
NIP…………………………….
PENILAIAN
PETUGAS PEMASYARAKATAN BERPRESTASI
HARI BAKTI PEMASYARAKATAN KE-59
PEGAWAI BERPRESTASI
B. WAKTU PELAKSANAAN
No Tanggal Kegiatan
1. 13 Maret 2023 Pengumuman Usulan Penghargaan
2. 13 s.d 29 Maret 2023 Usulan UPT Pemasyarakatan ke Kantor Wilayah
3. 31 Maret 2023 Batas Terakhir pengusulan Kanwil ke Ditjen
Pukul 23.00 WIB Pemasyarakatan
4. 3 April s.d. 5 April 2023 Verifikasi dan Penilaian Akhir oleh Tim Penilai
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
C. KLASIFIKASI PENGHARGAAN
1. UPT Pemasyarakatan Terbaik
a) Klasifikasi Lapas terbaik : Peringkat I, II, dan III;
b) Klasifikasi Rutan terbaik : Peringkat I, II, dan III;
c) Klasifikasi LPKA terbaik : Peringkat I, II, dan III;
d) Klasifikasi Bapas terbaik : Peringkat I, II, dan III;
e) Klasifikasi Rupbasan terbaik : Peringkat I, II, dan III.
2. Pegawai Pemasyarakatan Berprestasi
a) Pegawai Pemasyarakatan Berprestasi Terbaik I;
b) Pegawai Pemasyarakatan Berprestasi Terbaik II;
c) Pegawai Pemasyarakatan Berprestasi Terbaik III;
d) Pegawai Pemasyarakatan Berprestasi Harapan Terbaik I;
e) Pegawai Pemasyarakatan Berprestasi Harapan Terbaik II;
f) Pegawai Pemasyarakatan Berprestasi Harapan Terbaik III.
PENUTUP
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini agar dapat di dokumentasikan dan di publikasikan dengan
baik sebagai bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan
(HBP) ke 59 Tahun 2023. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi CP. Arwani di
Nomor 085743364560 Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.