A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik mampu menjelaskan pentingnya mempunyai banyak teman
2. Peserta didik dapat menyebutkan tantangan-tantangan dalam mempunyai banyak teman
3. Peserta didik dapat mempraktekan kemampuan berteman dengan siapapun
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media :LCD, Power Point tentangKiat Memiliki Banyak Teman Di Sekolah
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Pendahuluan/Apersepsi ( 5 Menit )
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencairkan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti ( 30 menit )
2.1. Guru BK menayangkan media slide power pointyang berhubungan dengan materi layanan
tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan “Punya Banyak
Teman”
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan video
tersebut.
2.4. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang materi yang disampaikan.
2.5. Peserta didik diminat untuk membaca kisah inspiratif “arti sebuah teman”, dengan penuh
semangat dan antusias serta penuh penghayatan
2.6. Peserta didik mencari makna atau poin belajar dari kisah tersebut, kemudian Guru BK minta
beberapa peserta didikuntuk menyampaikan makna atau poin belajar dari kisah tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik agar peduli terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.
John W. Santrock dalam buku psikogi perkembangan menyebutkan beberapa Strategi yang dianggap
TEPAT untuk mencari dan disenangi teman, yaitu sebagai berikut :
1. Menciptakan Interaksi
Mempelajari teman merupakan modal awal untuk membangun interaksi. Kita dapat menentukan
orang-orang baik untuk dijadikan teman. Selanjutnya, interaksi dapat dibangun melalui perkenalan
langsung yang diawali dengan memperkenalkan diri sendiri dan memulai pembicaraan, misalnya
dengan menanyakan nama, alamat, minat dan aktivitas favorit, dan lain sebagainya.
2. Bersikap menyenangkan, baik, dan penuh perhatian
Kesan pertama yang menyenangkan adalah hal yang penting di awal interaksi, yang meliputi
penampilan yang menarik, sikap yang sopan, tenang dan gembira.
3. Tingkah laku prososial
Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang dianggap baik oleh kebanyakan orang, seperti jujur,
dapat dipercaya, mau memberitahu hal yang sebenarnya, menjaga janji, murah hati, mau berbagi,
menolong dan bekerja sama.
4. Menghargai diri sendiri dan orang lain
Orang yang memiliki sikap dan kepribadian yang positif dengan tetap menjadi diri sendiri, seperti mau
menghargai orang lain, mendengarkan orang lain berbicara, terbuka kepada orang lain, sopan, ramah,
lucu, menjaga reputasi priba ; di, bersih, dan berpakaian rapi, lebih disukai oleh orang lain.
5. Menyediakan dukungan sosial
Aktivitas yang menunjukkan kepedulian, seperti member pertolongan, nasihat, pujian, motivasi atau
melakukan kegiatan bersama seperti belajar, bermain, duduk berdekatan atau berada dalam
kelompok yang sama, dapat menguatkan hubungan dengan teman sebaya.
Sekali waktu ada seorang anak kesepian yang menulis beberapa kata-kata indah di dinding, tapi tidak ada
yang benar-benar menyukainya. Setelah beberapa hari diam, ia bertanya pada dirinya sendiri, “Adakah
sesuatu yang salah denganku? Mengapa tak ada seorang pun yang memperhatikan aku?”
Kemudian suara aneh pun muncul dan berkata padanya, “Nak, kamu perlu teman. Tanpa mereka, kata-kata
yang kamu tulis tidak berguna. Tidak peduli seindah apa kata-kata itu.” Akhirnya, anak itu pun mulai mencari
teman. Dia mencari di sepanjang jalan, ladang, padang pasir, laut, bahkan langit. Tapi dia gagal, semua orang
sibuk dengan urusannya, dan kini dia kelelahan.
Dia melihat pohon didepannya, dan lalu ia pun beristirahat dibawahnya.
Namun tiba-tiba seorang memanggil, “Hey, kau yang sendiri!”
“Kau siapa?”, jawabnya“Aku seorang yang kesepian. Aku mencari teman, tapi belum juga kutemukan.”
Kisah semasa kecil dulu, pernah kita duduk di bangku Taman Kanak-Kanak yang terdapat lapang bermain
didalamnya. Saat itu, kita berpikir bahwa seorang teman yang baik adalah dia yang memberikan ayunannya
untuk kita ikut bermain. Saat tiba duduk di bangku Sekolah Dasar, teman baru pun beriringan datang. Bagi
kita, teman yang baik saat itu adalah dia yang selalu meminjamkan buku dan alat tulisnya setiap kali kita tak
punya. Tiba saat bangku Sekolah Menengah Pertama, kita menganggap bahwa dia yang selalu menemani
kita, menggandeng tangan kita, dan berjalan menuju kelas bersama kita, dialah satu-satunya teman yang
paling baik bagi kita. Lalu tiba saatnya duduk di bangku Sekolah Mengengah Atas, kita merasa bahwa teman
yang baik adalah dia yang selalu mendengarkan saat kita bercerita soal cinta, pacar, atau bahkan pergaulan.
Dalam hidup, terkadang kita menemukan banyak hal yang dirasa kurang bersahabat. Kita sering
mengatakannya “sial” dan atau “tidak beruntung”. Tapi kembali, seorang teman sejati, tidak peduli apakah
kita jatuh dan terpuruk, dia akan tetap ada untuk kita. Baginya, kekurangan seorang teman adalah ladang
amal, dan kelebihan seorang teman adalah ladang ilmu yang semuanya tentu bisa dipikul bersama.
Pertemanan bukanlah seperti prinsip “Mudah datang, dan mudah pergi“ Teman yang sejati, akan
meninggalkanmu untuk memberi waktu agar kamu bisa menenangkan dirimu sendiri. Namun sewaktu dia
jauh, dia akan tetap mendoakan yang terbaik untuk setiap kesulitanmu