Anda di halaman 1dari 7

RESPON TANAMAN LOBAK TERHADAP PEMBERIAN

KOMBINASI KOTORAN BEBEK DAN KALIUM


DI TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

Mayumas Sanaya (1), Astina (2), Henny Sulistyowati (2)


(1) Mahasiswa Fakultas Pertanian dan (2) Staf pengajar Fakultas Pertanian
Universitas Tanjungpura Pontianak

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis kombinasi kotoran
bebek dan kalium yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil lobak pada tanah
PMK. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Tanjungpura Pontianak, lama penelitian 52 hari, dimulai pada tanggal 30 April –
21 Juni 2018. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 9 perlakuan kombinasi kotoran
bebek dan kalium yaitu k1= 5 ton/ha kotoran bebek + 40 kg/ha KCl, k2= 5 ton/ha
kotoran bebek + 50 kg/ha KCl, k3= 5 ton/ha kotoran bebek + 60 kg/ha KCl, k 4=
10 ton/ha kotoran bebek + 40 kg/ha KCl, k5= 10 ton/ha kotoran bebek + 50 kg/ha
KCl, k6 = 10 ton/ha kotoran bebek + 60 kg/ha KCl, k7 = 15 ton/ha kotoran bebek
+ 40 kg/ha KCl, k8 = 15 ton/ha kotoran bebek + 50 kg/ha KCl, k9 = 15 ton/ha
kotoran bebek + 60 kg/ha KCl. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali,
dan setiap satuan percobaan terdiri dari 3 sampel tanaman. Variabel pada
penelitian ini yaitu berat kering bagian atas tanaman, diameter umbi, panjang
umbi, berat segar tanaman dan berat segar umbi/tanaman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian berbagai kombinasi kotoran bebek dan kalium
pada tanah PMK untuk media tanam lobak memberikan respon yang sama pada
semua variabel pengamatan yaitu berat kering tanaman, diameter umbi, panjang
umbi, berat segar tanaman dan berat segar umbi. Dosis efektif untuk menunjang
pertumbuhan dan hasil tanaman lobak adalah pemberian kombinasi kotoran bebek
dan KCl dengan dosis 5 ton/ha kotoran bebek dan 40 kg/ha KCl .

Kata kunci : kalium dan kotoran bebek, lobak, podsolik merah kuning

1
RESPONSE OF RADISH TO THE COMBINATION OF
DUCK MANURE AND POTASSIUM FERTILIZATION
ON RED YELLOW PODZOLIC SOIL

Mayumas Sanaya (1), Astina (2), Henny Sulistyowati (2)


Student of agriculture faculty and (2) the lecturers of agriculture faculty
(1)

Tanjungpura University Pontianak

ABSTRAK
The porpose of this study was to determine the best dose combination of
duck manure and potassium manure against the growth and yield of radish in red
yellow podzolic soil. This experiment, done at Garden of the Faculty of
Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. The duration of the study is 52
days, starting on 30 April - 21 June 2018. The research design used in this study
was Completely Randomized Design (CRD) with 9 levels of combinations
treatment of duck manure and potassium manure namely k1 = 5 tons / ha duck
manure + 40 kg / ha KCl, k2 = 5 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k3 = 5
tons / ha duck manure + 60 kg / ha KCl, k4 = 10 tons / ha duck manure + 40 kg /
ha KCl, k5 = 10 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k6 = 10 tons / ha duck
manure + 60 kg / ha KCl, k7 = 15 tons / ha duck manure + 40 kg / ha KCl, k8 =
15 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k9 = 15 tons / ha duck manure + 60
kg / ha KCl. Each treatment was repeated three times, and the experimental unit
consisted of 3 plant samples. Variable observed dry weight of the upper part of
the plant, tuber diameter, tuber length, plant fresh weight and fresh weight of
tuber / plant. The results showed that the combination of duck manure and
potassium manure on red yellow podzolic soil for radish growing media gave a
response that was not significantly different in all observation variables namely
plant dry weight, the diameter of tube, tuber length, plant fresh weight and fresh
weight of tuber. The effective dose to support the growth and yield of radish plant
is the combination of duck manure dan KCl with a dose 5 ton/ha duck manure and
40 kg/ha KCl

Keywords: duck manure and potassium manure, red yellow podzolic, radish

2
PENDAHULUAN tanaman. Menurut Badan Pusat
Statistik Kalimantan Barat (2015),
Lobak (Raphanus sativus L.)
penyebaran tanah PMK di
merupakan tanaman semusim berupa
Kalimantan Barat seluas 9,2 juta ha
perdu berakar tunggang. Umbi
atau 63,01% dari luas Kalimantan
lobak dapat dikonsumsi sebagai
Barat, berpotensi untuk dijadikan
sayuran, dapat juga dimanfaatkan
lahan pertanian. Pemanfaatan tanah
sebagai obat-obatan, dan digunakan
PMK untuk pengembangan lobak
sebagai bahan kosmetik. Kandungan
dihadapkan pada tingkat kesuburan
dalam 100 g lobak adalah kalori
tanah dan produktivitas rendah. Hal
sebanyak 22 kal, protein 0,6 g, lemak
ini disebabkan karena sifat fisik
0,1 g, karbohidrat 5,2 g, kalsium 36
tanahnya yang padat dan kandungan
mg, fosfor 19 mg, besi 0,8 mg, serat
liat yang tinggi, kadar bahan organik
0,7 g, vitamin A 10 SI, vitamin B1
rendah, kejenuhan basa sedang
(Thiamin) 0,06 mg, vitamin B2
sampai tinggi, kandungan usur hara
(Rhiboflavin) 0,03 mg, vitamin B3
N, P, K, Ca umumnya rendah, dan
(Niacin) 0,04 mg, dan vitamin C 27
pH nya rendah.
mg (Samadi, 2013).
Beberapa hal yang bisa
Pengembangan budidaya
dilakukan dalam mengatasi masalah
tanaman lobak di Indonesia pada
yang terdapat pada tanah PMK yaitu
mulanya terkonsentrasi pada daerah
dengan pemberian bahan organik dan
dataran tinggi, namun dari beberapa
pupuk anorganik secara berimbang
hasil penelitian ternyata tanaman
sehingga diharapkan dapat
lobak juga dapat tumbuh dengan baik
meningkatkan produktivitas tanah.
di daerah dataran rendah. Tanaman
Bahan organik yang dapat digunakan
lobak yang ditanam di dataran
salah satunya adalah kotoran bebek
rendah lebih cepat dipanen
yang saat ini masih menjadi limbah
dibandingkan dengan di dataran
yang belum dimanfaatkan secara
tinggi atau pegunungan.
efektif oleh masyarakat. Pemberian
Menurut Badan Pusat
kotoran bebek pada tanah PMK
Statistik (2016), produksi tanaman
diharapkan dapat memperbaiki sifat
lobak di Indonesia pada tahun 2015
fisik tanah.
adalah 2.1475 ton dari luas panen
Peningkatan kualitas umbi
1.427 ha dengan produktivitas 15,05
lobak dapat dilakukan dengan
ton/ha. Menurut Dinas Pertanian
pemberian pupuk kalium. Tanaman
Tanaman Pangan dan Hortikultura
umbi-umbian membutuhkan kalium
Kalimantan Barat (2016), rata-rata
lebih banyak dibanding tanaman lain.
produksi tanaman lobak di
Kalium berperan untuk memacu
Kalimantan Barat pada tahun 2015
translokasi hasil fotosintesis dari
adalah 710 ton dari luas 166 ha
daun ke bagian lain, dan dapat
dengan produktivitas 4,28 ton/ha.
meningkatkan ukuran, jumlah dan
Rendahnya produksi tanaman lobak
hasil umbi. Penambahan kalium
di daerah ini disebabkan karena
diharapkan dapat meningkatkan
kurang tepatnya teknik budidaya
ukuran umbi lobak.
yang digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah
Upaya yang dapat dilakukan
untuk mendapatkan dosis kombinasi
untuk meningkatkan produksi lobak
kotoran bebek dan kalium yang
adalah dengan memanfaatkan tanah
PMK sebagai media tumbuh

3
terbaik terhadap pertumbuhan dan 60 kg/ha KCl, k4= 10 ton/ha kotoran
hasil lobak pada tanah PMK. bebek + 40 kg/ha KCl, k5= 10 ton/ha
kotoran bebek + 50 kg/ha KCl, k6
=10 ton/ha kotoran bebek + 60 kg/ha
KCl, k7 = 15 ton/ha kotoran bebek +
METODE PENELITIAN 40 kg/ha KCl, k8 = 15 ton/ha kotoran
bebek + 50 kg/ha KCl, k9 = 15 ton/ha
Penelitian ini dilaksanakan di
kotoran bebek + 60 kg/ha KCl.
Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Pelaksanaan penelitian ini
Universitas Tanjungpura Pontianak,
meliputi persiapan tempat
lama penelitian 52 hari, dimulai
penelitian, persiapan media tanam,
pada tanggal 30 April – 21 Juni
persemaian benih, pemindahan bibit,
2018. Bahan yang digunakan dalam
pemeliharaan (penyiraman,
penelitian ini adalah tanah PMK,
pemupukan, penyiangan gulma,
benih lobak varietas Ming Ho hibrida
pengendalian hama penyakit) dan
F1, polibag, kotoran bebek, pupuk
panen.Variabel pengamatan meliputi:
urea, SP-36, KCl, kapur, dan
berat kering bagian atas tanaman (g),
pestisida. Alat yang digunakan dalam
diameter umbi (cm), panjang umbi
penelitian ini adalah cangkul, parang,
(cm), berat segar tanaman (g), dan
ayakan tanah, meteran, termometer,
berat segar umbi/tanaman (g).
higrometer, jangka sorong, oven, pH
Analisis statistik menggunakan
meter, timbangan analitik, hand
analisis keragaman (uji F), untuk
sprayer, gembor, kamera, gunting,
melihat pengaruh dari perlakuan.
kantong plastik, alat tulis, dan alat-
alat lain yang diperlukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rancangan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini A. Hasil
adalah Rancangan Acak Lengkap Hasil analisis keragaman
(RAL) yang terdiri dari 9 perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan
kombinasi kotoran bebek dan kombinasi kotoran bebek dan KCl
kalium, dan 3 ulangan, masing- memberikan pengaruh tidak nyata
masing perlakuan terdiri dari 3 terhadap berat segar umbi, berat
sampel tanaman. Perlakuan yang segar tanaman, panjang umbi,
dimaksud adalah: k1= 5 ton/ha diameter umbi, dan berat kering
kotoran bebek + 40 kg/ha KCl, k 2= tanaman. Rekapitulasi hasil
5 ton/ha kotoran bebek + 50 kg/ha penelitian untuk semua variabel
KCl, k3= 5 ton/ha kotoran bebek + pengamatan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Penelitian Respon Tanaman Lobak terhadap
Pemberian Kombinasi Kototan Bebek dan KCl di Tanah Podsolik
Merah Kuning
Variabel Pengamatan
Berat Segar Berat Segar Panjang Diameter Berat
Kotoran Bebek (ton/ha) +
Umbi Tanaman Umbi Umbi Kering
Kalium (kg/ha)
(g) (g) (cm) (cm) Tanaman
(g)
5 + 40 157,8 229,3 13,5 3,8 4,3
5 + 50 229,6 330,8 14,0 4,2 4,5
5 + 60 165,7 239,7 14,4 3,5 4,4
10 + 40 190,6 283,0 15,6 3,8 4,1
10 + 50 206,3 284,3 16,5 3,9 5,2
10 + 60 203,4 278,9 18,1 3,5 4,6
15 + 40 197,7 272,1 14,2 4,0 3,9

4
15 + 50 180,2 237,6 15,9 3,5 3,6
15 + 60 233,2 317,6 15,1 4,0 4,3
B. Pembahasan Perakaran pada tanaman
Berdasarkan deskripsi lobak merupakan jenis akar tunggang
tanaman lobak, ukuran umbi 25 x 6,5 yang tumbuh lurus ke bawah dan
cm sedangkan hasil penelitian rata – membengkak sebagai organ
rata pajang dan lebar 15 cm dan 3,8 peyimpanan. Pertumbuhan sistem
cm. Berat umbi pada deskripsi adalah perakaran tanaman ini akan
700 g per tanaman, sedangkan hasil menyimpang dari kondisi idealnya,
penelitian rata – rata berat umbi jika kondisi tanah sebagai tempat
mencapai 196,1 g. Hasil yang tumbuhnya tidak pada kondisi
didapatkan pada penelitian ini masih optimal.
rendah, hal ini diduga akibat Hasil penelitian
pengaruh lingkungan yang tidak menunjukkan bahwa umbi lobak
mendukung untuk pertumbuhan berukuran bulat dan pendek,
lobak. Faktor lingkungan mempunyai sedangkan pada deskripsi seharusnya
pengaruh besar terhadap umbi yang dihasilkan varietas ini
pertumbuhan dan hasil tanaman. bulat dan panjang, akan tetapi untuk
Lingkungan didefinisikan sebagai diameter umbi cukup baik, umbi
rangkaian semua persyaratan yang dihasilkan cukup besar. Diduga
(kondisi) luar yang memberikan pembesaran umbi lobak disebabkan
pengaruh terhadap pertumbuhan dan oleh pupuk kalium. Peranan kalium
perkembangan tanaman, di antaranya bagi tanaman adalah untuk proses
adalah media tumbuh, suhu, pembesaran umbi karena
kelembaban, dan curah hujan. keterlibatannya dalam proses
Lobak dapat tumbuh dengan translokasi asimilat dari bagian
baik pada kondisi tanah yang source (sumber) ke bagian
gembur, subur dan kandungan penyimpanan (umbi). Menurut
humusnya tinggi sehingga umbi Wandana et al. (2012) pada tanaman
dapat berkembang dengan baik. yang menghasilkan umbi, unsur
Media tumbuh yang digunakan kalium sangat diperlukan dalam
dalam penelitian ini adalah tanah jumlah besar khususnya dalam
PMK yang kandungan liatnya tinggi proses pembesaran umbi.
dan unsur haranya rendah. Upaya Hasil penelitian menunjukkan
memperbaiki sifat fisik dan kimia bahwa hasil tanaman lobak tidak
tanah PMK dilakukan dengan sesuai dengan deskripsi yang
pemberian kotoran bebek, dan pupuk seharusnya umbinya besar dan
kalium. Pemberian berbagai panjang, namun lobak yang
kombinasi kotoran bebek dan kalium dihasilkan menjadi pendek. Hal ini
diduga belum dapat memperbaiki diduga disebabkan oleh pemberian
sifat fisik dan kimia tanah, terlihat kotoran bebek tidak cukup untuk
secara visual tanah masih padat. memperbaiki sifat fisik tanah, dosis
Kondisi tanah yang kurang baik yang diberikan terlalu sedikit
dapat menghambat perkembangan sehingga tidak mampu memperbaiki
perakaran tanaman lobak, akar tidak sifat fisik tanah. Akibatnya proses
dapat berkembang dengan baik pemanjangan umbi menjadi
sehingga penyerapan unsur hara terhambat, umbi sulit menembus
tidak maksimal. tanah yang liat sehingga tumbuh
tidak optimal.

5
Selain faktor kondisi media yang diinginkan tanaman lobak telah
tumbuh, faktor iklim seperti memenuhi syarat untuk
kelembaban udara, suhu, curah hujan pertumbuhannya. Curah hujan
dan cahaya matahari ikut berperan selama penelitian tidak terlalu
penting dalam mendukung mempengaruhi pertumbuhan lobak.
pertumbuhan lobak. Data rerata suhu Hujan yang terjadi hanya
udara selama penelitian berkisar menimbulkan serangan hama ulat
antara 27,37 ‒ 28,76 0C, sementara ringan, serangan tidak sampai
suhu udara harian yang optimal mempengaruhi pertumbuhan dan
untuk pertumbuhan tanaman lobak hasil lobak.
adalah 15,6 – 21 0C (Samandi, 2013).
Menurut deskripsi lobak Varietas KESIMPULAN
Ming Ho suhu yang diharapkan
Pemberian berbagai
berkisar 25 – 26 0C. Suhu di lokasi
kombinasi kotoran bebek dan kalium
penelitian tidak mendukung untuk
pada tanah PMK untuk media tanam
pertumbuhan dan hasil tanaman
lobak memberikan respon yang sama
lobak karena tidak memenuhi syarat
pada semua variabel pengamatan
faktor lingkungan yang dikehendaki
yaitu berat kering tanaman, diameter
oleh tanaman lobak. Suhu
umbi, panjang umbi, berat segar
mempengaruhi fotosintesa, respirasi,
tanaman dan berat segar umbi. Dosis
permeabilitas dinding sel, absorbsi
yang efektif untuk menunjang
air dan unsur hara, transpirasi,
pertumbuhan dan hasil tanaman
aktifitas enzim dan koagulasi protein.
lobak adalah pemberian kombinasi
Suhu yang tinggi menyebabkan
kotoran bebek dan KCl dengan dosis
metabolisme tanaman terganggu, dan
5 ton/ha kotoran bebek dan 40 kg/ha
dapat menghambat pertumbuhan dan
KCl.
hasil tanaman lobak.
Kelembaban udara juga
merupakan salah satu faktor yang
DAFTAR PUSTAKA
mendukung proses fisiologis
tanaman terutama respirasi, proses Badan Pusat Statistik. 2016.
penyerapan dan translokasi unsur Kalimantan Barat dalam Angka.
hara ke seluruh bagian tanaman. Kalimantan Barat. Pontianak.
Rerata kelembaban udara selama Dinas Pertanian Tanaman Pangan
penelitian berkisar antara 80,44 ‒ dan Hortikultura Kalimantan Barat.
81,71%. Menurut Samandi (2013), 2016. Tanaman Sayur Buah
lobak memerlukan kelembaban udara Semusim. Kalimantan Barat.
harian yang optimal untuk Pontianak.
pertumbuhan dan hasilnya berkisar Pusat Data dan Sistem Informasi
70% - 90%. Berdasarkan data hasil Pertanian Kementrian Pertanian
pengamatan kelembaban udara di Republik Indonesia. 2016.
lapangan maka dapat disimpulkan Statistik Pertanian 2016. Jakarta.
kelembaban udara yang diinginkan Samadi, B. 2013. Panen Untung dari
tanaman lobak telah memenuhi Budidaya Lobak. Lyli Publisher.
syarat untuk pertumbuhannya. Yogyakarta.
Berdasarkan data hasil Wandana, S., C. Hanum., dan R.
pengamatan curah hujan di lapangan Sipayung. 2012. Pertumbuhan dan
maka dapat di simpulkan curah hujan Hasil Ubi Jalar dengan

6
Pemberian Pupuk Kalium dan
Triakontanol. Jurnal Online
Agroekoteknologi.

Anda mungkin juga menyukai