Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 8 Nomor 1, April 2022 1

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR CAMPURAN KULIT PISANG DAN


URINE SAPI TERHADAP KANDUNGAN N, P DAN K TANAH GAMBUT

Provision of Mixed Banana Peel and Cow Urine Liquid Organic Fertilizer to N, P, and K
Content of Peat Soil

Ervina Aryanti1*, Dina Novitri Rahayu1, Oksana1, Zumarni2


1
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR Soebrantas KM 15 No. 155 Tuah Madani Tampan-Pekanbaru
1
Program Studi Peternakam, Fakultas Pertanian dan Peternakan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. H.R Soebrantas KM 15 No 155 Tuah Madani Tampan-Pekanbaru
*
Email: ervinaaryanti75@gmail.com

Diterima 26 Oktober 2021/Disetujui 28 April 2022

ABSTRAK

Ketersedian hara yang rendah akibat bahan organik yang belum melapuk sempurna menyebabkan tanah gambut
memerlukan hara yang cepat larut dalam tanah. Pupuk organik cair (POC) merupakan salah satu alternatif yang
dapat meningkatkan hara tersedia di tanah gambut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis terbaik POC
campuran kulit pisang dan urine sapi yang dapat meningkatkan kandungan unsur hara N, P dan K pada tanah
gambut. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai Januari 2020 di lahan Percobaan Fakultas
Pertanian dan Peternakan Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan Laboratorium Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Riau. Penelitian ini disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor yang
dicobakan adalah dosis POC campuran kulit pisang dan urine sapi yaitu 0 mL/polybag, 125 mL/ polybag, 250
mL/polybag, dan 375 mL/polybag. Peubah yang diamati adalah pH, kadar nitrogen, fosfor dan kalium. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis POC campuran limbah kulit pisang dan urine sapi pada
tanah gambut berpengaruh sangat nyata terhadap kadar kalium dan pH. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pemberian dosis POC campuran limbah kulit pisang dan urine sapi 250 mL/polybag
merupakan dosis terbaik terhadap perubahan kandungan hara K dan pH pada tanah gambut.

Kata kunci: kalium, pH, tanah gambut

ABSTRACT

Low nutrient availability due to organic matter that has not weathered perfectly causes peat soils to require
nutrients that quickly dissolve in the soil. Liquid organic fertilizer is one alternative that can increase nutrients
available in peat soils. This study aimed to find out the best dose of liquid organic fertilizer mixed with banana
peel and cow urine that can increase the nutrient content of N, P, and K in peat soils. The research was conducted
from November 2019 to January 2020 on the Experimental Land of the Faculty of Agriculture and Animal
Husbandry, Sultan Syarif Kasim Riau State University, and the Laboratory of the Riau Agricultural Technology
Assessment Center (BPTP). The study was compiled with a complete random design (RAL). The factors tried are
the dose of liquid organic fertilizer mixed banana peel and cow urine, namely 0 mL/polybag, 125 mL/polybag, 250
mL/polybag, and 375 mL/polybag. Observed changes are pH, nitrogen, phosphorus, and potassium levels. The
results showed that the administration of various doses of liquid organic fertilizer mixed with banana peel waste
and cow urine on peat soil had significantly affected potassium and pH levels. Based on the study results, it can
be concluded that the dose of liquid organic fertilizer mixture of banana peel waste and cow urine 250 mL/polybag
is the best dose against changes in nutrient content K and pH in peat soils.

Keywords: peat soil, pH, potassium

PENDAHULUAN tertimbun dalam masa ratusan hingga


ribuan tahun yang terbentuk dalam kondisi
Tanah gambut adalah jenis tanah asam, dan kondisi anaerobik lahan basah
yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa dengan komposisi lebih dari 50% karbon,
tumbuhan setengah membusuk yang pasir silikat, lumut sphagnum, batang, dan
2 Ervina Aryanti Pemberian Pupuk Organik Cair
Campuran Kulit Pisang dan Urine Sapi

akar rumput-rumputan dan sisa-sisa hewan urine sapi mengandung unsur hara N, P, K
(Riadi 2021). Endapan gambut umumnya dan bahan organik yang berperan
terkonsentrasi di sekitar wilayah Sumatera memperbaiki sifat kimia tanah karena
dan Kalimantan. Wilayah Sumatera mengandung air 92%, nitrogen 1,00%,
meliputi Provinsi Nanggroe Aceh fosfor 0,2%, dan kalium 0,35%.
Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi Hasil-hasil penelitian yang
dan Sumatera Selatan, dengan sebaran dilakukan oleh para peneliti diberbagai
potensi endapan gambut sekitar 4.6 juta ha kondisi menunjukkan bahwa aplikasi pupuk
(Utomo 2010). Luas lahan gambut di organik dapat memperbaiki karakteristik
Provinsi Riau sekitar 3,9 juta ha (INCAS fisika, kimia dan biologi tanah serta dapat
2021). memperbaiki kualitas tanah untuk
Ditinjau dari sifat kimia, pertumbuhan dan produksi tanaman
permasalahan pada tanah gambut antara (Afandi et al. 2015; Lawenga et al. 2015;
lain adalah miskin unsur hara makro dan Nuro et al. 2016). Penelitian Rambitan dan
mikro, pH masam dan kapasitas tukar Sari (2013) juga menyatakan bahwa
kation (KTK) tinggi serta kejenuhan basa aplikasi POC kulit pisang kepok dengan
(KB) rendah (Sholeh et al. 2016). Kendala dosis 250 ml dapat meningkatkan
utama dalam pemanfaatan lahan gambut pertumbuhan dari tanaman kacang tanah
untuk pertanian adalah adanya lapisan tanah (Arachis hypogaea L.) varietas Gajah.
gambut yang cukup tebal (Sumarwan dan
Arman 2015). Salah satu usaha yang MATERI DAN METODE
dilakukan untuk memperbaiki kesuburan
tanah adalah dengan melakukan Penelitian ini dilaksanakan di lahan
pemupukan menggunakan pupuk organik percobaan Fakultas Pertanian dan
(Rodiah 2013). Peternakan Universitas Negeri Sultan
Pupuk organik adalah pupuk yang Syarif Kasim Riau dan analisis unsur hara
tersusun dari materi makhluk hidup seperti dilakukan di Laboratorium Balai
pelapukan sisa-sisa kotoran manusia, Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
kotoran hewan, dan limbah tanaman Riau pada Bulan November 2019 sampai
(Rahmawati et al. 2017). Salah satu limbah Januari 2020.
tanaman yang dapat digunakan oleh Bahan yang digunakan pada
masyarakat yaitu kulit pisang kapok karena penelitian ini antara lain: tanah gambut,
pisang kapok merupakan jenis pisang yang polybag, kertas label, kulit pisang, urine
digemari oleh masyarakat, sehingga mudah sapi, EM4 (Effective Microorganisme-4),
didapatkan. Kulit pisang kepok ini dapat gula pasir (molasses), dan air suling. Alat
dijadikan pupuk organik cair. Limbah kulit yang digunakan adalah terpal, meteran,
pisang mengandung unsur makro N, P dan sekop dan alat-alat laboratorium yang
K, selain itu juga mengandung unsur mikro mendukung dalam kegiatan penelitian ini.
Na dan Zn (Rambitan dan Sari 2013). Hasil Metode penelitian berupa percobaan
penelitian Risky (2015) menunjukkan pot yang berisi 10 kg tanah gambut dengan
bahwa limbah kulit pisang mengandung perlakuan empat taraf dosis POC yaitu 0
protein dan fospor. Irawati et al. (2019) mL/polybag, 125 mL/polybag, 250
menyatakan bahwa kulit pisang mL/polybag, 375 mL/polybag dengan lima
mengandung unsur hara yang dibutuhkan ulangan sehingga terdapat 20 unit
oleh tanaman yaitu N 0,18%, P 0,043%, K percobaan. Seluruh unit percobaan
1,13% dan C-Organik 0,55%. Selain limbah diletakan di rumah kompos dan disusun
tanaman, limbah kotoran hewan juga dapat menurut rancangan acak lengkap (RAL).
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan
pupuk organik cair, diantaranya yaitu urine
sapi. Menurut Murniati dan Safriani (2013)
Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 8 Nomor 1, April 2022 3

Pembuatan POC Berbahan Dasar Kulit POC campuran limbah kulit pisang dan
Pisang dan Urine Sapi urine sapi sesuai dengan dosis yang
Limbah kulit pisang dibuang bagian dicobakan. Di bagian bawah polybag diberi
pangkal dan ujungnya sehingga menyisakan alas berupa terpal, demikian pula bagian
kulitnya saja, kemudian dipotong kecil- atasnya juga ditutupi dengan terpal. Tanah
kecil. Potongan kulit pisang diblender yang telah diberi perlakuan tersebut
sampai halus dengan perbandingan air 3:1. diinkubasi selama 4 minggu dan selama
Bahan pembuat POC yaitu 3 liter larutan inkubasi disiram sampai mencapai
kulit pisang, 6 liter urine sapi, 1,5 liter EM4 kapasitas lapang. Pengambilan sampel
dan 1,5 liter molase diaduk sampai rata, tanah dilakukan dengan mengambil
kemudian dimasukkan ke dalam jerigen sebanyak 1 kg per sampel dan dimasukan ke
percobaan. Setelah bahan POC limbah kulit dalam plastik untuk diuji di laboratorium.
pisang tercampur, jerigen ditutup dengan Peubah Amatan
penutup yang telah dipasang dengan selang Analisis di laboratorium dilakukan
akuarium. Selang akuarium dihubungkan pada sampel tanah gambut yang telah
ke gelas plastik yang telah diisi air, diinkubasi di lapangan. Peubah yang
selanjutnya difermentasi selama 21 hari. diamati adalah pH, kadar nitrogen, fosfor
POC yang siap digunakan dicirikan dengan dan kalium tanah yang telah diberikan POC
warnanya berubah menjadi coklat dan tidak campuran kulit pisang dan urine sapi.
berbau menyengat. Aplikasi POC ke tanah
gambut dilakukan dengan cara HASIL DAN PEMBAHASAN
mengencerkan satu liter POC dengan 10
liter air. Kandungan Nitrogen
Persiapan Media dan Inkubasi Hasil sidik ragam menunjukkan
Tanah gambut dibersihkan dari sisa- bahwa pemberian berbagai dosis POC
sisa akar tumbuhan dan dikeringanginkan. campuran kulit pisang dan urine sapi tidak
Sebanyak 10 kg tanah gambut dimasukkan berpengaruh nyata terhadap kandungan
kedalam polybag ukuran 30 x 30 cm unsur N pada tanah gambut.
kemudian dicampur dan diaduk rata dengan

Tabel 1. Rata-rata nilai N pada tanah gambut dengan pemberian berbagai dosis POC campuran
kulit pisang dan urine sapi
Perlakuan (mL/polybag) N-total (%) Kriteria sifat kimia tanah (BPT)
0 0,50 Sedang
125 0,48 Sedang
250 0,48 Sedang
375 0,49 Sedang

Tabel 1 menunjukkan bahwa N-total didalam tanah gambut itu sudah


penambahan POC campuran kulit pisang cukup tinggi sehingga tidak berpengaruh
dan urine sapi dengan dosis yang berbeda meski diberikan dengan berbagai perlakuan
tidak menyebabkan perubahan terhadap POC. Kandungan N-total pada tanah
kandungan N tanah gambut. Hal ini diduga gambut tergolong sedang yaitu sebesar 0,50
karena kandungan N pada POC campuran %. Menurut Masganti et al. (2014)
kulit pisang dan urine sapi tergolong rendah kandungan N pada tanah gambut
yaitu 0,38%, sehingga pemberian dosis berkorelasi dengan tingkat dekomposisi,
POC campuran kulit pisang dan urine sapi semakin tinggi dekomposisi maka nilai N
125, 250 dan 375 mL /polybag tidak mampu juga akan semakin tinggi atau sebaliknya,
meningkatkan kandungan N di dalam tanah. rendahnya tingkat dekomposisi disebabkan
Selain itu juga disebabkan oleh kandungan terlalu rendahnya pH tanah gambut,
4 Ervina Aryanti Pemberian Pupuk Organik Cair
Campuran Kulit Pisang dan Urine Sapi

sehingga mikroorganisme pengurai tidak pemberian POC dengan berbagai dosis


dapat hidup dengan baik pada kondisi tanah namun demikian tidak mengubah kriteria
masam tersebut. (sedang) berdasarkan standar kesuburan
Hardjowigeno (2018) menyatakan tanah BPT. Pada kontrol (tanpa pemberian
bahwa hilangnya N dari tanah dapat POC) tingginya kandungan N disebabkan
disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena tingginya bahan organik pada tanah
digunakan oleh tanaman atau gambut tersebut akan tetapi kondisi ini
mikroorganisme, pencucian, diikat oleh belum tentu tersedia bagi tanaman
mineral liat dalam bentuk NH4+ dan proses disebabkan oleh kondisi pH yang rendah
denitrifikasi. Suparto (2018) menjelaskan akibat bahan organik yang belum terurai.
bahwa kehilangan N dalam tanah Kandungan Fosfor
disebabkan karena unsur N mudah Hasil sidik ragam menunjukkan
mengalami penguapan (volatilisasi). bahwa pemberian berbagai dosis POC
Menurut Sartini (2021), peranan nitrogen campuran kulit pisang dan urine sapi tidak
bagi tanaman adalah untuk merangsang berpengaruh nyata terhadap kandungan
pertumbuhan vegetatif, seperti unsur P pada tanah gambut. Pemberian
pertumbuhan batang, percabangan dan POC campuran kulit pisang dan urine sapi
daun-daun. Konsentrasi nitrogen yang pada tanah gambut dengan dosis 0, 125, 250
tinggi menghasilkan daun yang lebih besar dan 375 mL /polybag tidak menyebabkan
dan banyak, karena nitrogen merupakan perubahan kandungan P pada tanah.
penyusun dari banyak senyawa bagi Kandungan P pada POC campuran kulit
tanaman seperti asam amino yang pisang dan urine sapi sebesar 0,20 % belum
diperlukan untuk pembentukan protein dan mengubah kandungan P pada tanah gambut.
enzim. Sutedjo (2010) menambahkan Nilai P pada tanah gambut dengan
kekurangan unsur N menyebabkan tanaman pemberian POC campuran kulit pisang dan
tumbuh kerdil dan pertumbuhannya urine sapi berkisar antara 4,93 – 6,20 ppm.
terhambat, serta daun berwarna hijau muda Meskipun perlakuan dosis menunjukkan
dan akhirnya kuning. hasil tidak berbeda nyata namun terdapat
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat kecenderungan bahwa pada dosis
bahwa kandungan unsur N pada tanah pemberian POC campuran kulit pisang dan
gambut tanpa pemberian POC campuran urine sapi yang lebih tinggi (375 mL
kulit pisang dan urine sapi sebesar 0,50 % /polybag) kandungan P menjadi menurun
dan mengalami penurunan setelah (Tabel 2).

Tabel 2. Rata-rata nilai P pada tanah gambut dengan pemberian berbagai dosis POC campuran
kulit pisang dan urine sapi
Perlakuan (mL/polybag) P- tersedia (ppm) Kriteria sifat kimia tanah (BPT)
0 5,64 Rendah
125 6,20 Rendah
250 6,01 Rendah
375 4,93 Sangat Rendah

Pemberian POC campuran kulit kerusakan tanah serta menyebabkan polusi


pisang dan urine sapi dengan dosis yang pada tanah. Selain itu menurut Syaukani
semakin tinggi menyebabkan terjadinya dan Susanto (2021), P adalah unsur hara
gangguan terhadap serapan P dalam tanah. yang mudah terikat dengan unsur lain.
Amin (2021) menjelaskan bahwa Sebagian besar P terikat oleh partikel tanah,
pemberian limbah yang berlebihan atau sebagian lagi terikat oleh bahan organik,
melampaui daya dukung tanah maka akan sehingga P dalam bentuk tersedia di dalam
menyebabkan penurunan kualitas bahkan tanah hanya ada sedikit sekali.
Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 8 Nomor 1, April 2022 5

Kandungan P pada tanah gambut dan yang diberi POC limbah kulit pisang
umumnya tergolong rendah dan sangat sama-sama dalam katagori rendah menurut
rendah. Hasil penelitian Aryanti et al. standar kesuburan tanah BPT dan bahkan
(2016) menunjukkan kandungan P sangat pada pemberian 375 mL/polybag kriteria
rendah yaitu sebesar 2,45 ppm. Rendahnya mennjadi sangat rendah (Tabel 2). Hal ini
kandungan P pada tanah gambut menunjukkan bahwa pemberian dosis yang
disebabkan tanah gambut memiliki kation lebih tinggi tidak selalu diiringi dengan
polivalen yang rendah terutama Fe, peningkatan kandungan hara di dalam
sehingga ikatan P pada tapak reaktif mudah tanah.
lepas karena gugus reaktif yang terbentuk Kandungan Kalium
pada bahan organik tergolong rendah (Sasli Hasil sidik ragam menunjukkan
2011). Fungsi P bagi tanaman adalah bahwa pemberian berbagai dosis POC
memacu pertumbuhan akar dan membentuk campuran kulit pisang dan urine sapi
sistem perakaran yang baik, menggiatkan berpengaruh sangat nyata terhadap
pertumbuhan jaringan tanaman yang kandungan unsur K pada tanah gambut.
membentuk titik tumbuh tanaman, memacu Peningkatan dosis POC campuran kulit
pembentukan bunga dan pematangan pisang dan urine sapi membuat kandungan
buah/biji, sehingga mempercepat masa K tanah gambut mengalami peningkatan.
panen, memperbesar persentase Kandungan K tertinggi terdapat pada dosis
terbentuknya bunga menjadi buah, 250 mL /polybag namun tidak berbeda
menyusun dan menstabilkan dinding sel, nyata dengan perlakuan POC dosis 375 mL
sehingga menambah daya tahan tanaman /polybag dan berbeda nyata pada
terhadap serangan hama penyakit (Dina penambahan dosis 0 dan 125 mL (Tabel 3).
2015). Unsur hara P merupakan salah satu Peningkatan nilai K pada tanah gambut
unsur hara yang berperan penting terhadap diduga karena adanya sumbangan K dari
sel jaringan jasad hidup organisme serta POC campuran kulit pisang dan urine sapi
dalam proses fotosintesis (Mustofa 2015). yaitu sebesar 0,31 %. Harahap (2018)
Tribuyeni et al. (2016) juga menjelaskan menyatakan bahwa kandungan unsur K
bahwa unsur P sangat dibutuhkan daun pada kulit pisang sebanyak 15% dan
dalam kegiatan fosforilasi fotosintesis. kandungan unsur K pada urine sapi 0,35%.
Kandungan P pada tanah gambut
tanpa perberian POC limbah kulit pisang

Tabel 3. Rata-rata nilai K pada tanah gambut dengan pemberian berbagai dosis POC campuran
kulit pisang dan urine sapi
Perlakuan (mL/polybag) K (mg /100g) Kriteria sifat kimia tanah (BPT)
c
0 14,90 Rendah
125 107,80b Sangat Tinggi
a
250 192,28 Sangat Tinggi
375 191,02a Sangat Tinggi
Keterangan: Superskrip yang berbeda pada baris atau lajur yang sama menunjukan hasil yang berbeda nyata pada
taraf 1% menurut uji DMRT

Taisa et al. (2021) menjelaskan kuncup serta diperlukan dalam


bahwa unsur K mempunyai fungsi yang erat pemanjangan sel. Andrhea et al. (2018)
hubungannya dengan metabolisme tanaman menambahkan bahwa unsur hara K juga
khususnya proses fotosintesis. Menurut berperan dalam meningkatkan
Norhasanah (2011) unsur K dapat pertumbuhan jaringan meristem dan
memberikan pengaruh terhadap sebagai katalisator.
pertumbuhan tanaman dan pembentukan
6 Ervina Aryanti Pemberian Pupuk Organik Cair
Campuran Kulit Pisang dan Urine Sapi

Kemasaman Tanah (pH) tergolong sangat masam diduga karena


Hasil sidik ragam menunjukkan adanya proses dekomposisi yang sedang
bahwa pemberian berbagai dosis POC berlanjut pada lahan gambut. Sejalan
campuran kulit pisang dan urine sapi dengan pernyataan tersebut, Suratman dan
berpengaruh sangat nyata terhadap nilai pH Sukarman (2012) juga menjelaskan bahwa
pada tanah gambut. Penambahan POC nilai pH tanah mengalami peningkatan,
limbah kulit pisang dapat meningkatkan pH karena sudah terjadinya pengaruh asam
pada tanah gambut. Nilai pH tertinggi organik. Peningkatan pH berarti
terdapat pada perlakuan 375 mL/polybag menurunkan kelarutan H+, jumlah H+ yang
namun tidak berbeda nyata dengan dipertukarkan akan berkurang dengan
perlakuan 250 mL/polybag dan nilai pH perlahan-lahan, sehingga H+ terlarut akan
terendah pada perlakuan 0 ml /polybag menurun, jumlah H+ yang terlarut ini
(Tabel 4). Nilai pH meningkat seiring dinetralisasi oleh ion OH- yang berasal dari
dengan peningkatan dosis POC yang hidrolisis kation-kation basa yang terdapat
diberikan, hal ini diduga karena POC yang pada bahan organik dan sebagian H+ yang
diaplikasikan ke tanah gambut masih dapat dipertukarkan terionisasi untuk
mengalami dekomposisi. Menurut hasil mengembalikan keadaan yang seimbang
penelitian Nugroho et al. (2013) (Aryanti et al. 2016).
peningkatan nilai pH tanah yang masih

Tabel 4. Rata-rata nilai pH pada tanah gambut dengan pemberian berbagai dosis POC campuran
kulit pisang dan urine sapi
Perlakuan (mL/polybag) pH Kriteria sifat kimia tanah (BPT)
c
0 4,14 Sangat Masam
b
125 4,80 Masam
250 5,26a Masam
375 5,35a Masam
Keterangan: Superskrip yang berbeda pada baris atau lajur yang sama menunjukan hasil yang berbeda nyata pada
taraf 1% menurut uji DMRT

Menurut Tasia et al. (2010) dengan dosis 250 mL/polybag merupakan


kemasaman tanah sangat berpengaruh dosis terbaik terhadap perubahan
terhadap ketersediaan hara di dalam tanah, kandungan hara K (192,28 mg/100g) dan
aktivitas kehidupan jasad renik tanah dan pH tanah (5,26).
reaksi pupuk yang diberikan ke dalam
tanah. Nasution et al. (2014) menjelaskan Saran
bahwa kemasaman tanah yang optimum Berdasarkan hasil penelitian, bahwa
untuk proses nitrifikasi berkisar pada pH dengan pemberian dosis POC limbah kulit
6,5-8,0, sedangkan pada pH lebih kecil dari pisang sebanyak 250 mL/polybag hanya
5,0 dan lebih besar dari 8,0 proses nitrifikasi mampu meningkatkan kandungan unsur K
akan terhambat, serta unsur hara fosfat dan pH pada tanah gambut. Penulis lebih
kurang tersedia pada tanah masam (pH menyarankan untuk menambahkan bahan
lebih kecil dari 5,0). lain dalam pembuatan POC agar mampu
meningkatkan unsur N dan P.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Afandi FN, Siswanto B, Nuraini Y. 2015.
Berdasarakan hasil penelitian dapat
Pengaruh pemberian berbagai jenis
disimpulkan bahwa pemberian POC
bahan organik terhadap sifat kimia
campuran kulit pisang dan urine sapi
tanah pada pertumbuhan dan
Jurnal Agronida ISSN 2407-9111 Volume 8 Nomor 1, April 2022 7

produksi tanaman ubi jalar di entisol Masganti IGM, Subiksa, Nurhayati, Winda
Ngrangkah Pawon, Kediri. Jurnal S. 2014. Respon tanaman tumpang
Tanah dan Sumber Daya Lahan. sari (kelapa sawit dan nenas)
2(2):237-244. terhadap amelioran dan pemupukan
Andrhea BA, Ariani GE, Yoseva S. 2018. di lahan gambut tergredasi. Balai
Pengaruh pemberian arang sekam Penelitian Tanah. Bogor.
padi dan kompos trichoazolla Murniati N, Safriani E. 2013. Pemanfaatan
terhadap pertumbuhan dan hasil urine sapi sebagai pupuk organik
tanaman padi gogo (Oryza sativa L.) cair untuk
di Lahan Gambut. JOM FAPERTA meningkatkan produktivitas tanam
UR. 5(2):1-15. an selada (Lactuca sativa L.). Jurnal
Amin M. 2021. Polusi tanah dan Silampari Fakultas Pertanian
dampaknya terhadap kesehatan UNMURA. 1(2):9-17
manusia. Jurnal Sumberdaya Mustofa A. 2015. Kandungan nitrat dan
Lahan. 15(1):36-45. pospat sebagai faktor tingkat
Aryanti E, Novlina H, Saragih R. 2016. kesuburan perairan pantai. Jurnal
Kandungan hara makro tanah DISPROTEK. 6(1):13-19
gambut pada pemberian kompos Nasution, FJ, Mawarni L, Meiriani. 2014.
Azzola pinata dengan dosis berbeda Aplikasi pupuk organik padat dan
dan pengaruhnya terhadap cair dari kulit pisang kepok untuk
pertumbuhan tanaman kangkung pertumbuhan dan produksi sawi
(Ipomea reptans Poir.). Jurnal (Brassica juncea L.). Jurnal
Agroteknologi. 6(2):31-38. Agroteknologi. 2 (3):1029-1037
Aryanti E, Yulita, Annisava AR. 2016. Norhasanah. 2011. Respon pertumbuhan
Pemberian beberapa amelioran dan hasil tanaman cabe rawit
terhadap perubahan sifat kimia (Capsicum frutescenslinn) varietas
tanah gambut. Jurnal Cakra Hijau terhadap pemberian abu
Agroteknologi, 7(1):19-26. sekam padi pada tanah rawa lebak.
Hardjowigeno S. 2018. Ilmu Tanah. Jurnal Program Studi
Akademika Pressindo. Jakarta. Argoteknologi Sekolah Tinggi
INCAS. 2021. Riau. Pertanian STIPER. 4(4): 4-7
https://www.incas.menlhk.go.id.[4 Nugroho TC, Oksana, Aryanti E. 2013.
September 2022]. Analisis sifat kimia tanah gambut
Irawati, Hayati E, Anhar A. 2019. Pengaruh yang dikonversi menjadi
pemberian mikoriza dan konsentrasi perkebunan kelapa sawit di
pupuk organik cair limbah kulit Kabupaten Kampar. Jurnal
pisang terhadap pertumbuhan bibit Agroteknologi. 4(1):25-30
kopi arabika (Coffea arabica) Nuro F, Priadi D, Mulyaningsih ES. 2016.
Varietas Ateng Keumala. Jurnal Efek pupuk organik terhadap sifat
Ilmiah Mahasiswa Pertanian. kimia tanah dan produksi kangkung
4(2):21-30 darat (Ipomoea reptans Poir.).
Lawenga, FF, Hasanah U, Widjajanto D. Prosiding Seminar Nasional Hasil-
2015. Pengaruh pemberian pupuk Hasil PPM IPB. 29–39 hal.
organik terhadap sifat fisika tanah Rahmawati L, Salfina, Agustina E. 2017.
dan hasil tanaman tomat Pengaruh pupuk organik cair kulit
(Lycopersicum esculentum Mill.) di pisang terhadap pertumbuhan selada
Desa Bulupountu Kecamatan Sigi (Lactuca sativa). Prosiding Seminar
Biromaru, Kabupaten Sigi. e-J. Nasional Biotik. Banda Aceh.
Agrotekbis. 3(5):564-570 Rambitan VMM, Sari MP. 2013. Pengaruh
pupuk organik cair kulit pisang
8 Ervina Aryanti Pemberian Pupuk Organik Cair
Campuran Kulit Pisang dan Urine Sapi

kepok (Musa paradisiaca L.) tanah gambut pada pembibitan


terhadap pertumbuhan dan hasil utama. JOM FAPERTA. 3(1):1-15.
tanaman kacang tanah (Arachis Sumarwan S, Arman Y. 2015. Pengaruh
hypogaea L.) sebagai penunjang kapur dolomit terhadap nilai
pratikum fisologi tumbuhan. Jurnal resistivitas tanah gambut. Prisma
Edubio Tropika. 1(1):1-60. Fisika. 3(2):47-50.
Dina D. 2015. Manfaat unsur N, P dan K Suparto H. 2018. Kehilangan nitrogen pada
bagi tanaman. BPTP Kaltim. sistem usahatani jagung manis di
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id lahan gambut Kalimantan Tengah.
/ind/index.php. [14 April 2022]. Jurnal AGRI PEAT. 19(1): 51-58.
Riadi M. 2021. Tanah gambut (pengertian, Suratman, Sukarman. 2016. Peran
pembentukan, karakteristik dan amelioran tanah mineral terhadap
jenis). Tanah Gambut (Pengertian, peningkatan berbagai unsur
Pembentukan, Karakteristik dan kesuburan tanah gambut pada
Jenis) (kajianpustaka.com). [14 perkebunan kelapa sawit. Jurnal
April 2022]. Sumberdaya Lahan Edisi
Risky A. 2015. Pengaruh pupuk organik Khusus:21-32.
cair kulit buah pisang kepok Syaukani R, Susanto A. 2021. Perbaikan
terhadap pertumbuhan sawi sifat fisika tanah gambut dengan
[Skripsi]. Lampung [ID]. penambahan amelioran dari limbah
Universitas Lampung. kelapa sawit pada pembibitan kakao
Rodiah IS. 2013. Manfaat penggunaan (Theobroma cacao L.). Jurnal
pupuk organik untuk kesuburan Pertanian. 12(1):38-44.
tanah. Jurnal Universitas Sutedjo MM. 2010. Pupuk dan Cara
Tulungagung Bonoworo. 1(1):30- Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta
42. Taisa R, Purba T, Sakiah, Herawati J,
Sartini. 2021. Mengenal pupuk nitrogen dan Junaedi AB, Hasibuan HS,
fungsinya bagi tanaman. Junairiah, Firgiyanto R. 2021. Ilmu
http://balittra.litbang.pertanian.go.i Kesuburan Tanah dan Pemupukan.
d/index.php/berita/info- Yayasan Kita Menulis. Medan.
aktual/1571. [14 April 2022]. Tribuyeni, Syahrudin, Widiastuti L. 2016.
Sasli I. 2011. Karakteristik gambut dengan Pemberian biochar tempurung
berbagai amelioran dan kelapa dan pupuk organik cair
pengaruhnya terhadap sifat fisik dan terhadap pertumbuhan dan hasil
kimia guna mendukung kubis bunga (Brassica oleraceae
produktivitas lahan gambut. Jurnal var. Botrytis L.) pada tanah gambut
Agrovigor. 4(1):42-50. pedalaman. Jurnal AGRI PEAT.
Sholeh K, Wardati, Amri AI. 2016. 17(1):1-10.
pemberian limbah cair pabrik kelapa Utomo B. 2010. Pengaruh bioaktivator
sawit (lcpks) dan NPK tablet terhadap pertumbuhan sukun
terhadap pertumbuhan bibit kelapa (Artocarpus communis Forst) dan
sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di perubahan sifat kimia tanah gambut.
J. Agron. 38(1):15-18.
.

Anda mungkin juga menyukai