PASAL I: KEWAJIBAN
1. Mendaftarkan diri sesuai dengan ketentuan penerimaan santri baru.
2. Sowan kepada Pengasuh Pondok (KH. Muhammad Ulinnuha Arwani dan KH. Muhammad
Ulil Albab Arwani) dengan diserahkan oleh orang tua/wali atau wakilnya.
3. Membayar biaya administrasi daftar ulang yang telah ditentukan.
4. Membayar biaya syahriyyah yang telah ditentukan, paling lambat tanggal 10 setiap bulan
hijriyah.
5. Menghormati, mentaati dan menjaga nama baik pengasuh dan keluarga ndalem.
6. Mematuhi peraturan pondok.
7. Mengaji kepada masyayikh.
8. Mengaji kepada asatidz madrasah.
9. Mengikuti semua kegiatan pondok.
10. Berjama’ah sholat lima waktu di Masjid Qurrotu ‘Aini Fissholah.
11. Menjaga kebersihan lingkungan pondok.
12. Menjaga prestise pondok (nama baik pondok, sopan santun dalam hal perbuatan,
perkataan, berpakaian dan lain-lain.)
PASAL V: TAMBAHAN
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Undang-Undang akan di rumuskan
sebagai rangkaian kebijaksanaan pengurus.
KETERANGAN :
1. Kebijakan Departemen Keamanan meliputi:
- Piket Pondok - Roan Pondok
- Tidak diberikan izin harian - Menata sandal
- Teguran - Nderes di depan ndalem
- Mencukur Rambut - Menyita barang
- Dan Lain Sebagainya
Pengurus
Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Putra
Masa Khidmah 1444-1445 H.
Mengetahui,
1. IZIN HARIAN
A. Ketentuan Umum
1) Izin keluar pondok wajib menyerahkan Kartu Indentitas Santri.
2) Santri diperbolehkan izin meninggalkan pondok jika:
Berobat.
Mempunyai kepentingan yang sangat mendesak.
Tidak sedang bertugas piket.
Tidak dalam keadaan terkena takziran.
3) Setiap santri yang akan izin harus menjelaskan terlebih dahulu tujuan dan keperluannya
kepada Departemen Keamanan.
4) Setiap santri yang kembali, diharuskan melapor dan mengambil Kartu Identitas Santri di
kantor Pondok.
5) Izin maksimal tiga kali dalam satu bulan.
6) Tidak diperkenankan izin harian menginap.
B. Batas maksimal santri izin pulang (pergi bermalam) dan kuota izin pulang (pergi
bermalam)
1) Batas maksimal santri izin pulang (pergi bermalam)
Keresidenan Pati* & Keresidenan Semarang* maksimal 3 hari
Diluar Keresidenan Pati* & Keresidenan Semarang* maksimal 7 hari
2) Kuota izin pulang (pergi bermalam) maksimal 5 orang
Ketika kuota izin bermalam sudah penuh, Maka harus menunggu 5 orang yang sedang izin
pulang (pergi bermalam) kembali ke pondok.
C. Prosedur Izin Pulang (Pergi Bermalam)
1) Bagi orang tua/wali dari santri yang akan izin pulang (pergi bermalam) maka diharuskan
menghubungi Departemen Keamanan untuk menjelaskan alasan izin pulang (pergi
bermalam).
2) Izin pulang (pergi bermalam) wajib menggunakan surat izin pulang (pergi bermalam) yang
dikeluarkan oleh Departemen Keamanan dengan mendapatkan pengesahan (tanda tangan)
Dari Dewan Pengasuh.
3) Setiap santri yang kembali, diharuskan melapor dan menyerahkan surat izin pulang (pergi
bermalam) kepada Departemen Keamanan dengan mendapatkan pengesahan (tanda
tangan) dari orang tua.
4) Izin pulang (pergi bermalam) yang melebihi batas hari yang ditentukan harus
mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengasuh atau Departemen Keamanan.
5) Apabila santri datang terlambat dari hari yang ditentukan, Maka santri tersebut akan
dikenai sanksi menurut Undang-Undang Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Putra.
D. KETENTUAN IZIN PERPANJANGAN LIBURAN
A. Santri diperbolehkan izin perpanjangan liburan jika :
1) Santri tersebut sakit.
2) Orang tua/wali dari santri tersebut sakit atau meninggal.
B. Apabila terdapat santri yang izin perpanjangan liburan selain dengan alasan yang
tercantum diatas, maka santri tersebut akan dikenai sanksi menurut Undang-Undang
Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Putra.
KETERANGAN :
Keresidenan Pati meliputi Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten
: Blora, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus.
Keresidenan Semarang Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota
meliputi : Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak
dan Kabupaten Grobogan.
Pengurus
Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Putra
Masa Khidmah 1444-1445 H.
Mengetahui,