baku, biaya perawatan, gaji pegawai, dan perhitungan biaya operasional. Biaya produksi yang
dihasilkan berbeda-beda pada setiap perlakuan yang diuji sehingga dari berbagai alternatif besarnya
biaya produksi akan dibandingkan dengan nilai kalor yang dihasilkan dan dapat ditentukan jenis
perlakuan yang paling optimal. Rincian biaya investasi dan biaya operasional dalam setahun pada
setiap formulasi yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9. Biaya investasi dan Biaya operasional pada setiap formulasi biobriket
dalam setahun.
Jenis
No Kategori Uraian Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3 Perlakuan 4 Perlakuan 5 Perlakuan 6
Biaya
Lahan dan Sewa Lahan 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Bangunan
Sewa Bangunan 70.000.000 70.000.000 70.000.000 70.000.000 70.000.000 70.000.000
Bahan Baku Perekat tapioka 388.800.000 220.320.000 138.672.000 432.000.000 195.840.000 123.264.000
Air - - - - - -
3. ANALISIS PERBANDINGAN
Dari total biaya pada setiap formulasi tersebut kemudian akan dibandingkan dengan
nilai kalor pada setiap masing-masing formulasi dan bahan bakar lainnya yang umum
digunakan pada industri seperti minyak tanah, batu bara dan LPG. Tujuan perbandingan ini
adalah untuk menentukan formulasi terbaik dengan biaya operasional yang paling rendah.
Perbandingan antara biaya dan nilai kalor pada setiap masing-masing formulasi dapat dilihat
pada Tabel 10 di bawah ini.
Tabel 10. Perbandingan nilai kalor dan biaya pada formulasi briket dan bahan
bakar lainnya.
Biobriket arang kulit singkong 100% 3.599 Kcal/Kg 2,78 488.48 1.357,97
Biobriket arang : kulit 50% : 50% 2.750 Kcal/Kg 3,64 417,32 1.519,04
Biobriket Arang kulit singkong 100% BS 6.113 Kcal/Kg 1,51 532.95 804,75
Biobriket arang : kulit 50% KS: 50% BS 4.313 Kcal/Kg 2,32 426,39 989,23
Parameter pembanding nilai kalor yang digunakan adalah nilai kalor minyak tanah yang
memiliki nilai kalor 10.000 kcal/ltr. Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa biaya untuk 1 liter
minyak tanah (non subsidi) sebesar Rp 10.000, 1 Kg LPG (non subsidi) sebesar Rp 4.456, 1
Kg Briket batubara sebesar 4.625, 1 Kg biobriket pada perlakuan 1 sebesar Rp 1.674,98, 1 Kg
biobriket pada perlakuan 2 sebesar Rp 1.509,64, 1 Kg biobriket pada perlakuan 3 sebesar Rp
1.357,97, 1 Kg biobriket pada perlakuan 4 sebesar Rp 1.111,57, 1 Kg biobriket pada perlakuan
5 sebesar Rp 989,23, dan 1 Kg biobriket pada perlakuan 6 sebesar Rp 804,75. Dari perbandingan
biaya diatas, maka dapat ditentukan bahwa formulasi biobriket terbaik adalah formulasi biobriket
pada perlakuan 6, yaitu metode pembuatan briket arang dengan proses sortasi pada bahan baku.