Anda di halaman 1dari 13

23/10/2019

KOAGULASI – FLOKULASI – PENGADUKAN

(BAGIAN 1)

Dr. Jabosar R. H. Panjaitan, S.T., M.T.

Dosen Pengampu
 Nama : Dr. Jabosar R. H. Panjaitan, S.T., M.T.
 Prodi : Teknik Kimia
 Pendidikan :
 S1 : Teknik Kimia Universitas Riau
 S2 : Teknik Kimia Universitas Riau
 S3 : Teknik Kimia Universitas Indonesia
 No. Hp/WA : 081266400963

1
23/10/2019

Beda koagulasi dan flokulasi


 Koagulasi adalah proses destabilisasi koloid dan partikel-
partikel yang ada di dalam air untuk membentuk flok dengan
melakukan penambahan bahan kimia (koagulan) dan proses
pengadukan cepat.
o Proses koagulasi ini berfungsi untuk mengendapkan
partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendap
dengan sendirinya (partikel koloid).
 Sedangkan flokulasi adalah proses penggabungan flok-flok yang
dihasilkan dari proses koagulasi menjadi flok yang lebih besar
sehingga membuat partikel-partikel tersebut dapat mengendap.
o Penggabungan flok-flok tersebut disebabkan karena
proses pengadukan lambat.
 Karena itu koagulasi dan flokulasi adalah proses yang terjadi
berurutan dan tidak dapat dipisahkan.

Penambahan Koagulan
 Proses Koagulasi-Flokulasi dilakukan pada pengolahan air yang
mengandung koloid (ukuran partikel 10-7 – 10-1 mm).
 Koloid merupakan partikel yang tidak dapat mengendap secara
alami karena adanya stabilitas koloid. Stabilitas koloid terjadi
karena gaya tarik Van Der Waals dan gaya tolak elektrostatik.
 Koagulan bertujuan untuk mengurangi stabilitas koloid (proses
destabilisasi) melalui penambahan bahan kimia dengan muatan
berlawanan.
 Koagulasi dilakukan dengan penambahan ion-ion yang
mempunyai muatan berlawanan (koagulan) dengan partikel
koloid.
 Partikel koloid umunya bermuatan negatif oleh karena itu ion-
ion yang ditambahkan harus kation (bermuatan positif).

2
23/10/2019

Jenis – jenis koagulan:


oAluminum sulfate (paling sering digunakan)
o Ferrous sulfate
o Ferric sulfate
o Ferric chloride
o Lime
 Contoh proses koagulasi phosphorus menggunakan
aluminium sulfate:
Al2(SO4)3 + 2PO4-3  2AlPO4 + 3SO4-2
(terkoagulasi)

Penentuan dosis koagulasi


 Reaksi koagulasi adalah reaksi yang kompleks sehingga sulit untuk
menentukan dosis koagulan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan menggunakan jar test.
 Metode jar test:
o Tentukan analisis kondisi pada badan air (warna, ph, turbiditas,
%partikel)
o Masukkan sampel air pada banyak beaker glass (1000 ml), lalu
tambahkan koagulan dengan berbagai varian dosis. Contohnya: 10 dosis
koagulan maka disediakan 10 beaker glass berisi sampel air.
o Aduk secara cepat selama 1 menit dan aduk secara lambat selama 15 –
20 menit.
o Tentukan waktu dimana mulai muncul flok.
o Biarkan campuran selama 40 – 45 menit hingga flok mengendap.
o Ambil sampel air yang telah partikelnya telah mengendap, lalu lakukan
kembali analisis kondisi badan air.
o Dapat ditentukan dosis koagulan yang paling efektif dalam proses
koagulasi.

3
23/10/2019

Coagulant aids
 Beberapa bahan kimia dapat meningkatkan proses
koagulasi, mengurangi konsentrasi koagulan, dan
menghilangkan warna pada air, bahan kimia ini disebut
coagulant aids.
 Contoh:
o Activated silica
o Polyelectrolytes

Yang terjadi pada koagulasi dan flokulasi:


 Penurunan tegangan permukaan melalui proses netralisasi
muatan
 Reaksi dari koagulan
 Adsorpsi antar partikel
 Terjadinya partikel motion (flokulasi perikinetik)
 Terjadinya gerakan cairan oleh pengadukan (flokulasi
ortokinetik)

4
23/10/2019

Pengadukan
 Pengadukan (mixing) merupakan suatu aktivitas operasi
pencampuran dua atau lebih zat agar diperoleh hasil
campuran yang homogen.
 Aplikasi pengadukan digunakan untuk proses fisika seperti
pelarutan bahan kimia dan proses pengentalan (thickening),
koagulasi-flokulasi dll.

Jenis Impeller (Pengaduk)


 Berdasarkan pada bentuknya telah dikenal tiga macam
impeller (pengaduk) yaitu
o Paddle (pedal) (20 – 150 rpm)
o Turbine (10 – 150 rpm)
o Propeller (baling – baling) (400 – 1750 rpm)

5
23/10/2019

Jenis Impeller

(f)
Ket:
(a) Turbine blade lurus
(b) Turbine blade dengan piringan
(c) Turbine dengan blade menyorong
(d) Propeller 2 blade
(e) Propeller 3 blade
(f) Paddle 2 blade

Gradien Kecepatan
 Kecepatan pengadukan dinyatakan dengan gradien
kecepatan yang merupakan fungsi dari tenaga yang disuplai
(P):

= =
.
 Dimana:
o G = gradien kecepatan (1/det2)
o W = tenaga yang disuplai per satuan volume air
o P = suplai tenaga ke air (kg.m2/det3)
o V = volume air yang diaduk (m3)
o  = Viskositas absolut air (kg.det/m)

6
23/10/2019

Metode Pengadukan
 Pengadukan mekanis adalah metode pengadukan
menggunakan alat pengaduk yang digerakkan dengan
motor bertenaga listrik.
 Pengadukan hidrolis adalah metode pengadukan yang
memanfaatkan gerakan air sebagai tenaga pengadukan.
 Pengadukan pneumatis adalah metode pengadukan yang
menggunakan udara berbentuk gelembung yang
dimasukkan ke dalam air sehingga menimbulkan gerakan
pengadukan pada air.

Tenaga Pengadukan Mekanis


Tenaga pengadukan mekanis dengan variabel gradien kecepatan:
= . .
Tenaga pengadukan mekanis dengan variabel dimensi pengaduk:
 Untuk NRe lebih dari 10.000 dirumuskan:
= . . .
 Untuk NRe kurang dari 20 dirumuskan:
= . . .
 Bilangan Reynold pengaduk dapat dihitung menggunakan
rumus:

7
23/10/2019

Tenaga Pengadukan Mekanis


 Keterangan persamaan :
 G = gradien kecepatan (1/det2)
 V = volume (m3)
 P = tenaga (kg.m2/det3) = (Watt)
 KT = konstanta pengaduk untuk aliran turbulen
 n = kecepatan putaran (1/det)
 Di = diameter pengaduk (m)
  = massa jenis air (kg/m3)
 KL = konstanta pengaduk untuk aliran laminar
  = kekentalan absolute cairan (kg.det/m)

Tenaga Pengadukan Mekanis


o Nilai KT dan KL untuk tangki bersekat 4 buah baffle pada dinding tangki diberikan
pada Tabel berikut:
Jenis impeller KL KT
Propeller, pitch of 1,3 blades 41 0,32
Propeller, pitch of 2,3 blades 43,5 1
Turbine, 4 flat blades, vaned disc 60 5,31
Turbine, 6 flat blades, vaned disc 65 5,75
Turbine, 6 curved blades 70 4,8
Fan turbine, 6 blades at 45o 70 1,65
Shroude turbine, 6 curved blades 97 1,08
Shrouded turbine, with stator, no baffels 172,5 1,12
Flat paddles, 2 blades (single paddle), Di/Wi = 4 43 2,25
Flat paddles, 2 blades, Di/Wi = 6 36,5 1,7
Flat paddles, 2 blades, Di/Wi = 8 33 1,15
Flat paddles, 4 blades, Di/Wi = 6 49 2,75
Flat paddles, 6 blades, Di/Wi = 8 71 3,82

8
23/10/2019

Tenaga Pengadukan Hidrolis


 Dirumuskan:
= . . .ℎ
dimana:
o P = tenaga (kg.m2/det3) = (Watt)
o Q = debit aliran (m3/det)
o  = berat jenis (kg/m3)
o g = percepatan gaya gravitasi (9,8 m/det2)
o H = tinggi jatuhan (m)

Contoh Soal:
 Suatu bak pengaduk bujur sangkar, dengan panjang bak sama
dengan lebar bak serta kedalaman air sama dengan 1,25 kali
lebar bak, direncanakan untuk suatu aliran dengan debit 7570
m3/hari. Gradien kecepatan diinginkan 790 1/detik2, waktu
tinggal hidrolik td = 40 detik, suhu operasi 10oC dan kecepatan
putar poros turbine 100 rpm.
Tentukan:
o Ukuran bak pengaduk
o Tenaga yang dibutuhkan
o Diameter impeller jika digunakan vane-disc turbine
impeller 6 flat blades dan memiliki 4 baffle tegak
o Diameter impeller jika tidak digunakan baffle tegak
o Tinggi jatuhan minimum jika digunakan sistem terjunan
hidrolik

9
23/10/2019

Diketahui:
 Q = 7570 m3/hari = 5,25 m3/menit
 G = 790 1/det2
 td = 40 det = 0,67 menit
 n = 100 rpm = 1,667 rps = 1,667 1/det
  = 0,00131 kg.det/m
  = 999,7 kg/m3

Jawaban:
 Volume tangki = Q . td = 5,25 m3/menit . 0,67 menit = 3,5 m3
Volume = P.L.H = L.L.1,25L = 3,5 m3
Maka lebar bak (L) = 1,41 m, maka H = 1,25.1,41 = 1,76 m
 Tenaga yang dibutuhkan:
1 .
= . . = 790 . 0,00131 . 3,5
.
= 2861 = 2861
 Diameter impeller:
= . . .
 Dari Tabel nilai KT dan KL, didapatkan nilai KT = 5,75; n = 100
rpm = 1,667 rps = 1,667 1/det

10
23/10/2019

Jawaban
 Diameter impeller dapat ditentukan dari rumus di atas dan
disusun lagi sebagai berikut:
/
/ .
2861
= =
. . 1
5,75.4,632 . 999,7
= 0,639
Cek nilai Nre:
1
0,639 . 1,667 . (999,7 )
= =
.
0,00131
= 519.440

Jawaban:
 Jika tanpa sekat (baffle) tegak, nilai KT adalah 75% dari nilai
KT awal. Jadi nilai KT = 0,75.5,75 = 4,31, maka panjang
diameter:
/
/ .
2861
= =
. . 1
4,31.4,632 . 999,7
= 0,677

11
23/10/2019

Jawaban
 Jika digunakan sistem hidrolik, maka tinggi jatuhan dapat
dihitung dengan rumus:
1 .
. . 624.100 . 0,00131 . 40
= =
. 999,7 . 9,81
= 3,3

Latihan:
 Suatu bak pengaduk bujur sangkar, dengan panjang bak sama
dengan lebar bak serta kedalaman air sama dengan 1,5 kali
lebar bak, direncanakan untuk suatu aliran dengan debit 7070
m3/hari. Gradien kecepatan diinginkan 800 1/detik2, waktu
tinggal hidrolik td = 30 detik, suhu operasi 10oC dan kecepatan
putar poros turbine 120 rpm.
Tentukan:
o Ukuran bak pengaduk
o Tenaga yang dibutuhkan
o Diameter impeller jika digunakan vane-disc turbine
impeller 6 flat blades dan memiliki 4 baffle tegak
o Diameter impeller jika tidak digunakan baffle tegak
o Tinggi jatuhan minimum jika digunakan sistem terjunan
hidrolik

12
23/10/2019

13

Anda mungkin juga menyukai