Anda di halaman 1dari 1

Keutamaan Wudhu Kelak di Hari Kiamat

‫س ِعي ِد ب ٍِْ أَبِي‬ َ ٍْ ‫ع ٍْ خَب ِن ِد ب ٍِْ يَ ِزيدَ َع‬ َ ‫ َحدَّثََُب أَبُى ْانعَ ََل ِء قَب َل َحدَّثََُب نَيْث‬:٨٨٨٨ ‫يسُد أحًد‬
‫ع ٍْ َُعَيْى ْان ًُ ْج ًِ ِز أَََّهُ قَب َل‬ َ ‫ِه ََلل‬
ُ‫س َزا ِويهَه‬ َ ‫ع‬ َ َ‫يص ِه فََُز‬ ِ ًِ َ‫ت ق‬ ِ ‫س َزا ِوي ُم ِي ٍْ ت َ ْح‬ َ ‫ظ ْه ِز ْان ًَس ِْج ِد َو َعهَ ْي ِه‬ َ ‫عهَى‬ َ َ ‫َر ِقيتُ َي َع أَبِي ُه َزي َْزة‬
‫سبقَ ْي ِه ث ُ َّى قَب َل‬
َ ‫ضى َء َو ِر ْجهَ ْي ِه فَ َزفَ َع فِي‬ ُ ‫ضدَ ْي ِه ْان ُى‬ ُ ‫س َم َو ْج َههُ َو َيدَ ْي ِه َو َرفَ َع فِي َع‬ َ ‫ث ُ َّى ت َ َىضَّأ َ َو َغ‬
ٍَ‫غ ًّزا ُي َح َّج ِهي‬ ُ ‫سهَّ َى َيقُى ُل ِإ ٌَّ أ ُ َّيتِي يَأْتُىٌَ َي ْى َو ْان ِق َيب َي ِت‬ َّ ‫صهَّى‬
َ ‫ّللاُ َعهَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫ّللا‬ َّ ‫سى َل‬ ُ ‫س ًِ ْعتُ َر‬ َ ‫ِإ َِّي‬
‫غ َّزتَهُ فَ ْهيَ ْف َع ْم‬
ُ ‫ع ِي ُْ ُك ْى أ َ ٌْ ي ُِطي َم‬ َ ‫طب‬ َ َ ‫ىء فَ ًَ ٍْ ا ْست‬ ِ ‫ض‬ ُ ‫بر ْان ُى‬ ِ َ ‫ِي ٍْ آث‬

Musnad Ahmad 8828: Telah menceritakan kepada kami Abu Al 'Ala` berkata: telah menceritakan kepada
kami Laits dari Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abi Hilal dari Nu'aim Al Mujmir bahwasanya ia berkata:
Aku pernah naik ke atas masjid bersama Abu Hurairah, dan di balik gamisnya ia memakai celana
panjang, lalu ia menaikan celananya kemudian berwudhu, dan membasuh wajah dan kedua tangannya,
dan mengataskan wudhu`nya sampai melebihi lengannya dan mengataskan wudhu`nya pada bagian kedua
kaki hingga kedua betisnya. Lalu ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Sesungguhnya umatku pada hari kiamat akan datang dengan berseri-seri
(bersinar) karena bekas wudhunya, maka barangsiapa mampu memanjangkan sinarnya
hendaklah ia lakukan."

‫عدَ ِد‬ َ َ‫ َوأَحْ هَى ِيٍَ ْانع‬،ِ‫ضب ِيٍَ انث َّ ْهج‬


َ ٍْ ‫ َو ََلَِيَتُهُ أ َ ْكث َ ُز ِي‬،ٍِ َ‫س ِم بِبنهَّب‬ ً ‫شدُّ بَيَب‬ َ َ ‫عدٌَ نَ ُه َى أ‬
َ ٍْ ‫ضي أ َ ْبعَدُ ِي ٍْ أ َ ْيهَتَ ِي‬ ِ ‫إِ ٌَّ َح ْى‬
:َ‫سى َل للاِ أ َت َ ْع ِزفَُُب َي ْى َيئِذ؟ قَبل‬ ُ ‫ َيب َر‬:‫ض ِه قَبنُىا‬ ِ ‫ع ٍْ َح ْى‬ َ ‫بس‬ ِ َُّ‫انز ُج ُم إِ ِب َم ان‬َّ ُّ‫صد‬ ُ ‫ َك ًَب َي‬،ُ‫ع ُْه‬
َ ‫بس‬َ َُّ‫صدُّ ان‬ ُ َ ‫ىو َوإِ َِّي ََل‬ِ ‫انُُّ ُج‬
‫ىء‬
ِ ‫ض‬ُ ‫ ُي َح َّجهِيٍَ ِي ٍْ أَث َ ِز ْان ُى‬،‫غ ًّزا‬ ُ ‫ي‬ َ ٌَ‫ت َِل َ َحد ِيٍَ ْاَل ُ َي ِى ت َِزدُو‬
َّ َ‫عه‬ ْ ‫س‬َ ‫ََعَ ْى نَ ُك ْى ِسي ًَب نَ ْي‬
Sesungguhnya telagaku lebih jauh dari pada jarak dari Ailah hingga Adn. Dan ia lebih putih dari pada
salju, dan lebih manis dari pada madu yang dicampur susu. Dan niscaya cangkir-cangkirnya lebih
banyak dari pada jumlah bintang. Sesungguhnya aku menghalau manusia darinya sebagaimana seorang
laki-laki menghalau unta orang lain dari telaganya. Para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah
engkau mengenal kami pada saat itu?” Beliau menjawab : “Ya, kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki
oleh umat-umat lain. Kalian datang kepadaku dengan keadaan bersinar dan berseri-seri karena bekas
air wudhu.”
[HR. Muslim : 247]
Sumber :
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Al Imam Al Hafizh. Fathul Baari Syarah. Jakarta: Pustaka Azzam, 2002. Hlm 13
https://www.nasehatquran.com/2020/08

Anda mungkin juga menyukai