Anda di halaman 1dari 4

Insertion Loss & Return Loss Fiber Optik

1. Insertion Loss

Insertion loss dalam serat optik mengacu pada kehilangan daya sinyal yang
terjadi saat sinyal melewati suatu komponen atau sambungan dalam jalur serat optik.
Hal ini terjadi karena perpindahan energi optik dari satu medium ke medium lainnya,
serta kerugian optik seperti dispersi, absorpsi, dan pantulan.

Nilai insertion loss diukur dalam desibel (dB) dan digunakan untuk mengevaluasi
kualitas komponen serat optik, seperti konektor, kopling, splice, dan perangkat lainnya.
Insertion loss yang rendah diinginkan, karena menunjukkan kehilangan daya sinyal yang
lebih kecil dan kualitas transmisi yang lebih baik.

Dalam banyak kasus, tujuan utama adalah meminimalkan insertion loss sehingga
sinyal dapat ditransmisikan dengan efisiensi yang tinggi. Semakin dekat dengan nol
(atau nilai negatif), semakin baik performa sistem.

Nilai minimal dan maksimal insertion loss bervariasi tergantung pada jenis
komponen, standar industri, dan persyaratan aplikasi khusus. Berikut adalah beberapa
contoh nilai minimal dan maksimal insertion loss yang umum digunakan dalam
beberapa situasi:

 Konektor serat optik: Nilai minimal insertion loss untuk konektor serat
optik biasanya berkisar antara 0,1 dB hingga 0,5 dB. Konektor yang lebih
baik cenderung memiliki nilai insertion loss yang lebih rendah. Nilai
maksimal insertion loss yang diperbolehkan biasanya ditentukan oleh
standar industri yang berlaku dan dapat bervariasi antara 0,75 dB hingga
1,5 dB, tergantung pada jenis konektor dan aplikasinya.
 Splice serat optik: Nilai minimal insertion loss untuk splice serat optik juga
berkisar antara 0,1 dB hingga 0,5 dB. Nilai maksimal insertion loss yang
diperbolehkan untuk splice biasanya berkisar antara 0,1 dB hingga 0,75 dB,
tergantung pada standar industri dan persyaratan aplikasi.
 Kopling (coupler) dan splitter: Nilai minimal insertion loss untuk kopling
atau splitter serat optik bervariasi tergantung pada jenis dan spesifikasi
perangkat tersebut. Umumnya, nilai minimal insertion loss untuk kopling
atau splitter berada dalam kisaran 1 dB hingga 4 dB. Nilai maksimal
insertion loss yang diperbolehkan juga tergantung pada aplikasi dan
standar industri yang berlaku.
2. Return Loss

Return loss dalam serat optik mengacu pada pengukuran seberapa baik sinyal optik
yang dipancarkan dari pengirim kembali dipantulkan kembali (reflected) ke sumbernya.
Return loss mengukur seberapa besar perbedaan antara daya sinyal yang dipancarkan
ke serat optik dengan daya sinyal yang dipantulkan kembali ke sumber.

Return loss diukur dalam desibel (dB) dan digunakan untuk mengevaluasi kualitas
sambungan, konektor, dan komponen optik dalam sistem serat optik. Return loss yang
tinggi menunjukkan bahwa sebagian besar daya sinyal yang dipancarkan oleh pengirim
dipindahkan ke serat optik tanpa pantulan yang signifikan. Return loss yang rendah
menunjukkan adanya pantulan yang lebih besar dan adanya potensi kehilangan daya
sinyal.

Return loss adalah ukuran dari sejauh mana sinyal yang dipancarkan ke dalam suatu
sistem dapat terpantulkan kembali ke sumbernya. Semakin tinggi nilai return loss,
semakin sedikit energi yang dipantulkan kembali, yang mengindikasikan kualitas yang
lebih baik dalam transmisi sinyal.

Nilai minimal dan maksimal return loss bervariasi tergantung pada jenis komponen
optik, aplikasi, dan standar industri yang berlaku. Berikut adalah beberapa contoh nilai
minimal dan maksimal return loss yang umum digunakan:

 Konektor serat optik: Nilai minimal return loss untuk konektor serat optik
umumnya berkisar antara -50 dB hingga -60 dB. Artinya, lebih dari 50 dB
hingga 60 dB dari daya sinyal yang dipancarkan harus dipertahankan dan
tidak dipantulkan kembali ke sumber. Nilai maksimal return loss yang
diperbolehkan biasanya ditentukan oleh standar industri yang berlaku dan
dapat bervariasi antara -20 dB hingga -40 dB, tergantung pada jenis
konektor dan aplikasinya.
 Sambungan (splice) serat optik: Nilai minimal return loss untuk
sambungan serat optik juga berkisar antara -50 dB hingga -60 dB. Nilai
maksimal return loss yang diperbolehkan untuk sambungan biasanya
berkisar antara -30 dB hingga -40 dB, tergantung pada standar industri
dan persyaratan aplikasi.
 Komponen dan perangkat lain: Nilai minimal dan maksimal return loss
untuk komponen seperti kopling (coupler), splitter, atau filter dapat
bervariasi tergantung pada jenis dan spesifikasi masing-masing
komponen, serta persyaratan aplikasi. Biasanya, nilai minimal return loss
berkisar antara -30 dB hingga -40 dB, dan nilai maksimal return loss
berkisar antara -10 dB hingga -20 dB.

Contoh soal insertion loss :

kabel singelmode panjang 100 meter dengan konektor sc - lc berapa insertion lossnya?

Untuk mengetahui nilai insertion loss pada kabel singlemode panjang 100 meter
dengan konektor SC-LC, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti
spesifikasi kabel, jenis konektor, dan kualitas sambungan. Nilai insertion loss dapat
bervariasi tergantung pada komponen yang digunakan.

Namun, sebagai acuan umum, berikut adalah perkiraan nilai insertion loss yang dapat
digunakan:

1. Insertion Loss Konektor SC-LC: Untuk konektor SC-LC, biasanya nilai insertion loss
berkisar antara 0,2 dB hingga 0,5 dB, tergantung pada kualitas konektor dan
komponen yang digunakan.
2. Insertion Loss Kabel Singlemode: Untuk kabel singlemode, nilai insertion loss
biasanya berkisar antara 0,2 dB hingga 0,35 dB per kilometer (dB/km). Namun,
jika kita memiliki panjang kabel 100 meter, kita dapat menghitung nilai insertion
loss dengan membagi panjang tersebut dengan 1000 (karena 1 kilometer = 1000
meter). Sebagai contoh, jika kita mengasumsikan insertion loss kabel singlemode
sebesar 0,3 dB/km, maka nilai insertion loss per meter adalah 0,3 dB/1000 m =
0,0003 dB/m.

Selanjutnya, kita dapat menghitung nilai insertion loss total untuk kabel panjang 100
meter dengan konektor SC-LC sebagai berikut:

Insertion Loss Total = Insertion Loss Kabel + Insertion Loss Konektor

Jadi, misalnya jika kita mengasumsikan insertion loss konektor SC-LC sebesar 0,3 dB dan
insertion loss kabel singlemode sebesar 0,0003 dB/m, maka:
Insertion Loss Total = (0,0003 dB/m x 100 m) + 0,3 dB = 0,03 dB + 0,3 dB = 0,33dB

Jadi, dalam kasus ini, nilai insertion loss perkiraan untuk kabel singlemode panjang 100
meter dengan konektor SC-LC adalah sekitar 0,33 dB. Perlu diingat bahwa nilai ini hanya
perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kualitas konektor,
kualitas kabel, dan proses pemasangan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai