Soal WORD - Jumila Yanti Siregar
Soal WORD - Jumila Yanti Siregar
NIM : P01031220104
Kela. : D-IV V-C
8. Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut…..
A. UU NO.8
B. UU NO.9
C. UU NO.10
D. UU NO.11
E. UU NO.12
9. Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S.
Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah…..
A. mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang
yang professional
B. mutu, pangan, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang
yang professional
C. mutu, sandang, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang
yang professional
D. mutu, kuantitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang
yang professional
E. mutu, keadilan, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang
yang professional
11. Seorang yang profesional, selain memiliki keterampilan yang memadai untuk
melaksanakan tugasnya, juga harus memiliki sikap-sikap positif dalam menjalankan
profesinya. Sikap dasar yang harus dimiliki tergambar dalam…..
A. 6 aspek
B. 5 aspek
C. 4 aspek
D. 3 aspek
E. 2 aspek
12. Kepribadian yang diharapkan dari seseorang yang professional sebagai berikut,
kecuali…..
A. Sopan santun dan ramah tamah
B. Jujur dan selalu siap menolong
C. Menyakiti perasaan orang lain
D. Tepat waktu
E. Mampu mengendalikan emosi
13. Penampilan yang menunjukkan sikap profesionalisme seseorang, dapat kita lihat dalam
keadaan tubuh yaitu…..
A. Kebiasaan merokok
B. Cara berpakaian (tata busana)
C. Cara bersin
D. Cara membuang sampah sembarangan
E. Cara duduk
14. Penampilan yang menunjukkan sikap profesionalisme seseorang, dapat kita lihat dalam
kebiasaan yaitu…..
A. Cara berpakaian (tata busana)
B. Tata rias (rambut, wajah, kumis, dsb)
C. Kebersihan rambut, tangan, dan kuku
D. Kesehatan : gigi, kulit, tubuh
E. Kebiasaan merokok
15. Bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang akan dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan. Termasuk ke dalam…..
A. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Bab V, Pasal 10
B. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1993 tentang Kesehatan Bab V, Pasal 10
C. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1994 tentang Kesehatan Bab V, Pasal 10
D. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1995 tentang Kesehatan Bab V, Pasal 10
E. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1996 tentang Kesehatan Bab V, Pasal 10
17. Ahli Gizi termasuk Ahli Madya Gizi adalah pekerja profesional. Persyaratan sebagai
pekerja profesional telah dimiliki oleh Ahli Gizi maupun Ahli Madya Gizi tersebut.
Persyaratan tersebut adalah…..
A. Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat
B. Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan
C. Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah
D. Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah
E. Anggota-anggotanya menjalankan tugas profesinya sesuai kode etik yang berlaku
18. Sebagai ahli gizi profesional, hendaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu…..
A. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
B. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
C. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
D. Memiliki etika Ahli Gizi
E. Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat
19. seseorang yang memiliki pendidikan gizi, khususnya dietetik, yang bekerja untuk
menerapkan prinsip-prinsip gizi dalam pemberian makan kepada individu atau
kelompok, merencanakan menu, dan diet khusus, serta mengawasi penyelenggaraan
dan penyajian makanan. Pengertian dari…..
A. Dietisien
B. Konselor gizi
C. Konseling
D. Penyuluh gizi
E. Profesi
20. ahli gizi yang bekerja untuk membantu orang lain (klien) mengenali, mengatasi masalah
gizi yang dihadapi, dan mendorong klien untuk mencari dan memilih cara pemecahan
masalah gizi secara mudah sehingga dapat dilaksanakan oleh klien secara efektif dan
efisien. Konseling biasanya dilakukan lebih privat, berupa komunikasi dua arah antara
konselor dan klien yang bertujuan untuk memberikan terapi diet yang sesuai dengan
kondisi pasien dalam upaya perubahan sikap dan perilaku terhadap makanan.
Pengertian dari…..
A. Dietisien
B. Konselor gizi
C. Konseling
D. Penyuluh gizi
E. Profesi