Tatalaksana Sinus Bradikardi
Tatalaksana Sinus Bradikardi
1. Epinefrin
Lini pertama
Diberikan setiap 5-15 menit untuk mengontrol gejala dan meningkatkan tekanan darah
o Dosis dewasa (epinefrin 1: 1.000 atau 1mg/mL): 0,2-0,5 mL
o Dosis anak : 0,01 mg/kg (Maks. 0,3 mg atau 0,3 mL)
o Waktu antar injeksi hars semakin diperpendek
o Pengulangan dosis diperlukan pada sekitar 35% kasus anafilaksis
Injeksi IM pada paha memungkinkan kadar plasma epinefrin tercapai lebih cepat dibandingkan
dengan SC atau IM pada bahu.
Pada pasien yang tidak respons pemberian epinefrin IM maka perlu diberikan epinefrin IV.
Epinefrin IV
2. Antihistamin
Terapi lini kedua
o Antihistamin H1 (Difenhidramin)
Dewasa: 25-50 mg IV berikan selama 10-15 menit
Anak: 1 mg/kg (maks 50 mg) berikan selama 10-15 menit
o Antihistamin H2 (Ranitidin)
Dewasa: 12,5-50 mg IV bolus lambat atau IM
Anak: 1 mg/kg IV bolus lambat atau IM
3. Glukokortikoid
Diberikan sebagai terapi adjuvan epinefrin
Tidak membantu dalam mengurangi gejala akut akan tetapi mencegah rekurensi dan durasi
anafilaksis
Pilihan Obat berupa:
o Dewasa:
Hidrokortison 200 mg IV
Metilprednisolone 50-100 mg IV
Prednison PO dosis ekuivalen metilprednisolon
o Anak
Metilprednisolon 1mg/kg IV (maks 50 mg)
Hidrokortison 2 mg/kg IV (maks 100 mg)
Prednison PO dosis ekuivalen metilprednisolon
4. Agonis β-2
Untuk pengobatan bronkospasme berikan agonis β-2 inhalasi
Albuterol/salbutamol
o 2-6 puff MDI atau 2,5-5 mg nebule+3 mL NaCl 0,9%
o Dapat diulang jika diperlukan
5. Vasopresor
Hanya diberikan pada pasien dengan hipotensi refrakter pasca pemberian epinefrin dan cairan
resusitasi
Diberikan hanya jika tersedia alat monitoring hemodinamik
Dosis vasopresor
o Dopamin 2-20 mcg/kg/menit titrasi hingga target tekanan darah tercapai
o Norepinefrin 0,05-0,1 mcg/kg/menit (titrasi maksimal 2 mcg/kg/menit) juga dapat digunakan
Sempit ireguler (Afib) : kontrol kecepatan (menurunkan HR), kontrol irama (konversi ke irama
sinus), or both.
Stabil : Kontrol kecepatan dengan diltiazem. Pada pasien CHF berikan digoksin dan amiodaron.
Tidak stabil : Kardioversi Bifasik 120-200J, monofasik 200J
Lebar ireguler :
Stabil : jika Afib pre-eksitasi, dapat diberikan kardioversi atau amiodaron. Jika VT polimorfik,
dapat diberikan magnesium IV (interval QT memanjang) atau amiodaron (interval QT normal)
Tak stabil : defibrilasi
Precordial thump dapat dipertimbangkan pada pasien VT tidak stabil yang disaksikan, terpasang
monitor EKG dan bila defibrilator belum siap untuk langsung digunakan.